Share

Siapa Lelaki Itu?

Author: Jannah Zein
last update Huling Na-update: 2023-03-03 03:01:19

Bab 90) Siapa Lelaki Itu?

"Devanka!" seru Rani tertahan.

Gadis itu kembali meronta. Tangannya bermaksud mencabut selang infus dan akan turun dari pembaringan. Secepat kilat Keano menangkap tubuh itu, menekan kedua bahunya supaya Devanka tetap dalam posisi berbaring.

Rani memencet bel. Tak sampai semenit, para petugas medis berdatangan. Salah seorang dari mereka menyuntikkan sesuatu yang membuat gadis itu terkulai lemas dan kembali tertidur.

"Beliau menderita depresi kategori ringan. Sepertinya ada peristiwa yang membuat jiwanya sangat terpukul. Kalau boleh tahu, apa yang sudah terjadi?" Lelaki berpakaian putih itu menatap Rani dan Keano bergantian. Mereka duduk berhadapan di batasi oleh sebuah meja.

Kedua orang itu nampak saling berpandangan, kemudian menggeleng secara bersamaan.

"Kami tidak mengetahui apapun, Dok. Sehari-hari Devanka selalu ceria dan terlihat tak punya masalah," jawab Rani hati-hati.

"Apa Devanka perlu di tangani psikiater?" timpal Keano.

"Kalau Bapak dan Ibu setuj
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • Bukan Pengantin Pengganti   Siapa Lelaki Itu? (2)

    Bab 91) Siapa Lelaki Itu? (2)"Deva," panggil Keano lirih.Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah sosok lelaki tampan yang barusan ia maki sebagai pahlawan kesiangan. Sial! Rupanya Keano masih berada di sini. Padahal semula ia berharap lelaki itu sudah pergi meninggalkan rumah sakit ini."Kenapa kamu tidak pergi?" sarkas Devanka. Matanya kembali mengerjap. Dia heran, kali ini dia terbangun di ruangan yang berbeda dengan sebelumnya. "Mommy yang minta aku untuk menjagamu, Deva," sahut Keano. "Aku tidak perlu dijaga. Aku juga tidak perlu bantuanmu. Kamu boleh pergi. Kamu itu orang sibuk, kan? Jangan sok baik di hadapan Nyonya Rani," ketusnya. Dia kembali menepis uluran tangan lelaki itu yang bermaksud memegang dahinya."Deva, tanpa harus diminta oleh Mommy pun aku akan menjagamu. Aku peduli sama kamu, Deva....""Aku tidak butuh kepedulianmu, karena yang aku inginkan sekarang adalah mengakhiri semua kesakitan ini. Aku benci hidupku. Ak

    Huling Na-update : 2023-03-03
  • Bukan Pengantin Pengganti   Hotel Itu....

    Bab 92) Hotel Itu...."Aku pemerkosa?!" Lelaki muda itu sudah kembali berdiri tegak menatap Rani dengan tatapan elangnya. "Sejak kapan aku menjadi seorang pemerkosa, Mom?! Aku akui, aku memang bukan perjaka lagi, tapi aku tidak pernah memaksakan diri untuk melakukan hubungan intim dengan gadis manapun. Semua wanita yang pernah berhubungan denganku melakukannya dengan sukarela dan itu pun jumlahnya bisa dihitung dengan jari." Lelaki itu memaparkan.Rani melirik Devanka yang terbaring. Syukurlah, sepertinya gadis itu memang tengah terlelap, sehingga tidak terganggu dengan sikap spontannya barusan. Tak ingin membuat keributan yang membuat gadis itu terbangun, Rani menyeret Keano ke sebuah lorong yang nampak sepi."Kamu tidak merasa? Kamu tidak ingat, Keano? Iya, mungkin saja, karena waktu itu sepertinya kamu tengah mabuk," ujar Rani sinis."Mabuk?!" Kening lelaki itu seketika berkerut. "Aku pernah mabuk? Kapan ya?" Keano kembali berusaha mengingat-ingat. Lelaki yang satu ini memang cen

    Huling Na-update : 2023-03-04
  • Bukan Pengantin Pengganti   Minta Bantuan Aira

    Bab 93) Minta Bantuan AiraKeano membenturkan kepalanya ke tembok berkali-kali seolah tengah berperang dengan sakit di dalam batok kepalanya. Sepagi ini dia sudah merasa sangat kacau. Dia baru saja lepas dari jeratan wanita ular bernama Olivia. Lalu sekarang? Tiba-tiba ada seorang gadis diketahui tengah mengandung anaknya."Bagaimana caranya aku menghadapi Devanka? Dia pasti sangat membenciku," gumam Keano."Aku sama sekali tidak punya pengalaman menghadapi seseorang yang mengalami trauma, apalagi sekarang jiwanya pasti semakin terguncang dengan kehamilan yang tidak diinginkan.""Apa aku minta bantuan Aira saja ya?" Tiba-tiba terlintas sosok Aira di benaknya. "Belakangan ini Devanka dan Aira cukup dekat. Siapa tahu mereka bisa berbicara dari hati ke hati. Mungkin kalau Aira yang bicara, Devanka mau mendengar. Semoga saja Aira berada di pihakku, bukan malah ikutan mengamuk seperti Mommy."Merasa menemukan solusi, Keano segera mengambil ponsel dari saku bajunya, lalu mendial nomor Air

    Huling Na-update : 2023-03-04
  • Bukan Pengantin Pengganti   Tak Ada Yang Salah Dengan Takdir

    Bab 94) Tak Ada Yang Salah Dengan Takdir"Tunggu Aira. Jangan pergi. Dengar dulu penjelasanku!" Lelaki itu mencengkram lengan Aira kuat-kuat."Lepas, Keano!" Aira memutar tubuhnya berusaha melepaskan diri. Namun sebelah tangannya lagi mengunci tubuh Aira, sehingga wanita itu tak lagi bisa berkutik."Please, Keano. Jangan begini. Ini di depan umum, sangat memalukan jika ada orang yang mengenal kita....""Aku tak akan begini jika kamu mau mendengar penjelasanku. Sekarang duduk!" titahnya."Tapi kamu itu jahat. Kamu sudah menghancurkan masa depan seorang wanita! Ini nggak bener!""Jika itu sebuah kesengajaan, ya aku memang jahat. Sedangkan ini murni kecelakaan, Aira. Sudah berkali-kali aku bilang," sergah Keano naik pitam.Misinya kali ini hanya untuk meminta bantuan Aira, agar mau menjelaskan semuanya kepada Devanka. Namun menjelaskan semuanya kepada Aira rupanya bukan hal yang mudah. Wajar, Aira dan Devanka sama-sama wanita. Hanya wanita yang mau mengerti penderitaan wanita lainnya."K

    Huling Na-update : 2023-03-05
  • Bukan Pengantin Pengganti   Kedatangan Melinda

    Bab 95) Kedatangan Melinda"Kenapa kamu bisa seperti ini, Mbak Deva?" lirih Aira pilu. Tangan mulus itu kembali terulur membelai lembut rambut gadis itu. Namun kali ini ditepis oleh Devanka. Meskipun tubuhnya lemah, tetapi ternyata dia masih sanggup menyingkirkan tangan Aira dari kepalanya."Karena lelaki kesayangan kalian itu yang sudah membuatku seperti ini. Dia yang sudah melenyapkan jiwaku, jadi apa salah jika aku meminta nyawanya?!"Rani hanya menghela nafas. Wanita ini tahu apa yang diucapkan oleh Devanka hanya ungkapan rasa frustasi. Dia tidak benar-benar ingin melenyapkan nyawa putra angkatnya. Rani berusaha mengabaikan dan tidak ambil pusing."Kamu istirahat dulu, Devanka. Tenangkan hatimu." Rani menyeret Aira kembali menuju sofa tempat mereka barusan duduk."Mom, ini sudah gila! Bagaimana mungkin Devanka meminta kematian Keano?! Ini nggak adil!" Suara Aira bergetar lirih, sangat takut terdengar oleh gadis itu."Tak apa. Dia takkan serius. Kamu nggak perlu khawatir," sahut Ra

    Huling Na-update : 2023-03-06
  • Bukan Pengantin Pengganti   Urusanmu, Bukan Urusanku

    Bab 96) Urusanmu, Bukan Urusanku"Itu karena alam yang menginginkan kamu menjadi seseorang yang istimewa. Alam sudah memilihmu...""Alam juga memilihku untuk menerima ketidakadilan ini dan aku membencinya. Mengapa bukan orang lain saja yang menerimanya? Kenapa harus aku? Aku ingin tumbuh seperti gadis-gadis yang lain. Namun semua itu tak bisa ku nikmati karena aku dipaksa untuk dewasa sebelum waktunya...."Lagi-lagi Malinda hanya tersenyum. Tak sepatah kata pun terlontar dari mulutnya demi menyanggah ucapan gadis itu. Dia tak boleh memaksa. Ini adalah kunjungan pertama dan hanya sebatas perkenalan.Devanka terus meracau. Ada beberapa hal yang luput dari data yang sudah ia baca dari dokter Reyhan dan itu baru ia ketahui sekarang. Tapi tak masalah. Dengan begini dia bisa mencarikan solusi yang tepat untuk mengembalikan kondisi mental gadis itu.Setelah merasa cukup mendengarkan ocehan Devanka, Melinda menulis resep obat untuk dia berikan kepada Aira yang kebetulan sudah kembali dari ka

    Huling Na-update : 2023-03-07
  • Bukan Pengantin Pengganti   Malam Perayaan Milad Bumi Berkah Group

    Bab 97) Malam Perayaan Milad Bumi Berkah GroupMalam ini sungguh cerah. Bintang gemintang bertebaran. Sementara rembulan nampak mengintip malu di balik gugusan awan. Area halaman gedung Bumi Berkah Group disulap menjadi sebuah tempat perayaan bertema outdoor, layaknya pesta kebun. Sebenarnya ini bukan acara formal, hanya bersifat ramah tamah. Di samping jajaran direksi dan karyawan, pihak Bumi Berkah Group juga mengundang beberapa pengusaha terutama yang menjadi mitra kerja mereka.Athar dan Aira antusias berkeliling, menyapa dan menyalami beberapa orang pengusaha yang mereka undang. Mereka datang dengan menunjukkan kelasnya masing-masing."Acaranya cuma beginian, hanya ramah tamah doang, tapi aku harus tetap dirias pakai MUA juga," gerutu Aira dalam hati. Meskipun berasal dari kalangan menengah ke atas, bukan berarti Aira sering tampil mewah. Sehari-hari dia biasa mengenakan pakaian yang sederhana. Kalina yang selalu membatasi gerak-geriknya, termasuk peranannya di Alia Resto and Caf

    Huling Na-update : 2023-03-08
  • Bukan Pengantin Pengganti   Pijat Plus-plus

    Bab 98) Pijat Plus-plusChris terkekeh. "Santailah, Om. Om pikir pergaulanku seperti katak dalam tempurung, sehingga tidak kenal dengan yang namanya Athar Shail Hudzaifa, CEO Bumi Berkah Group yang sekarang?"Nah, kamu sudah tahu!" ketus Brian. Mulutnya berdecak kesal."Bukan seperti itu, Om. Om sih kalau urusan Tante Alia selalu saja serius. Nggak bisa dibuat santai apa? Ingat Om, Tante Alia itu sudah lama meninggal dunia. Ngapain Om masih ingat-ingat lagi?" tukas Chris."Sadar, Om. Tante Alia itu masa lalu Om. Tante Alia sudah meninggal dunia 15 tahun yang lalu. Masa iya Om belum juga bisa move on?! Bucin sih bucin, tapi jika kebangetan....""Kamu anak kecil tahu apa?!" Matanya melotot dan itu malah membuat Chris tertawa. Raut wajah Brian yang memerah nampak begitu lucu di mata Chris. Dia justru semakin semangat menggoda omnya yang satu ini."Saat Om meminang Tante Alia, memang aku masih kecil. Tapi aku juga ngerti kok. Dan sekarang aku juga bukan anak kecil lagi. Kalau dulu Om gaga

    Huling Na-update : 2023-03-08

Pinakabagong kabanata

  • Bukan Pengantin Pengganti   Tak Ada Kesempurnaan Yang Sempurna

    Bab 132) Tak Ada Kesempurnaan Yang Sempurna"Sayang, sudahlah. Mama sudah bahagia di sana. Mama pasti melihat dari atas sana dan tersenyum pada cucunya. Jangan bersedih, Sayang." Athar mengusap-usaha pundak istrinya, kemudian mengajaknya berdiri.Tubuh Aira masih saja gemetar saat Athar membimbingnya menjauhi areal pemakaman. Mereka harus segera melanjutkan perjalanan menuju rumah Hendra. Perjalanan masih memakan waktu sekitar satu jam lagi. Aira kembali duduk di sisi Hendra yang tengah menyetir. Sementara Lina duduk di jok belakang sembari memangku Alia.Sepanjang perjalanan, pikiran Aira melayang tak karuan. Inilah yang membuat ia malas dan jarang mengunjungi makam itu. Bukan karena tak rindu. Setiap kali ia mengunjungi makam ibundanya, setiap kali juga luka itu kembali menganga. Luka masa kecilnya yang menyaksikan ibunya terbujur kaku dan dimasukkan ke liang lahat. Saat itu dia hanya seorang gadis kecil berumur 9 tahun yang tak mengerti kenapa ibunya tiba-tiba meninggal dunia, pad

  • Bukan Pengantin Pengganti   Lambang Kerinduanku Kepada Mama

    Bab 131) Lambang Kerinduanku Kepada MamaBeberapa hari di rumah Albana serasa begitu lama bagi Aira. Meskipun Athar selalu meluangkan waktu untuk membersamainya di sela-sela aktivitas kerjanya yang padat, tetapi Aira benar-benar tak nyaman. Kalimat demi kalimat terus berkelanjutan keluar dari mulut Albana soal status Alia, putrinya. Wanita itu benar-benar kesal, karena yang ada di otak kakeknya hanya urusan warisan dan Diamond Group, seolah-olah tidak ada hal yang menjadi prioritas selain itu. Rasa-rasanya putrinya cuma dijadikan alat bagi sang kakek untuk mengekalkan kekuasaan pada kerajaan bisnisnya."Apakah dia menganggap kelahiran anakku hanya sebagai pengisi kursi pewaris Diamond Group kedepannya? Sebegitu murah harganya," gumam Aira dalam hati. Dia benar-benar tak habis pikir. Setelah mendiang ibu dan dirinya, kini giliran putrinya yang baru lahir itu yang di nobatkan Albana sebagai pewaris Diamond Group. Diam-diam ia mengepalkan tangan. Untuk hal yang satu ini, cara pandang A

  • Bukan Pengantin Pengganti   Bukti Keajaiban Cinta

    Bab 130) Bukti Keajaiban Cinta[Ini ada hadiah kecil dari Kakek. Kenapa tidak memberi kabar, cucuku? Padahal bayi itu akan menjadi salah satu pewaris Diamond Group selanjutnya. Kamu masih marah dengan Kakek?!]Aira hanya tersenyum tipis, memandang baris demi baris kalimat yang ditulis oleh kakeknya. Pesan itu terasa menohok, tapi Aira memiliki pengendalian diri yang cukup kuat. Dia berusaha untuk tidak terpancing. Tanpa membalas pesan itu, Aira langsung menutup aplikasi pesan instan, kemudian beralih menuju aplikasi m-banking. Wanita muda itu ternganga saat melihat nominal yang dikirim oleh Albana. Tak main-main. Hadiah kecil yang disebut oleh kakeknya itu adalah dana sebesar satu miliar.Mungkin itu memang hadiah kecil, karena uang satu miliar bukan apa-apa bagi lelaki tua itu. Diamond Group memiliki cabang hingga ke pelosok negeri ini. Diamond Group bukan perusahaan perbankan biasa, tetapi perusahaan perbankan raksasa yang basisnya menyaingi perusahaan perbankan plat merah di negeri

  • Bukan Pengantin Pengganti   Berdamai Dengan Takdir

    Bab 129) Berdamai Dengan Takdir"Mom tahu apa yang kamu rasakan," ucap Rani dengan lembut. Berhubung Keano tidak kunjung memutar tubuhnya, akhirnya Rani lah yang berjalan memutar dan menghadap lelaki muda itu. Dia menatap Keano seolah ingin menembus di balik kelam hitam sorot mata putra angkatnya ini."Apa yang Mom ketahui tentang diriku?" tanya Keano lirih."Hati dan perasaanmu terhadap Aira."Keano seketika tersentak. "Apa yang Mom katakan? Jangan mengada-ada, Mom. Aira itu adikku dan kebetulan istri Athar, putra kandung Mom!""Tapi kamu mencintainya, bukan? Jujurlah pada Mommy....""Aku...." Suara Keano tertahan di tenggorokannya. Lidahnya terasa kelu untuk berucap.Namun wanita paruh baya itu begitu tenang. Dia malah menggenggam tangan Keano, seolah sedang mentransfer energi untuk menguatkan pemuda ini."Kamu tidak perlu sungkan sama Mommy. Mommy tak akan marah. Takdirlah yang mempertemukan kalian di saat kalian berdua sudah sama-sama dewasa. Tak apa, Nak. Hanya saja, satu hal itu

  • Bukan Pengantin Pengganti   Kelahiran Alia

    Bab 128) Kelahiran AliaAira memejamkan matanya sesaat. Dokter anestesi sudah memberikan suntik epidural beberapa saat yang lalu dan rasa nyeri perlahan mulai berkurang. Sekarang dia tinggal menunggu pembukaan lengkap, kemudian mengejan mengikuti instruksi dari dokter. Berhubung tidak ada masalah apapun dengan kandungannya, maka Aira memilih melahirkan secara normal dengan metode epidural.Namun meski sudah diberi suntikan penawar rasa sakit, tetap saja Aira merasa gugup dan takut. Wajar, karena adalah pengalaman pertamanya."Maaf, Sayang. Aku datang terlambat," sesal Athar. Dia mengusap keringat dingin yang membanjiri wajah Aira."Tak apa. Semuanya aman dan terkendali." Senyum Aira mengembang meski agak dipaksakan, sekedar menyamarkan rasa takut di hatinya. "Sebentar lagi kita akan bertemu dengannya. Dokter memperkirakan dia akan lahir beberapa jam lagi. Mana Mommy?""Sebentar lagi Mommy akan datang. Dia pasti akan sangat senang. Momen ini sudah lama dia tunggu." Lelaki itu membungku

  • Bukan Pengantin Pengganti   Impas

    Bab 127) ImpasWajah lelaki yang penuh keriput itu seketika berubah memerah. "Kamu pikir Kakek kurang kerjaan, sehingga mesti melakukan permainan anak kecil seperti itu?! Nggak level itu, Aira!""Meskipun aku baru mengenal Kakek, tapi bukan berarti aku tidak tahu bagaimana sifat Kakek. Aku memiliki sumber yang bisa dipercaya....""Kamu memata-matai kakekmu?" dengus Albana.Aira menggeleng. "Tidak," ralatnya."Terus.... Kenapa kamu menuduh Kakek ada bermain di balik semua yang sudah terjadi pada ibu tirimu yang brengsek itu? Masalah dia masuk rumah sakit jiwa, itu urusannya, bukan urusan Kakek. Mungkin itu karmanya karena sudah menyia-nyiakan anak tiri yang baik sepertimu," ujar Albana sinis."Stop, Kek. Berhenti bilang begitu.""Kalau bukan karma, apalagi namanya? Lagi pula kamu itu terlalu baik, Aira. Sudah tahu jika wanita itu pernah hampir saja membunuhmu, tapi kamu masih mau menolongnya!""Itu adalah masa lalu, Kek. Lagi pula, Papa sudah menceraikan Mama Kalina. Kurasa itu sudah i

  • Bukan Pengantin Pengganti   Menemui Albana

    Bab 126) Menemui AlbanaAira hanya mengangguk sekilas lalu tersenyum tipis kepada Bernard sembari terus melenggang masuk ke dalam. Seorang asisten rumah tangga menyambut dan mengantarkannya ke ruang pribadi sang kakek."Ada apa, Aira? Tumben datang kemari? Mana suamimu?" sapa Albana. Dia heran melihat kedatangan Aira yang tiba-tiba.Aira mendaratkan tubuhnya di kursi dekat pembaringan lelaki tua itu."Athar sedang ada kerjaan, Kek. Aku ke sini hanya ditemani mbak Nana, tapi mbak Nana aku suruh menunggu di mobil....""Kenapa kamu tidak ajak dia masuk, Aira?" sela lelaki tua itu."Ada yang ingin aku bicarakan dengan Kakek dan aku tidak mau Mbak Nana dengar," sahut Aira. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Saat ini mereka hanya berdua. Asisten rumah tangga dan perawat pribadi Albana sudah keluar dari ruangan ini.Albana berdeham. "Baiklah, terserah kamu saja. Apa yang ingin kamu bicarakan sama Kakek. Kelihatannya penting sekali....""Tentu saja, karena ini menyangkut kelangs

  • Bukan Pengantin Pengganti   Menjenguk Kalina

    Bab 125) Menjenguk Kalina"Kita semua memiliki pengalaman yang buruk saat berhubungan dengan Mama Kalina. Itu memang kenyataan. Kamu, Aira, Athar dan juga aku. Jangan kamu pikir aku tidak sakit hati mendengar ocehan dan hinaan Mama Kalina selama ini, apalagi saat ia membanding-bandingkan aku dengan Athar. Tapi apapun itu, kita nggak boleh dendam sama orang tua....""Benar itu kata Alvino, Kiara," timpal Athar cepat. "Kalau menurutkan sakit hati, ingin rasanya aku membiarkan dia mati di jalanan. Bayangkan, Aira pernah masuk rumah sakit lantaran nyaris keracunan dan itu gara-gara ulahnya.""Aku...." Gadis itu tergagap "Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Melihat wajah Mama saja rasanya aku tak sudi," keluh Kiara."Jika urusan sakit hati, rasanya akulah yang paling sakit," ucap Aira yang mengambil alih bayi lelaki itu dari pangkuan Alvino. Wanita itu menimang keponakannya penuh kasih sayang. "Mama Kalina pernah berniat membunuhku dan Papa. Kamu masih ingat, kan, insiden di

  • Bukan Pengantin Pengganti   Putus Hubungan

    Bab 124) Putus HubunganWanita itu masih setia mengaduk-aduk bak sampah, entah apa yang dicarinya. Penampilannya sungguh memprihatinkan. Dia mengenakan dress sebatas lutut, tapi kondisinya sudah sobek-sobek dan kotor. Rambutnya acak-acakan, kusut, seperti sudah lama tidak tersentuh sisir. Begitu Aira mendekat, ada bau menyengat yang tercium, membuat wanita itu spontan menutup hidungnya."Mama...!" Aira terpekik dengan mulut membentuk huruf O. Tangannya seketika terulur menarik lengan wanita itu, memaksanya untuk berdiri."Mama.... Kenapa di sini? Apa yang sudah terjadi? Mana Kiara??" Aira mundur selangkah manakala melihat sorot mata mengerikan dari Kalina. "Kamu siapa? Apakah kamu teman perempuan jalang itu, perempuan yang sudah merebut Harold dariku?!" Sepasang tangannya yang kotor malah mencengkeram bahu Aira. Mulutnya menyeringai."Harold?" Aira tergagap. Saking kebingungannya dia tidak sadar bahwa sepasang tangan kokoh itulah yang melepas cengkeraman tangan Kalina di bahunya.Nam

DMCA.com Protection Status