Share

Bab 6

Aku tidak mengerti apa yang ingin dia lakukan, dan merasa khawatir jika dia mengalami sesuatu, jadi aku segera mengikutinya.

Di jalan, semua orang menghindar, sementara Reza terus berlari tanpa menoleh ke belakang dan membuat orang-orang di sekitarnya mulai berbisik sambil menunjuk-nunjuk ke arahnya.

Aku mengernyitkan dahi. Reza tidak pernah bertindak seperti ini.

Seingatku, dia selalu sopan dan santun, tidak pernah menunjukkan emosi yang meluap-luap.

Sekarang dia terasa begitu asing.

Reza berlari pulang dan langsung menuju balkon, mengangkat pot bunga yang ada di sana dan dengan hati-hati mengelap kotoran yang menempel di permukaannya.

Aku hanya berdiri di samping dan memandang pot bunga itu dengan bingung.

Itu adalah pot bunga yang kami beli saat baru menikah, dan di dalamnya pernah ditanam benih mawar merah.

Saat itu, dia dengan tegas mengatakan padaku, "Aku nggak akan pernah menyukaimu. Kamu harus tahu alasan mengapa aku menikahimu."

Aku hanya tersenyum kecil dan menjawab, "Aku ngg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status