Share

174 - Beristri Dua

Author: Qeqe Sunarya
last update Last Updated: 2023-06-30 22:31:55

"Kurasa kita harus pulang," ucap Andro sambil tiduran di atas ranjang.

Berbeda dengan Hans yang sedang memeriksa isi laptop, waspada jika ada beberapa berkas yang terlewatkan.

"Iya, Tuan?"

"Bagaimana dengan Oma?"

"Anda bisa menggantinya dengan hal lain."

"Aku pikir begitu," gumam Andro.

Dia melihat jam dan meminta Hans untuk membawa mereka dahulu ke rumah adik adik Andro.

Dia ingin berpamitan ke sana karena besok Andro akan langsung ke bandara.

"Apa anak sulung ada di rumah?"

"Saya dengar dia keluar."

"Kau beritahu dia dan katakan kalau aku akan pulang besok."

"Anda bisa menghubunginya sendiri."

Andro terdiam. Sebenarnya dia memiliki kecanggungan dengan saudara tertua setelahnya itu. "Tidak, kau saja. Aku akan menemui anak anak."

"Baiklah, Tuan."

Andro masuk untuk menemui adik adik kecilnya.

"Dimana mereka?" tanya Andro.

"Sedang beristihat, Tuan."

Dan melihat mereka terlelap adalah kebahagiaan tersendiri untuk Andro. Dia malah ikut bergabung tertidur di sana, diantara adik adiknya yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   175 - Mari Berkeringat

    Andro bermain dengan anak anaknya sebelum mereka berangkat ke sekolah. Membawa kostum baru, Andro kini bermain kejar kejaran dengan anak anaknya. Andro memakai kostum hulk, dengan Gala yang memakai kostum power ranger dan Mentari sebagai elsa."Kutukan es telel!" teriak Mentari sambil mengangkat tangannya ke udara sebelum menyentuh lantai."Hwaaaakkk!" teriak Andro pura pura jatuh.Kemudian di susul oleh Gala yang berteriak, "Jurus power ranger me ji ku hi bi nu um!""Huaaaaa! Oek!" Andeo mengeluarkan lidahnya berakting seolah olah mati.Kedua anaknya berteriak girang. "Horeeeee! Ayo kita salapan.""Ayo."Andro membuka matanya melihat anak anaknya membuka kostum. "Kalian mau kemana?""Salapan, kami halus sekolah.""Tapi Daddy akan bangkit lagi."Gala menarik napasnya dalam. "Daddy, ingat umur. Jangan bermain terus, ayo makan.""Ayo, Daddy. Buka kostumnya, tidak baik belmain di pagi hali."Dan Andro hanya menatap kosong pada dinding. Melihat anak anaknya keluar dari kamar, Andro bergum

    Last Updated : 2023-06-30
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   176 - Juga Cicit Oma

    Raya terbangun, dia menyadari kalau suaminya tidak ada di sana.Beberapa menit terdiam, pintu hotel terbuka. Masuklah Andro dengan senyuman konyolnya."Hallo, Sayang?""Dari mana saja dirimu?""Menwmani Prabu mwnemui Kkekknya, Sayang.""Dan kau meninggalkanku?"Andro mengerucutkan bibirnya saat Raya mengeluarkan kata kata sinis. Dia mencium pipi sang istri. "Kau tidur dengan lelap.""Kau sengaja membuatku lelah supaya kau bisa kabur bukan."Andro tersenyuk kemudian berbisik, "Prabu tidak mencintai Manda. Dia jahat, Prabu ingin bebas. Dan kekangnya Kakeknya pada Prabu, membuatnya berubah.""Berubah bagaimana?""Prabu menjadi sedikit nakal, dia merokok dan minum lebih banyak.""Astaga, satabg sekali.""Semua bisa berubah dengan cepat, Sayang.""Lalu akhirnya bagaimana?""Mau bagaimana lagi besok Prabu berpesta. Artinya semuanya gagal.”Raya merasa bosan dengan pesta ini, dia melihat Rania yang tidak bisa leoaa dari Prabu. Jadi dia tidak ada teman bicara. Membuat Raya terlalu bosan, dia

    Last Updated : 2023-06-30
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   177 - Terungkap

    Andro tersenyum puas ketika melihat pekerjaannya selesai. Dia tidak sabar untuk pulang dan menghabiskan waktu bersama keluarganya lagi.Andro menguap lebar dan bersiap siap untuk pulang, dia keluar dari ruangannya dengan penuh kebanggan.Ketika di dalam lift, Andro melihat panggilan dari Hans. Karena merasa tanggung, Andro mematikannya dan berniat menelpon kembali nanti di dalam mobil.Melangkah di basement, Andro kembali mendapat panggilan."Hallo, ada apa, Hans? Aku menyelesaikan semuanya. Kau bisa lihat.""Nyonya Raya ada di rumah sakit, Tuan.""Apa? Kenapa?""Dia terjatuh.""Kirim alamatnya padaku," ucap Andro segera mematikan telponnya.Dia segera mencari jalan tercepat saat mendapatkan alamat rumah sakit. Menyetir dengan terburu buru, Andro sampai di rumah sakit dengan Hans yang menunggu di lobi."Tuan?""Dimana Raya?""Dia masih ada di ruang operasi.""Operasi? Apa maksudmu?""Andro.....," ucap Oma yang mendengar suara cucunya.Andro menengok. "Oma?" dia segera mendekat pada Om

    Last Updated : 2023-06-30
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   178 - Daddy Akan Menikah Lagi

    Raya melihat Gala yang berjalan sambil menarik mobil mainannya. Wajahnya terlihat sangat menggemaskan, tapi ekspresinya memperlihatkan kalau Gala ini memiliki sedikit sifat arrogant dari ayahnya.Yang mana membuat Raya sedikit khawatir, dengan apa yang akan terjadi dengan anaknya nanti. Dimana saat itu Andro tiba tiba memeluknya dari belakang dan mencium lehernya."Apa yang kau lihat, Sayang?""Ya, kita sedang melihat Gala. Ada apa dengannya?""Dia terlihat memiliki sifatmu.""Dia memang anakku," ucap Andro dengan sangat bangga. "Dia akan menjadi kebanggan kita nanti.""Tidak, Andro. Lihatlah bagaimana dia terlihat tengil."Andro memperhatikan apa yang dimaksud istrinya, dimana di sana Gala terlihat menggoda pengasuh baru yang cantik."Astaga, dia sudah pandai menggoda. Apa kau mengajarinya?""Tentu tidak, Sayang. Kenapa kau berfikir begitu?""Inilah alasan aku tidak ingin memperkerjakan wanita cantik, kalau bukan kau yang terjerat, anakku yang terjerat.""Dia hanya anak anak." Andro

    Last Updated : 2023-06-30
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   179 - Terlalu Cantik

    "Aku harap Natal kali ini bisa berkumpul dengan Prabu dan Istrinya. Akan menyenangkan jika mereka berada di sini bersama kita.""Ya, tapi Oma rasa tidak mungkin. Memang harus ada yang dikorbankan setelah memiliki keluarga. Oma sulit meminta Prabu datang, mertuanya sakit sakitan, dia juga harus mengurusnya.""Rania hamil bukan?" tanya Raya."Iya, Tuhan memberkatinya. Dia akhirnya mengandung, meski di tengah pelik masalah anak Prabu yang lain.""Prabu pasti sangat senang.""Dia sudah tua, tentu dia bahagia tapi juga pusing karena sekali dapat dua, cucuku memang dua duanya luar biasa." Oma menjawab sambil memainkan ponselnya. Sampai dia menatap Raya yang sibuk melihat grafik keuangannya. "Oh ya, Ria.""Ada apa, Oma?""Oma ingin pergi mendaki bersama komunitas Oma.""Oma ikut komunitas mendaki?"Oma tersenyum malu dan mengangguk. "Ya, Oma merasa bosan. Lagipula ini memang khusus untuk manula seperti Oma. Lihatlah, Oma masih bugar, bukan?"Raya menatap Oma, memang benar Oma masih bugar. Ha

    Last Updated : 2023-07-06
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   180 - Pegang Kuat-kuat

    Mentari menunggu Gala di dalam mobil bersama Nana. Dia sesekali mengupil, merasa bosan.Nana yang melihat itu pun langsung menyodorkan tissue basah."Pakai ini, Nona.""Oh!" ucap Mentari terkejut dia telah didapati sedang mengupil oleh Nana. "Dala seling melalukannya, jadi Thali tidak sadal mengikuti.""Tidak apa, kotoran memang harus dikeluarkan di tempat yang tepat."Mentari menatap keluar jendela mobil. "Kenapa anak laki laki belum kelual?""Apa Tuan Gala mendapat kelas tambahan?" tanya Nana.Yang mana membuat Mentari menggeleng. "Aku lasa tidak."Sampai akhirnya anak laki laki yang memiliki wajah tampan itu keluar dari gedung dengan gerombolan anak laki laki lain dan juga diantarkan oleh guru mereka.Nana keluar untuk menjemput kedatangannya dan mempersilahkannya masuk mobil."Apa kau dihukum lagi? Kau menculi mangga?""Aku ditawari untuk masuk klub sepak bola.""Kau suka bukan?""Ya, tapi jika serius itu tidak menyenangkan.""Hah?" tanya Mentari tidak paham."Itu menyita waktu, a

    Last Updated : 2023-07-07
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   181 - Sangat Terhimpit

    "Oma mau mendaki?" tanya Andro pada akhirnya saat dia selesai bermain dengan sang istri.Kini Raya memeluknya sambil merebah di dada suaminya. Sambil mengusap perut Andro yang kotak, mencoba membujuk. kotak"Bolehkan?""Sayang, kau tahu bagaimana keadaan Oma. Kita tidak bisa berbohong kalau dia sudah tua, fakta itu tidak bisa dipisahkan," ucap Andro mengusap rambut Raya.Raya merasa khawatir dirinya tidak berhasil membujuk Andro agar memberi Oma izin."Aku tidak bisa mengizinkan Oma melakukan itu, nanti katakan padanya aku tidak mengizinkan."Raya menarik napas panjang kemudian bangun dari tidurnya."Sayang, mau kemana?""Memberitahu Oma.""Nanti saja, tidur di sini. Kau pasti kelelahan.""Oma mungkin menunggu, aku tidak bisa membiarkannya menunggu. Aku juga belum menemui anak anak.""Sayang," ucap Andro menahan tangan istrinya. "Kau tidak marah bukan?""Marah? Aku menghargai keputusanmu, memang berbahaya. Oke?""Kau akan kembali kesini bukan?"Raya tertawa kemudian memberikan Andro c

    Last Updated : 2023-07-08
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   182 - Berjiwa Muda

    "Ini seharusnya.... Oh sayangku....."Pertama kalinya untuk kesekian kali, sekian lama, Andro tidak menggunakan pengaman. Rasanya lebih nyaman seperti ini, dia merasakan langsung kehangatan dari sentuhan antara kulit."Teruskan saja," bisik Raya di telinga suaminya dengan sensual.Andro tidak pernah bisa menahan godaan dari Raya, maka dari itu dia mulai menggerakan pinggulnya dengan menggila.Membuat dada Raya naik turun dibuatnya, dia dihimpit oleh Andro dan tembok, bagian bawahnya ditusuk tusuk begitu dalam hingga membuat dirinya mengerang. Apalagi bibir Andro menyedot ujung dada Raya dengan keras."Oh Sayang... akh...."Raya berguncang, tusukan Andro semakin dalam dan semakin cepat.Apalagi tangan nakal Andro turun memegang bokongnya."Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Raya saat tangan nakal Andro mengusapnya di sana. "Akh... jangan terlalu cepat....""Kau yang menggodaku," ucap Andro memegang erat bokong istrinya dan menghantam lebih keras sampai dia memasukan semua bagian milikn

    Last Updated : 2023-07-09

Latest chapter

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status