Share

Bab 19

"Ternyata kamu sudah tidak perawan ya?" pertanyaan Umar sungguh menyakitkan perasaan Dewi, "tadinya saya mau loloskan skripsi kamu setelah menikmati tubuh kamu, tapi karena sudah tidak perawan saya merasa tertipu, saya cuma kasih kamu kompensasi perpanjangan waktu untuk revisi. Kamu harus setor hasil revisi dua Minggu lagi." ucap Umar sambil memasang kembali celananya.

Setelah itu dengan tanpa rasa berdosa dia tinggalkan Dewi di ruangan tersebut, gadis itu kini menangis berurai air mata. Ingin rasanya dia menjerit marah kepada dunia, tetapi takut seisi dunia tahu kalau dirinya telah ternoda untuk kesekian kalinya.

"Kenapa? Kenapa sesulit ini untuk menggapai cita-citaku?" ratapnya.

Malam itu Dewi kembali ke kamarnya, dengan linangan air mata. Lagi-lagi tidak seorangpun yang mengetahui deritanya, tidak juga Maya.

Dewi menangis dalam kesunyian, membenamkan deritanya pada bantal. Tidak terasa berbulan sudah waktu berlalu Dewi ulai resah karena tamu bulanannya tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status