Share

16-BENTENG PERTAHANAN

"Mereka bahagia?" tanya Vezy membuat Arma langsung menangis.

Arma berkali-kali tidak ingin terlihat lemah, tetapi air mata itu menghianatinya. Dia mengepalkan tangan lalu menunduk. "Gue nggak nyangka setelah enam tahu ketemu mereka lagi. Gue...."

Vezy menarik Arma ke dalam pelukan. "Andai lo ngomong udah pasti gue cari tuh cowok!" geramnya. "Gue bikin babak belur."

Tangis Arma kian kencang. Ini pertama kalinya dia menangis dalam dekapan orang lain, selain Fei. Sebelumnya dia susah untuk terbuka. Tetapi, perhatian Vezy membuat pertahanan kokohnya hancur.

"Rumah dia di daerah sini?"

Arma menggeleng. "Enggak," jawabnya. "Gue juga nggak tahu kenapa mereka diundang."

"Sial! Harusnya lo yang lebih bahagia."

"Mungkin belum waktunya." Arma mengurai pelukan lalu mengusap sudut mata. "Udah, gue nggak mau cerita lagi."

Vezy memandang wajah Arma yang memerah dengan air mata yang berdesakan turun. Dia mengusap air mata itu s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status