Share

Jaga Matamu Ace!

last update Last Updated: 2021-07-04 12:00:00

Rose tertidur di kursi sofa dalam kamar hotel bosnya, setelah menyelesaikan tugas yang diberikan Allen padanya tadi.

Allen yang tidak tega melihat sekretarisnya yang tampak sangat kelelahan, mengangkat tubuh Rose keatas ranjang dan menidurkan dia disana.

Sekilas Allen begitu menikmati wajah Rose yang mulus tanpa cela itu, dengan bibir yang merah merekah alami.

Tanpa sadar lelaki itu mengusap dahi Rose dan memberikannya ciuman selamat malam.

Astaga … apa yang aku lakukan? Gumam Allen dalam hati dan berdiri menjauh dari ranjang kamar hotelnya, dimana Rose sedang tertidur pulas.

Lelaki itu merutuki dirinya sendiri karena berbuat hal yang menurutnya sangat aneh. Dia tidak pernah mencium seorang wanita dalam kondisi yang sedang tidur seperti ini.

Ada apa dengannya? Pikiran-pikiran itu terus menghantui isi dalam kepalanya semenjak Rose bekerja dan dekat dengan dia.

Allen pun memutuskan tidur dikamar Rose sebelum pikirannya menjadi semakin aneh gumamnya.

Bunyi jam weker di atas meja nakas berbunyi nyaring, hingga membuat Rose terkejut dan terbangun dari tidurnya yang nyenyak.

"Selamat pagi putri tidur…," sapa Allen yang sudah siap dengan setelan jas ditubuhnya.

Lelaki itu baru saja selesai bersiap untuk mengunjungi klien mereka di kota ini.

"Astaga … kenapa aku bisa ada disini?!" sahut Rose terkejut dan mengatur rambutnya yang berantakan.

"Kamu tidur seperti orang pingsan, bahkan sejak tadi aku membangunkan kamu. Untung saja jam weker itu bisa membangunkanmu!" 

"Ma-maaf Bos," sahut Rose berdiri dari ranjang. "A-aku akan segera bersiap Bos…," jawabnya lagi dan berjalan cepat keluar dari kamar bosnya.

Dasar bodoh! Kenapa aku bisa tertidur di kamarnya semalam? Dia tidak berbuat apa-apakan padaku? Monolog Rose dan terlihat memeriksa tubuhnya sendiri.

Tidak ada yang sakit, bajuku juga masih terpakai rapi. Syukurlah … gumamnya lagi.

"Waktumu hanya sepuluh menit Rose!" teriak Allen dari dalam kamar, dia tahu kalau wanita itu masih berdiri di pintu depan kamarnya.

"I-iya Bos!" teriak Rose lagi dan berlari masuk ke kamar hotel dimana segala perlengkapan dia sudah tersedia.

Rose hanya sempat mencuci rambut dan wajahnya lalu segera bersiap-siap untuk ikut dengan Allen, pergi bertemu dengan salah satu klien yang akan bekerja sama dengan perusahaan mereka pagi ini.

Memakai kemeja berwarna putih dengan rok hitam bergaris dan heels hitam setinggi tujuh senti, membuat penampilan Rose benar-benar terlihat sangat berbeda.

Rambut hitam panjangnya diikat Bun keatas, dengan make up tipis yang membuat penampilan Rose terlihat lebih segar.

Allen senang melihat Rose yang selalu tampak cantik jika sedang memakai baju kantor seperti ini.

Entah kenapa aura seorang Rose White terlihat benar-benar berbeda, dan Allen suka berlama-lama menatapnya.

"Jadi bagaimana Bos?" 

"Bagaimana apanya maksudmu Ace?" sahut Allen masih menatap Rose yang berjalan mendekati mereka dimana kedua lelaki tampan itu sedang menunggu dirinya di lobby hotel.

Mengetahui kalau bos besarnya tidak mendengarkan penjelasan dia tentang laporan pengiriman barang milik mereka ke Las Vegas, Nevada membuat Ace menghembuskan nafas panjang.

Dia mengikuti arah pandang mata Allen dan ikut terpesona melihat sosok sekretaris wanita yang baru sebulan ini bekerja dengan mereka berdua.

"Jaga matamu Ace!" sentak Allen tidak suka melihat Ace ikut-ikutan menatap Rose yang kini sudah berdiri di depan mereka berdua, dan tersenyum ceria.

"Aku belum terlambat, kan?"

Allen menatap arloji mahal yang melingkar di tangan kanannya. "Kamu terlambat dua menit! Ayo pergi…."

Bos Mafia itu berdiri dan berjalan lebih dulu meninggalkan asisten dan sekretarisnya yang saling tersenyum satu sama lain.

"Cepatlah Ace!" sentak Allen lagi tidak suka lelaki itu dekat-dekat dengan Rose.

Entah kenapa hatinya terasa panas dan kesal, dia tidak rela ada orang lain yang ikut menikmati kecantikan Rose pagi ini.

"Bos kamu kenapa Ace?" bisik Rose ikut berjalan dengan Ace disampingnya.

"Datang bulan mungkin…," kekeh Ace mengangkat kedua bahunya.

Ish … Bos dan asisten sama saja, sama-sama aneh! Gumam Rose dalam hati.

Pertemuan dengan klien bisnis mereka berlangsung dengan sangat baik. Rose yang diberi tugas untuk memaparkan presentasi yang dia buat semalam di depan klien yang hadir, melakukannya dengan lancar tanpa rasa gugup sedikitpun.

Allen bahkan tidak bisa mengalihkan perhatiannya pada sosok wanita cantik yang berdiri di depan, dan tersenyum tipis melihat Rose yang sesekali bertemu pandang dengannya.

Klien mereka sangat puas dan berjanji akan mengirimkan surat kontrak untuk kerjasama perusahaan mereka secepatnya.

"Berapa lama kita akan berada di Negara ini Bos?" tanya Rose setelah mereka duduk berdampingan di kursi belakang mobil.

"Kenapa memangnya? Apa pacarmu sedang menunggu kamu pulang hm?"

"Pacar? Saya tidak punya pacar Bos, tidak ada waktu untuk hal yang seperti itu!" sahut Rose tertawa geli.

Allen manggut-manggut sendiri merasa senang karena sekretarisnya ini ternyata tidak memiliki kekasih.

Ace yang mendengar pembicaraan keduanya dari depan, melirik sekilas melalui kaca spion dan memperhatikan bagaimana wajah sang Bos Mafia terlihat berbeda saat mendengar ucapan Rose tadi.

Dia semakin yakin kalau pria yang tidak pernah jatuh cinta itu, kini sedang merasakan perasaan yang lain untuk seorang Rose White.

"Lalu kenapa kamu bertanya seperti itu?" ujar Allen dengan wajah yang kembali dingin seperti biasa.

Cepat sekali wajah bos berubah, gumam Ace tersenyum tipis dari balik kursi kemudi.

"Saya ingin jalan-jalan sebentar Bos, sudah sejauh ini pergi keluar negeri tapi malah diam di hotel saja. Rugikan Bos … turunkan saja aku di halte bus, aku bisa pergi menggunakan bus untuk menikmati pemandangan di kota ini."

"Tidak perlu, kita akan jalan-jalan kalau begitu. Ace…."

"Iya Bos?"

"Putar balik dan pergi ke salah satu destinasi wisata di kota ini sekarang!" perintah Allen pada asisten pribadinya di depan.

"Tapi Bos, berbahaya untuk Bos berkeliaran tanpa penjagaan yang-"

"Putar balik saja Ace!" potong Allen cepat. "Jangan membantah!" sambungnya lagi menatap tajam lelaki yang sedang menatap dia dari kaca spion depan.

"Apa tidak apa-apa Bos?" timpal Rose tidak enak.

Allen menggeleng. "Duduk diam saja disitu dan kita akan pergi jalan-jalan sesuai kemauanmu…."

Rose mengangguk senang karena bisa mendapatkan tumpangan gratis dari bosnya, dan tidak perlu membuang-buang uang untuk berwisata di kota ini.

Untung saja dia sempat browsing tadi malam mencari destinasi wisata yang ada di kota Rotterdam, Belanda.

Wanita itu sudah tidak sabar ingin mengambil foto yang banyak dan menunjukkannya pada ayah dia dan juga sahabatnya Sonya.

Sonya pasti akan sangat iri melihat foto-foto aku nanti, gumam Rose dalam hati dengan senyum yang terus merekah diwajahnya.

Allen yang duduk disamping Rose tersenyum tipis ikut merasa bahagia bisa membuat sekretarisnya ini senang. Mudah sekali untuk membuat dia bahagia pikirnya.

Vanda Anastasia Adam

Jangan lupa untuk selalu tinggalkan rate dan komen yah guys.. Terima kasih 🌹🌹🌹🌹

| 19
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Yustina Nuryanti
beli koinnya mahal...
goodnovel comment avatar
Gadih Paragiah
cerita nya asik.tapi koin nya yg gk asik
goodnovel comment avatar
Airasya
udah bayar koin tp ttp g bs terbuka...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Boss Mafia, I Love You   Cantik Seperti Orangnya

    Rotterdam merupakan salah satu kota terbesar yang ada di Belanda. Memiliki sejuta keindahan dan keunikan, membuat kota satu ini selalu tidak pernah sepi dari incaran pengunjung.Rotterdam sendiri mempunyai tempat wisata yang unik dan menarik. Dimulai dari museum, teater, wisata unik, dan balai kesenian.Dan siang ini, Ace membawa bosnya Allen bersama sekretaris mereka Rose menuju Rumah Kubus Rotterdam.Rumah yang dibangun dengan menggunakan arsitektur yang unik dan dicat berwarna kuning cerah berbentuk kubus, merupakan rancangan dari seorang seniman terkemuka Belanda bernama Piet Blom.Seniman tersebut memang selalu menghadirkan rancangan arsitektur bangunan yang unik dan kreatif, dalam setiap rancangan yang dihasilkannya."Tolong ambil gambarku Ace…." pinta Rose menyodorkan ponsel miliknya ke hadapan asisten sang bos."Biar aku saja!"&nb

    Last Updated : 2021-07-06
  • Boss Mafia, I Love You   Bergosip

    Sekembalinya dari Belanda, Rose membelikan banyak buah tangan untuk ayahnya Alex dan Sonya sahabatnya.Bekerja sebagai seorang sekretaris dari perusahaan terkemuka dan terkenal seperti A,Corp memberikan banyak keuntungan untuk Rose.Ikut bersama Allen ke Belanda, Rose mendapatkan uang lembur yang cukup banyak dari lelaki berjambang itu.Sonya seketika iri dengan Rose yang sudah jalan-jalan gratis keluar negeri, bahkan bisa mendapatkan tambahan uang saku untuknya.Bahkan Rose tidak naik pesawat komersil seperti kebanyakan orang, yang ingin pergi menggunakan kendaraan terbang itu."Kamu bahkan berfoto dengan bosmu Allen, Rose?"Rose mengangguk. "Seperti yang kamu lihat…," ujarnya bangga."Astaga … kamu beruntung sekali Rose. Lalu ini siapa?" tanya Sonya menunjuk lelaki yang berdiri disamping Allen.

    Last Updated : 2021-07-07
  • Boss Mafia, I Love You   Siapa Wanita Itu?

    Saat jam makan siang tiba, Allen memilih untuk beristirahat di ruangannya. Meja kerja Rose yang berada di dekat meja kebesaran dia juga sudah lama kosong.Wanita itu pergi keluar untuk makan siang sejak tadi. Sempat berpamitan untuk mengisi perutnya yang keroncongan dan menawarkan untuk membelikan dia makanan, tapi Bos Mafia itu menolak.Dia hanya ingin istirahat sebentar di sofa, merebahkan dirinya di sana selama jam istirahat makan siang ini.Baru sekitar tiga puluh menit Allen tertidur di sofa kantor, lelaki itu dikejutkan dengan kedatangan Juliet di ruangannya."Sedang apa kamu disini?!" sentak Allen tidak suka.Meski banyak yang tahu Juliet adalah simpanan dia, tapi Allen tidak suka jika wanita yang selalu menghangatkan ranjangnya itu datang ke perusahaan dia, ataupun mengikutinya kemanapun."Kenapa marah-marah Al? Kamu tidak merindukan aku?" sahut Julie

    Last Updated : 2021-07-08
  • Boss Mafia, I Love You   Dibuntuti

    "Maafkan aku Bos, aku tidak tahu kalau Bos sedang punya tamu tadi…." ujar Rose tertunduk.Entah kenapa malah dia yang merasa malu dengan kelakuan atasannya ini di kantor.Membayangkan kejadian mesum yang benar-benar menguji imannya yang jomblo, membuat hati Rose mencelos. Seketika dia juga ingin punya pacar yang bisa diajak bermesraan seperti itu."Itu bukan salahmu Rose, kamu tidak perlu meminta maaf….""Apa dia pacar Bos?" tanya Rose ingin tahu dan mengangkat kepalanya menatap Allen yang duduk di kursi kebesaran dia."Bukan.""Lalu?""Wanita pemuasku lebih tepatnya!" jujur Allen dengan wajahnya yang dingin."Hah? Maksudnya Bos?""Sudahlah, itu bukan urusanmu. Yang pasti dia bukan siapa-siapa bagiku!"Rose langsung menutup bibirnya rapat-rapat tidak berani

    Last Updated : 2021-07-10
  • Boss Mafia, I Love You   Kedipan Mata

    "Bo-bos.""Jangan takut, kamu tunggu di dalam mobil saja Rose. Mobil ini anti peluru, kamu tidak akan apa-apa disini.""Tapi Bos-""Dengarkan aku Rose!" potong Allen cepat.Lelaki itu menarik kedua bahu Rose dan menatapnya dengan dalam. "Jangan berani keluar dari dalam mobil ini, jika kamu mau aku dan kamu selamat! Tunggu disini sampai Ace datang dengan yang lain, kunci mobilnya begitu aku turun nanti. Kamu dengarkan Rose?"Rose mengangguk patuh, namun dalam hati sedang ketakutan. Meskipun dia jago bela diri, tapi untuk hal bermain pistol atau apapun itu dia tidak bisa.Sekilas dirinya teringat saat kejadian malam dimana dia menolong Allen waktu itu.Sampai sekarang Rose bahkan tidak tahu apa-apa tentang siapa sebenarnya sosok seorang Allen Clarck, mengapa lelaki yang memiliki bisnis yang maju dan sukses itu terus berhad

    Last Updated : 2021-07-11
  • Boss Mafia, I Love You   Wanita Pemberani

    Baku tembak yang terjadi antara anggota Mafia Blue Fire dan kelompok stempel tato kuda berlangsung sengit.Terlihat banyaknya mayat yang berserakan di jalan dengan darah dimana-mana.Rose yang masih diam di dalam mobil sesuai dengan perintah Allen, mencoba mencari keberadaan bosnya itu dari balik kaca gelap mobil.Dia hanya bisa melihat Ace asisten lelaki itu tidak jauh dari mobil Allen berada.Karena penasaran ingin mencari tahu dimana Allen berada, Rose memutuskan untuk keluar dari dalam sana mencari lelaki yang tadi tertembak di bagian perut.Rose khawatir terjadi sesuatu pada Allen jika dia terlambat menemukannya.Dengan mengendap-ngendap dan bersembunyi di balik mobil, Rose mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru tempat kejadian baku tembak ini dengan seksama.Dari arah samping kirinya, terlihat seorang pria yan

    Last Updated : 2021-07-12
  • Boss Mafia, I Love You   Permintaan Allen

    "Siapa dia Ace?" tanya Liam berbisik di dekat asisten kepercayaan Allen itu."Sekretaris baru bos…," jawabnya singkat."Sekretaris? Cantik begitu jadi sekretaris? Dia lebih cocok jadi artis kalau menurut aku Ace…," sahut Liam menatap penuh kekaguman pada Rose dari atas ke bawah."Jangan macam-macam kalau kamu masih sayang dengan matamu Dokter!" ancam Ace yang tahu kalau lelaki itu sedang memikirkan sesuatu di pikirannya tentang Rose."Maksud kamu?""Bos menyukai sekretarisnya itu! Jadi, kalau kamu masih mau hidup dan bernafas … jangan berani mendekati apalagi mencoba dekat dengan Rose!""Oh, jadi namanya Rose? Pantas saja dia wangi sekali meski sudah berantakan seperti itu…," sahut Liam lebih kepada dirinya sendiri dan tidak mempedulikan Allen yang ternyata memperhatikan dia juga dari tadi.Bos Mafi

    Last Updated : 2021-07-13
  • Boss Mafia, I Love You   Pemimpin Kelompok Mafia

    Malam pertama menemani Allen dirumah sakit membuat Rose sedikit gugup.Selesai membersihkan diri, wanita itu duduk diam di depan TV sambil menunggu bosnya yang masih serius menatap layar tab ditanganMeskipun sedang terluka dan tengah dirawat, tidak membuat Allen berhenti bekerja walau hanya semenit saja."Kemarilah Rose…," panggil Allen setelah menyelesaikan pekerjaan dia.Rose berjalan mendekati ranjang rumah sakit dimana Allen berada dan menarik kursi, lalu duduk di samping kanan lelaki itu."Kamu ingin mendengar cerita tentang aku bukan?" Rose mengangguk. "Baiklah … apa yang ingin kamu ketahui?"Rose tampak berpikir sejenak dan berkata. "Aku ingin tahu siapa kamu sebenarnya, dan kenapa ada orang yang ingin membunuhmu Bos?""Mulai sekarang kamu tidak perlu memanggil aku Bos jika kita tidak sedang berada di kan

    Last Updated : 2021-07-14

Latest chapter

  • Boss Mafia, I Love You   PENGUMUMAN

    Akhirnya hari ini datang jugaAuthor rada² gak rela mau tamatin cerita ini, tapi setiap pertemuan pasti ada perpisahan...Author mau ngucapin terima kasih untuk semua pembaca setia Boss Mafia, I Love You yang selalu setia menanti up setiap hari...Juga untuk semua yang sudah mendukung cerita ini sampai tamat…Untuk sahabat sesama penulis Buenda Vania yang selalu setia author curhatin setiap saat,,Untuk teman-teman yang tergabung dalam Group Author Halu dan Group Author Bahagia…Terima kasih untuk setiap canda tawa selama ini,, sharing tentang segala macam hal dari yang serius sampe yang nggak penting…At least untuk suami dan anak tercinta yang selalu sabar dan mendukung hobi istri dan bundanya…I love you more ❤️By the way untuk karya kedua author sudah terbit yah guysJudulnya

  • Boss Mafia, I Love You   I Love You

    "Kau mau ke mana lagi, Al?" rengek Rose memeluk suaminya posesif."Aku mau ke kamar mandi sebentar Baby, perutku sakit…," keluh Allen."Tidak boleh, kau harus tetap di sini bersamaku!""Astaga … lalu aku harus buang air disini Rose?" Wanita itu mengangguk dengan puppy eyes-nya.Semenjak hamil, Rose semakin bersikap manja padanya. Allen tidak diizinkan oleh wanita itu sedikit pun menjauh darinya.Bahkan untuk ke kamar mandi saja, Rose akan mengikuti pria berjambang itu ke dalam seperti saat ini. Rose sedang duduk di dekat dia yang sedang berkonsentrasi mengeluarkan tahap akhir isi dalam perutnya."Kau tidak jijik setiap hari menemaniku begini Rose?""Tidak.""Tapi aku yang malah jijik dengan diriku sendiri melihat kau begitu betah disini Baby…."Ro

  • Boss Mafia, I Love You   Hamil

    Dua bulan setelah bulan madu di atas kapal itu, Rose keluar dari kamar mandi dengan wajah yang pucat.Sudah seharian ini wanita berambut panjang itu muntah-muntah di dalam sana. Allen sampai khawatir melihat keadaan istrinya."Kita ke rumah sakit saja Baby…." Rose menggeleng bersandar di dada bidang Allen yang memeluknya."Tapi aku khawatir melihat kau muntah-muntah begini sejak pagi Baby. Aku tidak tenang meninggalkanmu sendiri di mansion""Aku tidak apa-apa, Al. Kau pergilah bekerja, mungkin aku hanya salah makan saja kemarin."Allen berdecak, mulai jengkel dengan Rose yang tidak mau mendengarkan perkataannya. Pria itu kelimpungan sendiri mengurus wanitanya karena Amberd sedang berlibur ke luar negeri.Mau menghubungi Alex pun, pria itu tidak ada di Miami sekarang. Dia memilih kembali ke Mexico membuka usahanya di sana sembari menemani Eduardo

  • Boss Mafia, I Love You   Kapal Pesiar

    "Kapal pesiar?""Iya, kita akan berlayar selama seminggu penuh di atas laut."Allen mengajak Rose naik ke atas kapal pesiar berukuran cukup besar yang belum lama dia beli.Pria itu sengaja membelinya untuk hadiah pernikahan dia untuk Rose. Bahkan pada kapal badan tertulis inisial nama keduanya dan tanggal pernikahan mereka.Allen benar-benar memastikan hadiah ini akan menjadi kenangan untuk mereka berdua, sekaligus sebagai tempat bulan madu mereka setelah resmi menjadi suami istri."Ini sangat indah, Al…." Rose berdiri pada dek kapal, menatap hamparan laut luas di depan mereka. Kapal itu mulai bergerak saat keduanya naik ke atas sana."Kau suka?""Sangat, aku sangat menyukainya…," sahut Rose terkagum-kagum."Aku senang jika kau menyukainya Baby." Allen memeluk wanitanya dari belak

  • Boss Mafia, I Love You   Janji Suci

    Tanggal sebelas di bulan sebelas adalah tanggal terindah untuk Allen dan Rose. Pasangan itu memantapkan hati untuk saling mengikat janji suci di depan pendeta.Rose berjalan mendekati Allen yang tengah menunggunya di depan altar, dengan mata yang berkaca-kaca.Wanita itu berjalan pelan ditemani Alex di sampingnya dengan mata yang sembab. Pria paruh baya itu tidak menyangka anak yang selama ini dia jaga dan dia rawat, kini akan menikah dengan seorang pria pilihannya.Teringat bagaimana Alex memberi pesan-pesan untuk Rose tadi saat mereka masih di ruang ganti pengantin."Hiduplah dengan bahagia, Nak. Daddy akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kau dan keluargamu. Mommy-mu pasti ikut bahagia melihat kau akan menikah hari ini."Rose tersenyum menggenggam tangan ayahnya. "Terima kasih, Dad. Terima kasih karena sudah menjaga aku sampai sekarang. Terima kasih juga karena tidak

  • Boss Mafia, I Love You   Rencana

    "Kau senang?"Rose mengangguk penuh semangat. "Tentu saja, Al. Malam ini adalah salah satu malam terindah di hidupku.""Memangnya malam selain ini apalagi?" tanya Allen penasaran."Kau mau tahu?" Allen mengangguk."Malam di mana aku sadar aku sudah mencintaimu, Al." sahut Rose mengingat malam panjang mereka berdua."Benarkah? Boleh aku tahu kapan tepatnya itu?" Rose tertawa geli, malu untuk memberitahukannya pada Allen."Kenapa tertawa? Jangan membuatku penasaran Baby…." keluh Allen memeluk posesif wanitanya dari belakang."Aku malu memberitahukannya padamu.""Kenapa malu? Aku bukan orang lain Baby, aku calon suamimu sekarang!"Rose tersenyum dengan wajah memerah. Mendengar Allen berkata calon suami makin membuat hatinya berdebar tidak karuan. Rose merasa seper

  • Boss Mafia, I Love You   Will You Marry Me?

    "Cepatlah Rose, kita sudah terlambat!""Berisik!" sahut Rose keluar dari dalam kamar mereka.Wanita itu memakai gaun peach sampai ke mata kakinya dengan dada yang menyembul sempurna, dan punggung yang terbuka sampai ke batas bokong. Rambutnya diikat ke atas, memperlihatkan leher Rose yang jenjang.Allen mendekati wanitanya terpesona. "Kau memang selalu cantik dan menawan Baby…," puji pria itu merangkul pinggang Rose.Wanita bermanik mata biru itu hanya mencebik, menepis rangkulan Allen padanya. Rose masih kesal dengan pria berjambang itu, dia menganggap Allen tidak pernah peka dengan perdebatan mereka semalam.Meski terkesan seperti anak kecil, tapi Rose kesal saja Allen bertingkah seperti pria polos yang tidak mengerti apa-apa.Mereka pun naik ke mobil diantarkan salah satu anggota Blue Fire menuju venue tempat pernikahan Ace dan Sonya diadakan.

  • Boss Mafia, I Love You   Meminta Restu Dua

    "Daddy…." panggil Rose mendekati Alex. "Kemarilah, duduk disini dengan Daddy." Pria paruh baya itu menepuk kursi bangku disampingnya. ""Kau sedang apa sendirian disini, Dad?" tanya Rose ikut duduk bersama ayahnya. "Menikmati pemandangan sore hari Rose. Biasanya Daddy dan mommy selalu duduk disini setiap jam begini." Rose mengernyit tidak mengerti. "Disini?" "Iya, Nak. Rumah kakekmu ini dulunya adalah tempat tinggal pertama kami setelah menikah," terang Alex mengingat kenangannya bersama ibu Rose. "Benarkah? Kenapa Daddy tidak pernah mengatakannya padaku kalau kita punya rumah lain lagi, selain rumah kita yang dulu?" tanya Rose tidak percaya. "Itu karena rumah ini terpaksa Daddy jual untuk biaya persalinan ibumu, Nak. Kami sangat susah dulu, bahkan untuk membelikan ibumu makanan yang dia suka saja Daddy tida

  • Boss Mafia, I Love You   Lebih Cepat Lebih Baik

    "Kau disini Ace?" Sonya kaget mendapati pria itu sudah lebih dulu berada di rumah orang tuanya.Wanita berlesung pipit itu dijemput oleh anggota Blue Fire di hotel sebelumnya atas perintah Ace."Duduk, Sonya!" perintah ibunya menatap tajam anak perempuan mereka."I-iya, Mom." Takut-takut wanita itu duduk di samping Ace yang tersenyum tenang menatapnya."Apa benar pria ini adalah calon suamimu?" tanya ibu Sonya tanpa basa basi.Sonya tertunduk tidak berani menatap kedua orang tuanya. "Iya, Mom … Dad.""Lalu benar kalau dia sudah menghamilimu?" tanya wanita paruh baya itu lagi.Sonya mengangguk, tidak berani bersuara. Ace tengah menggenggam tangannya dengan hangat, seakan memberikan ketenangan di hati wanitanya.Dua pasangan suami istri itu saling menatap satu sama lain, dan kompak menghembuskan nafas panja

DMCA.com Protection Status