Home / Romansa / Beautiful Sin / Bab 1 Malam Pertama

Share

Beautiful Sin
Beautiful Sin
Author: athena_vivian

Bab 1 Malam Pertama

Author: athena_vivian
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kediaman Tania dan Andre

"Ahhh ... ahhh ... ahhh ... " suara erangan dan desahan penuh gairah dan kenikmatan terdengar memenuhi ruangan kamar berukuran sedang dan bernuansa  biru laut dengan wallpaper bunga lily putih. Suara desahan yang lepas keluar dari mulut wanita cantik bernama Nathania Diandra Wijaya benar-benar membuat sensasi yang merangsang pikiran-pikiran liar bagi Andre Mahardika Prayoga yang berada di atas tubuh Tania, begitu wanita berusia 35 tahun ini disapa.

Ya, Andre dan Tania baru saja resmi menjadi sepasang suami istri hari ini. Andre, sang suami merupakan mantab dosen Tania ketika dia masih kuliah dulu. Jodoh memang tak kemana! Begitulah kira-kira kisah cinta Tania dan Andre.

"Sayang, aku benar-benar sangat bahagia karena akhirnya ... akhirnya ... victory menjadi miliku. Aku dapat memilikimu seutuhnya, akhirnya aku bisa mendapatkanmu, meskipun harus berjuang dan bersaing dengan banyak pria yang menginginkanmu," ucap Andre seraya mencium mata, pipi, dan mengulum mulut sang istri dengan liar.

"Aku juga bahagia, Mas. Sangat bahagia ... aku tak pernah membayangkan jika kau yang akan menjadi jodohku ... pelabuhanku selamanya," balas Tania seraya mengeluarkan suara karena sakit yang menimbulkan kenikmatan.

"Sakitkah?" tanya Andre ketika melihat ekspresi Tania yang menahan sakit.

Tania menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku sudah bersiap untuk menghadapi ini, Mas ... seumur hidupku."

Walaupun Tania berkata demikian, namun sang suami tetap tak tega melihat ekspresi kesakitan yang dirasakan sang istri.

"Mas ..." ucap Tania terkejut melihat sang suami menghentikan aksinya. "Ada apa? Kenapa berhenti?" tanyanya lagi.

"Aku ... tak tega," ucapnya pelan sambil mengelus rambut coklat terang sang istri.

Tania hanya tersenyum, tersipu malu akan balasan sang suami. Dia mengalungkan kedua pergelangan tangannya ke leher sang suami dan tiba-tiba bertindak agresif padanya. Sontak, sang suami terkejut dan menatap istrinya dengan penuh nafsu dan pandangan liar.

"Sayang, kita mau bulan madu kemana?" tanya Andre kini berpindah memainkan telinga sang istri dengan nakal.

"Terserah kau saja, aku menurut," balas Tania lagi-lagi mengeluarkan suara dan erangan kenikmatan.

"Kalau begitu, kita putuskan besok saja. Sekarang, kita nikmati malam pertama kita menjadi sepasang pengantin baru, bagaimana?" goda Andre kini tangannya meraba tubuh mulus dan putih sang istri.

Tania hanya mengangguk dan hampir sepanjang malam mereka bercumbu dan bercinta tanpa mengenal lelah hingga tanpa sadar mereka tertidur dengan pulas karena lelah yang mendera.

****

Kamar Tania dan Andre

Keesokan paginya, Tania dibangunkan oleh harumnya aroma kopi arabika dipadu dengan susu hangat dan sepotong roti panggang dengan selai kacang kesukaan sang istri.

"Selamat pagi, Sayangku ... bagaimana tidurmu?" tanya Andre seraya meletakkan sarapan pagi di dekat lampu tidur.

"Mornin, suamiku ... wow, so surprise!! Did you ... make this?" tanya Tania menunjuk pada baki makanan yang dibawa Andre ke kamar mereka.

"Tentu saja! Apa kau pikir suamimu ini tak bisa memasak apa?" Andre berakting kesal.

"Iya ... iya, Sayang ... aku minta maaf, aku kan hanya tanya---" Tania mulai memasang watados-nya (wajah tanpa dosa) dan kali ini Andre terjebak oleh ulahnya sendiri. Andre paling tak bisa melihat watados milik Tania sebab ia selalu merasa jika watados milik Tania membuatnya semakin dan semakin berpikiran liar tentang sang istri.

"Sayang, apa kau coba 'memancingku'?" goda Andre sambil berbisik di telinga kanan sang istri.

"Me--memancing apa maksudmu, Sayang?" gugup Tania mulai salah tingkah.

"Sayang, aku masih memiliki beberapa jam lagi sebelum mata kuliahku dimulai. Apa kita ..." Andre mulai melirik dengan mata nakal ke arah Tania. Wajah sang istri nampak kemerahan dan tanpa pikir panjang, mereka langsung mulai 'serangan fajar' di pagi hari.

****

Kediaman Wijaya

"Pah, ini sarapannya," suara lembut seorang wanita berambut hitam dengan potongan rambut model kekinian tengah memberikan sepotong roti dengan selai strawbery kesukaaan pria yang sedang membaca koran sambil menikmati kopi hitam dan cerutu Kuba jenis Torpedo.

"Hmm---" sahut pria yang dikenal Niko Wijaya tersebut menanggapi panggilan sang wanita yang tak lain adalah istrinya, Daniella Wijaya, seorang fashion fotografer terkenal dan juga designer gaun pengantin.

Niko Wijaya sendiri adalah seorang pebisnis sukses yang masuk ke dalam 10 teratas konglomerat di Indonesia. Perusahaannya, Wijaya Mine and Coal Company adalah satu dari 5 perusahaan yang memiliki aset paling besar selama 5 tahun berturut- turut dan perusahaan yang dikategorikan sehat oleh lembaga survei internasional. Karena itulah, ayah dari Nathania Diandra Wijaya ini sering menjadi 'incaran' esmod-esmod muda yang ingin menikahi puteri semata wayangnya, Tania. 

"Mamah bahagia, Pah, akhirnya Tania bisa mewujudkan impianny menikah dengan pria yang dicintainya. Mama sangat terharu dengan pernikahan mereka kemarin, masih terbesit di pikiran Mama bagaimana beratnya melepaskan puteri kita satu-satunya dan kini ... rumah ini tampak sepi," ujar Daniella, sang istri melihat sekeliling rumah megah dan mewah itu.

"Kau saja yang bahagia, aku tidak!" balas Niko agak tegas.

"Papah! Kenapa sih masih belum berubah juga? Apa Papah masih belum bisa menerima pernikahan mereka?" 

"Apa aku seperti orang yang bisa menerima pernikahan mereka? Sudahlah, Mah. Papa berangkat dulu," ujar Niko langsung bergegas meninggalkan ruang makan tanpa menyentuh sarapan yang telah disiapkan oleh sang istri.

Daniella hanya melepas napas panjang melihat sikap sang suami yang keras kepala dan ego yang tinggi, "Kau benar-benar ayah yang sangat keras kepala, Niko. Kau tak pernah tahu apa yang perempuan rasakan ketika mereka bisa menikahi seseorang yang diinginkannya dan dibayangkannya."

Di dalam mobil, tampak Papa sedang menelepon seseorang dengan serius, raut wajahnya tampak kesal dan sesekali tangannya mengepal di atas stir mobil yang biasa ia kendarai.

"Aku punya 'sesuatu' untukmu! Datanglah ke kantorku setelah makan siang, akan kuberitahu 'sesuatu' itu!" ujar Papa langsung menutup teleponnya dan bergumam, "Jika aku tak bisa memisahkan mereka ketika mereka masih berpacaran, maka aku akan menceraikan mereka ketika mereka menikah!" 

Mobil sport keluaran merk terkenal itu pun melaju meninggalkan kediaman mewah Wijaya. Sementara itu, sang istri yang tak sengaja melihat sang suami, Niko Wijaya memperlihatkan gelagat aneh, meskipun dari dalam mobil.

"Apa yang sekarang sedang kau rencanakan, Niko Wijaya? Aku tak 'kan tinggal diam! Tak 'kan kubiarkan kau menghancurkan kebahagiaan Tania dan Andre!" ucap Daniella dari balik tirai ruang makan.

****

Kediaman Tania dan Andre

"Sayang, nanti pulang jam berapa?"

"Kenapa?"

"Temani aku, ya ..."

"Kemana?"

"Salon ... hehehe."

Setidaknya itulah percakapan yang sering dilakukan oleh pasangan pengantin baru, Tania dan Andre. Serasa masih pacaran, mereka sering lupa jika status mereka telah berubah. Layaknya orang pacaran, Tania yang manja dan Andre yang terkadang cuek membuat bumbu-bumbu tersendiri bagi pernikahan mereka.

Tania dan Andre, pasangan yang dijuluki 'secret couple' ini memang dikenal tak pernah sekalipun membeberkan kisah cintanya, banyak yang tak mengetahui kisah asmara mereka hingga kabar pernikahan mereka terdengar hingga ke tempat mereka bekerja. Andre, yang merupakan dosen di usia yang masih terbilang sangat muda ketika itu, 23 tahun, mengajar pada jurusan fotografi di sebuah universitas swasta internasional dan Tania, yang ketika itu adalah mahasiswi fotografi tempat di mana Andre mengajar. Sehingga boleh dikatakan, hubungan asmara mereka dimulai ketika mereka masih berstatus dosen - mahasiswi. Saat ini, Tania yang merupakan fine art fotografer sukses dan terkenal memiliki studio fotografi sendiri. Karena itulah, pasangan ini jarang menghabiskan waktu bersama karena kesibukan dan padatnya jadwal mereka. Selain itu, Tania dan Andre sama-sama memiliki wajah dan fisik yang tak kalah dari idol-idol luar negeri. Tania dengan wajah indo-nya yang diwariskan dari sang mama, serta fisiknya yang sintal dan berisi, menjadikan dia sebagai objek foto dikala dia masih kuliah. Tak tanggung-tanggung, Tania mendapatkan banyak tawaran baik perusahaan dalam maupun luar negeri yang menginginkan dirinya, namun selalu di tolak dengan alasan kuliah.yang belum selesai. Namun kini, wanita berparas indo itu telah menyelesaikan S3-nya di New York dan berhasil mendirikan studio miliknya sendiri yang diberi nama "NADIYA", yang berasal dari namanya sendiri, Natahania Diandra Wijaya.

"Bisa kan, Sayang?" tanya Tania manja sambil merebahkan kepalanya di bahu sang suami.

"Mmm ... mmm ... mmm ..." gumam Andre seraya memutar bola matanya.

"Sayanggggg ...."

"Kalau sudah kuantar, apa kau akan memberiku 'hadiah', Sayang?" goda Andre dengan senyum nakalnya.

"Kamu ini ... memangnya belum cukup dari semalam terus lanjut pagi dan kita baru saja berhenti, kamu masih belum puas?" Tania mulai memasang wajah tanpa dosanya.

"Belum. Aku tak 'kan pernah puas denganmu sampai kapan pun, karena kadar puas itu baru bisa kukatakan jika kau bilang stop padaku," terang Andre seraya mencium kening sang istri mesra.

Tania yang mendengar ucapan suami tercinta sontak menjadi merah merona, menahan rasa malu dan bahagia secara bersamaan. "Apa aku libur saja hari ini, dan kita lanjutkan 'perang' lagi?" senyum nakal Andre mulai dilancarkan, dan di saat dia ingin mengulum bibir sensual sang istri, Tania segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Hei!" ucap Andre terkejut.

Tania menggelengkan kepalanya tanda ia tak mau dan segera berdiri menjauhi Andre yang sedang 'terbakar' dengan nafsunya.

"Tidak, Sayang ... nanti malam kita lanjutkan lagi, oke. Aku harus segera berangkat. Aku ada meeting dengN klien dari Rusia dan juga ..." ekspresi Tania berubah menjadi sendu.

"Dan juga apa, Sayang?"

"Dan juga aku harus ke kantorbpapa. Beliau memintaku untuk datang ke sana," jelas Tania dengan suara sedih karena dia tahu betul bahwa sang papa sangat tak menyukai Andre sejak awal mereka berpacaran.

Andre yang mendengar hal itu, lantas berjalan menghampiri sang istri yang berdiri di pojokan dapur dengan raut wajah sendu dan sedih.

"Sayang ... apa kau menyesal karena kau telah ...."

"TIDAK! TIDAK! Aku tak menyesal! Aku tak menyesal menikah denganmu karena ini memang mauku, ini inginku! Kuminta jangan ucapkan, katakan apapun, Sayang ... aku mohon ... aku tak 'kan bisa hidup tanpanmu. Kita pasti bisa melewati rintangan ini, kan?" Tania berusaha menahan bulir-bulir kristal di matanya.

Andre langsung memeluk sang istri dengan pelukan hangat dan erat, seakan orang yang ingin ditinggal pergi, Andre mendekap erat tubuh sintal sang istri, pelukan hangat dan sayang yang diberikan Andre padanya cukup memberikan kekuatan bagi Tania untuk memulai hidup baru sebagai Nyonya Prayoga.

"Sayang, dengarkan aku. Aku janji tak 'kan pernah meninggalkanmu, apapun yang terjadi, apapun yang ada di depan kita, akan kita hadapi bersama, kau dan aku, bagaikan sepasang sayap yang saling melengkapi dan saling menutupi. Aku tak 'kan bisa terbang jika sayapku patah sebelah, begitu pula kau, tak 'kan bisa terbang bila sayapmu terkoyak sebelah," ujar sang suami menenangkan Tania yang kini mulai terlihat tenang dan stabil.

Tania mengangguk, "Iya, Sayang ... aku sangat bersyukur pada Tuhan karena Dia telah mengirimkan malaikat tak bersayap padaku, aku sangat bersyukur memilikimu, menikah denganmu, menjadi bagian dari tubuhmu, menjadi tulang rusukmu," tambahnya dengan senyum mengembang di wajah cantiknya.

"Terima kasih, Sayang kau telah mau menjadi tulang rusukku, pelengkap hidupku dan kita akan bersama-sama hingga maut memisahkan."

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Qeqe Sunarya
Ini ceritanya genjot sambil ngobrol gitu? 😂😂😂
goodnovel comment avatar
Elga Cadistira dR
Pasangan pengantin baru emang lagi anget-angetnya hehe😁
goodnovel comment avatar
Elga Cadistira dR
Suami bisa masak itu idaman 😁
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Beautiful Sin   Bab 2 Pernikahan Semu

    Kantor Wijaya Mining and Coal"Pagi, Pak Direktur," sapa Jessica, sekretaris pribadi Niko Wijaya yang seksi dengan tubuhnya yang padat berisi."Pagi, Jes. Seperti biasa, aroma wangi tubuhmu benar-benar membuat sebagian dari diriku 'bangun'," ucap Niko seraya mengedipkan sebelah matanya seakan memberi isyarat dan langsung menuju ruangannya.Tanpa pikir, Jessica yang mengenakan rok mini di atas lutut 5 cm, kemeja putih lengan pendek namun memperlihatkan belahan dadanya, serta heels warna hitam menambah kesan seksi dan nakal langsung masuk ke dalam ruangan dan mengunci ruang kantor Niko serta menutup tirai yang ada di ruangan bos-nya. Ruangan Niko sendiri memang sedikit agak menjauh dari ruangan staff-nya yang lain dan hal itu dimanfaatkan oleh Jessica untuk 'bekerja' di luar pekerjaannya sebagai sekretaris."Kenapa kau masih berdiri di situ, Sayang?" tanya Niko tersenyum nakal."How do I look, Dear?" tanya Jessica sambil berjalan dengan langkah yang

  • Beautiful Sin   Bab 3 Playboy Itu Suamiku!

    Studio NADIYA"Hah, Papa benar-benar membuatku kesal! Moodku langsung hamcur di pagi buta! Apa yang Papa pikirkan, sih! Kenapa sampai sekarang dia masih saja belum bisa menerima Andre? Apa buruknya?" gerutu Tania sambil keluar dari mobil sport keluaran Jerman miliknya.Studio NADIYA, diambil dari namanya, Nathania Diandra Wijaya adalah studio seni tempat Tania biasa menghabiskan waktu hingga berjam-jam bahkan berhari-hari ketika dia belum menikah dulu. Studio yang ia bangun dari nol dan kini menjelma menjadi salah satu studio seni yang paling dicari oleh para pemburu sesuatu yang unik dan eksentrik dan berhasil menjadi studio seni terbesar di Jakarta. Dengan 3 orang karyawan yang ia pekerjakan, Tania dan timnya berhasil meraih kesuksesan di luar negeri tatkala mereka mengusung sebuah foto lukisan fine art yang berjudul 'Didera Cidera'. Sebuah foto lukisan yang hanya membubuhkan setetes darah dari sang pelukisnya, namun di dalamnya tersirat makna yang dalam. Hingga kini,

  • Beautiful Sin   Bab 4 Pertengkaran

    Vilo's Coffee ShopDion memakirkan sedan merah miliknya di depan sebuah kafe kopi milik teman kuliah mereka, Vincent Oliver. Kesenyapan dan kesunyian menaungi di antara mereka berdua, hanya suara bunyi pendingin mobil dan musik jazz yang menjadi teman perantara di tengah kesunyian mereka."Kau mau turun?" tanya Dion melepas sabuk pengamannya.Tania bergeming, kepalanya disandarkan pada kaca dekat pintu mobil dengan tatapan sendu dan redup."Tania, kita mampir sebentar ke sini, ya," ucap Dion sambil menunjuk sebuah tempat milik kawan kuliah mereka dulu.Tetap saja, Tania bergeming dengan ucapan Dion. "Baiklah, jika kau memaksa tetap di dalam mobil, aku akan pergi sebentar membeli kopi dan segera kembali," ucap Dion segera turun dari mobilnya dan menuju Vilo's Coffee Shop.Dalam Kafe Vilosuara bunyi lonceng sangat nyaring terdengar ketika Dion masuk ke sebuah kafe yang mengusung gaya retro klasik yang ditambahkan dengan sedikit gaya mo

  • Beautiful Sin   Bab 5 Pergi dari Rumah

    Kediaman Tania dan AndrePagi itu, tak ada lagi ucapan mesra dan kecup sayang antara mereka berdua. Tak ada lagi ucapan 'good morning, Sayang atau mesra-mesra manja'. Kini, hanya ada kebisuan, kesunyian, dan kesenyapan di kediaman Tania dan Andre. Masing-masing juga memilih untuk tidak tidur satu kamar. Tania langsung menutup rapat pintu kamar mereka dan membiarkan Andre merasakan dinginnya berada di luar kamar ... sama dengan dinginnya hati Tania saat ini."Bi, nanti tolong ambilkan kamera DSLR dan tripod saya, ya yang ada di ruang kerja saya," ucap Tania kepada Bi Ra, asisten rumah tangga mereka.Andre hanya bergeming melihat sikap sang istri yang begitu dingin seperti kutub selatan. Dia terus mengolesi rotinya dengan selai blueberry, kesukaannya yang biasa disiapkan oleh sang istri."Ini, Nyonya perlengkapan yang Anda minta," Bi Ra membawakan kamera juga tripod seperti yang Tania minta."Terima kasih, Bi," ucap Tania dengan senyum manis mengemb

  • Beautiful Sin   Bab 6 Richard Lexi, Sang Serigala Tanah Lenin

    Rusia, salah satu negara dengan pesona alam, bangunan bersejarah, serta kecantikan para wanitanya yang siap memanjakan mata tiap-tiap kaum lelaki. Di negara Lenin inilah seorang Richard Lexi berada, seorang CEO dari perusahaan ekspedisi terbesar dan paling berpengaruh di Rusia yang bernama Lexi Czar Expedition yang menguasai hampir seluruh pengiriman barang-barang di Rusia serta perusahaan ekspedisi nomor dua terbesar di dunia. Selain itu, Lexi juga seorang kurator seni di museum State Hermitage yang merupakan museum tertua dan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari tiga juta koleksi karya seni dari seluruh dunia serta berbagai artefak dari zaman batu dan prasejarah. Kecintaan Lexi pada dunia seni tak lepas dari darah seni yang diwariskan oleh sang ibu, Maria Anna Luka Hendrikova, seorang bangsawan Rusia yang masih memiliki garis keturunan dengan kekaisaran Rusia Romanov tempo dulu. Lexi juga sering dikenal sebagai Cassanova Tanah Lenin, karena ketampanan dan kharisma yang dimil

  • Beautiful Sin   Bab 7 Dion vs Alex

    Studio NADIYADion sangat terkejut ketika melihat Tania sedang tertidur di sofa studionya dengan koper yang berdiri di sebelahnya. Ingin sekali dia membangunkan Tania, namun niatnya diurungkan manakala dia melihat Tania tertidur seperti anak kecil yang sedang bermimpi."Kau ...cantik, Tania," ucap pelan Dion seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Tania. Tania yang sedang tertidur dengan pulas kemudian meluruskan badannya dan membuat Dion terkejut hingga menjatuhkan cangkir berisi kopi yang ada di meja.PRANG...Bunyi suara gelas pecah tentu saja membuat Tania bangun dan terkejut. Dion langsung berdiri agak menjauh dari Tania dan berpura-pura tak tahu apa-apa."Di--Dion, selamat pagi," sapa Tania seraya mengucek matanya dan masih setengah sadar."P--pagi," balas Dion yang berdiri di hadapan Tania."Jam berapa sekarang?" tanya Tania yang masih mengumpulkan nyawanya dan melihat ke jam tangan putih miliknya, "Astagaaaaa ... jam 9???" sontak

  • Beautiful Sin   Bab 8 Meninggalkan Kenangan

    Kediaman Niko WijayaSuara deru mesin sedan putih berhenti di depan pintu sebuah rumah megah dan mewah. Ya, apalagi kalau bukan kediaman Niko Wijaya, sang bos flamboyan yang tampan, berkharisma, ayah dari wanita cantik, Nathania Diandra Wijaya dan seorang istri yang super cantik, Daniella Wijaya. Sang mama pun telah menyambut putri tercinta yang ditemani oleh Dion turun dari sedan milik Dion. Dengan wajah berseri bahagia, mama menyambut anaknya dengan sukacita layaknya tak pernah bertemu. Dion hanya tersenyum melihat tingkah ibu dan anak yang super gaul ini."Selamat malam, Tante," sapa Dion membungkukkan setengah badannya."Eh, malam Dion. Gimana kabar kamu? Udah lama banget ya kita ga ketemu ... gimana kabar kedua orang tua kamu? Mereka masih di Perancis apa udah balik ke Indo?" rentet tanya sang mama."Hmmm ... mulai deh mode keponya," celetuk Tania dengan wajah jeleknya."Kamu tuh, ya, Mama jelas aja kepo. Orang tua Dion kan temen baik Mama se

  • Beautiful Sin   Bab 9 Kepergian Sang Rival

    Kepergian Tania membuat Andre sangat menyesali perbuatannya. Malam itu menjadi malam yang tak 'kan mungkin dilupakan olehnya seumur hidupnya. Ingin rasanya dia menahan sang istri pergi meninggalkannya, namun ia tahu akan kesalahan yang telah dilakukan dan tak ingin membuat Tania semakin membencinya. Dengan hati dan rasa yang berat, mau tak mau mulutnya harus mengucap kata 'SETUJU' atas kepergian Tania.****Kafe Villo"Kau tak apa, Nona Tania?" tanya Alex melihat keadaan Tania yang membuat dirinya khawatir."Tania,""Apa?""Panggil saja aku Tania, seperti.yang kau ucap ketika bertemu dia," sahut Tania dengan suara pelan."Oh, okay. Tapi, are you sure, you are fine?" tanya Alex sekali lagi untuk memastikan.Tania kemudian melihat mata Alex dengan lekat. Mata sang elang bertemu dengan mata lautan teduh milik Alex. Sungguh perpaduan yang serasi dan cocok. Namun, mata elang itu kini sayu, pilu, dan seperti kehilangan hidup. Tania kembali m

Latest chapter

  • Beautiful Sin   Bab 60 Sebuah Kenangan

    Tania yang tak tahan lagi menunggu Lexi terlalu lama di kamar yang sunyi memutuskan untuk segera mencari laki-laki itu. Derap langkah yang dibuat sepelan mungkin dan netra yang was-was membuat detak jantung Tania memompa adrenalin yang kuat dan kencang, bak olahraga ekstrem. Tak lama tepat di depan netranya, siluet seorang wanita bergaun pengantin dan pria berjas abu-abu serta pria yang sedang duduk membelakanginya tampak di depannya. Sambil berdetak dan berdegup kencang, Tania memberanikan diri mendekati ketiga siluet itu dan ternyata ...."Lexi!!" serunya bersuara sedikit kencang.Tak pelak, Eva yang sedang bicara dengan Lexi dalam keadaan emosi mengalihkan netranya pada Tania yang berdiri tak jauh di belakang Lexi, dan ....DORRRRR!!DORRRRR!!DORRRRR!!"Ahhhh!!" Tania teriak kencang karena tembakan proyektil yang dilepaskan Eva tepat mengenai lukisan yang ada di sebelah Tania! Membuat Tania membelalakkan netranya bulat dan lebar!"TANIA!

  • Beautiful Sin   Bab 59 Salam Perpisahan

    Villa Keluarga HendrikovaDi sudut salah satu ruangan yang remang hampir gelap, Tania dan Lexi tengah bersembunyi dari kejaran Eva dan ayahnya, Joni Pedrova Medyedev. Emosi yang tengah di puncak, membuat Eva dan sang ayah kalap dan membabi buta menghancurkan isi dari villa milik keturunan Dinasti Romanov tersebut."Aku takut, Lexi!" Tania sembunyi di dada bidang milik Lexi yang lebar."Jangan takut, aku di sini. Aku akan selalu melindungimu." Ucap Lexi mengecup kening Tania mesra."Tapi, kau dan Eva dulu ..." Tania ragu dengan ucapannya."Dulu ya dulu! Sekarang ya sekarang! Aku bukan orang yang memandang ke belakang, apa yang ada di hadapanku sekarang, itulah yang akan kupikirkan!" tegas pemilik netra hijau Altai itu menatap Tania."Aku hanya ..." Tania membenamkan kepalanya dalam pelukan dekapan hangat sang serigala."Ssssttt, jangan berisik! Kau tetaplah di sini, aku akan pergi menemui mereka." Ucap Lexi mendorong lembut tubuh kelinci yang

  • Beautiful Sin   Bab 58 Senyum Terakhir

    "Kau tak punya hak untuk bicara seperti itu, Lexi!"Seorang wanita turun dari jeep hitam tak jauh dari mereka. "A--Anda," Tania terkejut karena Maria, sang ibunda Lexi ada di sana. "Bantu Nona Eva!" perintah Maria pada pengawalnya."Mama? Kenapa Mama ada di sini?" tanya Lexi yang tampaknya tak terkejut."Tak usah basa basi Lexi!" Maria menyipitkan tajam matanya ke arah Tania yang masih berada di dekapan Lexi dan seorang pria yang tersungkur di tanah"Siapa kau?" tanya Maria pada Andre."Saya suami sah dari wanita yang sedang berada di pelukan anak Anda. Namaku Andre." Jelasnya sambil membersihkan noda darah di mulutnya."Jadi kau suami Nona Tania? Bawa dia pergi dari sini! Putraku akan menikah dengan wanita ini!" Maria menunjuk Eva."Memang itulah yang akan saya lakukan, Nyonya. Tapi putra Anda ..." Andre kemudian berdiri dan menatap netra Lexi tajam. "Putra Anda telah menjadi parasit dalam pernikahan kami!""Tutup mulutmu! Kau t

  • Beautiful Sin   Bab 57 Awal dan Akhir Pertemuan

    "Hentikan!" suara lantang seorang wanita terdengar dari dalam kediaman Medyedev.Netra Andre membelalak ketika mengetahui siapa wanita yang baru saja mengeluarkan suara lantang itu. "Kau, E-Eva?""Hahahaha, akhirnya kau datang juga Andre. Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah menerima paket cantik yang kukirim untukmu?" seringai Eva dengan cibiran."Wanita brengsek! Apa yang kau inginkan? Bukankah sudah cukup kau dengan menghancurkan Lexi, kenapa kau seret Tania ke dalam masalah pribadimu?" Andre tak dapat melihat Eva dengan tatapan datar. Netra laki-laki itu terus saja menyipitkan mata tajamnya ke arah wanita bergaun pengantin di depannya."Kau salah! Justru karena istri bodohmu itu yang berani-beraninya menggoda dan mengambil Lexi dariku! Harusnya aku yang bersama dengan Lexi dan bukan dia! Aku yang seharusnya menyandang kekasihnya dan bukan istrimu!" teriak Eva."A--apa? Kekasih?" Andre terperangah."Hahahah, suami macam apa yang tak mengetahu

  • Beautiful Sin   Bab 56 Kerja Sama

    Kedatangan Andre ke kantor Lexi membuatnya terkejut sekaligus kesal. Dengan memasang senyum penuh kepalsuan, Lexi tersenyum selayaknya tuan rumah yang menyambut kedatangan tamu."Silakan duduk, Tuan Andre." Lexi membuka tangannya dan mempersilakan Andre duduk di kursi yang ada di depannya."Cukup basa basimu, Tuann Richard Lexi! Di mana Tania?" Andre mulai tersulut emosi."Apa? Tania? Apa maksud Anda, Tuan Andre?"Andre yang sedang panas langsung memberikan pukulan keras di wajah Lexi hingga ia tersungkur jatuh di karpet ruangannya."Kutanya sekali lagi, di mana kau sembunyikan Tania!? Apa kau masih mengelak juga, hah! Laki-laki keparat! Berapa banyak hal lagi yang akan kau bohongi soal identitasmu pada Tania, hah!" Andre menarik kerah Lexi yang tersungkur dan berteriak padanya."Get off your dirty hands of me! Aku tak perlu menjawab pertanyaanmu, Tuan Andre! Dan Tania, kenapa Anda masih peduli padanya? Bukankah kalian akan bercerai?"

  • Beautiful Sin   Bab 55 Pertemuan Kembali

    Sheremetyevo Int. AirportAndre langsung terbang ke negeri Beruang Merah saat dirinya dikirimi foto-foto mesra Tania dan Lexi. Tanpa membuang waktu, dia segera menaiki taksi bandara dan pergi ke Museum Hermitage, tempat Lexi bekerja. Rasa cemas, khawatir dan takut menyelimuti relung hati pria bermata seksi itu. Sesekali dia melihat ponselnya dan ingin mencoba menghubungi Tania namun berkali-kali pula ia urung melakukannya."Thank you, Sir." Ucap Andre turun dari taksi yang membawanya.Matanya menyeloroh melihat bangunan indah itu masih sama dengan yang ia lihat ketika beberapa bulan yang lalu Andre datang pertama kali ke tempat itu. Dengan langkah cepat, ia masuk ke dalam museum itu dan memutar balik netra dan retinanya, menyeloroh, meringsek ke semua sudut ruangan Museum Hermitage, namun tak jua membuahkan hasil. Putus asa, Andre menanyakan keberadaan Lexi dengan salah satu petugas keamana tempat itu dan begitu terkejutnya Andre ketika ia mengetahui bahwa Lexi seb

  • Beautiful Sin   Bab 54 Penculikan

    "Kurasa ini bukan jalan menuju kediaman Lexi. Sebenarnya kita mau ke mana?" Tania mulai curiga dengan sang pria tersebut yang terlihat menyeringai dari balik spion mobilnya."Kita akan sampai Nona sebentar lagi." Ucap pria tersebut kemudian tak lama membelokkan mobil yang mereka kendarai ke sebuah gudang gelap dan sunyi."T--tempat apa ini? Siapa kau sebenarnya?" Tania mulai ketakutan."Silakan berteriak! Tak ada satu pun yang akan mendengar atau menolongmu, hahahha." Pria itu menodongkan senjata api tepat di wajah Tania dan memaksa Tania turun dari mobilnya."Cepat jalan!" ucap pria itu mendorong kasar tubuh Tania."Siapa yang menyuruhmu? Apa Nyonya Besar yang memintamu melakukan ini?" tanya Tania seraya berjalan masuk ke gudang itu dan memgangkat tangannya."Nyonya Besar? Hahahha, nanti Anda tahu sendiri siapa yang telah menunggu Anda di dalam."Seorang wanita mengenakan long-coat warna coklat gelap, sepatu boots, serta kacamata hita

  • Beautiful Sin   Bab 53 Pengintaian

    Eva memberikan sebuah amplop coklat yang berisi foto Tania pada seorang pria pembunuh berdarah dingin yang telah lama bekerja untuk keluarga Hendrikova. Pria itu dengan senyum dinginnya kemudian berkata, "Anda ingin saya menghabisi nyawa wamita cantik ini?""Kenapa? Masalah?"tanya Eva dengan dingin."Tidak. Tapi menurutku sayang sekali jika dia harus dihabisi! Setidaknya, biarkan aku 'bermain' sebentar dengannya." Seringai pria yang lebih mirip orang Asia itu."Whatever! You can have her after that ... kill her!!" ucap Eva dengan netra tajam."Ok, no problem." Sahut sang pri itu menganggukkan kepalanya."Aku berikan padamu informasi di dalamnya tentang 'paket' mu. Aku ingin semuanya berjalan alami, tak ada jejak, tak ada cacat! Apa kau mengerti!?""Tenang saja, Nona Eva. Bukankah Anda juga tahu sudah berapa lama saya mengabdi untuk keluarga Medyedev ""Bukan urusanku! Dan sebaiknya segera kau kerjakan apa yang aku perintahkan!" E

  • Beautiful Sin   Bab 52 Dendam Eva Laika

    Kediaman Keluarga MedyedevPRANGPRANGPRANGSuara barang pecah belah yang dibanting dengan keras dari ruang makan keluarga Medyedev membuat para asisten rumah tangga di keluarga milyuner itu menjadi takut, panik namun juga khawatir dengan keadaan nona mereka, Eva Laika. Tak ada satu pun dari mereka yang berani mendekati ruang makan yang saat ini hampur seperti ruang sampah! Piring dan gelas yang dipecahkan oleh nona besar mereka membuat serpihan-serpihan dari barang pecah belah tersebut berhamburan memenuhi ruang makan."No--Nona Besar, sadarlah ... sadarlah Nona Besar, jangan menyakiti diri sendiri," ucap kepala asisten rumah tangga Hendrikova."DIAM! DIAM SEMUANYA! JANGAN ADA YANG IKUT CAMPUR!" teriak Eva dengan wajah lusuh, gaun yang tak lagi rapi dan terlihat mahal serta rambut yang acak-acakan."Aku salah apa, Lexi? Kenapa kau perlakukan aku seperti ini? Kenapa kau tak pernah melihat ketulusanku mencintaimu!!!" teriak Eva

DMCA.com Protection Status