Share

Secret Of school

Author: Senja Amor
last update Last Updated: 2021-01-24 22:54:35

Hal yang menyulitkan bagiku adalah tidak bisa tertawa lepas!

tapi aku selalu percaya ada engkau yang selalu menggenggam ku erat erat untuk bisa tertawa Lepas

-Lintang Cahaya

~~~~~~

Di sekolah...

Di sekolah aku adalah Cewek yang sangat pendiam dan tidak ingin banyak bicara kecuali hal penting saja.

"Hei!" teriak Arkan mengagetkan ku dengan menepuk bahu ku.

Aku terjungkal kaget dan Arkan malah menanggapi dengan tertawa terpingkal.

"Enak ya tertawa?" tanya ku dengan sinis menatap wajah Arkan.

"Enak banget dong makanya coba tertawa sedikit!" ucap Arkan dengan terkekeh.

"Dasar berandal!" cemooh ku pada Arkan dan ikut terkekeh.

"Entah kenapa sejak pagi smua orang membuat ku kaget, untung saja aku tidak jantungan " ucap ku dengan memasang earphone di telinga Kiri.

"Hari yang sial ya hahahahahah, jangan jantungan! Aku ga mau kamu kenapa kenapa ntar gk ada yang aku jaili lagi dan gk akan ada yg kugoda lagi, ga seru lah!" celetuk Arkan dengan menarik earphone ku di sebelah kanan dan memasang nya di telinga nya.

"Cih! memang nya aku Gadis yang seenak nya kau jaili dan kau godai? ku kira aku akan diam saja?" ucap ku dengan sedikit melotot.

"Tidak, Aku yang akan kualahan dan akan mendapat masalah jika terus menggangu mu dan menjaili mu" ucap Arkan terkekeh dengan memiringkan kepala nya dan kedua tangan terlipat.

"Menurut mu begitu? Apa Aku sekejam itu?" tanya ku pada Arkan.

"Yah, tentu..kau bahkan seperti singa yang mengaum jika di ganggu!" ucap Arkan dengan berlagak menirukan gaya singa mengaum tepat di wajah ku.

"Hei, apa apaan ini, kau sungguh membuat ku marah kali ini" ucap ku dengan Menahan tawa dan terlihat sedikit marah supaya Arkan kapok.

"Peri Bisu kan baik, tolong lah jangan marah ya, masak cantik cantik marah cepet tua Loo!" ucap Arkan dengan menyatukan kedua telapak tangan nya seperti memohon maaf.

Dan itu malah membuat ku tertawa.

"Apa? Kau bilang aku tua jika marah?" ucap ku dengan melotot dan menggelitiki perut Arkan.

"Hei! Hei! Cukup!Oke oke, Tapi boleh kah aku berkata jujur?" ucap Arkan Dengan Ngos ngos an.

dan tertawa Terpingkal pingkal.

"Apa?"

"Tapi perkataan ku tadi memang benar, kau tidak cocok Jika marah peri Bisu," ucap Arkan dengan tertawa

"Hum, Dasar! Benar kah itu?" ucap ku dengan tertawa kecil memperlihatkan deretan gigi ku yang rapi dan menggelengkan kepala ku.

5 Menit setelah bercanda dengan Arkan... 

Aku memasang muka masam dan melipat kedua tangan ku, karena Arkan sibuk dengan ponsel nya yang ia sedang mainkan.

"Senyum dikit dong Lintang! kayak aku nih, nih lihat!"  celetuk Arkan dengan mencubit hidung ku.

"Arkan!" teriak ku kepada Arkan

"Apa?" ucap Arkan dengan tertawa.

"Kekurangan obat ya kamu?" ucap ku dengan menautkan kedua alis tebal ku.

"Ya.... tadi belum beli obat, apotik tutup" ucap Arkan mengambil permen dari sakunya dan melahap nya dengan menatap ku sambil memicingkan satu matanya dan terkekeh tidak jelas.

"Dasar Aneh!" celetuk ku sambil terkekeh.

"Nih...makan permen biar ga masam!" ucap Arkan memberikan Ku permen milkita rasa strawberry kesukaan ku dengan mengambil tangan ku yang sedari tadi ku lipat dan meletak kan nya di telapak tangan ku.

Aku belum sempat berkata Arkan langsung memotong nya.

"Pagi ini aku ada Kumpul di Halaman Sekolah belakang, bulan depan mau lomba, ku tinggal dulu ya, Jangan suka masang muka Masam! semut aja Malas nge lihat apalagi Pak Dodit" ucap Arkan terkekeh dengan menggosok rambut atas ku kasar dan berlalu  melambaikan tangan ke arah ku.

"Dasar! apa hubungan nya coba dengan Pak dodit? Ohhh..mungkin yang dimaksud adalah Dia, Bukan Pak Dodit!" Aku terkekeh dan tertawa juga geleng geleng kepala sendiri dengan sikap Arkan.

Aku menatap permen pemberian dari Arkan dengan lekat lekat dan tersenyum.

Pak Dodit adalah Pak Kebon di Sekolah ku dan selalu menjadi bahan tawaan  dan godaan anak anak karena Dia sangat lucu dan lugu.

Aku menuju ke kelas dengan berjalan tersenyum sendiri dan menunduk menatap permen itu ditangan ku.

"Lintang!" teriak Ghea dari kejauhan dengan melambaikan tangan nya ke arah ku dengan antusias.

Aku hanya tersenyum dan melambaikan tangan ku pelan dan langsung memasukkan permen pemberian dari Arkan ke kantong saku seragam ku.

Suara Ghea sangat keras membuat anak anak menoleh ke arah ku dan Ghea, sekarang Kami menjadi pusat perhatian, namun itu tidak berlangsung lama.

"Oh iya tadi kenapa kamu senyum senyum sendiri saat berjalan menuju kelas? pasti ada sesuatu nih? cepat ceritakan pada ku!" ucap Ghea dengan mengeluarkan buku nya dari tas.

"Emm..tidak ad apa apa" ucap ku dengan menggelengkan kepala seraya melipat kedua bibirku.

"Bohong! ayolah Lintang cepat cerita kan, mana mungkin sekarang Lintang Peri Bisu tersenyum merona seperti tadi?!" ucap Ghea tidak percaya

"Hei! Berhenti memanggil ku Peri Bisu!" ucap ku dengan terkekeh memperlihatkan deretan gigi rapi ku.

"Makanya ayo cepat ceritakan!" ucap Ghea merajuk sambil menggoyang goyang kan lengan ku.

dan kebetulan juga Ghea sebangku dengan ku.

"Mau tau? apa mau tau banget?" Ucap ku menggoda Ghea 

"Mau tau banget dong! Lintang ayolah," ucap Ghea antusias.

"Mau tau banget apa mau tau banget ngeh ngetttt" ucap ku sekali lagi menggoda Ghea.

"Tau Ah Sebel Gua" ucap Ghea menekuk muka nya dengan ekpresi masam.

Aku tersenyum melihat ekspresi Ghea yang super lucu menurut ku.

 Jelita yang bangku nya berada di depan ku langsung menoleh ke belakang dan berkata.

"Kau tau? kenapa dia tersenyum sendiri ya siapa lagi kalau bukan sih Arkan Samudra yang membuat nya bagai Peri yang tersenyum, kamu kan Tau kalau Lintang Manohara tidak pernah tersenyum apalagi td kamu berkata kalau Lintang tersenyum merona? Itu jelas bukan Lintang asli! dan Lintang selalu bersikap tegar padahal dia adalah spesies yang selalu patah tapi tak terlihat oleh ketegaran nya yang palsu," 

Seketika aku tersenyum mendengar ocehan Jelita yang berkata sambil meniru gaya moderator handal

"Bener banget mungkin tadi itu adalah jin yang ada di dalam tubuh Lintang?!" ucap Ghea sembarangan.

Ucapan Ghea membuat Ku tertawa 

Disusul dengan tawa Jelita dan Ghea.

"Jadi tidak marah lagi nih?" ucap ku pada Ghea sambil mencubit pipi nya.

Seketika Ghea berpose menekuk wajah nya dan memalingkan wajah nya dari aku seraya berkata

"Aku masih marah!"

Seketika aku malah tertawa memperlihatkan gigi gigi ku dan mencubit pipi ghea sekali lagi.

Mungkin dia lupa akan sikapnya padahal dia tadi marah dan sekarang ikut menanggapi ocehan Jelita dengan tertawa.

"Hei! Berhenti mencubit pipi ku! sekarang giliran mu ya!" ucap Ghea dengan mencubit pipi ku lebih keras dari aku.

"Hei! Sakit tau!" Aduh ku pada Ghea dengan muka sinis.

Ghea malah tertawa terpingkal pingkal melihat pipi merah ku.

"Selamat sayang, Kamu pemilik pipi merah yang cantik" celetuk Ghea dengan menepuk pelan pipi ku dan tertawa.

"Cih! Dasar!" jawab Ku terkekeh dengan ucapan Ghea.

"Tunggu pembalasan ku selanjutnya!" ucap ku mengancam Ghea berlagak menjadi Peri Jahat yang mengutuk Peri baik dan sembari memandang mata Ghea terus menerus berharap Ghea minta ampun.

Seketika Ghea malah tertawa terpingkal pingkal menatap wajah ku.

"Hei! Lintang! Kau tidak pantas sekali menjadi seperti itu! Malahan ini sangat Ngakak skali! plis Jangan ngelawak!" Ucap Ghea sambil tertawa terus menerus memegang perut nya.

"Menurut mu Aku sangat lucu ya?" ucap ku memandang wajah Ghea dengan memiring kan kepala

"Oh tentu sangat lucu peri Bisu" jawab Ghea menoleh ke arah ku dengan tertawa lagi.

"Hei! Berhenti tertawa!" ucap ku menepis lengan Ghea.

"Oke oke aku minta maaf" ucap ghea menahan tawanya dengan melipat kedua bibirnya.

"Permintaan maaf tdk terima jika Orang nya tdk memberi apa apa" Ucap ku menoleh ke arah Ghea dengan ekspresi mengejek

"Kalau gitu kamu mau aku mencubit pipi mu lagi?!" jawab Ghea dengan memiring kan kepala.

"Hei! Kau sangat menyebalkan!" Jawab ku dengan terkekeh

"Tidak masalah, yang terpenting aku bisa tersenyum dan tertawa tdk seperti mu! terkadang kau sehari bisa diam seribu bahasa dan terkadang bisa tertawa tetapi jika orang yang berada di sebelah mu mengajak leluconan bersama! berhenti lah seperti itu! cobalah menjadi Periang dan tersenyum lah sendiri tidak usah menunggu orang lain mengajak mu tertawa dan tersenyum!" ucap Ghea panjang lebar dan tersenyum penuh arti dengan menatap wajah ku dan menepuk pundak ku pelan.

 Tiba tiba Guru datang dan mengambil alih Kelas dengan 

suara sunyi di dalam kelas, semua anak diam ketika Guru datang.

Aku hanya diam dan tidak menanggapi perkataan Ghea.

Mungkin Ghea sudah mengerti bagaimana diriku, dia bisa paham tentang diri ku dan membiarkan ku meresapi perkataaan nya dengan membungkam seribu bahasa.

Ghea hanya tersenyum dengan menatap ku.

Aku yang melihatnya sekilas dan hanya terkekeh kecil lalu memilih untuk mengeluarkan buku pelajaran bahasa indonesia dari dalam tas ku.

Ketika Fokus Ghea yang pertama menuju ke arah ku sekarang ia fokus dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru.

kebalikan nya, aku sekarang tersudut fokus ke arah Ghea yang mencatat sebuah catatan dari papan tulis.

Aku hanya bergumam dalam hati

"Mungkin suatu saat nanti Ghea aku akan menjadi seseorang yang sama seperti mu, periang dan selalu tersenyum,"

Gumam ku menatap wajah Ghea dari samping tanpa ia sadari.

Tiba tiba Ghea  sudah selesai mencatat di bukunya dan segera menutup buku nya itu, seketika Aku langsung mengalihkan pandangan ku ke arah buku ku dan langsung mencatat materi di papan tulis dan berlagak Fokus dengan materi, nyatanya! pikiran ku terlempar kemana mana.

****

Related chapters

  • Bintang Tenggelam   Sebuah senyuman

    'Nyatanya Aku tidak bisa berhenti merindukan mu'-Arkan Samudra~~~~~Sekolah telah usai Anak anak ber bondong bondong pulang ke rumah, ada juga yang memilih nongkrong sebelum pulang, biasa anak zaman sekarang yang setelah pulang sekolah tidak langsung pulang melainkan nongkrong dulu xixixixi."Hei jangan lupa nanti Kita vid call setelah sampai di rumah!" ucap Ghea dengan antusias dan mengi

    Last Updated : 2021-01-30
  • Bintang Tenggelam   Terlupa

    Mata ku terkantuk kantuk melihat cahaya terang di depan mataku, sinar itu membuat mata ku Sakit.Ternyata cahaya itu berasal dari lampu belajar ku yang berbentuk bunga mawar yang selalu menerangi buku buku ku saat sedang belajar."Aisshh..ternyata Aku tertidur," ucap ku dengan mengucek ucek kedua bola mataku."Jam berapa ini?" tanya ku dalam diriku sendiri sambil melihat Jam dinding kamar ku yang sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib."Hu? ternyata Aku tidur saat belajar dan sekarang sudah jam 11 malam? Jam berapa aku mulai belajar? apa pr ku sudah selesai?" tanya ku dalam diriku sendiri dengan bingung dan segera mungkin aku melihat buku buku ku yang tergeletak di atas meja Belajar."Huffttt syukurlah..semua sudah beres, bisa bisa nya aku tertidur saat belajar! Ada apa dengan aku?" tanya Ku heran dengan menggelengkan kan kepala ku sendiri

    Last Updated : 2021-01-30
  • Bintang Tenggelam   Sesosok Arkan

    Ada kalanya kita harus menyembunyikan sebuah luka dan masalah yang kita hadapi itu sendiri tanpa harus memberi tahu orang lain-Arkan Samudra~~~~~"Minggu depan kita akan mengikuti lomba jadi pekan ini kita harus berlatih extra dan kalian harus tetap menjaga kesehatan kalian sampai lomba dilaksanakan! mengerti?" ucap seorang guru pelatih dengan mengenakan jaket olahraga di badan nya dan menggunakan training panjang di kaki panjang nya, tidak lupa Peluit di leher nya yang dapat mempertegas ketegasan nya sebagai guru pelatih perenang."Baik dan siap coach!" seru semua para anak anak itu yang berada di barisan dengan suara lantang dan bersamaan."Baiklah! kalian bisa kembali ke kelas! dan sepulang sekolah nanti kita akan berlatih lagi jangan sampai telat saya tunggu 10 menit di ruang kolam renang!

    Last Updated : 2021-01-31
  • Bintang Tenggelam   Bimbang

    "Lintang! kenapa kemarin kau sampai terlupa hu? kenapa juga ponsel mu mati? tidak Biasanya kau seperti itu dan kami khawatir! bahkan Aku menyuruh Arkan untuk menelfon mu juga!" ucap Ghea."Aku minta maaf, aku memang salah," jawab ku datar"Hey! kau tau betapa cemas nya aku dan Jelita menghawatirkan mu! bahkan Arkan juga ikut sangat menghawatirkan mu!" imbuh Ghea dengan ekspresi khawatir terpatri di wajah nya."Iya, aku juga sangat khawatir sekali dengan mu Lintang, aku kira kau...kau..em..kenapa kenapa, pokok nya aku sangat sangat khawatir pd saat itu!" ucap Jelita dengan wajah suram nya ketika merasa khawatir dan suara terbata bata.Aku bisa melihat ekspresi mereka yang memang sangat khawatir dengan ku, meski yah..memang aku bukan ahli melihat ekspresi orang tapi setidaknya aku pernah belajar 5 bulan menjadi murid psikologi yang guru pengajar nya adalah kakak sepupu ku sendiri.

    Last Updated : 2021-01-31
  • Bintang Tenggelam   Menunggu mu

    Aku rela menunggu mu demi dirimu, karena kau sang inspirasi ku, Aku ingin berjalan menapaki dunia bersama mu selamanya.Dear: King Of Water~~~~~~Aku menunggu hampir 2 Jam dan celingak celinguk sendiri di luar kolam renang berteman dengan buku catatan kecil di pangkuan ku dan earphone terpasang di telinga ku.'Berapa lama lagi dia akan selesai?' gumam ku dalam Hati dengan melihat jam arloji di tangan ku."Huffttt.." Aku menghembuskan nafas ku panjang panjang, aku sangat letih menunggu nya, tapi aku harus tetap menunggu nya.Tiba tiba suara Peluit terdengar 3 kali tiupan dari luar.Dan mereka KPSH keluar satu persatu dari Kolam renang itu."2 Jam setengah, apa ia tidak akan letih, jika setiap hari latihan selama ini?" ucap ku dengan menggelengkan kepala dan mengerucutkan bibir ku.Ma

    Last Updated : 2021-01-31
  • Bintang Tenggelam   Sang Istimewa

    Apa kau tahu sumber kebahagiaan ku adalah dirimu yang selalu ada untuk ku dalam duka maupun suka-Lintang Cahaya~~~~Aku bahagia...Dan kebahagiaan Ini tak bisa diukir oleh kata katakarena aku bisa melihat mu...tanpa kamu mengetahui nya.Aku berharap kau akan suksesdan aku akan selalu sabar menunggu mu selesai berlatih seperti ini, bahkan jika diperbolehkan Aku akan menunggu mu setiap hari.Andai kau tahu?Kau adalah manusia terhebat yang pernah aku tahu di dunia iniyang selalu bisa membuat ku tersenyum dari aku yang masih sekecil biji kacang sampai saat dewasa inijika engkau tidak hadir dalam hidup ku inimungkin aku akan tenggelam dalam kejam nya dunia.dan pahitnya sebuah kesedihanSukses selalu sahabat seperjuangan.To: LintangUntuk mu sang Samudra Ku.Aku menutup buku dyari ku yang sedari tadi

    Last Updated : 2021-01-31
  • Bintang Tenggelam   Kalud

    "Mau makan?" tanya Arkan."Hu? enggak deh aku mau langsung pulang aja," jawab ku"Oke kalau gitu,""Emang kamu laper?""Enggak sih cuman nawarin kamu aj siapa tau laper kan kamu suka makan" celetuk Arkan terkekeh."Cih! tau aja kalau aku suka makan" jawab ku dengan terkekeh.Di tengah tengah jalan terlihat menara yang berbentuk seperti paris namun ini lebih kecil dari menara di paris dan ketika malam lampu lampu yang indah menyinari sudut kota ini.Dan yang pasti menara ini memisahkan dua jalur yang berbeda."Aku duluan, bye!" pamit ku datar pada Arkan dengan mengambil jalur kanan untuk menuju tempat tinggal ku."Bye, hati hati di jalan" ucap Arkan melambaikan tangan nya dan ia berjalan di jalur kiri untuk menuju tempat tinggal nya itu.Rumah ku dan rumah Arkan tidak se arah maka menara ini menjadi

    Last Updated : 2021-02-02
  • Bintang Tenggelam   Murid Baru

    Minggu ini Papa akan ke luar kota selama 3 hari dan itu membuat ku senang karena tidak perlu berdebat dengan nya lagi. Aku juga bisa menginap di rumah Ghea dan tidak kesepian di rumah yang setiap hari hanya bertemu bibi, Pak syam dan Pak Subur tukang Kebon di rumah, yang setiap hari membersihkan kebon milik papa.Jika berbicara tentang kebun aku teringat pada masa kecil ku dimana aku dan papa selalu bercocok tanam dan menghabiskan waktu di kebun bersama papa.Namun semua itu hanya Kenangan dan akan pudar oleh waktu jika kita sudah melupakan nya.Tapi semua kenangan yang pernah aku alami baik atau buruk, aku selalu mengingat kenangan itu dan tak kan pernah melupakan nya.'Kringgggg....kringggg...kringggg'Bel sekolah berbunyi anak anak kembali ke meja masing masing dan ketua kelas memanggil guru mapel yang mengajar di jam itu."Hey, ku dengar ada anak baru yang akan singga

    Last Updated : 2021-02-02

Latest chapter

  • Bintang Tenggelam   Kotak Makan Classic

    Aku mengistirahatkan pikiran ku dan meroboh kan tubuh ku di ranjang UKS seraya melihat langit langit atap UKS.Aku menghembuskan lalu menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkan nya secara perlahan."Mungkin Ghea,Jelita, dan Nala sedang menunggu ku di kantin" gumam ku seraya melihat jam arloji ku yang menunjukkan pukul 09.25 dimana Istirahat 5 menit lagi akan usai."Hufttt... mana perut ku laper begini!" celetuk ku seraya mengelus ngelus perut ku yang mulai mengaduh kelaparan diiringi dengan suara keroncongan.'Cekrekkkk'Aku mendengar suara pintu terbuka.Aku beranjak bangkit dari ranjang, yang sebelum nya posisi ter tidur sekarang ber-alih ke posisi duduk manis di atas ranjang UKS.'Siapa yang datang?' gumam ku penasaran.Karena UKS saat ini keadaan nya sangat sepi hanya ada aku yang sendiri.Jika mereka anak anak yang merasa tidak enak badan pasti bersuara dan selalu datang berdua.

  • Bintang Tenggelam   Balutan Luka

    Aku dan Vano saling memandangi, tidak kusangka juga ternyata tubuh ku bisa jatuh ke tangan Vano.'Kenapa dia rela mencegah ku agar tak jatuh dan berakhir jatuh di tangan nya???' gumam ku dalam hati.Semua anak anak histeris dan semua heboh sendiri yang kebetulan lihat kejadian yang aku alami."Emm...makasih" ucap ku datar dan masih dalam keadaan melamun seraya menatap lekat wajah Vano.Aku segera bangkit dari tangan nya yang sedari tadi memeluk tubuh ku agar tidak jatuh seraya menelan saliva kasar karena begitu gugup.Hu? gugup??? tidak biasanya aku seperti ini!"Sama sama" ucap nya dengan santai dan berdeham pelan."Ya ampun Lintang, ya ampun sorry banget ya, ak-ku ga seng-ngaja, tolong maafin aku Lin" ucap Naumi terbata bata dengan raut wajah ketakutan, anak yang barusan menabrak ku akibat lari nya yang sangat kencang dan tidak lihat lihat kala

  • Bintang Tenggelam   Jatuh; di tangan mu

    "Tidak kusangka ternyata kamu berbaik hati kepada ku" ucap Vano dengan menyungging senyuman bad boy nya."Maka beruntung lah! aku biasanya tidak sebaik ini, semua orang takut kepada ku karena begitu dingin dan hari ini aku harus menahan lapar karena mu!" ucap ku dengan dingin."Emang kamu kejam sih kelihatan nya," celetuk Vano asal nyeplos."Apa? kau mau mati ya?" ucap ku dengan memandang nya sinis dengan tangan menggenggam kepalan yang akan beraksi menjitak dahi Vano."Hei! Aku hanya bicara jujur," ucap Vano dengan menangkis genggaman ku dan memegang nya."Tapi kau sangat keren! kau type ku!" celetuk Vano dengan melepas kan genggaman ku dari tangan nya."Hu? kau sudah gila ya? kau pikir aku akan tergoda dengan rayuan palsu mu itu?" ucap ku dengan tersenyum khas ku.Senyum dingin seperti batu. Itu senyuman khas ku yang selalu bersama ku.

  • Bintang Tenggelam   Menjadi mentor mu

    "Kamu mau kan lintang? menemani Vano lihat lihat sekolah kita sekaligus mengajari pelajaran yang mungkin tertinggal karena ia baru pindah kesini" tanya Bu Erna penuh harap kepada ku."Oh-h...oh siapp bu saya bersedia...sama Putra juga kan bu?" ucap ku terbata bata dan berpura pura ber ekspresi bersemangat. Tapi realita nya sangat malas."Tentu, maksud ibu tadi kamu dan putra bersedia kan membantu teman baru mu ini" imbuh Bu Erna sambil tersenyum."Tentu" ucap ku dengan senyum simpul dan terpaksa mengangguk."Siapp bu saya bersedia" ucap Putra santai dan antusias.'Kenapa harus aku??? padahal disini juga banyak cewe yang cantik dan berlagak ingin menjadi mentor nya! Ghea dan Nala bahkan tadi sempat salting supaya dipilih, jangan tanya soal Jelita, dia sudah pasti bersiap dari awal untuk PDKT dengan nya sekaligus ingin Jadi mentor nya.' gumam ku dalam hati dengan memegangi kepala ku yang t

  • Bintang Tenggelam   Murid Baru

    Minggu ini Papa akan ke luar kota selama 3 hari dan itu membuat ku senang karena tidak perlu berdebat dengan nya lagi. Aku juga bisa menginap di rumah Ghea dan tidak kesepian di rumah yang setiap hari hanya bertemu bibi, Pak syam dan Pak Subur tukang Kebon di rumah, yang setiap hari membersihkan kebon milik papa.Jika berbicara tentang kebun aku teringat pada masa kecil ku dimana aku dan papa selalu bercocok tanam dan menghabiskan waktu di kebun bersama papa.Namun semua itu hanya Kenangan dan akan pudar oleh waktu jika kita sudah melupakan nya.Tapi semua kenangan yang pernah aku alami baik atau buruk, aku selalu mengingat kenangan itu dan tak kan pernah melupakan nya.'Kringgggg....kringggg...kringggg'Bel sekolah berbunyi anak anak kembali ke meja masing masing dan ketua kelas memanggil guru mapel yang mengajar di jam itu."Hey, ku dengar ada anak baru yang akan singga

  • Bintang Tenggelam   Kalud

    "Mau makan?" tanya Arkan."Hu? enggak deh aku mau langsung pulang aja," jawab ku"Oke kalau gitu,""Emang kamu laper?""Enggak sih cuman nawarin kamu aj siapa tau laper kan kamu suka makan" celetuk Arkan terkekeh."Cih! tau aja kalau aku suka makan" jawab ku dengan terkekeh.Di tengah tengah jalan terlihat menara yang berbentuk seperti paris namun ini lebih kecil dari menara di paris dan ketika malam lampu lampu yang indah menyinari sudut kota ini.Dan yang pasti menara ini memisahkan dua jalur yang berbeda."Aku duluan, bye!" pamit ku datar pada Arkan dengan mengambil jalur kanan untuk menuju tempat tinggal ku."Bye, hati hati di jalan" ucap Arkan melambaikan tangan nya dan ia berjalan di jalur kiri untuk menuju tempat tinggal nya itu.Rumah ku dan rumah Arkan tidak se arah maka menara ini menjadi

  • Bintang Tenggelam   Sang Istimewa

    Apa kau tahu sumber kebahagiaan ku adalah dirimu yang selalu ada untuk ku dalam duka maupun suka-Lintang Cahaya~~~~Aku bahagia...Dan kebahagiaan Ini tak bisa diukir oleh kata katakarena aku bisa melihat mu...tanpa kamu mengetahui nya.Aku berharap kau akan suksesdan aku akan selalu sabar menunggu mu selesai berlatih seperti ini, bahkan jika diperbolehkan Aku akan menunggu mu setiap hari.Andai kau tahu?Kau adalah manusia terhebat yang pernah aku tahu di dunia iniyang selalu bisa membuat ku tersenyum dari aku yang masih sekecil biji kacang sampai saat dewasa inijika engkau tidak hadir dalam hidup ku inimungkin aku akan tenggelam dalam kejam nya dunia.dan pahitnya sebuah kesedihanSukses selalu sahabat seperjuangan.To: LintangUntuk mu sang Samudra Ku.Aku menutup buku dyari ku yang sedari tadi

  • Bintang Tenggelam   Menunggu mu

    Aku rela menunggu mu demi dirimu, karena kau sang inspirasi ku, Aku ingin berjalan menapaki dunia bersama mu selamanya.Dear: King Of Water~~~~~~Aku menunggu hampir 2 Jam dan celingak celinguk sendiri di luar kolam renang berteman dengan buku catatan kecil di pangkuan ku dan earphone terpasang di telinga ku.'Berapa lama lagi dia akan selesai?' gumam ku dalam Hati dengan melihat jam arloji di tangan ku."Huffttt.." Aku menghembuskan nafas ku panjang panjang, aku sangat letih menunggu nya, tapi aku harus tetap menunggu nya.Tiba tiba suara Peluit terdengar 3 kali tiupan dari luar.Dan mereka KPSH keluar satu persatu dari Kolam renang itu."2 Jam setengah, apa ia tidak akan letih, jika setiap hari latihan selama ini?" ucap ku dengan menggelengkan kepala dan mengerucutkan bibir ku.Ma

  • Bintang Tenggelam   Bimbang

    "Lintang! kenapa kemarin kau sampai terlupa hu? kenapa juga ponsel mu mati? tidak Biasanya kau seperti itu dan kami khawatir! bahkan Aku menyuruh Arkan untuk menelfon mu juga!" ucap Ghea."Aku minta maaf, aku memang salah," jawab ku datar"Hey! kau tau betapa cemas nya aku dan Jelita menghawatirkan mu! bahkan Arkan juga ikut sangat menghawatirkan mu!" imbuh Ghea dengan ekspresi khawatir terpatri di wajah nya."Iya, aku juga sangat khawatir sekali dengan mu Lintang, aku kira kau...kau..em..kenapa kenapa, pokok nya aku sangat sangat khawatir pd saat itu!" ucap Jelita dengan wajah suram nya ketika merasa khawatir dan suara terbata bata.Aku bisa melihat ekspresi mereka yang memang sangat khawatir dengan ku, meski yah..memang aku bukan ahli melihat ekspresi orang tapi setidaknya aku pernah belajar 5 bulan menjadi murid psikologi yang guru pengajar nya adalah kakak sepupu ku sendiri.

DMCA.com Protection Status