Share

Bab 161 - Relaksasi

Melihat wajah datar dari Melviano membuat Kaila langsung berpikir kalau kopi buatannya itu gagal total. Padahal tadi beneran taruh gula lho, bukan garam. Ngeri aja nanti ketukar meski putih tapi tekstur berbeda.

“Gimana, Mel?” tanya Kaila kembali penuh harap.

“Rasanya ... emm, enak banget kok,” jawab Melviano tersenyum kecut.

“Kamu bohong, ya? Kalau enak banget nggak mungkin ekspresimu begitu,” kata Kaila merasa curiga.

Dengan cepat Kaila langsung mengambil cangkir yang berada di depan Melviano. Ia tadi tidak sempat untuk mencicipi terlebih dulu. Perlahan-lahan, Kaila langsung menyesap kopi buatannya itu untuk memastikan rasa yang diciptakan apakah beneran enak atau tidak.

Byuuurrr.

Kaila langsung menyemburkan kopinya dengan cepat. “Kenapa pahit banget sih,” dumel Kaila tak menyangka kalau bikin kopinya kurang gula. Bukan kurang lagi tapi emang sangat-sangat kurang.

“Kenapa kamu bi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status