Home / Romansa / Boneka CEO Mesum / Pertemuan Pertama

Share

Boneka CEO Mesum
Boneka CEO Mesum
Author: Erlin Park

Pertemuan Pertama

Author: Erlin Park
last update Huling Na-update: 2022-04-21 05:04:18

"Ekhem."

Suara bas terdengar menyapa telinga, membuat wanita yang ada di sana dengan pakaian seksi dan terlihat tak nyaman, bergidik ngeri meski ekspresi itu sebisa mungkin ia sembunyikan.

Tangannya meremas tali tas yang tersampir di pundak. Menatap ujung heels yang saat itu ia gunakan, benar-benar tak berani mengadukan pandang dengan pria yang ada di hadapannya.

"Kemarilah," perintah si pria.

Wanita yang sedari tadi terlihat enggan berada di sana, berjalan ragu pada pria yang duduk di sofa. Melangkah dengan hati yang cemas dan takut, tetapi tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti rencana yang ia buat sendiri.

Sepuluh menit yang lalu, kaki yang gemetar terus saja dirasakan Tata saat ia berdiri di salah satu pintu kamar yang ada dalam hotel berbintang di bilangan Jakarta. Meski sangat enggan berada di sana ia benar-benar tak punya pilihan lain untuk saat ini, atau lebih tepatnya hanya cara ini yang bisa ia ambil.

Renata Windari wanita yang kerap kali memanggil Tata, duduk di sofa berbeda dari pria yang baru menenggak anggur dalam gelas krisral. Matanya masih belum berani menatap dengan tegas pria yang menjadi pembeli pertama dan ia sangat berharap jika ini pelanggan terakhirnya karena Tata benar-benar tak mau melakukan berulang kali hal gila itu lagi.

"Siapa namamu?"

Tata menegakkan pinggang saat suara bas itu terdengar kembali. Duduk formal seperti sedang diwawancarai perusahaan besar. Berdeham sebentar dan menumpu tangan di atas paha, lebih tepatnya untuk menahan baju dress mini yang terangkat saat mulai ia duduk di sofa.

"Windi. Nama saya Windi, Pak," ucapnya cepat meski kegugupan hampir menelannya tanpa sisa.

Senyum miring itu tersungging dari bibir pria yang bangun dan menghampiri Tata. Ia berjalan mendekati wanita yang terlihat menunduk tak mau menatapnya.

"Saya Aufan Zaccth, kamu boleh panggil saya Mas Auf." Aufan, pria itu menjulurkan tangannya pada Tata yang refleks mendongak dengan raut wajah takut dan ragu. Beberapa detik barulah jabatan itu disambut, ia bisa merasakan tangan dingin milik wanita yang menamai dirinya dengan sebutan Windi.

Aufan mulai duduk di sebelah Tata yang sedikit menggeser posisinya. Hal itu justru membuat Aufan heran dan merasa lucu, entah karena ekspresi Tata yang seperti anak sekolah baru kenal seks atau karena ia merasa ada sesuatu yang menarik dari dalam diri wanita itu. Entahlah.

"Jadi, kamu temen Mizi?" tanya Aufan santai. Saat ini ia sedang memakai setelan jas mahal dengan beberapa barang bermerek yang menempel di tubuhnya seperti: jam tangan dan sepatu yang setara dengan harga satu buah mobil sport. Namun, hal itu bisa ia sombongkan hanya pada orang-orang yang mengerti fashion karena Tata bahkan tidak mengerti hal-hal berbau limited edition dan barang branded.

"Iya," jawab Tata setelah membuang napasnya pelan.

"Hei, jangan takut." Dengan gerakan cepat Aufan menarik pinggang yang bisa ia pastikan begitu ramping. "Kamu takut sama aku?" sambungnya dengan suara rendah.

"Maaf, Mas." Tata kembali menunduk saat mengucapkannya.

Bukan merasa kesal dengan sikap Tata yang terlihat enggan disentuh, Aufan malah gemas sendiri dengan hal itu. Ia bahkan sempat berpikir apa yang kurang darinya? Lalu pikiran sombongnya menjawab dengan tegas, tidak ada yang kurang karena ia merasa hampir sempurna menjadi manusia.

Terlahir dari keluarga kaya raya yang harmonis, memiliki mata bulat dengan lensa yang gelap, hidung mancung, memiliki bulu alis tebal yang hampir bertaut, bibir seksi dengan rahang tegas ditambah lekung pipi di sebelah kiri yang akan muncul saat ia menampilkan senyum tipis. Ah, jangan lupa karir yang sangat bagus. Lalu baru yang kurang?

Wanita? Aufan tak pernah merasa kekurangan wanita selama ini.

"Duduk di sini, Win," perintah Aufan sambil menepuk sebelah pahanya dan hal itu membuat Tata sedikit terkejut. "Cepet, duduk dipangkuan saya," tandas Aufan, kali ini benar-benar terdengar seperti perintah yang tak boleh ditolak.

Tata hanya mengangguk patuh dan perlahan menempatkan bokongnya pada paha kekar pria itu. Mati-matian ia menahan gejolak ingin lari dari tempat itu bahkan berulang kali gemetar saat merasakan napas panas yang menerpa kulit lehernya.

"Jangan takut, kita hanya melakukan seks bukan mau berperang. Kamu sudah pernah melakukannya, kan?"

Tata mengangguk cepat meski hati terasa sakit saat bibir pria itu terus mengecupi bahunya. Suara itu seperti bisikkan ghaib yang membuat sekujur tubuhnya merinding dan mengundang air mata yang sebisa mungkin ia tahan agar tidak mengambil alih perasaannya.

Tangannya bergemetar dengan tubuh yang sedikit menegang saat Aufan dengan santai melingkarkan tangan pada pinggang yang terbungkus kain ketat, menelusuri lekukan tubuh molek yang terjiplak lewat bahan hitam itu.

"Saya enggak suka BDSM, kamu tenang aja." Aufan menggantungnya dan tangan yang sedari tadi menggerayangi tubuh wanita dipangkuannya, kini berpindah pada tangan Tata yang bertumpu di atas paha. "Tapi, kamu harus tahu kalau saya tipe pria yang punya batas kesabaran tipis, kamu mengerti maksud saya, kan?"

Tata tak buru-buru menjawab hanya kembali memejamkan mata, menahan air yang tidak ingin keluar dari tempatnya. Merasa ada sesuatu yang menggumpal di tenggorokkan saat mendengar ucapan pria yang membeli tubuhnya. Ia takut, tetapi untuk lari dan pergi ia benar-benar tidak bisa karena ada alasan kuat mengapa ia berada di sana saat ini.

"Mas?" Suara Tata hampir tak terdengar karena begitu takut hanya untuk mengeluarkan sebuah kata.

Kaugnay na kabanata

  • Boneka CEO Mesum   Maafkan Bunda

    "Mas," panggil Tata sedikit ragu.Aufan berhenti dari kegiatan menciumi bahu dan lengan putih beraroma bunga itu. Ia memfokuskan diri menatap wanita di atas pangkuannya, menunggu Tata yang mungkin ingin kembali berucap.Dengan gerakan ragu, Tata memberanikan diri menatap lensa mata yang seperti langit malam tanpa bulan dan bintang, begitu gelap hingga siapa pun akan terhanyut dalam pendar ketakutan yang menghipnotis."Kenapa, Sayang?"Suara Aufan begitu seksi untuk didengar seolah ada mantra sihir di dalamnya, mungkin akan membuat wanita

    Huling Na-update : 2022-04-21
  • Boneka CEO Mesum   Pelacur

    Belum sempat rampung kalimat Aufan, dress mini itu jatuh ke lantai. Menyisakan bra dan celana dalam yang berwarna senada. Gigi Aufan bergemeletuk saat tubuh molek itu begitu menghipnotisnya dengan nyata."Kemarilah." Suara Aufan bagai tertelan dengan diiringi geraman tertahan.Berjalan dengan ragu dan rasa malu luar biasa. Tata menutup dada dengan kedua tangannya saat sebagian daging gempalnya terekspose dan menjadi pusat perhatian Aufan. Saat sampai ia kembali duduk di pangkuan pria itu dan kembali memejamkan mata saat wajah Aufan tanpa basa-basi langsung menelusupkan wajah ke dada serta leher jenjangnya.Kecupan yang Tata yakini mening

    Huling Na-update : 2022-04-21
  • Boneka CEO Mesum   Boneka Aufan.

    Lumayan lama Tata berdiam di dalam kamar mandi, hingga dirasa cukup tenang dengan beberapa kali membasuh wajah untuk menyamarkan air mata, akhirnya ia keluar dan mengernyit saat pria yang menggagahinya beberapa menit lalu sudah memakai kaus dan celana sebatas lutut.Aufan dengan segelas wine di tangannya, menoleh pada wanita yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan selimut yang masih melilit tubuh. Ah, ingin sekali ia kembali memasukkan diri ke dalam wanita itu, tetapi hatinya menolak setelah mendengar percakapan yang tidak sengaja ia curi."Lama banget, sih, siapa yang telepon?" Aufan bertanya dengan sedikit kesal. Tiga puluh menit menunggu dan itu membuatnya jengkel.

    Huling Na-update : 2022-04-21
  • Boneka CEO Mesum   Tamu Tak Diundang

    089654×××××08:30[Papah denger kamu habis operasi anak kamu. Punya uang dari mana?][Akhirnya jual diri juga, kan?][Dapat harga berapa kamu?]Notifikasi pesan bermunculan setelah dering panggilan berakhir tanpa jawaban. Tata hanya memandang ponsel yang tergeletak di atas meja pantri dengan tatapan kosong, tetapi sarat akan kekecewaan.[Papah punya kolega kaya, Ta. Bisa bayar kamu mahal.][Ta, jawab telepon papah!][Kurang ajar kamu, ya! Cepet bales pesan papah, Tata!][Tata, papah butuh uang lima juta! Kirimi papah uang, nanti papah ganti.]Lantas, pesan terakhir membuat Tata merasa begitu sakit hingga manik karamelnya mulai memproduksi cairan bening. Ia tersenyum remeh dengan kepala yang sedikit merunduk. Menyembunyikan tangis yang mungkin saja sedang di tertawakan keadaannya saat ini.Rentetan pesan yang sama sekali tak berniat Tata balas, membuat kepalanya pening. Ia duduk di kursi dapur dengan tangan yang masih memegangi spatula. Lima menit lalu pria yang Tata harapkan tak perna

    Huling Na-update : 2022-04-21
  • Boneka CEO Mesum   Mulai Memikirkannya

    Aufan berjalan santai setelah memarkirkan mobilnya di halaman rumah mewah di bilangan Jakarta. Saat masuk ke dalam rumah besar itu, suara bocah laki-laki menyambutnya dengan antusias. "Halo jagoan!" sambut Aufan dan menggendong bocah yang memakai baju spiderman. "Daddy, Ray beli mainan baru," bisik bocah bernama Rayyan. Tangan Rayyan melingkar sempurna pada leher Aufan. Mulutnya yang sedikit berlumuran coklat mendekat ke arah telinga untuk membisikkan sesuatu kembali. "Keren banget, Dad." "Wah, Daddy boleh liat?" Rayyan mengangguk cepat saat Aufan menanggapinya sembari tertawa kecil dengan kaki yang terus berjalan ke arah ruang tamu. "Mas, kapan sampai?" Wanita dengan tubuh bak model keluar dari arah pantri, menyambut Aufan dengan apron yang baru saja dilepaskan. Aufan duduk di salah satu sofa dalam ruang tamu bersama Rayyan yang ikut duduk di atas pangkuannnya. "Baru aja, Zidan belum pulang?" Aura, adik perempuannya hanya menggeleng. Ikut mendaratkan bokong di atas sofa set

    Huling Na-update : 2022-05-12
  • Boneka CEO Mesum   Dia datang lagi

    Tata bekerja di salah satu kafe yang terletak tak jauh dari kediamannya. Hari ini ia menitipkan Azira pada Mela, sepupunya yang tinggal bersama orang tua angkat. Ia sebenarnya malu hanya saja tidak ada pilihan karena selepas operasi Azira benar-benar harus diperhatikan."Ta, biasa, nih." Danto-pria berusia berucap pada karyawannya.Mendengar itu membuat Tata menoleh, ia tahu apa yang maksud atasannya. Bukasn hanya menjadi pelayan saja, tetapi Tata juga kerap kali mengisi acara musik yang di adakan kafe setiap malam minggu meski sebenarnya ada uang tambahan dari menyumbangkan suara hanya saja mengingat anaknya yang baru selesai operasi membuat ia ingin cepat pulang."Iya, Bos. Tapi nggak sampe malem kan, gue nggak bisa kalau--""Tidak, paling jam sepuluh selesai. Sebelum lu tampil ada Band baru yang mau nyumbang, lumayan promo sambil hiburan."Tata mengangguk dan kembali fokus pada mesin kasir. Ya, mau bagaimana lagi nasib orang kecil sepertinya yang sangat butuh uang dan meminta izin

    Huling Na-update : 2022-05-12
  • Boneka CEO Mesum   Dia brengsek!

    "Ta, lo dipanggil Mr. Zaccth. Hari ini lo gue kasih jam istirahat tambahan. Cepet temuin dia, gih!"Tata bahkan belum sempat menjawab namun pria dengan kemeja abu itu sudah pergi meninggalkannya. Ia membuang tatapannya pada pria yang terus menatap dengan senyum yang menyeramkan, menurutnya. Tata tentu saja tak bodoh, mungkin pria itu tahu kalau ia bukan pelacur yang harusnya datang malam itu, lalu bagaimana jika ia suruh ganti rugi atau bahkan dilaporkan ke polisi karena tindakan penipuan. Oh, astaga bahkan Tata rasanya ingin bersembunyi di laci kasir agar tak terlihat pria tinggi besar itu lagi.Berjalan ragu akhirnya Tata sampai pada meja pojok yang terdapat pria dengan wajah angkuhnya, ia tak buru-buru duduk dan sesekali memilin tangannya yang terlihat basah karena keringat gugup."A-ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Tata terbata-bata.Aufan tertawa kecil. Sekarang ia merasa seperti Serigala yang dipersembahkan kelinci kecil setelah dua minggu tak makan apa pun. Sungguh, bahka

    Huling Na-update : 2022-05-12
  • Boneka CEO Mesum   Memulainya

    Memakai kemeja putih dengan celana bahan hitam yang warnanya sedikit pudar. Tata menatap kagum pada gedung tinggi di hadapannya.Jantungnya berdegub kencang saat langkahnya perlahan memasuki area gedung itu dan kini bak bocah sekolah yang sedang tersesat, Tata melengok ke kiri dan kanan saat para karyawan perusahaan itu berlalu lalang memasuki gedung.Rasanya ia ingin kembali keluar jika saja tak terbebani oleh ancaman pria yang memiliki seringai mesum itu.'Kantor polisi atas tindakan penipuan atau kerja sama saya.'Aufan begitu yakin kalau ancamannya sangat ampuh pada wanita yang saat itu terlihat ketakutan dan ya, duga

    Huling Na-update : 2022-06-14

Pinakabagong kabanata

  • Boneka CEO Mesum   Rindu Tak Berujung

    Seminggu berlalu dengan rutinitas baru bagi Tata yang saat ini berlari buru-buru setelah mengantarkan Zira ke rumah Mela.Tangannya merogoh dompet dalam tas dan melihat sisa uang yang bahkan ia rasa tak akan cukup jika memesan ojek online. Terpaksa, wanita dengan setelan formal itu berdiri di atas trotaor, menatap ujung jalan sebelah kiri, berharap semoga Tuhan memberi kemudahan untuknya dengan menghadirkan angkutan umum yang biasanya muncul di jam-jam saat ini.Sayangnya, lima belas menit berlalu ia masih berdiri dengan wajah yang harap-harap cemas. Keterlambatannya berawal dari Zira yang entah kenapa merengek memintanya untuk tak bekerja, jika sedang sakit mungkin Tata akan menyetujui permintaan gadis kecilnya. Hanya saja saat ditanya, Zira beralasan ingin ditemani makan siang oleh dirinya. Memang sudah satu minggu sejak ia bekerja di perusahaan raksasa itu, kegiatan makan siang bersama sudah tak bisa ia jalani.Sedangkan Tata yang berusaha selalu bertanggung jawab atas apa yang seda

  • Boneka CEO Mesum   Tawaran Si Brengsek

    Kembali menarik nafas dengan sedikit rasa tak nyaman karena pakaian yang semalam diberikan Mala untuknya, Tata menyapa dengan senyum pada pria paruh baya yang berjaga di pos masuk sedang dirinya terus berjalan ragu memasuki bangunan raksasa itu.Zaccth Company Group, perusahaan yang berdiri dari tahun 1960 adalah perusahaan besar yang berada di Jakarta. Bergerak di bidang properti, Adimara Nufandra Zaccth berhasil membawa nama perusahaannya terkenal ke mancanegara kini pria yang usianya sudah memasuki angka 65 itu tengah menikmati masa pensiunnya bersama sang istri dan memilih membeli hunian di pantai kuta, Bali.Memiliki dua anak yang terpaut usia 5 tahun, Adimara mewariskan semua aset perusahaannya untuk anak pertamanya, Aufan Nufandra Zaccth, atau lebih dikenal Aufan Zaccth. Sedang putri semata wayangnya tak kalah fantastis dalam menerima warisan, yaitu sebidang tanah yang hampir memiliki harga jual 200 Miliar.

  • Boneka CEO Mesum   Awal Mula

    Sumi, wanita belasteran Inggris dan Indonesia itu memang begitu lengket dengan Tata. Kebetulan saat hari terakhir Tata bekerja wanita itu sedang mengambil jatah liburnya."Maaf-maaf, gue belum pamit sama yang lain juga. Baru sama bos doang," jawab Tata sambil berjalan bersama Sumi dan Mala dengan Zira yang sudah diambil alih oleh wanita tinggi itu."Kok, dadakan banget sih. Perasaan lo nggak ada ngomong mau pindah kerja, deh?"Mereka duduk di meja pelanggan dekat dengan kasir dan Tata sedikit meringis atas pertanyaan itu. Jangankan rencana bahkan berpikir untuk pindah kerja pun tidak pernah. Pikir Tata."Iya, dadakan banget panggilan interviewnya," balas Tata. "Zira mau pesen apa, Sayang?" Kini matanya menatap bocah yang sedang anteng duduk dipangkuan sahabatnya."Apa aja, Nda," sahut si bocah."Kalian pesen aja, Mala pesen makan juga boleh gue y

  • Boneka CEO Mesum   Pekerjaan Baru

    Jadi Nda kerjanya jauh? Nggak bisa makan siang sama Zira lagi?"Bocah dalam pangkuan Tata terus saja berceloteh gemas saat sang ibu pulang. Sekarang mereka sedang berada di rumah Mala karena Azira terpaksa harus dititipkan di sana.Saat Tata bekerja di kafe, sebenarnya gadis kecil itu terbiasa sendiri. Jika sekolah pun Zira selalu pulang ke rumah dan setelah itu menunggu sang ibu untuk makan siang bersama atau terkadang menyusul sang ibu bekerja karena memang jarak antara kafe dan rumah hanya butuh lima menit jika berjalan kaki. Namun kali ini Tata tak bisa memantau anaknya dan memilih orang tua angkat Mala yang ia repotkan meski kedua orang tua itu selalu antusias jika Azira datang."Iya, nggak apa-apa

  • Boneka CEO Mesum   Lucu

    Iya Bos, tadi sebelum ke kafe gue sempet lewatin rumahnya. Tapi masih sepi jadi gue langsung otw ke kafe dan ternyata nggak ada orangnya," jelas Joni sambil menenggak minumannya. "Jadi sekarang dia kerja di perusahaan lu. Terus anaknya sama siapa? Soalnya kalau di kafe setiap jam makan siang dia pulang buat makan bareng sama anaknya," lanjutnya.Aufan semakin mengernyit saat Joni kembali berucap, "anaknya kemarin balik ke rumah sakit buat buka perban kayaknya. Tapi gue nggak selidikin keadaannya.""Oke, Jon, gue tutup dulu teleponnya," balas Aufan dan mematikan ponselnya lalu langsung menghubungi Giel.***Setelah selesai memberitahu Mala kalau ia mulai bekerja hari ini dan tak bisa makan siang bersama Zhira, Tata keluar dari pantri dan menghampiri Giel yang mengisyaratkannya untuk datang."Win, kamu pulang aja. Besok mulai kerjanya, hari ini cuma perkenalan," terang

  • Boneka CEO Mesum   Sedikit Bingung

    Hai, saya Renata Windari. Kalian bisa panggil Tata atau Windi," ujar Tata sedikit malu saat para pria di sana begitu terang-terangan menatapnya dengan lekat."Gue Kaino, panggil aja Mas Ino," timbrung Ino sambil tersenyum manis ke arah Tata yang hanya mengangguk ragu."Dah, kerja kerja! Matanya dijaga, jangan sampe gue kasih kacamata kuda!" balas Giel ketus sambil membawa Tata untuk duduk di tim Devano."Suseh yeh, betina. Dideketin ngamuk, lirik yang lain ngamuk juga," sindir Ino yang dihadiahi lemparan pulpen dari gadis yang baru saja ia sindir. Untung saja Ino sudah terbiasa menghadapi serangan dadakan itu hingga tak ada rasa kejut selain kekehan geli.

  • Boneka CEO Mesum   Berkenalan

    Bapak panggil saya?"Seorang wanita muncul dari balik pintu dan melirik sebentar ke arah Tata yang sedikit tertunduk.Abigele Rasimh, kepala divisi pemasaran yang bekerja bersama Aufan sejak Aura--sang adik-- masih memimpin. Wanita dengan paras cantik dan raut wajah dingin itu adalah anak dari bibinya Aufan.Setelah menormalkan detak jantung yang tak karuan karena aksi pria tinggi itu. Kini Tata mulai melihat wanita yang beberapa detik memasuki ruangan. Ia harus berterimakasih karena wanita itu menyelamatkannya dan kiniatanya menelisik penampilan formal yang begitu elegan membungkus tubuh ramping itu.Kemeja navy dengan r

  • Boneka CEO Mesum   Kurang Ajar

    Aufan berdiri gusar didekat jendela besar dalam kantornya. Ia merasa bodoh karena horny hanya dengan berdekatan dengan wanita mungil itu. Bagaimana mungkin efeknya bisa seperti ini."Pak?"Suara itu membuat Aufan kembali menarik nafas pelan dan menoleh pada Tata yang tampak kebingungan di atas sofanya.Tentu saja Tata sekarang memasang wajah bingung. Pasalnya, setelah ia meneriaki nama pria itu dan menepuk bahu tegapnya, Aufan malah terbengong cukup lama hingga membuat Tata harus lebih keras memukul lengan berotot itu.Tanpa menjawab panggilan Tata, Aufan kini menghubungi salah satu pekerjanya untuk mengantar Tat

  • Boneka CEO Mesum   Kerjaan Baru

    Meski enggan, Tata tetap melangkah bersama pria tinggi itu. Memasuki gedung raksasa yang pasti menyimpan ratusan pekerja di dalamnya. Senyum sapa bahkan tundukan kepala orang-orang yang dilewati Aufan, membuat Tata begitu risih meski ia tahu kalau hal itu mungkin biasa bagi Aufan. Hanya saja, berjalan di belakang Aufan dengan ditatap para karyawana membuat Tata benar-benar tak nyaman. Apalagi tatapan para karyawan wanita yang seperti menelanjanginya.Sampai pada pintu lift, Aufan menoleh pada wanita yang terlihat begitu kecil di belakangnya. Ia tersenyum, kali ini bukan seringai mesum tapi senyum tipis yang jarang sekali ia tunjukan.Pintu besi itu terbuka, mereka bedua masuk karena lift yang digunakan

DMCA.com Protection Status