"Apa kabar, Tuan Muda Kevan?" Garry yang pertama menanyakan kabar. Kemudian, mereka berjabat tangan dan kedua presenter tersebut saling melemparkan senyum. Namun, Kevan terlampau cuek.Kevan tidak menunjukkan senyumnya lagi. Dia juga tidak menunjukkan ekspresi apapun. "Baik, makasih," sahutnya. Sherly buru-buru mengambil alih percakapan agar suasana di atas panggung tidak semakin canggung."Senang sekali melihat Anda malam ini, Tuan Muda. Terima kasih sudah berkenan hadir di acara Gala Dinner Tahunan Bank Commonwealth Internasional."Kevan tidak menyahuti apa-apa. Dia hanya mengangguk. Wajah kedua presenter menjadi pucat dan tegang. Sebelum Kevan tiba di kota Heavenly, King's Island, rumor tentang Kevan sudah tersebar. Rumor tersebut berasal dari sumber terpercaya. Siapa lagi kalau bukan sang manajer umum Bank Commonwealth InternasionalーHenry Adam.Henry adalah orang pertama yang menghubungi Kevan. Sejak pertama berinteraksi, Henry tahu persis karakter Kevan. Ditambah lagi dengan
"Jangan pergi dulu, Tuan Muda!"Kevan menoleh ke belakang. Dia melihat Prabu datang bersama dua wanita. Mereka datang bersama pasangan lainnya. Henry membungkuk. "Salam Tuan dan Nyonya Wicaksono," sapa Henry. "Salam, Nona Muda."'Nona Muda? Apa cewek itu anak Pak Prabu?' Diam-diam Kevan memperhatikan wanita muda cantik yang datang bersama Prabu."Tuan Muda, kenapa buru-buru gitu? Bahkan sekarang belum tengah malam," kata wanita yang menggandeng lengan Prabu.Wanita itu tersenyum. Prabu buru-buru mengenalkan kedua wanita yang bersamanya kepada Kevan."Tuan Muda, wanita cantik ini Istriku," kata Prabu. "Namanya Elvira Anggun dan dia ini Shofie Wicaksonoーputriku satu-satunya. Ayo beri salam!"Sebagai seorang presiden direktur, Prabu memperlihatkan adab terbaiknya agar tetap dipandang positif di mata Kevan. Maka dengan begitu, Prabu tidak perlu khawatir Kevan akan kehilangan minat berbicara dengannya."Halo, Tuan Muda!" sapa Elvira sopan. "Senang bertemu Anda."Sementara itu, Sofie menya
"Aku nggak suka barang mewah. Tapi sore itu asistenku bilang, kemewahan adalah simbol para konglomerat. Jadi, aku cuma bisa ikutin sarannya untuk belanja beberapa barang mewah."Kevan mengusap pelan jam mewah di pergelangan tangan kanannya. Semua orang tahu jam tangan premium milik Kevan nyaris menyentuh harga Rp. 1 triliun."Hobiku bukan berburu barang mewah, tapi ngumpulin rupiah sampai nanti aku jadi seorang kuadriliuner." Sebagai orang terdekat, Ziyad tidak pernah menyangka Kevan akan mengakuinya di depan umum. Dia terharu. Kerena selama bekerja, baru kali ini ada bos yang memperlakukan Ziyad sebaik Kevan.Prabu menutupi jam tangannya yang terlihat. Dia malu. Bagaimana pun juga, Kevan memiliki jam tangan paling mahal di dunia."Jadi, sekarang Tuan Muda Kevan udah jadi pengoleksi barang mewah?" Itu adalah pertanyaan dari Jenna. Kevan tidak pernah menyukai seseorang yang menyela percakapan saat dirinya sedang berbicara. Karena itulah, Kevan memasang wajah datar.Sebagai seorang aya
"Kamu yakin, tua bangka itu ada di beach klub ini?"Sekarang, Kevan dan Angga sudah berada di dalam Avalon Beach Club. Yaitu beach klub terpopuler di kota Heavenly, King's Island.Kevan menyesuaikan dirinya dengan suasana bising, bau alkohol serta pemandangan wanita berbikini yang banyak berseliweran di dalam klub.Kevan memang menjalani hidup bebas sejak dulu. Namun dia tidak terbiasa pergi ke klub seperti ini, terkecuali Hamdi atau James memberinya tugas. Kevan terlalu risih karena banyak wanita menjajakan barang dagangan, yaitu tubuhnya sendiri. "Iya, Van. Aku udah liat sendiri tadi," jawab Angga sedikit berteriak. "Lagian kamu mau ngapain sih nyari Kendrick?"Kevan geleng-geleng. Dia tahu dengan sangat baik kehidupan di dalam klub. Kevan membalas pertanyaan Angga. "What's the hell, Angga?! Kamu ternyata tadi udah ke sini?!"Kevan mendapati banyaknya pasang mata milik kaum hawa memandangi dirinya. Namun, dia bertingkah seolah tidak melihatnya. Dia berjalan santai mengikuti Angga
"Bawa aja cewek-cewek itu ke sini! Tapi, aku cuma suka sama yang masih perawan."Angga terkesiap. Dia menyenggol pinggang Kevan. Angga berbisik, "Van, yang bener? Kamu serius?" Kevan melirik Angga. "Udah diem aja!" serunya.Kendrick sempat terdiam. Kemudian, pria tua itu tertawa. "Ha! Ha! Ha!"Kendrick menatap seorang LC. "Megan, panggil mereka! Bawa yang masih perawan aja 3 sampai 5 orang! Biar Tuan Kevan yang pilih sendiri nanti!" "Baik, Tuan."Megan pergi. Namun, masih ada seorang pelayan wanita yang setia melayani tamu di ruangan VIP. Lalu, Kendrick menatap Kevan lagi. Kendrick berkata, "Selera Anda boleh juga, Tuan." Tiba-tiba, Kendrick teringat sesuatu. "Anda mau minum apa, Tuan? Sekalian camilan juga boleh. Liat aja menunya dulu! Saya yang traktir."Kendrick memberikan daftar menu kepada Kevan. Seorang pelayan menghampiri mereka. "Hemm ...."Kevan melihat-lihat menu sambil merokok."Oke, udah lama nggak minum Macallan 18 Y.O. Iya nggak, Angga?"Kevan melirik Angga. Dia me
"Ah, nggak. Aku nggak lihat apa-apa."Nikola merasa wajahnya panas karena memerah. Dia malu. Karena ini adalah pekerjaan pertamanya. Dia meletakkan dasi Kevan di pinggir sofa. Kevan melirik Angga sedang asik memainkan tangannya menjamah paha mulus Alona. Tangan nakal Angga masuk ke rok mini Alona. "Aku mau nawarin bisnis."Kendrick hampir tersedak minumannya. Dia tidak ingin salah dengar karena terlalu percaya pada indera pendengarannya. "Apa saya nggak salah dengar? Anda nawarin saya bisnis, Tuan Muda?"Nikola menuangkan minuman untuk Kevan. Lalu, Kevan meminumnya dengan sekali teguk. Kevan menyeka sisa Macallan 18 Y.O di bibirnya. Kemudian, dia mengangguk. 'Nikola bener-bener cantik! Tapi, Cia-ku jauh lebih cantik. Aku nggak suka bandingin Cia dengan cewek lain. Apalagi Nikola cewek malem.'Jika memang begitu, lantas mengapa Kevan membandingkan Ciara dengan Nikola?"Jujur aja, Tuan Muda, saya baru akan nyari Anda besok. Saya mau nawarin kerja sama. Gimana kalo kita atur jadwal?
"Ya. Pengacaraku akan urus semuanya."Stephen melirik anaknya. Dia menyadari perubahan mood pada Jenna. "Carikan aku pulau terindah dengan pemandangan pantai yang menawan! Pasir pink pasti akan lebih cantik."Saat mengatakannya, dada Kevan bergemuruh. Dia membayangkan wajah Ciara sedang tersenyum padanya. "Tentu aja, Tuan Muda. Anda jangan cemas! Timothy Group udah lama berkecimpung di lingkaran bisnis kayak gini."Di sisi lain, Jenna terlihat kaget dengan rencana masa depan Kevan. Jika seorang laki-laki telah memiliki rencana masa depan, bukankah dia tergolong pria pekerja keras? 'Apa mungkin, Kak Kevan udah ada pacar? Nggak! Nggak boleh! Aku nggak mau dia nikah sama cewek lain,' pikir Jenna. 'Kurang ajar! Siapa yang nggak suka sama pria mapan kayak Kak Kevan? Wanita manapun pasti akan ngejar-ngejar dia!'Itu adalah sepotong pendapat Jenna yang dia simpan sendiri. Dia merasa Kevan adalah miliknya sejak pertama. Itulah sebabnya, dia emosi ketika mengetahui rencana pernikahan Kevan
"Tuan! Nyonya!" Kevan memanggil kedua majikannya. "Aku mau jelasin beberapa poin yang nanti akan dibahas di Rapat Umum Pemegang Saham."Kevan menyetujui keinginan Felicia untuk menemani suaminya menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham. Nantinya, Felicia akan ikut masuk ke ruangan meeting.Sekarang, Kevan berada di dalam mobil menuju kantor pusat Darwin Group. Kevan duduk di kursi belakang bersama Felicia dan Rudi. Ziyad menghentikan mobil ketika melihat lampu merah menyala. Angga duduk di samping Ziyad sambil memainkan ponsel. Dia mencari-cari berita yang beredar terkait keluarga Darwin."Iya, Van. Walaupun saya nggak ngerti, tapi saya ikutin alur jalannya rapat aja."Felicia duduk di samping Rudi dengan kursi yang berdempetan. Sedangkan Kevan duduk di kursi single yang masih sejajar dengan mereka."Aku harap, Tuan dan Nyonya nggak kaget sama apa yang mau aku sampaikan."Kevan cemas. Lebih tepatnya, cemas kalau-kalau kondisi Rudi memburuk dengan berita negatif tentang Darwin Group."Pert