Share

333. Dewa Penolong

Dengan isyarat tangan, Ziyad memberi tanda kepada Ciara untuk mengikutinya. Mereka merayap di antara drum-drum besar. Mereka berusaha untuk tidak terlihat para penjaga.

Setelah beberapa menit yang terasa seperti selamanya, Ziyad dan Ciara akhirnya mencapai tepi halaman.

Di depan mereka, ada pagar tinggi yang tampak sulit untuk dilewati. Namun, Ziyad melihat sebuah celah kecil di bawah pagar yang mungkin cukup besar untuk mereka lewati.

"Kita harus merangkak lewat sini," kata Ziyad, pelan. "Ayo, Nona! Kita harus cepat sebelum mereka nemuin kita."

Ciara mengangguk dan mengikuti Ziyad merangkak melalui celah itu. Ziyad mengulurkan tangan untuk membantu Ciara.

"Makasih," ucap Ciara, sedikit lega.

Mereka berhasil keluar dari halaman gudang rempah-rempah. Ziyad dan Ciara tersadar bahwa mereka berdiri di sebuah jalan kecil yang sepi. Jalan kecil ini terdapat drum-drum besar di kiri dan kanannya.

Ziyad berseru, "Ayo, Nona! Kita harus nemuin jalan raya."

Dengan napas terengah-engah, mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status