Share

Ketegasan

Wajah Helena tersenyum saat mendapati siapa yang datang berkunjung hari ini. Setelah berhari-hari menunggu, akhirnya Andra datang juga. Sang pangeran impian kini muncul di hadapannya.

"Lu sehat?' tanya Andra saat melihat wanita itu muncul dari dalam.

Seperti biasa, Helena masih duduk di kursi roda dengan si perawat yang masih setia menemani. Andra membayar mahal untuk fasilitas ini. Semua kebutuhan wanita ini dia yang menganggung, entah sampai kapan.

"Kayak yang lu liat. Lumpuh, nggak bisa jalan," lirih Helena. Sengaja, padahal mencari perhatian supaya sang pujaan hati merasa iba melihat kondisinya sekarang.

Andra tersenyum mendengarnya. Perasaan bersalah itu tak bisa hilang begitu saja, sekalipun dia tidak sengaja. Menurut saksi mata, saat itu Helena sendiri tergesa-gesa sewaktu ingin menyebrang. Jadi, Andra tak sepenuhnya bersalah.

"Lu udah segeran sekarang." Andra mencoba berbasa-basi untuk mencairkan suasana yang sedikit canggung.

"Ya, gini saja. Nggak bisa kayak dulu. Jalan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status