Share

Bab 18

Dandi memompa tubuh Dewi lebih cepat lagi, dan segera mengakhiri tindakan cabul yang dilakukannya setelah panggilan kedua kembali terdengar.

“Dandi ... ayo kita pulang!”

Pemuda itu buru-buru menaikkan celana dan memasang kancingnya, sebelum pergi dia sempat berbisik kepada Dewi.

"Besok aku akan temui kamu, jangan cemas dan jangan ceritakan hal ini kepada siapapun, I love U." ucapnya dan mengecup bibir sang gadis, lalu pergi meninggalkan Dewi di ruangan itu.

"Dandi ...!"

"Iya, Ma." jawab Dandi.

"Ih kamu itu mengejutkan Mama saja, ayo pulang," ajak Ratna.

Di dalam ruang rapat yang tanpa cahaya, hanya mengandalkan cahaya remang-remang pantulan lampu dari pintu gerbang. Dewi menangis, sambil mengenakan celananya kembali. Si gadis merasakan sakit pada bagian selangkangan, cukup lama dia duduk di ruangan itu menangis menyesali apa yang telah terjadi.

Sampai kondisinya mulai tenang, dia baru kembali ke kamar. Saat dia kembali Maya telah terlelap, Dewi kembali menangisi nasibnya yang malang s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status