Share

Bab 31

Zeni masih duduk menunggu kedatangan Frans. Dia mulai membuka ponselnya. Semenjak kematian Bapaknya, benda pipih tersebut tidak tersentuh sama sekali.

Jari tangannya menyentuh layar ponsel, dia mulai menggulirkan layar ponselnya, terlihat beberapa pesan masuk.

Dia tersenyum "Sepertinya aku mulai hidup kembali, setelah kemarin jiwaku pergi entah kemana?" gumamnya. Dia baca pesan satu persatu dari teman-temannya. Ruhnya seakan menyatu ke tubuhnya tatkala keberadaan dirinya sudah di nantikan oleh beberapa temannya. Dia memang sengaja tidak memberitahu kepada siapapun mengenai kematian Bapaknya. Sehingga teman yang berkirim pesan seolah berceloteh terhadap Zeni mengenai kelakuan bolosnya yang sudah hampir empat hari. Terkecuali Frans, dia teman satu kampus yang mengetahui kematian Bapaknya.

Frans berjalan mendekat ke arah Zeni. Melihat Zeni yang tersenyum dengan memandangi ponselnya, hatinya bahagia. "Syukurlah, Zeni mulai melepas rasa duka yang membelenggu hatinya." ucapnya lirih.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status