Share

Hilang

Reisa membuka mata. Kepalanya terasa berat. Entah dimana dia berada. Matanya nanar menatap sekeliling dengan ruangan serba putih.

"Gak usah gerak dulu." Suara seorang lelaki berbisik di telinganya.

Reisa menoleh, pandangannya masih samar-samar. Andra? Bukan!

"Sini gue bantu."

Dimas membantu Reisa duduk bersandar di ranjang pasien. Wanita itu menurut. Dalam kondisi begini, dia memang belum bisa banyak bergerak.

"Mana yang sakit?" Dimas bertanya.

"Gak ada."

"Lu mau makan, atau minum?" tawar Dimas.

"Boleh."

Dimas dengan sigap mengambilkan air dan membantu Reisa meminumnya. Dia juga mengambilkan tissue dan mengelap bekas air.

"Makasih."

"It's okay."

"Mana Nita?" tanya Reisa.

"Pulang ke rumah lu. Jemput Rendra. Katanya nangis. Sekalian jalan ke sini sama Om Wisnu," jelas Dimas.

Reisa mengangguk dan rasa pusing langsung mendera. Rasanya dia ingin tidur lagi, tetapi perutnya lapar.

"Mau makan?"

Reisa mengangguk. Dimas segera mengambilkan semangkok bubur yang tadi diberikan dari rumah sakit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ahmadfirdaus
semoga dimas cepet ktemu jodoh ny
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status