Share

Curahan Hati

Wisnu mendengarkan dengan seksama apa yang baru saja diungkapkan oleh putrinya. Mereka duduk di taman belakang. Nita memilih untuk membawa Rendra jalan-jalan, membiarkan ayah dan anak itu saling bertukar cerita.

"Lalu, kenapa kamu malah sedih?" tanya Wisnu sambil mengusap kepala Reisa. Wanita itu masih terisak lalu mengambil beberapa helai tissue untuk menghapus air mata.

"Kenapa Bik Nah nggak ngomong dari awal, Pa?" Matanya sayunya menatap wajah tua yang sedang menghela napas panjang.

"Kamu waktu itu depresi. Mau gugurkan kandungan. Kalau Inah ngomong saat itu juga, mungkin kamu bisa lakuin hal-hal yang nggak semestinya," jawab Wisnu tenang.

"Tapi, Pa--"

"Kamu berharap apa, Nak? Inah ngehalangin malam itu terus kamu tetap nikah sama Dimas?" Pertanyaan Wisnu menusuk hatinya.

Reisa kembali terisak. Hal itu sempat terlintas di benaknya beberapa hari ini. Andaikan malam itu semua perbuatan Andra bisa dicegah, mungkin dia akan hidup bahagia bersama sang kekasih hati.

"Astagfirullah." B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status