Share

Hari Pernikahan

"Sungguh, ibunda lebih baik mati daripada harus melihatmu menikah dengan pria yang berumur pendek. Jadi jangan lakukan hal ini untuk menyelamatkan ibunda, Nak," pinta ibunda Shangguan Mai dengan menangis tersedu-sedu saat melihat putri kesayangannya berdandan dan bersiap untuk pergi ke istana.

Shangguan Mai langsung berlutut dan menggenggam tangan ibundanya dengan lembut, lalu menatapnya dengan sendu. Panglima cantik itu berusaha untuk menenangkan ibundanya yang sejak tadi menangis dan merengek padanya agar tidak pergi ke istana.

"Aku hanya akan menikah bukan pergi berperang. Kenapa Ibunda harus khawatir seperti ini? Padahal selama ini Ibunda selalu melihatku pulang dengan tubuh penuh darah." Shangguan Mai memeluk ibundanya dengan erat sambil menghapus air matanya. "Kenapa hari ini Ibunda malah tidak yakin kalau aku akan baik-baik saja? Padahal aku tidak sedang menghadapi situasi yang serius seperti biasanya." Ucapan Shangguan Mai ini malah semakin membuat ibundanya menangis.

Wanita paruh baya itu langsung memukul punggung Shangguan Mai dengan keras. "Dasar gadis bodoh! Kepergianmu kali ini malah jauh lebih menakutkan daripada peperangan."

"Benar sekali, ibunda lebih memilih melihatmu pulang dengan tubuh penuh darah daripada menyaksikanmu menikah dengan pria yang tidak memiliki masa depan dan harus hidup dalam penderitaan," ujar ibunda Shangguan Mai sambil membelai lembut wajah anaknya, kemudian memalingkan wajahnya sejenak untuk menenangkan diri.

Namun, ibunda Shangguan Mai tetap tidak mampu menahan air matanya meskipun telah berusaha untuk menunjukkan keberanian dan ketegaran. Bahkan ketika dia memalingkan wajahnya, tetesan air mata masih tetap mengalir, semakin deras. Dia sungguh tidak sanggup melepaskan anaknya untuk menikah dengan Pangeran kesembilan yang terkenal bodoh dan memiliki usia yang pendek.

"Apa kamu tahu, Nak? Hari ini ibunda merasa lebih seperti mengantarmu ke pemakaman daripada sebuah pernikahan. Ibunda macam apa aku ini yang mengorbankan anaknya seperti ini," sesal wanita paruh baya itu dengan suara parau sambil memukul dadanya.

Pernikahan yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan malah dipenuhi dengan kesedihan dan air mata, karena pernikahan ini menjanjikan penderitaan bagi Keluarga Shangguan. Lebih tepatnya, penderitaan akan dirasakan oleh Shangguan Mai, yang mungkin akan terikat dalam pernikahan yang tidak diinginkannya dengan Pangeran Xiao Zhi. Peluang masa depan cerahnya bisa sirna.

"Ibunda tenang saja hidupku tidak akan sengsara hanya karena aku menikahi pria yang berumur pendek," ucap Shangguan Mai sembari memberikan hormat untuk terakhir kalinya pada ibundanya karena utusan dari istana sudah datang menjemputnya.

"Selama ini hidupku tidak pernah bergantung pada pria manapun bahkan seringkali aku mengungguli mereka dan melawan takdirku sebagai wanita. Jadi Ibunda tidak perlu khawatir dengan hidupku karena sekali lagi aku akan melawan takdirku," ucap Shangguan Mai lagi sebelum keluar dari kamar dan meninggalkan ibundanya yang masih menangis.

***

"Apa kamu benar-benar akan menikah dengannya?" tanya Su Yan Li yang menjadi utusan istana untuk menjemput Shangguan Mai.

Su Yan Li adalah kepala balai neraka yang tengah mengusut dan memeriksa ayahandanya terkait kematian Pangeran kedelapan. Keputusan yang diambil oleh balai neraka ini berpotensi besar memengaruhi nasib Jenderal Shangguan di masa depan karena segala keputusan yang dikeluarkan oleh balai neraka akan menjadi final dan mengikat bagi Kaisar.

Balai neraka merupakan departemen detektif yang dibentuk dan dipimpin secara langsung oleh Kaisar. Tugas utama balai neraka adalah menginvestigasi kasus-kasus misterius dan aneh yang terjadi di dalam maupun di luar istana yang tidak dapat diselesaikan oleh departemen kehakiman istana.

Bahkan kematian Permaisuri sendiri masih menjadi bahan penyelidikan secara rahasia oleh balai neraka. Metode kerja balai neraka terbilang unik dan misterius karena meskipun investigasinya terlihat terbuka dari luar, tetapi sebenarnya sangat tertutup dan penuh rahasia.

Ternyata, Su Yan Li yang dikenal sebagai kepala balai neraka sebenarnya bukanlah sosok yang memegang jabatan tersebut secara resmi. Kepala balai neraka yang sesungguhnya hanya diketahui oleh Kaisar dan bekerja secara tersembunyi.

Para anggota balai neraka, termasuk Su Yan Li sendiri, bahkan belum pernah bertatap muka langsung dengan kepala balai neraka yang misterius tersebut. Hingga saat ini, mereka hanya berkomunikasi melalui perantara. Identitas sebenarnya dari pria misterius tersebut masih menjadi misteri, tetapi yang jelas kalau dialah yang merancang seluruh skema dan skenario yang digunakan dalam balai neraka.

"Tentu saja, kenapa kamu masih menanyakan sesuatu yang jawabannya sudah pasti? Ah, seperti orang bodoh saja," jawab Shangguan Mai dengan kasar sambil memasuki kereta, langsung membuat Su Yan Li menjadi kesal.

Sebenarnya dulu Shangguan Mai dan Su Yan Li sempat bertunangan, bahkan hampir menikah. Namun, di hari pernikahan Shangguan Mai justru membatalkannya karena dia lebih memilih untuk pergi ke perbatasan utara. Untuk menggantikan kakaknya yang gugur di medan perang.

Su Yan Li masih ingat betul bagaimana dulu Shangguan Mai berbuat kekacauan dan menantang Keluarga Su hanya untuk menggagalkan pernikahan. Gadis pemberani itu mengobrak-abrik aula pernikahan dan menyobek perjanjian pernikahan mereka di hadapan para tetua.

Namun, di mana keberaniannya sekarang? Kenapa gadis yang ia kenal sangat berani dan tidak kenal aturan bisa menerima pernikahan ini dengan mudah? Apakah keberaniannya yang luar biasa itu hilang setelah berhadapan dengan Kaisar?

Itulah yang dipikirkan Su Yan Li saat ia melihat Shangguan Mai memakai gaun pengantin. Ia pikir Shangguan Mai akan membuat kekacauan seperti dulu lagi. Namun, ternyata tidak, gadis itu menerimanya dengan lapang dada.

"Aku hanya tidak menyangka kalau wanita sombong yang dulunya pernah menolak menikah denganku. Kini malah akan menikah dengan pria bodoh yang tidak berguna. Apa sekarang kamu merasa menyesal karena sudah menyobek perjanjian pernikahan kita dulu?" tanya Su Yan Li setengah mengejek Shangguan Main, tetapi wanita itu malah tertawa.

"Untuk apa aku menyesalinya justru aku bersyukur karena pernah menggagalkan pernikahanku denganmu. Kalau tidak, aku sekarang tidak akan menjadi panglima dan menantu Kaisar," jawab Shangguan Mai sambil membuka sedikit tirai kereta agar bisa melihat wajah kesal Su Yan Li dengan jelas.

Sejak Shangguan Mai membatalkan pernikahan dengan Su Yan Li lima tahun yang lalu. Hubungannya dengan pria dingin itu memang berubah menjadi musuh yang sulit untuk didamaikan, tetapi juga teman yang saling memahami. Bahkan saat Shangguan pulang ke ibukota untuk melapor ke istana minggu lalu. Ia sempat membantu Su Yan Li untuk melenyapkan para pembunuh Sungai Kegelapan yang suka menculik para pejabat istana.

Entah, apa yang diinginkan oleh para pembunuh itu dengan menculik para pejabat istana. Mereka selalu bungkam dan memilih untuk mati saat tertangkap daripada harus mengungkapkan tujuannya dan siapa tuan mereka.

Su Yan Li langsung tersenyum miring sambil menarik tali kekang kudanya untuk mempercepat laju kereta. "Ucapanmu yang sombong itu memang selalu bisa membuatku membencimu dan ingin membunuhmu, tapi entah kenapa aku sekarang malah senang mendengarnya karena aku jadi tahu kalau kamu tidak menyerah. Kamu sudah punya rencana sendiri kan untuk pernikahan ini," ucap Su Yan Li yang langsung bisa mengerti alasan kenapa Shangguan Mai mau menikah dengan Pangeran kesembilan.

"Begitulah, mana mungkin aku membiarkan ayahandaku difitnah dan diperlakukan seperti pendosa. Dengan pernikahan ini aku akan mencari pembunuh yang sebenarnya," ucap Shangguan membuat Su Yan Li tersenyum dengan lega karena dia tadi sempat mengira Shangguan Mai sudah menyerah.

"Baiklah, jika itu keinginanmu maka aku akan membantumu dan aku juga berjanji kalau aku tidak akan memperlakukan ayahandamu seperti tahanan meskipun sekarang aku yang sedang menginterogasinya," ucap Su Yan Li langsung membuat Shangguan Mai tersenyum pahit dan menghela napas.

"Jangan lakukan sesuatu yang akan membuatmu terseret dalam masalah besar karena mungkin saja masalah ini masih ada hubungannya dengan keluarga istana. Jadi aku tidak ingin kamu melakukan hal yang bodoh untuk membantuku," ucap Shangguan Mai membuat Su Yan Li langsung tertawa.

"Kamu sungguh percaya diri, A Mai. Aku membantumu bukan karena aku peduli padamu, tapi karena aku adalah ketua balai neraka yang dipercayai oleh Kaisar untuk menyelidiki kasus ini."

"Kamu juga tidak terlalu paham dengan cara kerja balai neraka kan. Kelihatannya saja kasus kematian Pangeran kedelapan ini sudah ditutup oleh balai neraka, tapi nyatanya kasus ini baru saja dibuka oleh balai neraka. Kamu lihat saja nanti kalau aku akan membantumu untuk menyelesaikan masalah ini, " tegas Su Yan Li yang lagi-lagi mempercepat laju keretanya agar cepat sampai ke istana.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status