Share

23. Menuju Desa Kenari

Tangan kiri Pangeran Ibram kembali menangkap gagang pedangnya. Sementara tangan kanannya mendorong bilah pedangnya dengan dua jari tangannya. Kini ujung pedang itu sudah mengarah pada titik incarannya. Tepat di leher Jendral Angga yang hanya terdiam dengan kepala menengadah.

Pedang Jendral Angga masing diacungkan ke atas, namun tubuhnya kaku. Menyadari jika tali sabuknya terputus dan kini tersisa satu. Jika bergerak, mungkin saja celananya akan melorot. Pangeran Ibram mengunci pergerakan Jendral Angga dengan menahan silang salah satu kakinya.

“Kali ini satu menit tiga puluh lima detik," ucap Zain yang membuat para jendral di sampingnya menoleh. Tampak sekertaris kerajaan pun menuliskan itu di buku catatannya setelah ketiga kalinya gendang dipukul dan bendera biru kembali dikibarkan.

Panglima Ragaf tertawa setelah ketiga jendral pilihannya telah dikalahkan oleh Pangeran Ibram. la menghela napas seraya melihat tatapan Ratu Maura padanya yang tersenyum senang. T

Rat!hka saja

Bersambung.... Ingin tahu cuplikan part berikutnya? Follow sosmed Rat!hka saja. Ada banyak cerita lain yang bisa kalian baca....

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status