Setelah sore tadi menghabiskan waktu untuk mencari kado untuk Nyonya Grey. Saat ini Melviano dan Kaila sedang mandi bersama. Biasalah modusnya si MelMel, mengatakan kalau mandi bersama hemat air dan waktu.
Namun kali ini memang mereka benar-benar mandi mengingat waktu sudah menunjukan pukul enam sore. Sedangkan pesta undangan itu jam tujuh. Masih ada waktu satu jam sih. Cuma belum dandan dan lainnya, pasti akan sangat telat datang ke pesta. Melviano tidak enak saja dengan Mr.Grey.
Mereka berdua langsung membilas tubuh mereka dengan cepat. Baik Kaila dan Melviano langsung bergegas meninggalkan kamar mandi dan menuju ke arah lemari. Mereka memilih pakaian yang cocok untuk menghadiri pesta ulang tahun.
Kaila memakai dres warna merah marun saat ini, memakai sepatu warna hitam dan tas warna hitam. Kaila memilih menggerai rambutnya saja. Lagian MelMel juga bawel agar Kaila tidak mengekspose leher putihnya. Kaila memoles wajahnya dengan sedikit make up tipis, kal
Saat sedang menghabiskan hidangan pesta ulang tahun. Tiba-tiba saja sebuah suara memanggil nama Kaila dan Melviano untuk menyaksikan acara potong kue.Terpaksa Kaila langsung kebut makan salad buahnya. Ia tidak ingin membuang-buang makanan begitu saja. Apalagi mamahnya selalu mewanti-wanti kalau kita harus menghargai makanan apapun.Kaila terus ingat ucapan yangs sering dilontarkan mamahnya kalau ia enggak habiskan makanan. Kata mamahnya nanti nasinya nangis. Dan sampai sekarang Kaila belum melihat atau menemukan kalau nasi bisa nangis. Mamahnya kalau bohong emang kadang suka nggak masuk akal, tapi ... Kaila mau saja dibohongi.“Ayo, kita ke sana. Kita dipanggil sama Mr.Grey,” ajak Melviano menunggu istrinya selesaikan makan.“Ayo.” Kaila sudah berdiri. Ia sudah siapa untuk segera menghampiri di mana istri Mr.Grey.Mereka berjalan beriringan, seperti biasa Melviano akan melingkarkan tangannya di pinggang Kaila secara posesif
Kaila sedang berusaha meraih bibir laki-laki yang dianggap Justin Bieber atau Ji Chang Wook itu. Namun karena postur tubuhnya yang mungil alhasil susah untuk menggapai bibir laki-laki yang dianggap aktor idolanya.Melviano dari arah meja melihat kelakuan istrinya yang seperti itu membuat darah dalam tubuhnya mendidih dengan sangat hebat sekali. Rasanya tuh ingin meledak dan menghajar laki-laki yang memegang pinggang ramping Kaila.Shit! Umpat Melviano yang langsung berdiri meninggalkan Mr.Grey yang sedang menyesap sampanye sedikit demi sedikit. Mr.Grey yang melihat terdapat Anastasia di belakang Kaila pun ikutan langsung berdiri dan mengejar Melviano.“Shit,” umpat Mr.Grey yang paham kalau itu perbuatan istrinya.Bugh.Melviano langsung menghajar laki-laki yang tengah sengaja diam menerima perlakuan Kaila yang sedang mabuk itu.Bugh.“Apa-apaan ini,” teriak laki-laki itu lantang.“Kau yang apa-apaa
“Sekarang sudah bersih wajahnya,” gumam Melviano sambil membuang kapas juga menaruh make up Kaila ke tempat semula.Melviano berjalan menuju ke arah horden yang belum tertutup, Melviano menatap pemandangan kota Seattle saat malam hari seperti ini. Ia mendengar suara handpone-nya terus saja bergetar sangat hebat. Namun Melviano mengabaikan itu semua. Ia lebih memilih untuk menikmati angin malam.Srakk.Melviano membuka pintu kaca dari hotel yang ia tempati. Melviano menikmati semilir angin yang menerpa tubuh atletisnya ini. Melviano bahkan tak memakai baju saat ini, ia hanya mengenakan celana boxer saja seperti biasa. Lagian tidur pakai baju itu ada yang aneh menurut Melviano. Sumpek juga gerah yang tak terhingga meski sudah pakai ac.Kalau mengingat kejadian pesta ulang tahun tadi, membuat Melviano sedikit menyesal telah hadir kalau kejadiannya akan seperti ini.Mendengar gumaman dari arah dalam, membuat Melviano langsung berjalan cepat
Kaila tengah menanti pertanyaan dari suaminnya ini. Lagian MelMel mau tanya apaan sih, bikin penasaran aja ih.“Kamu mau tanya apa emangnya?” Kaila sudah penasaran begini tapi MelMel malahan diam saja. Dan ... lebih parahnya sekarang MelMel malahan berdiri dan berjalan pergi menuju ke arah kamar mandi.“Bentar Kai, aku mau pipis dulu,” ujar Melviano pamit untuk membuang isi kandung kemihnya.Kaila melongo tak percaya, lagi adegan serius begini terus MelMel izin ke kamar mandi karena kebelet? Boleh cekik apa enggak sih! ngeselin banget asli.Kaila menunggu dengan keadaan dongkol. Merusak suasana banget MelMel. Kaila berdiri sambil bersedakap menatap ke arah pintu kamar mandi. Ia juga mamanyunkan bibirnya ke depan. Kaila menatap jam yang sudah pukul tiga pagi.“Buseet, ini merupakan rekor jam segini masih melek,” gumam Kaila bermonolog sendiri.Ceklek.“Lama banget sih,” dumel Kaila
Kaila diam, pikirannya menerawang kejadian tadi dengan Anastasia dan dua teman lainnya. Kaila mengingat nama teman Anastasia itu, kalau tidak salah Kate dan Mia. Mereka yang memberikan tantangan gila itu. Kaila ingat sekarang, tapi hanya sedikit saja. Lumayan buat jelasin ke MelMel agar tidak salah paham nantinya.“Aku hanya diajak duduk sama Anastasia, terus dikenalkan sama kedua temannya. Habis itu kita bikin permainan truth or dare gitu, seperti biasa kita semua mendapat giliran memutar botol kosong. Tapi, aku belum sempat mendapat giliran memutar botol udah kena duluan. Habis itu enggak ingat lagi. Tiba-tiba pas bangun sudah di kamar hotel ini. Emang apa yang terjadi?” tanya Kaila penasaran, dilihat dari mimik wajah Melviano sepertinya sangat marah sekali. Tapi kenapa? Ini yang buat Kaila penasaran dan bertanya-tanya dari tadi.“Kamu beneran enggak ingat apapun?” desak Melviano, ia takut kalau istrinya itu bohong. Kaila suka seka
Setelah mengatakan kalau ia siap untuk bercinta. Saat ini pandangan Kaila dan Melviano saling beradu. Napas keduanya saling tercekat-cekat, perasaan mereka sangat berdebar. Lebih tepatnya perasaan Kaila yang tidak karuan sama sekali.“Jangan dipaksa kalau enggak mau,” ucap Melviano menatap manik mata Kaila dengan sangat intens.“Enggak kok, aku emang udah siap.”“Kamu seriusan? Aku nggak mau nanti lagi asyik-asyik nanggung enak minta udahan,” keluh Melviano menahan kuluman senyumnya.“Emangnya aku pernah begitu? Tidak pernah kan?” Kaila heran sendiri, kapan pula ia berhenti tengah jalan saat sedang tancap gas.“Enggak sih, Cuma kali aja yakan.”“Kamu meragukan performa istri kamu?” tanya Kaila sambil menyikap bajunya sendiri ke atas, ia membuang baju tidurnya asal ke lantai. Kaila berusaha membuka celana yang susah itu. Saat ini kondisinya hanya memakai underware saja. T
Waktu terus berjalan, jarum jam terus berputar tak henti-hentinya saat ini. Getaran hape di atas nakas bahkan tak bisa mengusik dua anak manusia yang tengah tertidur sangat lelap itu.Baik Kaila dan Melviano saat ini sedang tertidur sangat pulas sekali, bahkan sorotan sinar matahari yang sudah meninggi itu tak mereka hiraukan sama sekali. Seakan mereka balas dendam dengan malam yang tak mereka gunakan untuk tidur.Suara bel kamar hotel yang terus menerus berbunyi pun mambuat Melviano merasa terganggu, ia juga mendengar getaran hape dari Kaila dan dirinya sama-sama bergetar.“Shit! Siapa sih yang telepon,” gumam Melviano masih dengan mata ngantuknya. Ia melihat posisi Kaila yang sudah membelakangi dirinya saat ini. Perasaan tadi tidurnya saling hadap-hadapan sekarang malahan di belakangi begini.Melviano menyikap selimut yang membungkus tubuhnya yang polos, ia menuruni ranjang mencari boxernya yang telah mengenaskan itu.“Shit! Gan
Kaila tengah menanti jawaban dari suaminya itu. Kira-kira mau tidak menolong untuk menggosokan punggungnya. Lagian kalau gosok sendiri bisa juga Kaila nggak akan minta tolong.“Tapi, Kai. Aku sudah mandi jadi nanti basah bajuku,” tolak Melviano.Kaila cemberut, ia kecewa karena Melviano menolaknya seperti ini. Lagian tumbenan amat MelMel sok jual mahal banget, padahal biasanya juga langsung tancap aja.“Jadi enggak mau nih?” tanya Kaila memastikan kembali.“Enggak, besok aja ya aku gosokin punggungnya.”“Ya udah deh, mandi biasa aja.”Kaila langsung menutup pintu kamar mandi dengan dibanting.Blaaam.Bodoh mamat kalau pintunya rusak! Lagian MelMel nyebelin banget ih. Kaila terus mendumeli suaminya itu yang sok-sokan menolak. Awas saja tidak Kaila kasih jatah nanti. Emang enak!Dengan gerakan pelan Kaila menuju ke arah shower. Kaila menyalakan shower dan menantikan air menyi