Share

Berpisah Untuk Kembali
Berpisah Untuk Kembali
Penulis: Kriezty

Permintaan Kakek Umar

"Hana, gimana hubungan kamu dengan Alga?" tanya kaker Umar. Malam ini Hana diundang makan malam oleh kakek Umar, kakek Alga. Dan kakek Umar mengajak Hana ngobrol berdua di kamarnya, karena ada sesuatu yang ingin beliau sampaikan pada Hana.

"Alhamdulillah hubungan kami baik baik saja, Kek," jawab Hana dengan senyum merekah di wajahnya.

Kakek Umar mengangguk anggukkan kepalanya pelan. "Kakek sangat menyayangi kamu, bahkan Kakek juga merestui hubungan kamu dan Alga. Tapi - " Kakek Umar menjeda ucapannya. "Tapi, ada yang lebih layak bersanding dengan Alga, bukan karena kesetaraan, melainkan karena dia butuh perlindungan Alga," tegas kakek tanpa ragu-ragu.

"Maksud, Kakek?" Hana terkejut mendengar penuturan kakek Umar.

"Kakek ingin Alga menikahi Sukma. Dia gadis yatim piatu, dia sebatang kara. Saat ini yang dia punya hanya Kakek seorang. Kakek gak bakalan bisa melindungi dia seumur hidupnya, cepat atau lambat Kakek akan menemui ajal-Nya. Dan jika itu terjadi, Sukma akan hidup sendirian. Mungkin keluarga ini tidak akan menganggapnya ada jika Kakek telah tiada. Kakek kuatir dia akan hidup sengsara di luar sana. Beda lagi dengan kamu yang memiliki keluarga lengkap. Kamu tidak akan pernah merasa kesepian jika tidak bersama Alga, dan Kakek yakin kamu bisa mendapat laki laki yang lebih baik dari Alga. Jadi Kakek mohon dengan sangat, Han, ikhlaskan Alga, biarkan dia bersama Sukma!" Mendengar semua penuturan kakek, hati Hana sangat ngilu. Siapa yang mau diminta untuk mengikhlaskan kekasih yang dicintainya untuk wanita lain? Tak akan ada yang pernah mau. Sungguh Hana ingin sekali meneriakkan kalimat itu pada kakek Umar. "Sebagai gantinya, kamu mau apa dari Kakek sebagai imbalan? Apa pun itu pasti akan Kakek berikan asal Kakek mampu dan kamu juga harus segera pergi meninggalkan Alga."

"Hana mencintai Alga, Kek. Hana gak mau pisah dari Alga, apalagi harus merelakan Alga untuk wanita lain. Cinta Hana pada Alga tidak bisa dibeli oleh apa pun yang ada di dunia ini. Kalau Kakek mengira Hana akan melepas Alga dengan diganti semua harta Kakek, Kakek salah. Wanita memang realistis, butuh harta untuk menyambung hidup dan membahagiakan dirinya. Tapi tidak sesederhana itu untuk urusan cinta." Mata Hana sudah berembun.

"Hana, Kakek mohon mengalahlah untuk Sukma, dia beneran lebih butuh Alga dari pada kamu! Kakek yakin kamu bisa mendapat pengganti Alga yang jauh lebih baik lagi. Percaya sama Kakek!" mohon kakek Umar lagi pada Hana.

Air mata Hana sudah tidak bisa terbendung lagi. Membayangkan jauh dari Alga tidak pernah sedikitpun terlilntas dalam benak Hana. Seluruh jiwa raga Hana sudah ia berikan pada Alga. Walaupun kejadian pada malam kelam itu hanya sekali saja. Lantas, setelah apa yang terjadi antara dirinya dan Alga, Hana harus merelakan Alga untuk bersama wanita lain? Rasanya sangat tidak mungkin.

“Han, permintaan Kakek hanya satu, dan Kakek tau kamu anak baik. Jadi, Kakek yakin ini tidak sulit buat kamu lakukan, ‘kan?” Hana diam menunduk, air matanya sudah menganak sungai. Setetes dua tetes air matanya sudah membasahi pipi chubby-nya. Mana ada “Tidak Sulit”? untuk mengangguk mengiyakan saja rasanya sulit bagi Hana. “Kakek juga mau kamu bantu meyakinkan Alga untuk mau menikah dengan Sukma ya!” Apalagi ini? Sudah jatuh, ketiban tangga pula. “Kakek sudah tua, Kakek sudah sakit sakitan. Kakek gak mau kalau Kakek kembali ke pangkuan-Nya dalam keadaan belum ada yang bertanggung jawab atas Sukma. Kakek ingin melihat Sukma menikah dengan Alga sebelum Kakek pergi, Hana. Kamu juga tidak mau kan Alga jadi anak pembangkang karena mempertahankan hubungannya dengan kamu?” Di sini rasanya ingin sekali Hana berteriak dan berontak untuk menolak. Tapi itu sungguh mustahil, apalagi melihat kondisi kakek Umar yang sudah sepuh.

“Kek, Ini keputusan tersulit yang pernah ada di hidup Hana, Kek. Jadi maaf, Hana belum bisa kasih keputusan sekarang. Hana sekalian izin pamit ya, Kek.” Tanpa mau mendengar jawaban apa pun lagi dari kakek Umar, Hana pun langsung berdiri dan menyalami tangan kakek Umar.

Tapi sebelum kakek Umar melepas tangan Hana, kakek kembali berucap, “Kakek tidak butuh jawaban keputusan kamu, Han. Kakek tetap akan meminta Alga untuk menikahi Sukma dalam waktu dekat. Kakek akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu.” Air mata yang memang belum mengering sejak tadi itu pun semakin mengalir deras. Sungguh dad*nya begitu sesak dengan pernyataan kakek Umar barusan. Yang bisa Hana lakukan saat ini hanya mengangguk pasrah. Kakinya sudah lemas tak berdaya, namun ia paksa untuk melangkah keluar dari kamar kakek Umar.

Di ruang tengah, Hana bertemu dengan orang tua Alga. “Ma, Pa, Hana pamit pulang dulu ya!” pamit Hana kemudian. Anggi dan Irwan yang sudah tahu apa yang telah dibahas oleh kakek Umar dengan kekasih sang anak pun tak lagi banyak bertanya, mereka hanya mengiyakan saja.

“Han, kamu kenapa?” tanya Alga ketika melihat mata Hana sembam, bahkan sisa air mata itu masih ada di pipi Hana.

“Aku gak apa apa kok, Al. Aku pulang ya, Al,” pamit Hana pada Alga.

“Tapi kamu kenapa? Apa yang terjadi di dalam sampai kamu berantakan seperti ini?” Alga terus mendesak Hana.

Hana tersenyum. “Aku gak apa apa, Al. Tapi perlu kamu tahu, apa pun yang terjadi ke depannya antara aku dan kamu, aku selalu mencintai kamu, Al. Sampai kapan pun, kamu akan selalu punya tempat istimewah di hati aku. Kamu harus janji, bahwa kamu akan bahagia selalu!” ucap Hana seraya membingkai wajah Alga dengan satu tangannya.

“Aku tidak pernah ragu atas cintamu, Han. Aku pun juga mencintaimu seperti kamu mencintaiku. Aku janji akan bahagia jika aku hidup bersama kamu.” Alga mengambil tangan Hana dar wajahnya dan membawa ke bibirnya.

“Aku pamit sekarang ya, Al.”

“Aku antar ya,” tawar Alga.

“Gak perlu, aku pulang naik taxi aja.” Hana pun langsung keluar dan tak menghiraukan panggilan Alga lagi.

“Alga, biarkan Hana pulang, biarkan dia tenang dulu!” saran Anggi pada Alga.

“Emang apa sih yang dibahas kakek sama Hana, Ma? Kenapa keluar keluar Hana jadi sedih seperti itu?”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status