Share

Bintang Tenggelam
Bintang Tenggelam
Author: Senja Amor

Kelam

Author: Senja Amor
last update Last Updated: 2021-01-22 22:59:48

Hal yang tak pernah ku inginkan ternyata terjadi dan hal hal itu seakan akan menghantui diriku seumur hidup. Seharusnya saat itu aku menyesali nya, karena waktu tak bisa ku putar kembali dan aku telah menyesal meninggalkan mu dan membiarkan mu merasakan rasa pahit kehidupan bersekolah.

-Lintang

'Wiuuuu wiuuuu wiuuuu'

Suara ambulance berdentang keras membuat gendang telinga ini terasa panas dan copot.

Aku berlari dengan isak tangis yang bergemuruh dengan kecepatan langkah kaki yang semakin lama semakin kaku untuk berlari lagi.

Aku terhenti di depan sebuah gedung apartemen yang megah, semua orang berkerumun disana dengan suara bising mobil polisi dan ambulance. Garis Line berwarna kuning itu membatasi kerumunan orang orang itu.

Aku segera menerobos kerumunan itu seraya menangis tersedu sedu.

Deg!

Jantung ku terasa terhenti seketika energi ku lemas ingin segera pingsan disaat itu juga. 

"Beri jalan, beri jalan!" titah seorang polisi yang mengawal petugas ambulance yang sedang membawa jenazah bunuh diri.

Aku ambruk dengan sendirinya saat melihat korban bunuh diri itu ternyata benar Nayli. Dan yang membuat ku menangis lagi adalah ia masih memakai seragam sekolah dengan memakai geleng persahabatan yang kembar dengan ku. Nayli membeli gelang itu  dengan gantungan kunci yang sama lalu ia juga memberikan ku gelang dan gantungan kunci sebagai bukti persahabatan bahwa kita tak kan pernah berpisah.

Namun takdir berkata lain, langit dan bumi berkata lain. Dan aku membenci itu.

Aku menangis deras seraya menerobos garis line polisi tanpa berfikir ulang. 

"Nayli...Nayli!" teriak ku pada dirinya yang sudah terbaring di ranjang jenazah dengan darah terkucur di seluruh tubuh nya dan gelang itu hampir setengah berlumur oleh darah.

Salah satu seorang Polisi keluar dari dalam apartemen dengan membawa tas sekolah Nayli, dan gantungan kunci yang berbentuk love itu masih tergantung di resleting tas nya.

Ternyata dia masih memakai gelang persahabatan itu dan masih memasang gantungan kunci itu di tas nya. Padahal persahabatan ku dengan nya sudah berakhir  2 bulan lalu.

"Maaf, nak kamu tidak boleh menerobos masuk begitu saja!" 

Polisi memegangi ku dan menahan ku agar tidak melihat jenazah nya secara langsung.

"Hey pak polisi! aku ini sahabat nya kenapa tidak boleh melihat! hey! biarkan aku melihat dia sekali saja!" Aku berteriak dan berucap dingin dengan frustasi dan membentak salah satu polisi itu.

Aku tidak peduli itu polisi atau siapa pun itu yang terpenting aku ingin bertemu Nayli dan melihat nya lebih dekat seraya ingin memeluk nya untuk yang sekian kalinya.

"Saya faham nak! tapi kita harus menunggu hasil otopsi terlebih dahulu dan mayat akan kami selidiki, keluarga dan kerabat tidak boleh mendekat apalagi hanya seorang teman" celetuk Polisi itu.

"Hey! apa pak? hanya seorang teman? dia sangat berharga bagiku! kami selalu bersama, kami bersahabat bersama! kenapa kau menghalangi diriku untuk bertemu dengan nya? kenapa dia sekarang seperti itu?!" Aku berucap seraya menangis tersedu sedu menutup kedua mataku dengan kedua tangan.

"Kami faham, tapi tolong bersabar dan tolong ikuti prosedur dari kami"

Aku tak bisa bernafas rasanya sesak karena aku telah kehilangan sesosok orang yang aku cintai selama ini dan persahabatan itu telah pupus dalam sekejap.

Tak ada yang tersisa lagi hanya kenangan kenangan terdahulu yang mungkin juga akan pupus oleh waktu.

Jlep!

~~~~~~

20 Hari mendiang Nayli.

"Hey kenapa kau tiba tiba datang kesini?" tanya Arkan dengan memakai seragam bela diri.

"Aku ingin berlatih bela diri dengan mu" ucap ku tanpa basa basi.

"Apa? hey, apa aku tidak salah dengar? kenapa kau mau belajar bela diri bersama ku?" Arkan terkekeh dan terheran heran karena tiba tiba aku ingin belajar bela diri.

"Aku punya alasan tersendiri, lagi pula lebih baik juga kan kalau aku bisa belajar bela diri, aku bisa menjaga diri ku sendiri, tolong ajari aku kau kan sangat ahli dalam bidang ini" ucap ku memohon pada Arkan.

"Meski kau tidak belajar bela diri aku akan selalu menjaga mu! memang kamu yakin??"

"Hey! tentu saja aku yakin, makanya aku jauh jauh kemari hanya untuk berlatih dengan mu!" ucap ku seraya berdecak.

Arkan terkekeh seraya berucap

"Okelah, aku izin coach dulu untuk melatih gadis nakal ini, tunggu disini ya"

"Hey! Dasar! hem baiklah"

Aku menunggu Arkan, seraya melihat langit langit gedung bela diri ini yang besar dan luas. Peralatan untuk bela diri pun sangat lengkap dan isi ruangan ini sangat bersih dan rapi.

'Hem, ruangan ini sangat nyaman padahal jika dilihat dari luar, gedung ini sangat menyeramkan dan biasa saja, padahal dalam nya dimodif seindah ini, memang kita tidak bisa melihat apapun itu hanya dari luar saja melainkan dalam nya juga sangat perlu' Gumam ku dengan mengulas senyum.

Arkan menghampiri ku seraya menjulurkan seragam bela diri perempuan.

"Pakailah itu, ruang ganti nya sebelah sana" ucap Arkan seraya menunjukkan ruangan ganti.

"Baiklah"

3 menit kemudian....

Aku dan Arkan sudah siap untuk berlatih. 

"Kamu pegang tangan kanan ku ini lalu banting aku seperti ini, paham?"

"Hem baiklah"

"Okay mulai!"

'Brakkkk'

"Good"

"Sekarang pegang pundak ku lalu banting aku lagi dari samping!" 

Aku melakukan titah Arkan namun Arkan menangkis lawanan ku.

Aku yang entah mengapa melawan tangkisan Arkan lagi dengan cepat dan sigap hingga membuat ia terbanting keras.

'Prokkkk...Prokkkk...Prokkk' 

Salah satu seorang coach ber tepuk tangan dengan berjalan menghampiri ku dan Arkan seraya berucap "Good! very very perfect! kamu menangkis nya sangat sempurna! dan kamu bisa mengalahkan sang raja karate kita" 

Arkan segera bangkit dan membungkuk kan tubuh nya seraya menundukkan kepala nya menghadap coach itu.

"Nama mu siapa?" tanya coach itu dengan sosialita.

"Lintang"

"Nama yang dalam artian pemberani dan unik" celetuk coach itu seraya mengangguk anggukan kepala nya.

"Memang, nama ini anti pasaran" celetuk ku berbangga dengan nama Lintang.

coach itu malah terkekeh dan Arkan pun ikut terkekeh.

"Arkan, ini teman mu?"

"Iya coach, dia teman saya sejak kecil"

"Good!"

"Bagaimana kalau kamu ikut berlatih disini setiap minggu bersama Arkan? itu penawaran yang sangat bagus bukan?" tanya coach itu dengan tersenyum miring.

"Ikut di kelas coach Mario apa coach Wahyu?" tanya Arkan 

"Coach Mario! saya sendiri yang akan mentutor kamu, jadi kamu bisa satu kelas dengan Arkan, kamu bisa langsung naik ke level ini karena kamu sudah good dan tinggal berlatih prosedur karate dengan benar saja, gimana?"

"Wah penawaran yang bagus coach, Lintang bagaimana menurut mu apa kamu mau ambil kelas ini per minggu?" tanya Arkan yang ditujukan kepada ku.

"Hem, baiklah aku akan mengambil kelas ini" ucapku mengulas senyum.

"Coach terimakasih sekali lagi aku akan belajar dengan giat dan tekun untuk memperdalam ilmu karate ini" ucap ku datar dengan setengah menunduk.

"Okey! kamu bisa mulai minggu depan untuk kemari!"

"Arkan, kamu juga harus bimbing dia dengan baik karena kamu juga akan menjadi coach setelah ini" imbuh coach Mario dengan menepuk pundak Arkan.

"Baik coach, terimakasih"

~~~~~~~

"Hey, minumlah ini" celetuk Arkan seraya memberi ku sebotol jus alfukat kesukaan ku.

"Terimakasih,"

"Terimakasih juga untuk latihan hari ini Arkan,"

"Sama sama, hey! sekarang aku senang kamu bisa bergabung dalam karate ini bersama ku," 

"Aku sangat beruntung ternyata bisa langsung naik level seperti mu dan bisa sekelas dengan mu," celetuk ku bersemangat.

"Menurut ku juga seperti itu, jarang sekali coach Mario menaik kan level kepada seseorang, mungkin tangkisan mu tadi membuat coach tergila gila" celetuk Arkan seraya terkekeh.

"Hey! jangan bercanda tapi aku tidak sehebat dirimu"

"Hey! seperti nya kamu tadi sedang menghepas semua masalah mu dengan ingin berlatih karate bersama ku" tanya Arkan seraya meneguk sebotol jus nya.

"Yah, kamu benar aku ingin menghempaskan masalah ku yang terus menghantui diriku dari dulu dengan melakukan kegiatan seperti itu" ucapku singkat.

"Masalah dari dulu? masalah apa?"

"Masalah yang tak kan pernah terlupakan tapi aku bersikeras mencoba melupakan nya" ucapku seraya menunduk dan hanyut memikirkan masalah yang dahulu masih menghantui ku sampai sekarang.

Akankah aku bisa melupakan semua itu akankah aku bisa membuka lembaran baru dan menghapus jejak Kenangan terburuk di masa lalu? Akan kah aku bisa meminta maaf kepadanya dan menyesali smuanya;

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rohit Thufaila altaaf
keren bgt ceritanya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bintang Tenggelam   Kehidupan

    Ini adalah kisahku yang akhirnya, karena pada entah bagaimana kita harus menerima semuanya dengan tangan terbuka dan merangkulnya, meski luka menancap tanpa bertanya dan berkata 'Aku berharap hanya semoga aku selalu dikenang oleh semua orang'.-Lintang Cahaya***Sinar mentari memasuki jendela kamarku yang memantulkan sinar terang ke arah wajahku dan beberapa kali aku mengerjapkan kedua mataku, karena silau.Kringgg ... Kringgg ... Kringgg ...Dengan suara jam beker yang menyeruak telinga orang yang mendengarkannya. Aku sudah terbangun dan buka mataku dengan menutup wajahku menggunakan satu tangan berharap sinar matahari tak memantulkan cahayanya tepat di wajahku.Setelah nyawaku terkumpul aku berusaha bangkit dari kasur lembutku dan melakukan peregangan santai tidak lupa minum segelas air putih yang kuambil di sudut meja sebel

    Last Updated : 2021-01-23
  • Bintang Tenggelam   Secret Of school

    Hal yang menyulitkan bagiku adalah tidak bisa tertawa lepas!tapi aku selalu percaya ada engkau yang selalu menggenggam ku erat erat untuk bisa tertawa Lepas-Lintang Cahaya~~~~~~Di sekolah...Di sekolah aku adalah Cewek yang sangat pendiam dan tidak ingin banyak bicara kecuali hal penting saja."Hei!" teriak Arkan mengagetkan ku dengan menepuk bahu ku.Aku terjungkal kaget dan Arkan malah menanggapi dengan tertawa terpingkal."Enak ya tertawa?" tanya ku dengan sinis menatap wajah Arkan."Enak banget dong makanya coba tertawa sedikit!" ucap Arkan dengan terkekeh."Dasar berandal!" cemooh ku pada Arkan dan ikut terkekeh."Entah kenapa sejak pagi smua orang membuat ku k

    Last Updated : 2021-01-24
  • Bintang Tenggelam   Sebuah senyuman

    'Nyatanya Aku tidak bisa berhenti merindukan mu'-Arkan Samudra~~~~~Sekolah telah usai Anak anak ber bondong bondong pulang ke rumah, ada juga yang memilih nongkrong sebelum pulang, biasa anak zaman sekarang yang setelah pulang sekolah tidak langsung pulang melainkan nongkrong dulu xixixixi."Hei jangan lupa nanti Kita vid call setelah sampai di rumah!" ucap Ghea dengan antusias dan mengi

    Last Updated : 2021-01-30
  • Bintang Tenggelam   Terlupa

    Mata ku terkantuk kantuk melihat cahaya terang di depan mataku, sinar itu membuat mata ku Sakit.Ternyata cahaya itu berasal dari lampu belajar ku yang berbentuk bunga mawar yang selalu menerangi buku buku ku saat sedang belajar."Aisshh..ternyata Aku tertidur," ucap ku dengan mengucek ucek kedua bola mataku."Jam berapa ini?" tanya ku dalam diriku sendiri sambil melihat Jam dinding kamar ku yang sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib."Hu? ternyata Aku tidur saat belajar dan sekarang sudah jam 11 malam? Jam berapa aku mulai belajar? apa pr ku sudah selesai?" tanya ku dalam diriku sendiri dengan bingung dan segera mungkin aku melihat buku buku ku yang tergeletak di atas meja Belajar."Huffttt syukurlah..semua sudah beres, bisa bisa nya aku tertidur saat belajar! Ada apa dengan aku?" tanya Ku heran dengan menggelengkan kan kepala ku sendiri

    Last Updated : 2021-01-30
  • Bintang Tenggelam   Sesosok Arkan

    Ada kalanya kita harus menyembunyikan sebuah luka dan masalah yang kita hadapi itu sendiri tanpa harus memberi tahu orang lain-Arkan Samudra~~~~~"Minggu depan kita akan mengikuti lomba jadi pekan ini kita harus berlatih extra dan kalian harus tetap menjaga kesehatan kalian sampai lomba dilaksanakan! mengerti?" ucap seorang guru pelatih dengan mengenakan jaket olahraga di badan nya dan menggunakan training panjang di kaki panjang nya, tidak lupa Peluit di leher nya yang dapat mempertegas ketegasan nya sebagai guru pelatih perenang."Baik dan siap coach!" seru semua para anak anak itu yang berada di barisan dengan suara lantang dan bersamaan."Baiklah! kalian bisa kembali ke kelas! dan sepulang sekolah nanti kita akan berlatih lagi jangan sampai telat saya tunggu 10 menit di ruang kolam renang!

    Last Updated : 2021-01-31
  • Bintang Tenggelam   Bimbang

    "Lintang! kenapa kemarin kau sampai terlupa hu? kenapa juga ponsel mu mati? tidak Biasanya kau seperti itu dan kami khawatir! bahkan Aku menyuruh Arkan untuk menelfon mu juga!" ucap Ghea."Aku minta maaf, aku memang salah," jawab ku datar"Hey! kau tau betapa cemas nya aku dan Jelita menghawatirkan mu! bahkan Arkan juga ikut sangat menghawatirkan mu!" imbuh Ghea dengan ekspresi khawatir terpatri di wajah nya."Iya, aku juga sangat khawatir sekali dengan mu Lintang, aku kira kau...kau..em..kenapa kenapa, pokok nya aku sangat sangat khawatir pd saat itu!" ucap Jelita dengan wajah suram nya ketika merasa khawatir dan suara terbata bata.Aku bisa melihat ekspresi mereka yang memang sangat khawatir dengan ku, meski yah..memang aku bukan ahli melihat ekspresi orang tapi setidaknya aku pernah belajar 5 bulan menjadi murid psikologi yang guru pengajar nya adalah kakak sepupu ku sendiri.

    Last Updated : 2021-01-31
  • Bintang Tenggelam   Menunggu mu

    Aku rela menunggu mu demi dirimu, karena kau sang inspirasi ku, Aku ingin berjalan menapaki dunia bersama mu selamanya.Dear: King Of Water~~~~~~Aku menunggu hampir 2 Jam dan celingak celinguk sendiri di luar kolam renang berteman dengan buku catatan kecil di pangkuan ku dan earphone terpasang di telinga ku.'Berapa lama lagi dia akan selesai?' gumam ku dalam Hati dengan melihat jam arloji di tangan ku."Huffttt.." Aku menghembuskan nafas ku panjang panjang, aku sangat letih menunggu nya, tapi aku harus tetap menunggu nya.Tiba tiba suara Peluit terdengar 3 kali tiupan dari luar.Dan mereka KPSH keluar satu persatu dari Kolam renang itu."2 Jam setengah, apa ia tidak akan letih, jika setiap hari latihan selama ini?" ucap ku dengan menggelengkan kepala dan mengerucutkan bibir ku.Ma

    Last Updated : 2021-01-31
  • Bintang Tenggelam   Sang Istimewa

    Apa kau tahu sumber kebahagiaan ku adalah dirimu yang selalu ada untuk ku dalam duka maupun suka-Lintang Cahaya~~~~Aku bahagia...Dan kebahagiaan Ini tak bisa diukir oleh kata katakarena aku bisa melihat mu...tanpa kamu mengetahui nya.Aku berharap kau akan suksesdan aku akan selalu sabar menunggu mu selesai berlatih seperti ini, bahkan jika diperbolehkan Aku akan menunggu mu setiap hari.Andai kau tahu?Kau adalah manusia terhebat yang pernah aku tahu di dunia iniyang selalu bisa membuat ku tersenyum dari aku yang masih sekecil biji kacang sampai saat dewasa inijika engkau tidak hadir dalam hidup ku inimungkin aku akan tenggelam dalam kejam nya dunia.dan pahitnya sebuah kesedihanSukses selalu sahabat seperjuangan.To: LintangUntuk mu sang Samudra Ku.Aku menutup buku dyari ku yang sedari tadi

    Last Updated : 2021-01-31

Latest chapter

  • Bintang Tenggelam   Kotak Makan Classic

    Aku mengistirahatkan pikiran ku dan meroboh kan tubuh ku di ranjang UKS seraya melihat langit langit atap UKS.Aku menghembuskan lalu menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkan nya secara perlahan."Mungkin Ghea,Jelita, dan Nala sedang menunggu ku di kantin" gumam ku seraya melihat jam arloji ku yang menunjukkan pukul 09.25 dimana Istirahat 5 menit lagi akan usai."Hufttt... mana perut ku laper begini!" celetuk ku seraya mengelus ngelus perut ku yang mulai mengaduh kelaparan diiringi dengan suara keroncongan.'Cekrekkkk'Aku mendengar suara pintu terbuka.Aku beranjak bangkit dari ranjang, yang sebelum nya posisi ter tidur sekarang ber-alih ke posisi duduk manis di atas ranjang UKS.'Siapa yang datang?' gumam ku penasaran.Karena UKS saat ini keadaan nya sangat sepi hanya ada aku yang sendiri.Jika mereka anak anak yang merasa tidak enak badan pasti bersuara dan selalu datang berdua.

  • Bintang Tenggelam   Balutan Luka

    Aku dan Vano saling memandangi, tidak kusangka juga ternyata tubuh ku bisa jatuh ke tangan Vano.'Kenapa dia rela mencegah ku agar tak jatuh dan berakhir jatuh di tangan nya???' gumam ku dalam hati.Semua anak anak histeris dan semua heboh sendiri yang kebetulan lihat kejadian yang aku alami."Emm...makasih" ucap ku datar dan masih dalam keadaan melamun seraya menatap lekat wajah Vano.Aku segera bangkit dari tangan nya yang sedari tadi memeluk tubuh ku agar tidak jatuh seraya menelan saliva kasar karena begitu gugup.Hu? gugup??? tidak biasanya aku seperti ini!"Sama sama" ucap nya dengan santai dan berdeham pelan."Ya ampun Lintang, ya ampun sorry banget ya, ak-ku ga seng-ngaja, tolong maafin aku Lin" ucap Naumi terbata bata dengan raut wajah ketakutan, anak yang barusan menabrak ku akibat lari nya yang sangat kencang dan tidak lihat lihat kala

  • Bintang Tenggelam   Jatuh; di tangan mu

    "Tidak kusangka ternyata kamu berbaik hati kepada ku" ucap Vano dengan menyungging senyuman bad boy nya."Maka beruntung lah! aku biasanya tidak sebaik ini, semua orang takut kepada ku karena begitu dingin dan hari ini aku harus menahan lapar karena mu!" ucap ku dengan dingin."Emang kamu kejam sih kelihatan nya," celetuk Vano asal nyeplos."Apa? kau mau mati ya?" ucap ku dengan memandang nya sinis dengan tangan menggenggam kepalan yang akan beraksi menjitak dahi Vano."Hei! Aku hanya bicara jujur," ucap Vano dengan menangkis genggaman ku dan memegang nya."Tapi kau sangat keren! kau type ku!" celetuk Vano dengan melepas kan genggaman ku dari tangan nya."Hu? kau sudah gila ya? kau pikir aku akan tergoda dengan rayuan palsu mu itu?" ucap ku dengan tersenyum khas ku.Senyum dingin seperti batu. Itu senyuman khas ku yang selalu bersama ku.

  • Bintang Tenggelam   Menjadi mentor mu

    "Kamu mau kan lintang? menemani Vano lihat lihat sekolah kita sekaligus mengajari pelajaran yang mungkin tertinggal karena ia baru pindah kesini" tanya Bu Erna penuh harap kepada ku."Oh-h...oh siapp bu saya bersedia...sama Putra juga kan bu?" ucap ku terbata bata dan berpura pura ber ekspresi bersemangat. Tapi realita nya sangat malas."Tentu, maksud ibu tadi kamu dan putra bersedia kan membantu teman baru mu ini" imbuh Bu Erna sambil tersenyum."Tentu" ucap ku dengan senyum simpul dan terpaksa mengangguk."Siapp bu saya bersedia" ucap Putra santai dan antusias.'Kenapa harus aku??? padahal disini juga banyak cewe yang cantik dan berlagak ingin menjadi mentor nya! Ghea dan Nala bahkan tadi sempat salting supaya dipilih, jangan tanya soal Jelita, dia sudah pasti bersiap dari awal untuk PDKT dengan nya sekaligus ingin Jadi mentor nya.' gumam ku dalam hati dengan memegangi kepala ku yang t

  • Bintang Tenggelam   Murid Baru

    Minggu ini Papa akan ke luar kota selama 3 hari dan itu membuat ku senang karena tidak perlu berdebat dengan nya lagi. Aku juga bisa menginap di rumah Ghea dan tidak kesepian di rumah yang setiap hari hanya bertemu bibi, Pak syam dan Pak Subur tukang Kebon di rumah, yang setiap hari membersihkan kebon milik papa.Jika berbicara tentang kebun aku teringat pada masa kecil ku dimana aku dan papa selalu bercocok tanam dan menghabiskan waktu di kebun bersama papa.Namun semua itu hanya Kenangan dan akan pudar oleh waktu jika kita sudah melupakan nya.Tapi semua kenangan yang pernah aku alami baik atau buruk, aku selalu mengingat kenangan itu dan tak kan pernah melupakan nya.'Kringgggg....kringggg...kringggg'Bel sekolah berbunyi anak anak kembali ke meja masing masing dan ketua kelas memanggil guru mapel yang mengajar di jam itu."Hey, ku dengar ada anak baru yang akan singga

  • Bintang Tenggelam   Kalud

    "Mau makan?" tanya Arkan."Hu? enggak deh aku mau langsung pulang aja," jawab ku"Oke kalau gitu,""Emang kamu laper?""Enggak sih cuman nawarin kamu aj siapa tau laper kan kamu suka makan" celetuk Arkan terkekeh."Cih! tau aja kalau aku suka makan" jawab ku dengan terkekeh.Di tengah tengah jalan terlihat menara yang berbentuk seperti paris namun ini lebih kecil dari menara di paris dan ketika malam lampu lampu yang indah menyinari sudut kota ini.Dan yang pasti menara ini memisahkan dua jalur yang berbeda."Aku duluan, bye!" pamit ku datar pada Arkan dengan mengambil jalur kanan untuk menuju tempat tinggal ku."Bye, hati hati di jalan" ucap Arkan melambaikan tangan nya dan ia berjalan di jalur kiri untuk menuju tempat tinggal nya itu.Rumah ku dan rumah Arkan tidak se arah maka menara ini menjadi

  • Bintang Tenggelam   Sang Istimewa

    Apa kau tahu sumber kebahagiaan ku adalah dirimu yang selalu ada untuk ku dalam duka maupun suka-Lintang Cahaya~~~~Aku bahagia...Dan kebahagiaan Ini tak bisa diukir oleh kata katakarena aku bisa melihat mu...tanpa kamu mengetahui nya.Aku berharap kau akan suksesdan aku akan selalu sabar menunggu mu selesai berlatih seperti ini, bahkan jika diperbolehkan Aku akan menunggu mu setiap hari.Andai kau tahu?Kau adalah manusia terhebat yang pernah aku tahu di dunia iniyang selalu bisa membuat ku tersenyum dari aku yang masih sekecil biji kacang sampai saat dewasa inijika engkau tidak hadir dalam hidup ku inimungkin aku akan tenggelam dalam kejam nya dunia.dan pahitnya sebuah kesedihanSukses selalu sahabat seperjuangan.To: LintangUntuk mu sang Samudra Ku.Aku menutup buku dyari ku yang sedari tadi

  • Bintang Tenggelam   Menunggu mu

    Aku rela menunggu mu demi dirimu, karena kau sang inspirasi ku, Aku ingin berjalan menapaki dunia bersama mu selamanya.Dear: King Of Water~~~~~~Aku menunggu hampir 2 Jam dan celingak celinguk sendiri di luar kolam renang berteman dengan buku catatan kecil di pangkuan ku dan earphone terpasang di telinga ku.'Berapa lama lagi dia akan selesai?' gumam ku dalam Hati dengan melihat jam arloji di tangan ku."Huffttt.." Aku menghembuskan nafas ku panjang panjang, aku sangat letih menunggu nya, tapi aku harus tetap menunggu nya.Tiba tiba suara Peluit terdengar 3 kali tiupan dari luar.Dan mereka KPSH keluar satu persatu dari Kolam renang itu."2 Jam setengah, apa ia tidak akan letih, jika setiap hari latihan selama ini?" ucap ku dengan menggelengkan kepala dan mengerucutkan bibir ku.Ma

  • Bintang Tenggelam   Bimbang

    "Lintang! kenapa kemarin kau sampai terlupa hu? kenapa juga ponsel mu mati? tidak Biasanya kau seperti itu dan kami khawatir! bahkan Aku menyuruh Arkan untuk menelfon mu juga!" ucap Ghea."Aku minta maaf, aku memang salah," jawab ku datar"Hey! kau tau betapa cemas nya aku dan Jelita menghawatirkan mu! bahkan Arkan juga ikut sangat menghawatirkan mu!" imbuh Ghea dengan ekspresi khawatir terpatri di wajah nya."Iya, aku juga sangat khawatir sekali dengan mu Lintang, aku kira kau...kau..em..kenapa kenapa, pokok nya aku sangat sangat khawatir pd saat itu!" ucap Jelita dengan wajah suram nya ketika merasa khawatir dan suara terbata bata.Aku bisa melihat ekspresi mereka yang memang sangat khawatir dengan ku, meski yah..memang aku bukan ahli melihat ekspresi orang tapi setidaknya aku pernah belajar 5 bulan menjadi murid psikologi yang guru pengajar nya adalah kakak sepupu ku sendiri.

DMCA.com Protection Status