Share

42. Dusta

**

"Oh ... " Kedua obsidian cokelat Rissa melebar saat benda pipih di tangannya perlahan mulai menunjukkan hasil tes urine. Buru-buru ia keluar dari bilik toilet dan menyerahkan testpack itu kepada Ibu Dokter.

"Hanya satu garis. Ini berarti negatif. Boleh saya sarankan alat kontrasepsi yang nggak terlalu berdampak kepada organ reproduksi? Mengingat anda belum pernah hamil sebelumnya."

Entahlah. Rissa tidak begitu mendengarkan apa yang dokter itu katakan. Ia terlalu lega dengan hasilnya, hingga hanya iya-iya saja dengan segala ucapan wanita cantik di hadapannya. Ah, sedikit rasa bersalah menelusup hati Rissa sebenarnya. Bukan maksudnya begini, ia pun ingin memiliki keturunan bersama suaminya. Sagara sosok lelaki dengan fisik sempurna.

Tapi, jika keyakinan itu masih mengganjal ...

"Terimakasih banyak, Dok. Kalau ada sesuatu, saya akan kembali untuk konsultasi lagi." Carissa berdiri dari kursinya, menunduk sebelum meninggalkan ruangan. Langkahnya terasa agak ringan, kini. Setidaknya, ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Septiana Ika Indrawati
justru rissa lah yg berfikiran seperti itu bukan gara..dan rissa bilang dia bukan orang pendendam? dg dia begitu sama aneska aja itu sama aja balas dendam, si rissa ini munafik n gk tau terimakasih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status