Share

Kegigihan

Penulis: Putri R
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-15 14:40:54

“Satu hal yang gue yakini lo sangat mencintai Rani adalah, dengan cara lo berani ngelamar dia di depan mamanya sebagai mana cerita lu dan Mamanya Rani. Tapi, apa lu beneran mau nikahin dia, Jam? Lu tau kan keadaan dia sekarang? Dia stres, Jam. Bahkan, gue ngeliatnya kayak bukan Rani yang gue tau,” ucap Jihan dengan mata yang juga mulai membasah

“Ji, anything. Apapun akan aku lakuin buat Rani asalkan dia bahagia and, aku akan terus That’s it,” ucap Jamie pasti

“Jam, benar, keinginan Papanya Rani adalah melihatnya menikah dan mengenakan gaun pengantin yang sudah ia rancang. Tapi, keinginannya yang paling penting adalah, Rani menikah dengan orang yang seiman dengan keluarganya,” Jihan tampak ragu

“Jadi? Apa aku keberatan?” Jamie merasa Jihan meragukannya

“Nikahi Rani, Jam!” Jihan mengucapkannya dengan wajah menerawang. Ia yakin, Rani akan bahagia bersama Jamie yang sangat mencintainya.


“Akan aku lakukan sekarang,” Jamie segera bergerak menuju ruangan di mana Rani dan Mamanya berada, namun segera di halangi Jihan.


“Tunggu! Lu nggak bisa gegabah begini, Jam. Rani hanya ingin menikah dengan pria yang bisa menjadi imam buat dia dan melindungi dia juga mamanya. Gue yakin, lu bisa ngelindungin mereka. Tapi, ...” Jamie meninggalkan Jihan yang sedang asik berbicara hingga menggantung ucapannya.


Ia pergi ke salah satu masjid di Jakarta, tempat ia belajar mengenai agama islam selama enam bulan belakang ini, bersama ustadz Muhammad yang dengan sabar membimbingnya.


“Ape Mister beneran ude yakin dan tanpa paksaan ape - ape pun?” ucap ustadz Muhammad dengan dialek khas betawinya.


“Ya, saya sangat yakin dengan keputusan ini, ustadz. Apa hari ini saya bisa melakukannya?” tanya pria yang masih berkebangsaan Inggris itu.


“Mister, ade beberapa syarat untuk menjadi mualaf. Selaen syarat administrasi sebagai pelengkap atas dokumen negara, mister juga kudu menjalankan syarat yang lainnye,” jelas ustadz Muhammad yang selalu melilitkan sorban putih di kepalanya, menyisakan sisa lilitan sorban dan membiarkannya tergerai di samping kanan kepala. Mirip dengan gaya khas Aa Gym ketika sedang berdakwah.


“Katakan! Saya akan berusaha memenuhi semua syarat yang harus saya penuhi,” jawabnya pasti

“Maaf, ape … ente sudah melakukan khitan?” tanya ustadz Muhammad ragu

“Khitan?” Jamie menjawab dengan pertanyaan yang membuat matanya membesar

“Iye, mister, khitan. Potong itu ...,” ustadz Muhammad menunjuk kearah dalam celana jeans berwarna navy milik Jamie

“Saya … saya … be – belum melakukannya,” Jamie menjawab dengan terbata – bata. Ada sedikit rasa takut yang tiba – tiba saja menjalar di dalam celananya.


“Ya, mister. Khitan adalah hal yang wajib bagi pria muslim yang sudah baligh. Seperti yang saat itu saye sampein ‘Fitrah itu ada lima perkara : khitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis, Hadist Riwayat Muslim, nomor 257’. Dan, saye hanya ingin mengingatkan, bahwa khitan wajib bagi pria muslim yang sudah baligh,” Ustadz Muhammad menjelaskan panjang lebar.


“Tapi ustadz, saya siap melakukan semua syarat yang harus saya lakukan. Saya ingin menjadi islam yang sesungguhnya agar bisa menjadi imam dan pelindung yang baik bagi calon istri saya,” ucap Jamie dengan penuh keyakinan

“Ha ha ha, mister, sebenarnye, untuk masuk agama islam kagak sulit. Mister cuma butuh niat dari hati karena Allah ta'ala dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Namun, jangan jadiin mualaf ente cuma untuk dapetin hamba Allah yang jika udeh dapet, ente dengan mudah melupakan ape yang udah ente ucapin,” ustadz Muhammad mengingatkan

“Saya ... jujur, ustadz. Dari kecil, orang tua saya hanya sibuk dengan dunia mereka sendiri. Saya di besarkan oleh kakek yang sudah tidak muda dan sering sakit – sakitan. Pendidikan agama saya kacau, ustadz. Hingga akhirnya saya bertemu dengan wanita angkuh yang hampir tidak pernah meninggalkan sholat. Saat itu saya memutuskan untuk belajar ilmu agama yang dia peluk dan bertemu anda,” Jamie membuka cerita

“Ape wanita itu salah satu alasan ente ingin memeluk islam?” ustadz Muhammad menyelidiki

“Saya seseorang yang sedang mencari Tuhan, ustadz. Dan Rani, ia hanya salah satu alasan dari ribuan alasan yang membuat saya memutuskan untuk memeluk agama islam, salah satu hal utama yang membuat hati saya tenang adalah ketika mendengar suara adzan berkumandang di saat fajar. Bahkan, saya sempat mempraktekkan gerakan sholat berdasarkan video di you tube,” Jamie menyunggingkan senyum tipis di bibirnya yang basah

“Ente bener - bener gigih tampaknye, ye. Kapan ente siap?” tanya ustadz Muhammad

“Sekarang, ustadz. Saya benar – benar sudah siap,” ucap Jamie pasti

“Ape ente punya dua orang sebagai saksi?” tanya ustadz lagi

“Saksi? Ya, saya akan menyiapkan saksi,” Jamie menjawab penuh keyakinan

“Namun mister, karena ente masih berstatus warga negara Inggris atau WNA, maka, sebelum saye meng- Islamkan ente, ente wajib berkhitan, mister. Karena itu adalah salah satu syarat utama bagi mualaf WNA di negara ini,” ujar pria enam puluh tahun itu

“Baik, saya akan pergi ke rumah sakit saat ini juga. Permisi, ustadz,” Jamie pergi meninggalkan masjid di mana ustadz Muhammad masih terperanga melihat kegigihan bule yang sering pulang pergi ke beberapa negara itu.


“Arka, tolong carikan dokter khitan terbaik yang tidak membuat rasa sakit teramat,” Jamie menghubungi sahabatnya saat memasuki mobil mewahnya.


“Dokter khitan? Jam, siapa yang mau khitan?” Arka terkekeh mendengar ucapan Jamie yang bagaikan candaan baginya

“It serious thing!” jawab Jamie dengan nada serius. Bahkan, Arka belum pernah mendengar Jamie bernada seperti saat ini.


“Kita bertemu di rumah sakit. Gue akan kirim alamatnya,” tutup Arka

Ia segera mengirimkan alamat rumah sakit melalui pesan singkat ke ponsel Jamie. Arka segera menghubungi kekasihnya, Jihan, untuk menanyakan apa yang sedang terjadi terhadap sahabatnya ini.


“Apa? Jadi, Jamie beneran mau sunat? baru kali ini aku ketemu laki – laki yang beneran serius dalam sebuah hubungan,” Jihan terperanga ketika Arka menghubunginya via telepon.


“Aku juga serius sama kamu, kok. Tapi, kamu bener. Jamie laki – laki yang sangat cocok buat temen kamu itu. Dia bukan cuma sayang dan cinta, tapi penuh tanggung jawab. Aku aja ngeyakinin kamu dulu baru ngomong ke orang tua kamu. Lah, dia malah ngeyakinin ibunya Rani, baru deh memperjuangkan Rani,” ucapnya yang kemudian melihat Jamie sudah berjalan menuju ke arahnya.


“Yang, aku mau nemenin Jamie ketemu dokter dulu, ya. Dia udah dateng,” tutup Arka memutuskan sambungan teleponnya setelah mendapatkan ciuman jarak jauh dari Jihan

“Jam, lu serius mau sunat sekarang?” Arka menatap mata Jamie yang sedang berdiri di hadapannya dengan serius.


“Apa sangat menyakitkan?” Tanya Jamie tiba – tiba mendapati rasa takut setelah keduanya berdiri di depan ruangan dokter yang akan membuang sedikit bagian dari kemaluan Jamie.


“Sedikit,” tukas Arka ketika perawat sudah membuka pintu ruangan dokter Martha.


"Silahkan masuk, tuan. Dokter Martha sudah ada di dalam. Siapa yang akan ber- khitan? Anaknya?" sapa perawat dengan ramah

“It’s too much. Kenapa harus dokter perempuan, sih?” meringis. Ia melangkahkan kaki kanannya mundur ke belakang.



Bersambung …


Bab terkait

  • Beauty in the Dark   Membuang Sesuatu

    "Gue aja nggak tau, Jam. Tadi gue telepon temen gue yang punya rumah sakit ini. Udah gue jelasin semua, dan dia nyuruh gue tunggu di depan ruangan dokter Rian. Gue aja nggak tau kalau dokter Rian ini maksudnya Riana Martha. Tapi tadi dia bilang dokter Rian itu udah kayak bapaknya," Arka berusaha menjelaskan kepada Jamie yang juga membaca name tag di dada sebelah kanan dokter Riana, dengan mulut yang sedikit terkunci dan gigi yang cukup rapat, saat keduanya masih mematung di hadapan suster cantik bertubuh mungil."Ah, suster. Saya mau tanya, apa ada dokter khitan yang laki - laki aja, ya?" tanya Arka menutupi ketakutan Jamie"Anda pak Arka, kan? Silahkan masuk terlebih dahulu biar nanti dokter Martha aja yang jelasin," perawat itu berucap begitu ramah"Ba - baiklah, terima kasih." Arka mengkodei Jamie agar mengikutinya masuk ke dalam ruangan dokter Martha"I will kill you!" bisik Jamie menyatukan g

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Beauty in the Dark   Demi Kamu

    Setelah alat yang terbuat dari logam titanium itu melekat erat di area kulit kepala kemaluan Jamie, yang dipotong dengan jarak rapat dan lepas secara bertahap di hari ke empat belas setelah sunat seiring tumbuhnya jaringan baru dan luka sunat mengering, Jamie sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya di hadapan Rani yang sudah lebih dari dua minggu pulang dari rumah sakit.Selama pemulihan, Jamie membaca buku - buku panduan sholat, belajar mengaji hingga melatih dirinya untuk berpuasa sunnah.Dan pasca sembuhnya Jamie dari sedikit pembuangan bagian penting tubuhnya, dengan bimbingan ustadz Muhammad dan beberapa saksi, ia akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Meng- Islamkan dirinya sebagai mana keinginan hatinya.Tanpa paksaan dan tujuan lain. Ia semata - mata hanya ingin menentukan arah hidupnya ag

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Beauty in the Dark   Perjuangan

    Kehadiran Jamie dan Arka yang di temani ustadz Muhammad di sambut ramah oleh Mamanya Rani, yang di dampingi oleh orang tua Jihan.Ustadz Muhammad lebih dominan dalam lamaran malam ini.Ia menjelaskan, bahwa Jamie sudah menjadi saudara sesama Muslim."Nak Jamie, ada baiknya orang tua mu hadir di sini. Untuk menyaksikan acara sakral ini. Karena, orang tua manapun akan bahagia melihat anaknya bahagia. Dan sejatinya, menikah itu bukan hanya tentang menyatukan dua insan yang saling mencintai, melainkan juga untuk menyatukan dua keluarga hingga tercipta keluarga besar yang bahagia," jelas Cahaya dengan lembut agar ia bisa bertemu langsung dengan calon besannya."Jika itu adalah syarat untuk menikahi Rani, maka akan saya lakukan." jawabnya pastiSemua orang tampak bahagia. Namun, tidak dengan seseorang yang sedang berdi

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Beauty in the Dark   I'm Yours

    Rani masih berbaring di ranjang king size miliknya.Sedangkan Cahaya yang selalu ada untuk putrinya ini, tak pernah meninggalkan kamar anak gadisnya sedetikpun.Bahkan, Jihan selalu setia mengingatkan asisten rumah tangga untuk memberikan makanan dan obat wanita yang kini wajahnya tampak begitu lelah demi menjaga buah cintanya."Andaikan Sanjaya masih hidup, mungkin kekuatanku akan bertambah." gumamnya yang tanpa sadar, ada sepasang mata sedang memperhatikannya.Jamie berdiri di dekat pintu besar kamar tidur Rani. Ia memandang wanita yang sangat di kasihinya ini dengan tatapan iba."Rani butuh ketenangan hati, sembari menanti kabar dari rumah sakit Sri Lanka, jangan biarkan ia merasakan traumanya lagi. Jika ia sudah bisa lengah dari traumanya, maka hatinya akan lebih tenang," Jamie teringat ucapan dokter Firdaus via telepon kemarin"Jamie?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Beauty in the Dark   Kenyamanan

    Dengan tetap menempelkan bibirnya ke bibir Rani, membuat sesuatu dari dalam celana Jamie seperti mengeras.Ia menekan kepala Rani agar tak menjauh dari dirinya.Sedetikpun tak ia biarkan wanita itu mengambil nafas secara teratur.Kemudin, ia membuka kedua bola matanya.Ia mendapati Rani yang masih tersenyum simpul dan memanggil namanya.Jamie yang tadinya memejamkan matanya tersadar dari lamunannya. Ia merasa, ada sesuatu yang membasahi celananya dan membuatnya panik, takut ada yang melihatnya."Yusuf? Kamu masih di sana, kan?" Rani memastikan"Ah, eh i ... ah hmm," Jamie hampir saja mengeluarkan suara, membuat Rani sedikit curiga dengan kegugupan Jamie yang seperti sedang menutupi sesuatu"Tau, nggak, suara kamu itu mirip suara seseorang." Rani menerawang jauh ketika J

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Beauty in the Dark   Penyesalan

    "Mama ...," lagi, suara Rani tampak histeris"Ada apa, sayang? Mama di sini, nak." Tubuh Cahaya langsung merengkuh putrinya yang saat ini seperti kehilangan arah"Ma, kenapa ... kenapa di sini semakin gelap? Kenapa ... kenapa Rani jadi kayak orang buta beneran?" Rani terlihat takut, nafasnya tak beraturan, ia memeluk ibunya begitu erat, takut wanita yang telah melahirkannya ini akan meninggalkan dirinya dalam keadaan seperti ini."Tenang, sayang, tenang. Mama di sini," Cahaya memeluk putrinyaJamie dengan sigap pergi ke bawah dan menghubungi dokter Firdaus agar segera datang."Mama. Ada sesuatu yang ingin Rani tanyakan," tanya Rani serius"Ada apa, sayang?" Cahaya tampak bingung karena Rani berubah begitu cepat.&n

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Beauty in the Dark   Galau

    "Tidak semudah itu, bung. Mendonorkan kornea mata, itu artinya memberikan separuh hidup anda kepada si penerima. Apa anda siap hidup tanpa dapat melihat?" dokter Firdaus menantang Jamie dengan pertanyaan"I ...," Jamie menjawab ragu"Anda tidak akan bisa melihat, bahkan melindungi istri anda lagi." tukas dokter Firdaus"Tapi, dokter. Apa yang harus ...," Jamie gusar. Ia mengacak rambutnya, menyesali rencana konyol yang ia buat, hanya demi mencari perhatian."Tenang, jika anda siap, besok sore kita akan berangkat ke Sri Lanka, negara pendonor kornea mata terbesar di dunia," tawar dokter Firdaus, yang seakan membuka lebar harapan bagi Jamie, agar istrinya bisa segera melihat kembali."Dokter? Are you serious?" Jamie tampak sumringah"Offcourse, dude. Segala yang telah terjadi adalah sesuatu yang sudah di takdir-kan oleh Tuhan, agar kita dapat menj

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Beauty in the Dark   Malam yang Aneh

    "Ma, boleh aku minta sesuatu?" Rani berusaha menggapai sang mama, yang jaraknya berdiri tak jauh dari tempatnya."Ya, sayang. Anything," Cahaya mendekati putri semata wayangnya"Malam ini aku mau tidur sendirian di kamar. Mama sama bik Ratih di kamar lain aja. Boleh, yah, ma? Nanti kalau ada apa - apa aku pasti teriak, kok," Kekeh Rani tak seperti biasa, ia tampak seperti remaja yang sedang jatuh cinta."Tumben? Kenapa tiba - tiba anak gadis mama begini? Kayak ada yang aneh?" goda sang Mama. Putrinya ini selalu takut di tinggalkan sejak musibah kecelakaan itu."Ciye ... kenapa non? Ada apa?" timpal bik Ratih"Iih ...," wajah Rani tampak merona, ia tutup wajahnya dengan kedua tangan mulusnya."Yaudah, mama sama bik Ratih pesen satu

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-16

Bab terbaru

  • Beauty in the Dark   Amanda Hamil?

    "Sebaiknya, kita lihat. Apa yang terjadi pada dirinya, hingga berteriak seperti itu," pinta Rani"No, tidak usah. Ia akan menjadi lebih tak terkendali jika kita ada di sana," ucap Jamie"Tuan, maaf, nona Amanda sudah mengetahui kedatangan anda yang membawa nyonya muda. Ia histeris dan ingin bertemu dengan anda," ucap Sam terbata - bata. Ia takut akan menyinggung perasaan istri Jamie yang wajahnya langsung berubah setelah mendengar ucapan sang pelayan."Jam, pergilah. Walau bagaimana pun, ia adalah sahabat mu. Dan, sahabatmu adalah sahabatku juga," ucap Rani dengan bijak"Thank's, baby," balas Jamie. Ia mendaratkan kecupan di kening Rani dan pergi menemui Amanda di kamarnya.Di sana, Amanda duduk di atas tempat tidur, dengan rambut yang acak walau wajah mempesonanya tetap menghias di sana."Amanda?!" sapa Jamie dari balik pintu"Ja ... Jamie! Come here, Jamie. We miss you, really miss you, honey. Kami ... kami begitu merindukan mu," uc

  • Beauty in the Dark   Pertemuan Rani dan Trisha

    Di perjalanan ke Jerman, dengan menggunakan pesawat pribadi miliknya, Jamie dan Rani menceritakan hal - hal lucu tentang keluarga Cornelius, dan semua kebiasaan di sana.Jamie bercerita, bahwa ibunya tinggal bersama Jonathan saat ini.Sang ayah semakin benci dengan semua tindakan Jamie yang terkadang sangat bertentangan dengan norma keluarga."Jadi, kamu masuk Islam dan sunat, tanpa restu mama dan papa mertua aku? Kamu jahat, Jam," ucap Rani menatap suaminya tak percaya"Baby, aku sudah dewasa. Aku berhak menentukan jalan hidupku. Orang tuaku tidak ada yang sempat mengajarkan agama mana yang baik untuk diriku. Dan, kamu sungguh berjasa, mengenalkan aku kepada agama damai seperti Islam. Apa aku salah? Lagi pula, kamu jangan terlalu percaya diri. Aku udah lama mempelajari tentang Islam selama ini. Jadi, aku menjadi mualaf itu, bukan karena mau nikahin kamu aja," ucap Jamie seraya merengkuh tubuh mungil sang istri gang sudah di nikahinya lebih dari enam bulan.

  • Beauty in the Dark   Pengacau

    Rani segera mendorong Jonathan yang sudah sangat lancang memasuki kamarnya."Sungguh, aku tidak menyangka. Putra sulung dari keluarga seorang Arthur Cornelius tidak memiliki adab. Bejat. Dan sangat tidak waras!" desis Rani dengan wajah yang sangat memanas"Tenang, sayang. Aku kemari di suruh oleh adikku sendiri," ucap Jonathan beralasan"Aku tidak akan mempercayai ucapan pria mesum seperti mu. Kejadian semalam sudah bisa di simpulkan, bahwa dirimu tak lebih dari seekor binatang!" ucap Rani lagi. Rasanya ia ingin terus memaki pria yang kini sudah sah menjadi kakak iparnya."Ck ... Aku baru ingat. Terimakasih, sayang. Kau sudah mengingatkanku tentang perbincangan kita semalam. So, bagaimana? Penawaran itu masih berlaku sampai kapan pun. Sampai kau siap," bisik Jonathan menambah mual seorang Rani"Hai, Jo," Jamie tiba - tiba berdiri di belakang Jonathan. Membuat Rani langsung berlari kepelukan suaminya, meminta perlindungan."Apa yang terja

  • Beauty in the Dark   Kehidupan Rani dan Jamie

    Perasaan berkecamuk dari dalam diri Rani.Jantungnya bagai berdetak hebat. Tubuhnya gemetar. Kepalanya terasa begitu pusing.Ia benar - benar tak percaya, bahwa pria yang pertama kali membuatnya jatuh cinta hingga ke jurang penyesalan, kini kembali hadir di hadapannya."Kita akan bicara setelah ini," bisik Rey nyaris tak terdengar"Hai, man. Jangan mengganggu diskusi kami. Sekarang silahkan pergi!" Jonathan mengusir Rey dengan wajah yang masih cengengesan, dan berusaha menarik Rani yang berdiri di sisi Rey.Bugh!!!Tangan kekar Jamie meninju wajah Rey dari samping tanpa diduga. Membuat semua orang terkejut melihat Jamie yang sempoyongan meninju Rey tanpa basa - basi."Jamie!" teriak Rani tak percaya"Ya, Bro! Dia mencoba untuk menarik tangan istri mu dan seolah membisikkan sesuatu. Aku hanya curiga dan ... dan aku menengahi mereka," Jonathan memutar balikkan fakta"Kenapa? Kenapa kau kembali lagi ke kehidupan Rani, hah? Kau meny

  • Beauty in the Dark   Pesta Pernikahan

    Kebahagiaan sangat jelas terpampang dari wajah perempuan yang kini tengah mengenakan gaun pengantin. Berwarna putih, di lapisi berlian yang sangat memukau.Tak kalah sumringah, wajah pria yang saat ini mengenakan tuxedo berwarna navy, di hiasi bow tie berwarna hitam di lehernya, menambah gagah pria bermata biru itu saat ini.Resepsi pernikahan Jamie dan Rani berlangsung secara kekeluargaan, dan di hadiri oleh beberapa rekan bisnis, karyawan dan teman - teman Jamie dan juga Rani. Dengan konsep pesta taman, para tamu perempuan yang datang rata - rata mengenakan baju berwarna putih atau pastel, dan di pasangkan dengan tamu pria yang mengenakan jas berwarna hitam.Jamie tak melepaskan genggamannya dari tangan Rani yang sangat menampilkan aura kecantikannya saat ini.Menambah kesan sexi ketika gaun yang di kenakan hanya sebatas lutut dan menonjolkan bentuk dada Rani yang sangat padat.Gaun putih berbentuk mullet, ekor panjang dan veil bermotif bintang, dan

  • Beauty in the Dark   Melakukan Kewajiban

    Tepat pukul lima sore, Jamie membawa Rani dan Ibu mertuanya pindah ke rumah yang sudah di beli, membuatnya merasa hidup baru akan segera di mulai.Tanpa halangan dan gangguan siapapun.Membeli rumah di dekat pegunungan membuatnya tak menghabiskan uang sedikit. Sebuah hotel yang di sebut rumah ia beli dengan harga yang fantastis, walau terkesan sederhana. Menambah mudah bagi Jonathan untuk melacak dimana keberadaan dua insan yang tengah di mabuk asmara.Dengan menutup kedua mata Rani menggunakan kain kecil, Jamie menuntun istrinya turun keluar dari mobil.Mertuanya hanya menggelengkan kepala, melihat sepasang kekasih yang tengah saling menggoda ini."Jadi, kapan sih ini kain bisa di buka?" rengek Rani dengan manja"Sabar, baby. Aku bantu Mama turun dulu," jawab sang suami siaga."Baiklah, aku buka, ya. Satu ... Dua ... Tiga ...," Jamie membuka penutup mata Rani secara perlahan, membuat Rani pelan - pelan pula membuka kedua mata itu.

  • Beauty in the Dark   Jonathan Arthur

    "Apa yang kau lakukan di sini?" jawab Rani tanpa basa - basi."Tenang. Aku adalah kakak ipar mu. Aku adalah putra sulung keluarga Cornelius. So, we are family, right?" jawabnya santai, membuat Rani menoleh ke arah Jamie yang menjawab dengan anggukan."Jam, dia pernah ...," Rani berusaha menjelaskan. Namun, Jamie menggenggam tangan istrinya, memintanya untuk lebih tenang dan tidak mengatakan semuanya saat ini."Pergilah! Sebelum kau di permalukan," ucap Jamie dengan santai"Wah! Ternyata, begini cara kalian menyambut saudara datang, ya. Baiklah, kita akan bertemu di lain waktu. Dan, aku selalu mengawasi mu," Jonathan menatap Jamie dingin. Tapi, tak sedikitpun membuat gemetar hati Jamie, yang sudah hafal bagaimana sifat sang kakak.Pria itu pergi bersama bodyguardnya.Sadar Jonathan dan kawanannya pergi, Rani tampak panik dan menggenggam erat tangan suaminya."Jam, apa - apaan ini? Kenapa ... kenapa pria itu? Maksudku, apa benar ia kakak ka

  • Beauty in the Dark   Memulai Kebahagiaan Bersama

    "Ma ... maksud mu? Mereka? Mereka adalah kamu? Maksudnya ...," Rani tampak bingung, kepalanya pusing, tubuhnya melayang - layang."Raaan ... please, kali ini jangan pingsan - pingsan lagi. Aku butuh kamu. Kamu adalah istri sah aku, dan aku adalah suami sah kamu," Jamie meyakinkan Rani dengan mengguncang tubuhnya yang hampir kehilangan kesadaran."Jadi, kamu nyata?" Rani masih bingung, membuat Jamie begitu gemas dan langsung mengecup bibir wanita halalnya.Rani lagi - lagi membulatkan matanya, memastikan ciuman yang mendarat ke bibirnya adalah Jamie yang pernah mengecupnya secara singkat."Oh, no! Kau nyata? Jadi, selama ini? Aku nggak halu?" Rani menyentuh bibirnya setelah Jamie melepaskannya.Pria itu memamerkan senyum menggodanya, membuat istrinya bergidik ngeri menatapnya."Please. Aku masih belum percaya," Rani mendorong Jamie agar keluar dari kamarnya, menutup pintu dan bersandar di belakangnya."Baby, aku adalah mereka. Bukalah

  • Beauty in the Dark   Mereka adalah Aku

    "Jangan konyol, Amanda," Jamie mendorong kasar Amanda yang sudah tidak memperdulikan harga dirinya. Membuat wanita itu terlihat sedih bercampur kecewa, menatap nanar ke arah mata Jamie yang benar - benar hampir juga kehilangan dirinya"Kenapa, Jam? Apa aku tidak sempurna seperti istri mu? Apa aku sama sekali bukan tipe mu? Atau bahkan, aku adalah wanita yang tidak beruntung, hingga tidak berhak mendapatkan apa yang aku inginkan?" ucap Amanda dengan nada yang teramat lembut. Hatinya benar - benar sakit hingga tak dapat mengeluarkan air mata."Tidak, kau salah. Maksud ku, kau tidak seperti itu. Kau sangat sempurna, bahkan siapapun yang melihat mu, mereka akan ... akan kehilangan kendali. Tapi, cobalah untuk mengerti, aku ini adalah pria yang sudah beristri, dan aku tidak mau mengkhianati istri ku. Bahkan, aku ingin melakukan 'itu' hanya dengan istri ku," jawab Jamie. Ia mencoba membuat Amanda yang raut wajahnya sudah tak bersahabat untuk memahami maksudnya."Baikl

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status