Share

43.

"Hei, aku tahu kalau putrimu hanya bercanda. Sudahlah, ayok kita berangkat."

Hasta mengangkat tubuh Zelena ke dalam gendongannya. Membiarkan pria tampan itu berbincang ria dengan Zelena. Sampai di bawah dengan hati-hati mendudukkan di kursi depan berdampingan dengannya. Waktu tempuh yang tidak lama mereka telah sampai di bandara internasional Singapura.

"Pak Hasta biarkan saya yang mendorong kursi rodanya." Ujar Husna mengambil alih kursi roda yang berada di tangan Hasta.

"Mama, aku rasa Mama sama ayah yang lagi berebut aku!" ucap Zelena lantang.

"Hah!" untuk berapa kali Husna di buat malu oleh tingkah putrinya di depan Hasta.

Kecanggungan diantara Husna dan Hasta membuat mereka memilih untuk sibuk dengan pikiran mereka masih-masing. Husna yang kembali memperhatikan berkas yang sudah dikirim oleh timnya begitu juga dengan Hasta yang sibuk dengan ponsel canggihnya beberapa pesan penting mengisi layar depannya diantaranya adalah pesan dari Yudi orang kepercayaan.

[Bos ada seseorang yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status