Share

97. Di Depan Kebun Pisang

'Sial! Aku makin pingin cium Cia lebih dalam dan ... lama. Tapi, nggak bisa! Aku harus berhenti sekarang. Aku nggak mau ninggalin kesan jelek ke Cia. Karena ini first kiss kita.'

Kevan bergelut dengan pikirannya sendiri. Hatinya menginginkan lebih, tetapi otaknya berkata jangan! Dia mencium Ciara dengan sangat lembut.

Kevan melepaskan bibirnya dari bibir mungil Ciara. Dia melihat Ciara sudah membuka matanya. Namun, gadis itu masih terdiam.

"Cia, I love you," kata Kevan, dia berhasil membuat jantung Ciara semakin berdebar. "Yang, jawab dong!"

"Oh, hmm ... iya ...."

Ciara salah tingkah. Dia ingin menjauhkan dirinya dari Kevan. Namun, Kevan justru menariknya semakin dekat.

"Apaan tuh cuma jawab iya?" Kevan yang jahil selalu berhasil membuat Ciara salah tingkah. "Yang, I love you."

Kevan mengulangi kalimat cintanya lagi. Dia melihat wajah Ciara merona merah dalam gelapnya suasana di dalam mobil.

"Oh, hmm ... I love you too, Yang."

Kalimat cinta balasan ke luar juga dari mulut Ciara. Ke
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status