Share

64. Bujuk Rayu Memohon

Darsih menatap Arya yang berdiri di depan pintu dengan raut wajah penuh harap. Perlahan, ia tersenyum tipis dan mengangguk, menyilakan pria itu masuk ke dalam rumahnya.

"Masuklah, Den Arya. Sudah beberapa kali kamu datang. Mari kita bicara di dalam," ujar Darsih lembut, memberikan isyarat kepada Arya untuk duduk.

Arya melangkah masuk, mengamati sekeliling rumah sederhana itu. Ada perasaan campur aduk di hatinya setiap kali ia berada di sini. Terutama ketika melihat Darsih menyambutnya dengan baik meskipun tahu betapa besar kesalahannya terhadap Tiara dan keluarganya.

“Den Arya, apa ada yang ingin kamu sampaikan?” tanya Darsih sambil menuangkan teh hangat untuknya.

Arya menghela napas panjang, “Saya hanya ingin bertemu dengan Shara, Bu. Saya ingin mendekatkan diri pada anak saya. Dia berhak tahu siapa ayah kandungnya.”

Darsih mengangguk penuh pengertian.

“Saya mengerti, Den. Shara sudah mulai terbiasa melihatmu datang. Tapi... kamu harus sabar. Tiara masih belum bisa menerima semua in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status