Share

Bab 173

Ketiga gadis itu kemudian masuk ke dalam rumah.

"Apa sudah kelihatan calon keponakan kami." Nara bertanya ketika mendaratkan tubuhnya di sofa berwarna putih yang berukuran besar.

"Baru satu yang kelihatan, yang satu lagi enggak," jelas Hana. Wajahnya tersenyum penuh bahagia, ketika bercerita tentang calon bayinya.

"Yang kelihatan apa?" tanya Nara. Obrolannya terhenti sejenak, ketika mendengar suara dering di ponselnya.

"Angkat dulu deh, nanti aku cerita." Hana memandang temannya. Matanya melirik ke layar ponsel milik Nara, namun dengan cepat, si pemilik ponsel, menutup layar ponselnya. "Dasar pelit, sok rahasia."

Nara tersenyum nyengir dan kemudian mengangkat sambungan telepon tersebut. "Iya halo, bang," jawabnya.

"Kamu lagi di mana?"

"Di rumah Hana." Wajah Nara tersenyum ketika berbicara dengan pria di sebrang sana.

"Jam berapa, pulang dari rumah ibu Hana?"

"Rencananya di sininya sampai sore."

"Kalau gitu nanti pulangnya, Abang yang jemput."

"Beneran nanti ke sini?" Nara bertanya de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status