Share

Bab 176

Hana tersenyum ketika melihat mobil suaminya yang baru saja masuk ke halaman rumah. Ia beranjak dari duduknya sambil memegang perut bagian bawah.

"Aku tunggu di sini aja, nggak enak jadi obat nyamuk." Nara enggan untuk beranjak dari duduknya. Ia lebih memilih duduk di kursi, daripada harus menjadi saksi kemesraan sahabatnya.

"Yang ngajak siapa?" Hana menjulurkan lidahnya dan berjalan dengan pelan menuju ke arah mobil suaminya yang sudah terparkir.

Nara hanya diam dengan mulut yang sedikit terbuka. "Ternyata, apa yang dikatakan Cinta benar." Nara semakin menyadari, keusilan Hana.

Hana tersenyum ketika melihat suaminya turun dari mobil. Diambilnya tangan Daffin dan kemudian menciumnya.

"Maaf ya anak-anak, tadi di jalan macet. Lama ya, nunggu papi bawa bakso beranak nya?" Daffin tersenyum dan mengusap perut buncit Hana. Pria itu kemudian mencium kening istrinya.

Hana tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tidak apa papi, sore memang macet."

"Senangnya punya istri dan anak-anak yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status