Share

Wanita Pemuas

last update Last Updated: 2021-06-09 10:05:00

Seorang wanita cantik memakai dress putih berbahan satin menjuntai kebawah sampai pada pahanya yang berkulit eksotis, berjalan dengan anggun menuruni tangga apartemen mewah milik Allen Clarck.

Dengan rambutnya yang cokelat dan manik mata yang berwarna senada, wanita itu tersenyum bahagia melihat sosok seorang pria yang selama hampir lima tahun ini menjadi kekasihnya.

Bukan, lebih tepatnya wanita ini yang beranggapan kalau mereka adalah sepasang kekasih.

Allen tidak pernah menggangap hubungan keduanya lebih dari sekedar pemuas nafsunya belaka. Mereka masih bersama hingga sekarang hanya karena saling menguntungkan saja.

"I'm miss you so much Al." ujarnya memeluk tubuh atletis sang bos mafia.

"Kau sudah menyiapkan air untuk aku mandi?" tanya Allen masih dalam dekapan wanita yang malam ini sengaja berpenampilan seksi dan wangi demi memuaskan lelaki penuh nafsu ini.

"Semua sudah aku siapkan untukmu Al, termasuk malam panjang kita nanti." Bisik mesra wanita itu ditelinga Allen.

Wanita keturunan Amerika India ini bernama Juliet Steel, menjadi kekasih Bos Mafia paling ditakuti di negara mereka membuat dia bebas melakukan apa saja selama ini.

Keamanan dan kehidupan mewah Juliet benar-benar terjamin selama dia berada disamping Allen. 

Juliet yang dulunya bekerja sebagai wanita penghibur di sebuah club malam, bertemu dengan Allen yang waktu itu sedang mencari seorang yang bisa menghangatkan ranjangnya setiap saat.

Awal pertemuan mereka itu berakhir dengan adegan panas di atas ranjang, yang membuat Juliet seketika jatuh hati dengan keperkasaan sang bos mafia. Dia lalu dibeli oleh Allen, dan dibawa ke apartemen mewahnya di kota ini.

Jika sedang lelah Allen biasanya akan datang menemui Juliet di apartemen, untuk menghilangkan kepenatan dia dengan segala aktifitas hitam yang dia jalani selama ini.

Allen akan menginap satu malam, dan datang setiap tiga hari sekali untuk memuaskan hasrat dirinya yang selalu penuh dengan gairah seksual yang tinggi.

Juliet mulai membuka satu persatu pakaian yang dipakai Allen hingga tidak menyisakan sehelai benangpun ditubuhnya.

Dada yang ditumbuhi bulu-bulu halus dengan perut kotak-kotak itu selalu tampak seksi bagi setiap kaum hawa yang melihatnya, termasuk Juliet. Dia begitu menggilai tubuh atletis lelaki penuh pesona ini.

Apalagi melihat banyaknya bulu yang menghiasi perut bawah hingga kebagian pribadi Allen, membuat Juliet selalu menghabiskan waktu berlama-lama dibawah sana.

"Keluarlah, aku mau mandi dulu. Jangan menggangguku sebelum aku memanggilmu." ujar Allen dan berjalan masuk kedalam bath up yang sudah diisi air hangat oleh Juliet.

"Apa kamu tidak mau aku mandikan Al? Sudah lama kita tidak mandi bersama," sahut Juliet setengah merengek dengan wajah yang dibuat-buat.

Dia juga sangat rindu dengan belaian lelaki yang sedang bertelanjang bulat di depannya ini.

Allen yang sudah masuk dan duduk bersandar didalam bath up akhirnya menggangguk dan membiarkan Juliet masuk bersama dia, berendam bersama di air hangat.

Mereka duduk berhadapan dengan masing-masing kaki berada disamping tubuh keduanya.

Juliet mulai menyabuni tubuh atletis yang penuh perban luka dengan lembut, menemani Allen selama bertahun-tahun membuat dia terbiasa mendapati keadaan lelaki itu yang seperti ini.

Meski kadang khawatir dengan Allen, tapi Juliet sama sekali tidak diizinkan untuk bertanya apapun jika bukan urusannya. Allen paling tidak suka membicarakan masalah pribadi dia dengan orang lain.

Itu juga salah satu perjanjian antara dia dan Allen sejak Juliet masuk dalam kehidupan hitam sang Bos Mafia, dan menjadi pemuas nafsunya diatas ranjang.

Setelah memastikan tubuh Allen bersih, Juliet mulai memberikan kecupan-kecupan kecil di leher lelakinya yang kini sudah wangi aroma sabun mahal.

Allen hanya diam menikmati setiap kecupan serta belaian lembut Juliet ditubuhnya sambil membayangkan wajah wanita yang menolong dia waktu itu.

Tunggu, kenapa aku malah membayangkan dia?

Allen tiba-tiba mendorong Juliet dan berdiri keluar dari dalam bath up.

"Ada apa Al?" tanya Juliet kaget mendapatkan penolakan pertama kalinya dari Allen.

"Tidak. Aku hanya sedang tidak ingin melakukannya disini!" sahut Allen beralasan sambil memakai kimono dan berjalan meninggalkan kamar mandi.

Juliet yang ditinggalkan begitu saja berdecak, sepertinya ada sesuatu yang menggangu pikiran Allen batinnya.

Tapi bukan Juliet namanya kalau tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau, sudah berhari-hari dia memendam kerinduan yang mendalam untuk lelaki itu.

Malam ini mereka harus menghabiskan malam yang panas seperti malam-malam mereka sebelumnya. 

Dalam keadaan tubuh yang masih basah, Juliet berjalan menemui Allen yang sudah duduk di kursi sofa sambil memijit pelipisnya.

"Are you okay Al?" tanya Juliet khawatir melihat Allen yang tidak biasanya seperti ini.

Dia duduk diatas kedua paha Allen dan merangkul leher bos mafia itu.

"Kamu bisa bercerita padaku jika kamu ada masalah Al," ujar Juliet lagi.

"Tidak ada apa-apa Jul, aku hanya sedang tidak enak badan saja."

"Kalau begitu biar aku yang memuaskan kamu malam ini Al."

Allen tersenyum dan membelai rambut Juliet yang basah, wanita itu tersenyum sumringah mendapati lampu hijau dari lelaki yang kini sudah dia cumbu dengan rakusnya.

Juliet yang tidak memakai sehelai benangpun itu, menarik tali kimono Allen dan mulai menjelajah setiap sudut tubuh atletisnya.

Wanita ini memang paling tahu bagaimana membuat Bos Maafia itu terlena, dan menegang dibawah sana.

"I'm really miss you my lil Allen...." desah Juliet mencium ujung benda perkasa yang selalu tampak gagah dan menantang untuknya.

"Emmmhhh...," suara parau keluar dari mulut Allen saat Juliet dengan lincah memainkan miliknya menggunakan lidah dan bibir dia yang basah.

Wanita dengan tubuh tinggi semampai ini begitu menggilai semua yang ada pada Allen bagi dia, sosok bos mafia yang paling ditakuti dan berkuasa ini sangat sempurna. Apapun akan Juliet lakukan agar Allen akan tetap menjadi milik dia seutuhnya.

Allen menekan kepala Juliet saat pelepasan itu akan dia dapati, dia selalu puas melihat mulut wanita pemuasnya ini penuh dengan cairan lengket miliknya.

Juliet tersenyum puas karena berhasil membuat Allen mengerang dan mendesah dibawah kendalinya.

"Aku masih belum Al!"

Wanita berbibir seksi itu naik keatas pangkuan Allen dan menuntun benda perkasa yang kembali ON setelah foreplay kedua yang diberikan Juliet padanya.

Tidak lupa Juliet merobek pembungkus pengaman yang selalu dia letakkan disetiap sudut kamarnya.

Terbiasa melakukan dimana saja dan kapan saja bersama Allen, membuat Juliet menyetok dan menyimpan benda kecil namun elastis itu sejak pindah ke apartemen mewah ini.

Juliet mulai menggoyangkan pinggulnya dengan lentur dalam tempo sedang dan cepat, dua buah gunung yang tidak tertutupi apapun itu ikut bergoyang bersama dengan tubuh yang naik turun, dan desahan dari mulut keduanya.

Allen menangkup dan bergantian menggigit gemas ujung bukit berwarna cokelat, yang semakin membuat wanita itu melayang dan makin gila melajukan permainan dia dibawah sana.

Allen yang terbawa suasana permainan Juliet, memukul bokong padat wanita pemuasnya hingga memerah selama beberapa kali.

Dalam posisi duduk, Allen berdiri dan berjalan mengangkat tubuh ramping Juliet tanpa melepaskan tautan bibir dan tautan dibawah sana menuju ranjang.

Dia lalu menghempaskan tubuh Juliet dan mengangkat tinggi satu kaki wanita pemuasnya hingga melekat kedada dia yang bidang, dan mulai menghentak kuat masuk semakin dalam kearea candu yang telah basah sejak tadi.

"Ohh, Shit!" maki Juliet merasakan benda perkasa Allen yang seakan sedang menggerogoti tubuh bagian bawahnya dengan sangat nikmat.

Dua orang yang sedang diburu nafsu dunia itu saling bersahutan mendesah, dan mencumbu satu sama lain diatas ranjang yang ikut berdecit saking kerasnya hentakan yang diberikan Allen ditubuh Juliet.

Bos mafia ini memang selalu kuat dan perkasa baik dalam menghadapi musuh-musuhnya, maupun dalam kegiatan panas dia diatas ranjang bersama seorang wanita.

Malam itu Juliet berhasil membuat Allen mendapatkan pelepasannya  berkali-kali, hingga mereka tertidur diranjang dalam keadaan tubuh tanpa busana sampai pagi.

Related chapters

  • Boss Mafia, I Love You   Berkas Lamaran

    Dua tahun kemudian"Good morning Bos!" sapa seluruh karyawan A, Corp setiap kali bertemu dengan pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.Allen yang selalu dingin dengan orang lain hanya mengangguk tanpa membalas sapaan karyawannya."Hari ini berkas lamaran untuk sekretaris baru Bos sudah ada diatas meja," ujar Ace sebelum membuka pintu masuk ruangan Allen.Satu buah meja kerja bersama tempat duduk nyaman berwarna hitam dan satu stel kursi sofa berwarna abu-abu mengisi ruangan sang Bos Mafia di perusahaan ini.Setumpuk berkas sudah tersusun rapi disamping kiri meja dan segelas kopi hitam yang masih mengepul berada disamping kanannya."Kamu mau kemana Ace?" tanya Allen saat melihat asistennya akan menutup pintu dan keluar dari ruangan dia."Aku akan pergi kebagian keuangan bos, laporan bulan lalu ada sedikit masalah. Aku harus mengeceknya

    Last Updated : 2021-06-13
  • Boss Mafia, I Love You   Rose White

    "Dad...!""Iya Nak, Dady ada dibelakang!" sahut seorang pria yang tahun ini sudah genap berumur lima puluh tiga tahun dengan rambut yang mulai beruban.Dia adalah Alex White, ayah kandung dari Rose White.Mereka pindah ke Miami tepat dua tahun lalu, saat ibu Rose meninggal dunia karena sakit kanker yang dideritanya.Rose yang saat itu baru setahun menjalani kuliah di salah satu universitas ternama di kota Mexico, terpaksa harus mengikuti ayahnya Alex kembali ke kota asal dia demi bisa menyambung hidup.Segala kepunyaan keluarga mereka dikota kelahiran ibunya harus habis terjual demi pengobatan wanita itu yang memakan biaya hingga ratusan juta dollar.Di kota Miami Florida, Alex membuka usaha toko bunga yang sejauh ini cukup ramai dan memiliki pelanggan tetap.Melalui usaha dia ini, Alex berhasil menguliahkan anak mereka satu-satunya

    Last Updated : 2021-06-14
  • Boss Mafia, I Love You   Satu Ruangan

    "Gimana Dad?""Perfect!"Rose sedang mematut dirinya didepan cermin saat ayahnya Alex keluar dari dalam kamar."Jam berapa kamu mau ke kantor Rose?" tanya Alex dari arah dapur.Jarak dari dapur dengan kamar mereka hanya berbatas dinding.Rose sedang berdiri di depan kamar dia, dimana terdapat cermin berukuran satu badan peninggalan ibunya dulu.Ibu Rose memang senang berlama-lama di depan cermin seperti kebanyakan wanita pada umumnya."Sebelum jam delapan aku harus sudah tiba disana Dad." sahut Rose sambil memakai heels lima centi berwarna hitam miliknya."Kalau begitu kamu sarapan dulu, Dady buatkan omelette mau?""Boleh ... tapi jangan lama-lama Dad."Alex dengan sigap mengambil tiga butir telur dari dalam lemari pendingin, dan mulai meracik bumbu untuk sarapan omelette mere

    Last Updated : 2021-06-17
  • Boss Mafia, I Love You   Rangkulan Dipinggang

    Pagi-pagi sekali Allen sudah bersiap-siap untuk berangkat ke perusahaan A, Corp miliknya. Ace bahkan diminta untuk menjemput dia pukul tujuh tepat di Mansion. Memakai setelan jas berwarna hitam dengan sepatu berwarna senada yang mengkilat, Allen turun dari tangga melingkar dengan gagahnya. "Good morning Bos!" sapa Ace membungkuk memberi hormat Allen mengangguk dan keluar mendahului Ace menuju mobil mewah yang sudah terparkir di depan pintu kebaya mansionnya. "Silahkan Bos...." ujar salah seorang penjaga membukakan pintu mobil untuk bos mereka. "Apa kau sudah mengatur apa yang aku minta kemarin Ace?" tanya Allen saat mobil yang membawanya meluncur meninggalkan halaman mansion. "Sudah Bos. Semua sudah aku atur sesuai dengan perintah Bos!" sahut Ace melirik sekilas bosnya dari kaca spion di depan. Dia duduk dikursi kemudi denga

    Last Updated : 2021-06-19
  • Boss Mafia, I Love You   Bulu-bulu Halus

    Sebulan sudah Rose bekerja di perusahaan A,Corp sebagai seorang sekretaris. Kini dia semakin lincah dan gesit dalam bekerja.Semalam Ace menghubungi dia untuk pagi ini sebelum jam tujuh, dia sudah harus datang ke sebuah alamat yang Ace kirimkan melalui pesan singkat semalam pada Rose.Dan disinilah dia sekarang, berdiri di depan sebuah cottage mewah pinggir kota dengan perasaan bingung.Untuk apa Ace memintanya kesini? Asisten bos mereka itu tidak mengatakan secara detail apa yang harus dia lakukan pagi ini setelah tiba di alamat yang dia kirimkan."Selamat pagi nona...," sapa seorang wanita paruh baya memakai seragam rapi."Pagi...," sapa Rose kembali."Mari nona, ikut saya kedalam." ajaknya dan berlalu masuk kedalam cottage.Dengan langkah pelan dan pikiran yang dipenuhi tanda tanya, Rose pun melangkah mengikuti wanita itu dari be

    Last Updated : 2021-06-22
  • Boss Mafia, I Love You   Tukang Perintah

    Perjalanan dari Kota Miami, Florida menuju Negara kincir angin Belanda membutuhkan waktu selama lima belas jam lebih lamanya. Selama berada di dalam pesawat jet pribadi milik sang Bos Mafia, Rose hanya duduk diam di kursi karena merasa pusing dengan perjalanan udara yang memakan waktu lama seperti ini. "Apa kau butuh sesuatu Rose?" tanya Allen mendekati tempat duduk sekretarisnya. Rose menggeleng dengan wajah yang sudah pucat pasi. "Lebih baik kamu tidur dulu di kamar Rose, aku akan meminta pramugari membawakan kamu teh hangat nanti." Rose mengangguk dan bangkit berdiri dari kursinya dengan lemah, menuju kamar dalam pesawat yang khusus disediakan untuk Allen jika dia ingin beristirahat. "Ace…!" panggil Allen setelah Rose masuk ke dalam kamar. "Iya Bos?" "Kenapa kamu tidak bilang kalau Rose akan s

    Last Updated : 2021-07-02
  • Boss Mafia, I Love You   Jaga Matamu Ace!

    Rose tertidur di kursi sofa dalam kamar hotel bosnya, setelah menyelesaikan tugas yang diberikan Allen padanya tadi.Allen yang tidak tega melihat sekretarisnya yang tampak sangat kelelahan, mengangkat tubuh Rose keatas ranjang dan menidurkan dia disana.Sekilas Allen begitu menikmati wajah Rose yang mulus tanpa cela itu, dengan bibir yang merah merekah alami.Tanpa sadar lelaki itu mengusap dahi Rose dan memberikannya ciuman selamat malam.Astaga … apa yang aku lakukan? Gumam Allen dalam hati dan berdiri menjauh dari ranjang kamar hotelnya, dimana Rose sedang tertidur pulas.Lelaki itu merutuki dirinya sendiri karena berbuat hal yang menurutnya sangat aneh. Dia tidak pernah mencium seorang wanita dalam kondisi yang sedang tidur seperti ini.Ada apa dengannya? Pikiran-pikiran itu terus menghantui isi dalam kepalanya semenjak Rose bekerja dan dekat deng

    Last Updated : 2021-07-04
  • Boss Mafia, I Love You   Cantik Seperti Orangnya

    Rotterdam merupakan salah satu kota terbesar yang ada di Belanda. Memiliki sejuta keindahan dan keunikan, membuat kota satu ini selalu tidak pernah sepi dari incaran pengunjung.Rotterdam sendiri mempunyai tempat wisata yang unik dan menarik. Dimulai dari museum, teater, wisata unik, dan balai kesenian.Dan siang ini, Ace membawa bosnya Allen bersama sekretaris mereka Rose menuju Rumah Kubus Rotterdam.Rumah yang dibangun dengan menggunakan arsitektur yang unik dan dicat berwarna kuning cerah berbentuk kubus, merupakan rancangan dari seorang seniman terkemuka Belanda bernama Piet Blom.Seniman tersebut memang selalu menghadirkan rancangan arsitektur bangunan yang unik dan kreatif, dalam setiap rancangan yang dihasilkannya."Tolong ambil gambarku Ace…." pinta Rose menyodorkan ponsel miliknya ke hadapan asisten sang bos."Biar aku saja!"&nb

    Last Updated : 2021-07-06

Latest chapter

  • Boss Mafia, I Love You   PENGUMUMAN

    Akhirnya hari ini datang jugaAuthor rada² gak rela mau tamatin cerita ini, tapi setiap pertemuan pasti ada perpisahan...Author mau ngucapin terima kasih untuk semua pembaca setia Boss Mafia, I Love You yang selalu setia menanti up setiap hari...Juga untuk semua yang sudah mendukung cerita ini sampai tamat…Untuk sahabat sesama penulis Buenda Vania yang selalu setia author curhatin setiap saat,,Untuk teman-teman yang tergabung dalam Group Author Halu dan Group Author Bahagia…Terima kasih untuk setiap canda tawa selama ini,, sharing tentang segala macam hal dari yang serius sampe yang nggak penting…At least untuk suami dan anak tercinta yang selalu sabar dan mendukung hobi istri dan bundanya…I love you more ❤️By the way untuk karya kedua author sudah terbit yah guysJudulnya

  • Boss Mafia, I Love You   I Love You

    "Kau mau ke mana lagi, Al?" rengek Rose memeluk suaminya posesif."Aku mau ke kamar mandi sebentar Baby, perutku sakit…," keluh Allen."Tidak boleh, kau harus tetap di sini bersamaku!""Astaga … lalu aku harus buang air disini Rose?" Wanita itu mengangguk dengan puppy eyes-nya.Semenjak hamil, Rose semakin bersikap manja padanya. Allen tidak diizinkan oleh wanita itu sedikit pun menjauh darinya.Bahkan untuk ke kamar mandi saja, Rose akan mengikuti pria berjambang itu ke dalam seperti saat ini. Rose sedang duduk di dekat dia yang sedang berkonsentrasi mengeluarkan tahap akhir isi dalam perutnya."Kau tidak jijik setiap hari menemaniku begini Rose?""Tidak.""Tapi aku yang malah jijik dengan diriku sendiri melihat kau begitu betah disini Baby…."Ro

  • Boss Mafia, I Love You   Hamil

    Dua bulan setelah bulan madu di atas kapal itu, Rose keluar dari kamar mandi dengan wajah yang pucat.Sudah seharian ini wanita berambut panjang itu muntah-muntah di dalam sana. Allen sampai khawatir melihat keadaan istrinya."Kita ke rumah sakit saja Baby…." Rose menggeleng bersandar di dada bidang Allen yang memeluknya."Tapi aku khawatir melihat kau muntah-muntah begini sejak pagi Baby. Aku tidak tenang meninggalkanmu sendiri di mansion""Aku tidak apa-apa, Al. Kau pergilah bekerja, mungkin aku hanya salah makan saja kemarin."Allen berdecak, mulai jengkel dengan Rose yang tidak mau mendengarkan perkataannya. Pria itu kelimpungan sendiri mengurus wanitanya karena Amberd sedang berlibur ke luar negeri.Mau menghubungi Alex pun, pria itu tidak ada di Miami sekarang. Dia memilih kembali ke Mexico membuka usahanya di sana sembari menemani Eduardo

  • Boss Mafia, I Love You   Kapal Pesiar

    "Kapal pesiar?""Iya, kita akan berlayar selama seminggu penuh di atas laut."Allen mengajak Rose naik ke atas kapal pesiar berukuran cukup besar yang belum lama dia beli.Pria itu sengaja membelinya untuk hadiah pernikahan dia untuk Rose. Bahkan pada kapal badan tertulis inisial nama keduanya dan tanggal pernikahan mereka.Allen benar-benar memastikan hadiah ini akan menjadi kenangan untuk mereka berdua, sekaligus sebagai tempat bulan madu mereka setelah resmi menjadi suami istri."Ini sangat indah, Al…." Rose berdiri pada dek kapal, menatap hamparan laut luas di depan mereka. Kapal itu mulai bergerak saat keduanya naik ke atas sana."Kau suka?""Sangat, aku sangat menyukainya…," sahut Rose terkagum-kagum."Aku senang jika kau menyukainya Baby." Allen memeluk wanitanya dari belak

  • Boss Mafia, I Love You   Janji Suci

    Tanggal sebelas di bulan sebelas adalah tanggal terindah untuk Allen dan Rose. Pasangan itu memantapkan hati untuk saling mengikat janji suci di depan pendeta.Rose berjalan mendekati Allen yang tengah menunggunya di depan altar, dengan mata yang berkaca-kaca.Wanita itu berjalan pelan ditemani Alex di sampingnya dengan mata yang sembab. Pria paruh baya itu tidak menyangka anak yang selama ini dia jaga dan dia rawat, kini akan menikah dengan seorang pria pilihannya.Teringat bagaimana Alex memberi pesan-pesan untuk Rose tadi saat mereka masih di ruang ganti pengantin."Hiduplah dengan bahagia, Nak. Daddy akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kau dan keluargamu. Mommy-mu pasti ikut bahagia melihat kau akan menikah hari ini."Rose tersenyum menggenggam tangan ayahnya. "Terima kasih, Dad. Terima kasih karena sudah menjaga aku sampai sekarang. Terima kasih juga karena tidak

  • Boss Mafia, I Love You   Rencana

    "Kau senang?"Rose mengangguk penuh semangat. "Tentu saja, Al. Malam ini adalah salah satu malam terindah di hidupku.""Memangnya malam selain ini apalagi?" tanya Allen penasaran."Kau mau tahu?" Allen mengangguk."Malam di mana aku sadar aku sudah mencintaimu, Al." sahut Rose mengingat malam panjang mereka berdua."Benarkah? Boleh aku tahu kapan tepatnya itu?" Rose tertawa geli, malu untuk memberitahukannya pada Allen."Kenapa tertawa? Jangan membuatku penasaran Baby…." keluh Allen memeluk posesif wanitanya dari belakang."Aku malu memberitahukannya padamu.""Kenapa malu? Aku bukan orang lain Baby, aku calon suamimu sekarang!"Rose tersenyum dengan wajah memerah. Mendengar Allen berkata calon suami makin membuat hatinya berdebar tidak karuan. Rose merasa seper

  • Boss Mafia, I Love You   Will You Marry Me?

    "Cepatlah Rose, kita sudah terlambat!""Berisik!" sahut Rose keluar dari dalam kamar mereka.Wanita itu memakai gaun peach sampai ke mata kakinya dengan dada yang menyembul sempurna, dan punggung yang terbuka sampai ke batas bokong. Rambutnya diikat ke atas, memperlihatkan leher Rose yang jenjang.Allen mendekati wanitanya terpesona. "Kau memang selalu cantik dan menawan Baby…," puji pria itu merangkul pinggang Rose.Wanita bermanik mata biru itu hanya mencebik, menepis rangkulan Allen padanya. Rose masih kesal dengan pria berjambang itu, dia menganggap Allen tidak pernah peka dengan perdebatan mereka semalam.Meski terkesan seperti anak kecil, tapi Rose kesal saja Allen bertingkah seperti pria polos yang tidak mengerti apa-apa.Mereka pun naik ke mobil diantarkan salah satu anggota Blue Fire menuju venue tempat pernikahan Ace dan Sonya diadakan.

  • Boss Mafia, I Love You   Meminta Restu Dua

    "Daddy…." panggil Rose mendekati Alex. "Kemarilah, duduk disini dengan Daddy." Pria paruh baya itu menepuk kursi bangku disampingnya. ""Kau sedang apa sendirian disini, Dad?" tanya Rose ikut duduk bersama ayahnya. "Menikmati pemandangan sore hari Rose. Biasanya Daddy dan mommy selalu duduk disini setiap jam begini." Rose mengernyit tidak mengerti. "Disini?" "Iya, Nak. Rumah kakekmu ini dulunya adalah tempat tinggal pertama kami setelah menikah," terang Alex mengingat kenangannya bersama ibu Rose. "Benarkah? Kenapa Daddy tidak pernah mengatakannya padaku kalau kita punya rumah lain lagi, selain rumah kita yang dulu?" tanya Rose tidak percaya. "Itu karena rumah ini terpaksa Daddy jual untuk biaya persalinan ibumu, Nak. Kami sangat susah dulu, bahkan untuk membelikan ibumu makanan yang dia suka saja Daddy tida

  • Boss Mafia, I Love You   Lebih Cepat Lebih Baik

    "Kau disini Ace?" Sonya kaget mendapati pria itu sudah lebih dulu berada di rumah orang tuanya.Wanita berlesung pipit itu dijemput oleh anggota Blue Fire di hotel sebelumnya atas perintah Ace."Duduk, Sonya!" perintah ibunya menatap tajam anak perempuan mereka."I-iya, Mom." Takut-takut wanita itu duduk di samping Ace yang tersenyum tenang menatapnya."Apa benar pria ini adalah calon suamimu?" tanya ibu Sonya tanpa basa basi.Sonya tertunduk tidak berani menatap kedua orang tuanya. "Iya, Mom … Dad.""Lalu benar kalau dia sudah menghamilimu?" tanya wanita paruh baya itu lagi.Sonya mengangguk, tidak berani bersuara. Ace tengah menggenggam tangannya dengan hangat, seakan memberikan ketenangan di hati wanitanya.Dua pasangan suami istri itu saling menatap satu sama lain, dan kompak menghembuskan nafas panja

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status