Share

Bab 162 - Galate Bridge

Cup. Cup. Cup.

Kaila mengecup pipi Melviano dengan singkat. Ia langsung menjauhkan diri dan tersenyum sambil mencuri-curi pandang ke arah Melviano.

“Kenapa di pipi sih?” gerutu Melviano sambil menyetir.

“Lha, terus maunya di mana? Di bibir? Susah lha, kan kamu lagi nyetir,” timpal Kaila tak ingin disalahkan.

“Iya, juga sih,” balas Melviano sambil mengangguk-anggukan kepalanya. “Kalau begitu aku pinggirin mobilnya dulu deh,” tambah Melviano sambil tersenyum semringah.

“Eh, jangan dong. Lanjut terus nyetirnya,” kata Kaila yang tak ingin berciiuman kembali. Bisa gila lama-lama kalau ladenin MelMel. Otak jadi ikutan omes nanti.

“Kenapa?” tanya Melviano heran.

“Ya, aku sudah nggak tahan pengin lihat pemandangan di Galata Bridge.” Kaila lagi-lagi tersenyum senang.

“Hanya air aja di sana.”

“Tapikan beda suasana, Mel,” san

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status