Bab 123"Aku tidak peduli apa yang kakak katakan. Jika kakak ingin mengatakan aku egois dan ingin menyalahkan aku atas semuanya, maka aku tidak akan mencegah."Sikap Brandy benar-benar berubah hari ini. Hingga Abraham pun memilih diam. Ia sendiri tidak mengerti ada apa dengan sang adik.Apakah Brandy berkata seperti itu karena lantaran sakit hati? Atau ada hal lain yang melatarbelakanginya? Abraham tak tahu itu. Yang pastinya Abraham merasa prihatin.***Sedangkan Brandy sendiri meluncurkan mobilnya meninggalkan Abraham begitu saja. Ia sama sekali benar-benar tidak peduli lagi dengan Abraham.Kali ini ego benar-benar Brandy utamakan."Aku akan menemuimu Mera! Aku akan mengajakmu pulang!"Tengah meluncurkan mobil, ponsel Brandy kembali bergetar, seseorang menghubunginya.Dengan cepat brandy menjawab. Ia sudah tahu siapa sosok yang tengah menghubunginya saat itu."Ada apa, Kirana? Mengapa kamu kembali menghubungiku?""Mampirlah ke apartemenku, Brandy! Kita bicarakan masakah ini baik-bai
Bab 1 Pernikahan Dan Masa Lalu Meriahnya pesta pernikahan sungguh membuatku merasa seperti ratu. Semua perhatian tercurah padaku. Aku yang mengenakan gaun putih bersanding dengan seorang pria tampan yang baru saja mengikrarkan janji dan sumpah pernikahan. Brandy Mahendra, pria gagah dengan jambang tipisnya sukses membuatku terkesima dengan pandangan pertama sejak ia datang menemui keluargaku. Ya, kami menikah karena perjodohan. Ayahnya dan Ayahku, merekalah yang pada awalnya menginginkan pernikahan ini. Namun sekarang aku sama sekali tidak menyesalinya. Setelah kupikir-pikir, aku cukup beruntung dinikahi oleh pria tersebut. Dia berasal dari keluarga kaya raya dengan perusahaan besar yang mereka kelola. Lagi pula, pria ini sepertinya memang benar-benar mencintaiku. Brandy sungguh berhasil menghipnotis hatiku. Perlahan sosok lelaki yang baru saja menikahiku tersebut mampu menggantikan
Bab 2 Sikap Aneh BrandyMobil kami berhenti di depan sebuah Villa."Ayo, turun Sayang," Brandy membukakan pintu untukku.Aku tersenyum lalu turun.Sebuah mobil telah berhenti mendahului kami sebelumnya.Aku heran.Sekonyong-konyong dari dalam mobil itu keluarlah Abraham.Aku terkhenyak.Ada apa dengannya? Mengapa dia harus turut ada di sini?"Sayang, kamu nampak kaget lagi. Tenang, Kak Abraham cuma nganterin kita ajah." Brandy menenangkan."Ya, aku tidak kaget kok." Jawabku berusaha tenang.Abraham tersenyum. Namun tanpa bicara.Berusaha untuk tanpa peduli, aku melangkahkan kaki membuntuti jejak Brandy. Sialnya Abraham malah mengekor.Ada apa dengan laki-laki itu? Apa dia tidak tahu kalau kami akan berlibur untuk merayakan honeymoon di sini? Mengapa dia turut serta?Menjelang malam harinya, aku memandang lautan lepas. Di pelukan Brandy, serasa malam ini semakin hangat. Namun tidak demik
Bab 3 Siapa Yang Menggauliku?"Bagaimana tadi, urusannya sudah selesai?" Tanyaku."Sudah, Sayang. Maaf membuatmu lama menunggu," jawabnya pelan.Ku rasakan tangan Brandi melingkari pinggangku.Beberapa saat lamanya kami terdiam."Jangan takut, aku tidak akan meninggalkanmu," bisik Brandy pada telingaku.Sentuhan jambangnya pada telingaku membuatku merinding."Aku sayang sama kamu!" Bisiknya lagi. Kali ini wajahnya sedikit mengarah ke tengkukku.Ah, sentuhan itu semakin menggoda."Sayang, tubuhmu indah sekali. Aku tidak menyangka bisa menikahi gadis secantik kamu. Makasih ya, aku mencintaimu," bisik Brandy tertahan.Suara itu, aku tahu laki-laki ini sedang menginginkan haknya.Tebakanku benar-benar kenyataan.Tangan kekar itu melepaskan kimonoku. Berhubung masih baru, aku masih bersikap pasif.Tangan itu mulai merayap. Aku serasa melayang.Permainan itu terus berlangsung, hingga aku tak
Bab 4 Strong Husband "Lho tadi kan sudah di kasih," serobotku. Aku aneh dengan sikap Brandy, bukankah tadi ia sudah mendapatkannya? Mengapa sekarang menagih lagi dengan semangat. Padahal kan Aku juga butuh waktu untuk istirahat. Hehe.. Sedangkan Brandy menyipitkan mata dengan ucapanku barusan. "Kapan? Toh aku baru saja pulang. Ooh mau nolak ya?" Godanya. Aku terhenyak. Kalau Brandy baru saja pulang, siapa yang menggauliku tadi? Pikiranku mulai tidak enak. "Sayang, apa kamu benar-benar baru pulang?" Tanyaku. "Iya. Memangnya kenapa?" Brandy menatapku. Bagaimana ini? Aku kebingungan. Siapa laki-laki yang tadi menggauliku? "Barusan mati lampu, aku mendengar ada ketu
Bab 5 Teror Kakak IparBeginikah rasanya berhadapan langsung dengan pria tampan? Sensasinya tidak bisa kuurai dengan kata-kata. "Aku ingin segera mempunyai malaikat kecil yang akan menjadi pelengkap kebahagiaan kita, Mera. Jika perempuan, pasti nanti anak kita akan cantik seperti ibundanya," ucap Brandy. "Dan jikalau laki-laki pasti akan tampan seperti ayahandanya," balasku. "Bagaimana kalau nanti aku minta tiga anak? Senang sekali jika rumah kita di ramaikan dengan anak-anak yang lucu-lucu," Ucap Brandy. Aku senang mendengarnya, dengan demikian dia benar-benar mengharapkan aku menjadi istri yang akan melahirkan anak-anaknya. Tangan Brandy kembali merayap nakal. Menyusuri lekuk-lekuk yang tersembunyi pada tubuhku. Demikianlah, malam itu seusai bercengkerama, pertempuran hangat
Bab 6 Siapa Yang Abraham Ceritakan? "Pagi, Kak. Sedang lari pagi ya?" Brandy menjawab sapaan Abraham dengan hangat. Kevin Abraham, lelaki yang pernah singgah di hatiku itu mengangguk. Pakaian olahraga yang ia pakai tidak bisa menyembunyikan kegagahan yang ia miliki. Ucapan Brandy tempo hari memang benar. Dua bersaudara ini memang tampan. Aku yakin, semua orang yang melihat pasti berpikiran sama denganku. Pesona mereka membuat para wanita bertekuk lutut. Sungguh beruntung aku bisa mendapatkan Brandy. Namun aku tidak bisa menampik jika Kevin Abraham juga sesosok pria yang tidak kalah menarik. Sesuatu yang sebenarnya tidak ku harapkan terjadi. Dua kakak beradik itu memutuskan untuk duduk bersana. Tentu saja aku ada di antara mereka. "Asyiknya jika s
Bab 7 Misteri Wanita Yang Menyakiti Abraham "Sepertinya aku tidak bisa mengenalkan gadis itu pada kalian." Jawab Abraham dengan tatapan kosong. "Lho, mengapa?" Brandy menyipitkan mata."Karena wanita itu telah dinikahi oleh pria lain." Degh ...Jantungku berdegup kencang. Siapa wanita yang ia maksud? "Apaa?" Brandy terperanjat. "Ya, wanita yang selama ini sering aku ceritakan padamu, sudah menjadi istri orang lain." Jawab Abraham dengan jari-jari saling menggenggam satu sama lain. "Tega sekali wanita itu meninggalkan kakak untuk dinikahi oleh pria lain," Brandy nampak marah. "Itulah yang dinamakan takdir, Brandy. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Terkadang kita mencintai seseorang dengan sepenuh hati, tapi itu tidak menjamin kan k