Share

Part 36

Author: Emma Shu
last update Last Updated: 2025-01-23 14:51:03

“Aku akan bantu kamu mencari keluargamu.” Vikram mengelus lengan istrinya lembut dengan jempol.

“Ba… bagaimana caranya, Mas? Kita sama sekali nggak punya petunjuk.”

“Jika berusaha, pasti Allah akan kasih petunjuk.”

Perkataan Vikram menguatkan Viza. Gadis itu pun tersenyum. Selalu saja Vikram mampu menenangkan hatinya.

“Entah kenapa bapak sama sekali nggak mau memberi petunjuk tentang ibu kandungku. Ada apa di balik semua ini?” Viza menghela napas panjang.

“Jangan terlalu dipikirkan.” Vikram mengusap pucuk kerudung istrinya.

***

“Buuuu… ibuuuuu… gawat ini gawat!” Mones berlari menuju ke ruang tamu, ia meninggalkan warung makan dengan tunggang langgang.

“Ada apa?” Mulan yang sedang duduk manis menyantap makan siang pun terkejut, mendongak menatap Mones yang lari ngibrit mendekatinya.

“I it itu… anu.”

“Haduh, kamu ini malah pakai acara gagap segala. Ayo cepetan ngomong. Ada apa?”

“Di warung, Bu. Orang-orang pada ngamuk, mereka ngamuk deh pokoknya. Kita diserba eh diserbu.”

“Lambemu. Kal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 37

    “Seratus ribu per orang.” Salah seorang menyahut sambil angkat tangan. Meski berobat ke puskesmas tidak sampai segitu, ia meminta ganti uang yang menguntungkan. “Baik, aku beri seratus lima puluh ribu per orang,” sahut Vikram kemudian menyerahkan uang tersebut pada setiap orang yang menengadahkan tangan minta pertanggung jawaban.Wajah-wajah yang tadinya sangar, berubah menjadi senyum setelah menerima uang.Uang memang bisa membeli segalanya.“Cepat pulang dan segera bawa keluarga yang sakit berobat, jangan sampai terlambat!” ujar Vikram dan dipatuhi oleh warga. Mereka segera pergi meninggalkan warung.Runa mengernyit heran menatap Vikram. “Aneh, kamu itu uangnya kenapa nggak habis-habis sih? Udah kayak punya kantong doraemon aja bisa ngeluarin uang mulu. Bukankah supir itu gajinya kecil?”“Gajiku memang kecil. Tapi bos dengan sangat mudah meminjamkanku uang saat aku butuh,” sahut Vikram.“Hei, bisa-bisa kamu gantung diri kalau hutang menumpuk dan nggak bisa bayar loh,” celetuk Run

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 38

    “Maksudku… ada orang yang nggak suka sama ibu dan sengaja ingin membuat warung ibu bangkrut.”Vikram menoleh. “Anggap saja ini hukuman untuk mereka.” Pria itu menatap intens wajah Viza. “Kamu mengkhawatirkan perekonomian ibumu ya?”Viza hanya bisa terdiam. Entahlah apa yang ada di pikurannya sekarang.Vikram mengusap pipi putih istrinya dengan jempol. “Gadis baik.”Keduanya bertukar pandang dalam diam. Sampai akhirnya Viza terkesiap melihat wajah Vikram yang bergerak maju ke arahnya, lalu perlahan wajah pria itu miring.Deg!Jantung Viza berlarian.Cup.Vikram mengecup singkat bibir Viza. Kwjadian itu begitu cepat.“Cuma cium kok.” Vikram kemudian melenggang pergi.Tangan Viza terangkat dan menyentuh permukaan bibirnya. Setelah kejadian hari itu, warung makan menjadi semakin sepi. Hampir setiap harinya warung itu hanya dikunjungi segelintir orang saja. Ngenes sekali. Omset merosot jauh. Bahkan untuk membeli bahan dan lauk pauk pun tak tersisa lagi.Modal yang ada habis untuk biaya hi

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 39

    “Ini apa?” Viza menunjukkan botol kecil ke hadapan Mones. “Waduh!” Mones garuk kepala. “Barang apaan sih itu? Aku pun nggak tahu kenapa ada di situ?” “Bukti udah di tanganku. Nggak perlu ngeles! Rupanya kamu pelakunya!”“E eeeh, ampun Viza, jangan kasih tau ke ibu!” Mones memohon.“Ini tindak kejahatan. Aku harus kasih tahu ibu supaya kamu kapok.”“Lah, bukankah seharusnya kamu senang ya kalau ibumu dihancurkan?”“Aku nggak pernah berbahagia di atas penderitaan orang lain. Ibu memang sering zalim sama aku, tapi sekarang bukan itu masalahnya. Kita sedang bahas kejahatanmu. Nggak ada alasan yang membenarkan perbuatanmu, kamu itu membahayakan banyak orang.”“Nggak membahayakan kali, Za. Cuma bikin mencret doang kok. Jauh itu mah dari nyawa. Nggak akan bikin mati, cuma bikin mules dan lemes aja.”“Intinya kamu bersalah.” Viza melangkah menuju pintu.Mones menghalangi, berdiri di depan Viza. “Kamu kan orang baik. Ampuni aku.” Ia memohon, wajahmya memelas.Viza menatap ragu, namun kemudia

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 40

    “Ini untuk jajanmu, biaya makanmu, dan semua kepentinganmu. Berbelanjalah. Apa saja! Baju, bedak, parfum dan semua keperluanmu. Aku barusan gajian. Tadinya mau transfer ke rekeningmu, kupikir kamu lebih membutuhkan uang cash,” pesan Vikram.“Mas, ini banyak banget. Bukankah gajimu kecil? Aku nggak mau loh kamu pinjam uang terus ke bosmu,” bisik Viza.“Laki-laki yang paling mulia adalah lelaki yang memuliakan istri. Aku suka kalimat itu. Sebelum kamu merasa cukup dan bahagia, artinya aku gagal jadi suami, dan harus lebih berusaha lagi. Ostriku harus tercukupi."Viza mengulum senyum. Ah, suaminya ini memang jago membuat hati istri berbunga-bunga. Benar-benar suami idaman.Hei, siapa yang menaruh tanda love bertaburan di sekitar kepala Viza?“Tenang saja, itu bukan uang pinjaman, tapi uang arisanku,” sambung Vikram.Weh, pria gagah ini demen arisan juga? Pikir Viza. “Setelah ini, pergilah ke mall. Belanjakan apa yang mau kamu belanjain. Makan enak, baju, sendal, sepatu, apa saja. Okey?”

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 41

    Tak mau kehilangan jejak, Viza langsung meninggalkan meja. Tak sadar ia juga meninggalkan Runa sendirian.Terlalu asik makan dengan kepala menunduk, Runa sampai tak menyadari kalau Viza berlalu pergi meninggalkannya.Viza mengejar Leo, pria itu berjalan seorang diri. Tampilannya santai sekali. Dia bahkan terlihat seperti bukan seorang bos. Lebih seperti orang biasa yang kerjaannya nongkrong di perempatan jalan.Sial, diantara keramaian, Viza kehilangan jejak. Kemana perginya Leo? Viza ingin mengikutinya. Ingin tahu kenapa dia tidak menggunakan jasa Vikram sebagai supir?Viza celingukan. Ah ya sudahlah, Viza balk badan hendak kembali.Bruk.Tubuhnya membentur sesuatu saat berbalik.“Tuan Leo!”Kebetulan, Viza malah bertubrukan dengan ptia yang dia kuntiti.Aneh, Leo malah mengangkat alis sambil menunjuk Viza. “Siapa ya?” Leo sedang mengingat-ingat.“Tuan Leo lupa?”“Tuan? Jangan panggil begitu, kayak saya bangsawan saja.”Viza malah makin bingung. Kepentok dimana kepala Leo bisa amnes

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 42

    “Sebenarnya aku malu mau bilang ini. Soalnya menyangkut perekonomian. Masalahnya, uang kuliahku macet karena satu-satunya mata pencaharian orang tuaku bangkrut. Itu loh, warung yang tempo hari pernah Tuan datangi, sekarang udah tutup.”Leo meneguk minum melalui sedotan. Lalu berdehem. Kepalanya mulai pusing dan berdenyut.“Lalu?” tanya Leo.“Aku mau…”“Runa!” potong Viza yang merasa tak enak hati. “Nggak ada apa pun, Tuan. Lupakan!”“Mbak, aku butuh uang untuk biaya kuliahku. Aku cuma mau pinjam aja sama Tuan Leo, kok Mbak Viza kayak nggak senang gitu? Mbak Viza sih santai, kuliah dapet bea siswa, lah aku?” kesal Runa.“Jadi, ini masalah uang? Kalau mau pinjam, nanti akan aku pinjamkan melalui Vikram," sahut Leo“Sungguh? Terima kasih, Tuan Leo.” Runa kembali memegang tangan Leo, membuat pria itu mamin kikuk. “Tapi kenapa harus melalui supir Tuan itu? Kenapa nggak langsung kirim saja ke aku?”“Aku tidak bisa sembarangan transfer uang. Sedangkan nomer rekening milik Vikram itu sudah t

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 43

    Sementara itu, Viza tengah menatap dua pria berjaket hitam yang berdiri di pintu dengan posiis tegap, kaki sedikit melebar, sedangkan dagu terangkat. Tubuh keduanya besar dan wajah sangar.“Siapa itu, Mbak?” Runa bersembunyi di balik badan Viza.Viza terdiam. Ia pun tak tahu siapa dua lelaki sangar itu.“Apakah kalian tahu dimana pemilik rumah ini?” tanya salah seorang pria sangar yang berdiri di depan pintu rumah yang tertutup. Dia menunjuk rumah.“Cepetan dong Mbak, maju sana. Jangan diam aja!” Runa mendorong badan Viza supaya maju.Selalu begitu. Adiknya itu kerap kali menjadikan Viza sebagai tameng dalam segala hal. Sedangkan Runa sendiri memilih untuk bersembunyi.Viza melangkah maju, bukan karena atas permintaan Runa, tapi ia sadar harus menanggapi tamu sangar yang tak dikenalnya itu.“Bapak-bapak ini siapa?” tanya Viza saat sudah berdiri di hadapan dua pria sangar itu.“Kami ingin bertemu pemilik rumah ini. Atas nama Mulan Safitri. Apa kau mengenalinya?”“Itu ibuku. Ada perlu a

    Last Updated : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 44

    Wajah tampan Vikram berubah menegang, alisnya terangkat. Bagaimana kalau Viza curiga?Sepersekian detik, ia tampak berpikir. Namun detik berikutnya, ia dengan mudahnya mengubah ekspresinya itu menjadi tenang.“Aku dengar dari para tetangga, katanya kamu itu sering kali diperlakukan dengan tidak baik sejak kecil. Mungkin umurmu baru dua tahun, tapi sejak saat itu sudah diperlakukan dengan tidak baik. Sering terdengar tangisanmu di rumah ini. Sering kamu meminta ampun. Begitu kata mereka,” sahut Vikram.Viza tertunduk. Jika mengenang masa kecilnya, setiap orang pasti akan menitikkan air mata. Slogan ‘ibu tiri yang kejam’ itu berlaku baginya. Mulan sangat kejam, selalu memperlakukannya dengan semena-mena. Tapi Viza sudah terbiasa dengan hal itu. Ia bahkan sampai tak tahu bagaimana rasanya bahagia. Dia hanya bisa termenung dan murung. Kalau pun terselip rasa senang, itu karena ia mendapat teman di luaran.Untung saja dulu ada Bara yang sering kali membelanya setiap kali dia diperlakukan

    Last Updated : 2025-01-23

Latest chapter

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 127

    “Rejeki itu Allah hadirkan nggak hanya melalui tangan Vikram saja, ada banyak cara untuk kamu bisa bertahan hidup tanpa melibatkan Vikram maupun Viza,” sahut Fairuz. “Aku hanya tidak ingin berurusan dengan keluarga Bu Mulan lagi. Hubungan yang tidak baik maka lebih baik disudahi atau dijauhi, ini sama dengan menjauhi mudharat. Jadi inilah keputusanku!” Vikram lalu melenggang pergi. “Mbak Viza, kamu nggak kasian sama Bapak? Bapak lagi sakit. Ibu dan bapak nggak punya rumah hingga menumpang di rumahnya Mas Leo. Kami bahkan sekarang nggak punya penghasilan. Aku pun sedang hamil. Tolong bantu kami!” Runa memohon pada Viza, takut hidupnya akana sengsara jika tanpa pendapatan. “Mbak Viza diam-diam bisa kirimin aku uang, tolonglah Mbak. Bantu bapak berobat juga.” “Aku taat sama suamiku. Aku nggak berani berkhianat di belakangnya,” sahut Viza. “Mbak, tapi keadaan kami benar-benar down.” Wajah Runa memelas. “Kamu punya suami yang sempurna secara fisik, dia juga sehat walafiat. Insyaa

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 126

    Viza ikutan membaca tulisan itu. (Teruntuk Viza tersayang, Saat kamu membaca tulisan ini, mungkin aku sudah tiada. Atau mungkin aku telah celaka dan dalam keadaan kritis. Atau bisa saja baik-baik saja. Kemungkinan buruk itu bisa saja terjadi padaku saat aku menabrak suamimu, biarkan dia m4ti. Aku pun tak masalah jka harus meregang nyaw4 untuk kematirn Vikram. Jika bukan aku yang memilikimu, maka orang lain pun tidak boleh. Sudah sangat lama aku rencanakan kematiannya, biarlah aku ikut m4ti jika memang dikehendaki m4ti. Viza, aku sudah sangat lama memendam rasa cintaku kepadamu. Bagaimana mungkin aku merelakanmu dimiliki lelaki lain? Hidupmu hanyalah untukku. Itulah cita-citaku selama ini. Surat kaleng itu kiriman dariku. Tujuanku hanya satu, memberikan kebahagiaan untukmu. Leo telah memberikan informasi akurat untukku bisa menuliskan surat itu. Tentu saja dengan bertukar keuntungan. Aku ijinkan Leo menikahi wanita yang diam-diam dia cintai, yaitu Runa. Aku pun mendapatkan keuntun

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 125

    “Mas Vikram!” Viza menghambur dan memeluk erat suaminya. Tangisnya kembali pecah.Tubuhnya gemetar hebat dalam pelukan sang suami. Ia tak menyangka masih bisa bertemu dengan Vikram setelah mengira sang suami tak akan pernah kembali lagi.Dan kini, Viza bahkan masih bisa memegang suaminya, memeluk pria itu dengan erat.Tak lama Viza merasakan elusan di punggungnya. Deraian air mata Viza semakin deras merasakan elusan lembut itu. Artinya sang suami masih mau menerimanya dengan baik.“Mas, kupikir kita nggak akan ketemu lagi. Kupikir kamu pergi meninggalkan aku. Kamu udah janji mau menjagaku. Aku nggak mau kamu pergi. Kamu harus tepati janjiku.” Viza sesenggukan.“Tidak. Aku tidak pergi. Aku di sini,” lembut Vikram.Hati Viza basah mendengar suara lembut itu.“Mas Vikram masih sayang sama aku kan?” tanya Viza.Tak menjawab, Vikram malah mengerang. “Aaargggkh….”Viza mengernyit. Ia melepas pelukan dan memundurkan wajah, menatap sang suami bingung. “Sakit? Mana yang sakit?”“Punggung dan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 124

    Viza memegang kepalanya, jantungnya berdetak sangat kencang. Takut sekali. Kemungkinan buruk itu sudah bertengger di kepala Viza. Tangannya gemetar saat menggeser tombol hijau. “Ha haloo…” Suara Viza lirih. “Nyonya, sebaiknya Anda segera ke rumah sakit sekarang. Maaf, kami sudah melakukan yang terbaik, tapi….” Mendengar kalimat yang diucapkan dokter, Viza sudah tahu sambungannya. Dia menjauhkan hp dari telinga. Menurunkan benda pipih itu ke bawah. Ia tak perlu mendengar sambungan kalimat dari dokter. Dengan langkah gemetar, Viza menuju ke kamar yang dituju. Tubuhnya mendadak terasa dingin. Ia menerobos masuk ke kamar sesaat setelah mendorong pintu. Suster menutup bagian wajah pasien dengan kain. Dokter melepas handscoon dan bersiap hendak keluar kamar. Dokter menunjuk Viza dan berkata, “Anda…” “Istri korban,” lirih Viza menatap sayu. “Maaf, kami sudah melakukan semaksimal mungkin, tapi sudah terlalu jauh dari kata selamat. Nyawa suami Anda tidak bisa diselamatkan. Tuhan b

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 123

    “Semua kesalahan masih bisa dimaafkan.” Fairuz berusaha menenangkan putrinya. “Vikram memang kecewa berat sama kamu, tapi pasti dia akan kembali kepadamu. Jangan khawatir ya. Ibu tahu kok bagaimana Vikram. Dia anak yang baik.” “Bagaimana kalau Mas Vikram membatalkan pesta pernikahan kami? Dia pasti nggak peduli meskipun uang milyaran yang dia gunakan untuk pesta pernikahan terbuang sia-sia.” “Nanti bisa kamu bicarakan baik-baik dengannya. Kalau hati Vikram sudah lega, dia pasti bisa diajak bicara secara dewasa kok. Ini hanya karena dia lagi emosi aja.” Viza menghela napas. “Sebenarnya, yang paling aku takutkan itu satu hal, bagaimana kalau rasa sayangnya ke aku jadi hilang gara-gara ini?” “Nggak semudah itu.” Fairuz mengusap punggung tangan putrinya dengan senyum. Perkataan Fairuz berhasil mengurangi sedikit kecemasan Viza. Meski itu hanyalah kata-kata sekedar menghibur saja, atau memang sungguhan pendapat Fairuz benar, yang jelas Viza merasa mendapat support. Brrrt brrrrt…

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 122

    Cekrek cekrek. Kilatan kamera memotret wajahnya dari berbagai sisi dan berbagai gaya pula. Bibir dibikin manyun, dibikin tersenyum, jari membingkai wajah, dan berbagai macam gaya. Viza memilih beberapa gambar dan mengirimkannya ke nomer Vikram. Tak mengapa nakal sedikit sama suami. Halal. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Caption di gambar juga dibikin nakal. ‘Mas gk pingin ketemu nih?’ ‘Aku salah, tapi aku kangen. Gimana dong?’ ‘Maafin aku ya, sayang. Pulang dong. Mau peluk.’ ‘Kalau Mas Vikram di sini, aku lepas semuanya deh.’ Pesan terkirim. Centang dua. Tapi tidak dilihat juga. Lama menunggu, bolak balik mengecek, tetap saja tidak dibaca. Duh, kok jadi cemas ya? *** Viza menggeliat di atas kasur empuk. Kasur ini memang nyaman sekali. Bikin betah berguling bebas di sini. Eh, tunggu dulu. Kok Viza sudah berada di atas kasur? Seingatnya, tadi malam ia ketiduran di kursi dekat jendela. Lalu siapa yang mengangkat badannya ke kasur dan bahkan menyelimuti dengan bed co

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 121

    Gubrak! Viza tersungkur setelah tersandung. Duh, Vikram kali ini lengah, dia tidak menangkap badan Viza. Entah pria itu sedang tidak sigap, atau memang dia sengaja tak mau menangkap badan Viza. Dada Viza yang masih dalam masa perkembangan itu sakit sekali. Kalau suami marah, efeknya Viza jatuh sendiri, bangkit pun sendiri. Tanpa bantuan. Eh, Viza melihat tangan terjulur ke depan wajahnya. Pandangan Viza naik dari telapak tangan menuju ke wajah. Wajah datar Vikram dingin sekali. Viza tersenyum menyambut tangan suaminya. “Terima kasih, Mas.” Meski dibantu dengan muma dingin, namun Viza tetap menunjukkan sikap manis. Viza sedang berusaha melukuhkan hati suaminya, maka jangan putus asa. “Diamlah supaya tidak terjatuh!” titah Vikram kemudian melenggang keluar rumah. Pria itu masih terluhat dingin. “Mas…… Tunggu….!” Viza mengejar Vikram. “Aku minta maaf. Plis, jangan marah! Mas, aku sayang kamu.” Vikram masuk ke mobil. Senyum Viza perlahan lenyap menatap mobil yang kemudian

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 120

    Hening.Beberapa detik benar-benar sunyi.Lalu terdengar suara sepatu melangkah mendekat. Vikram berada tepat di belakang Viza.Caruk leher Viza sempurna meremang. Ia kemudian bangkit berdiri, memutar badan hingga menghadap dengan Vikram. Mereka bertukar pandang.Wajah Vikram tak seperti biasanya. Pria yang selalu terlihat manis dan hangat, kini dingin. Tatapannya pun dingin.“Mas, aku…”“Aku bahkan telah membatalkan meeting dengan dua klien besar untuk makan malam kita di restoran kemarin,” potong Vikram datar. Viza semakin merasa bersalah. Aduh, bagaimana ini? Vikram pasti merasa sangat kecewa. Begitu banyak hal besar telah dia korbankan demi hal kecil bersama dengan keluarga kecilnya, tapi istrinya ini malah memporak-porandakannya.Demi apa Vikram melakukan hal itu? Tentu demi rasa sayangnya pada Viza. Huh, kenapa Viza bisa termakan ucapan si pengirim surat kaleng itu?“Maaf, aku sudah mengacaukan semuanya.” Viza berucap lirih.“Tidak ada bulan madu ke Mesir, tidak ada pesta.”“Ta

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 119

    “Ucapanku ini berlaku jika memang tuduhanmu benar, tapi kenyataannya tuduhanmu ini keliru. Kamu salah paham, Viza.” “Kalau begitu jelaskan dan luruskan dimana letak kesalahpahamanku supaya aku mengerti.” Mones mengusap air mata, tangisnya sudah terhenti. Ia menarik napas untuk menenangkan diri. “Memang benar aku mencintai Vikram sejak lama, aku menyimpan perasaan itu, aku memendamnya karena takut persahabatan kami akan rusak oleh perasaan yang nggak seharusnya. Juga karena aku takut dia akan menjauhiku saat tahu aku mencintainya,” jelas Mones. “Setahuku, Vikram hanya mencintaimu. Dia nggak pernah mencintaiku. Bahkan setelah dia mendengar pengakuanku di restoran waktu itu, bahwa aku mencintainya, responnya sangat datar. Dia bilang supaya aku profesional kerja. Sebab dia sudah beristri.” “Lalu, kartu undangan itu apa?” Viza menunjuk kartu undangan di tangan Mones. “Ini?” Mones mengangkat kartu itu. “Ini adalah salah satu bentuk dan caraku menuangkan rasa cintaku ke Vikram. Ini car

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status