Share

25. Kecewa Berat

Happy Reading

****

Mengendarai kendaraan roda empat tanpa tujuan, pikiran Rasya dipenuhi dengan Andini. Walau masih banyak pekerjaan di kantor, lelaki itu memilih tidak kembali. Dia berniat menenangkan diri di rumah tepi pantai miliknya. Perkataan Andini benar-benar menyakiti hati lelaki tersebut.

Suara deburan ombak di teras rumah membuat hati Rasya sedikit terhibur. Tak lupa, lelaki itu menghubungi salah satu sahabat sekaligus rekan kerjanya yang memiliki rumah tak jauh dari tempat tinggalnya kini.

Duduk merenung di teras rumah sambi menikmati suasana dan pemandangan di saat senja hadir, Rasya kembali teringat kata-kata sang pujaan yang begitu menyakitkan.

"Sudah sejauh ini aku membantunya. Apa masih belum mengerti juga jika aku sangat mencintainya. Kenapa masih terus membela om-om edan itu. Apa cintanya terlalu besar?"

"Sialan kamu!!" Rasya berteriak kencang di teras rumah tepi pantainya. Meluapkan segala kekesalan hati.

"Apa hebatnya lelaki itu sampai kamu tetap memaafkan bahkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status