Share

Jebakan

Nyaman belum tentu aman atau justru sebaliknya. Rumah mewah itu tak menjamin keselamatan dua wanita yang sedang menghindar dari kejaran manusia berhati batu. Pria dengan topi koboi yang khas, berjalan cepat ke dalam rumah.

Satu menit lalu, Una meminta izin ke kamar mandi. Tak lupa mengajak Rani, hingga keduanya berhasil bersembunyi.

"Bunda, Una izin ke belakang, boleh? Una mohon, tolong untuk tidak memberitahu siapapun kalau Una berada di rumah ini," pintanya dengan kedua telapak tangan dirapatkan.

Keduanya gegas pergi, menuju ruang belakang. Karena dirasa belum aman, Una mengajak Rani untuk naik ke lantai atas. Menuju kamar almarhumah Qia, untung saja pintu tidak sedang dikunci.

"Kenapa bisa suamiku datang ke rumah ini? Sebenarnya, siapa pemilik rumah ini, Mbak?" Wajah Rani terlihat pucat. Ia sangat takut saat melihat sang suami juga ada di tempat itu.

Una menggeleng lemas. Debaran di jantung masih tak beraturan. Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Mengatur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status