Share

50. Saling Memiliki

Penulis: naladhipayu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setiap orang memiliki harapan.

Awalnya aku meragukan kalimat tersebut, hingga sampai aku bisa kembali duduk, berjalan dan bahkan berlari. Bentuk fisikku juga mulai kembali seperti layaknya wanita berusia dua puluhan tanpa kekurangan apapun. Bukan usaha yang mudah dan waktu yang singkat.  Setidaknya satu tahun membuatku mencoba menggenggam harapan itu agar semakin nyata.

"Kau menyukai tempat ini?" Suara Evan membuat lamunanku buyar.

"Ya?"

Evan terkekeh kecil. "Aku mengajakmu melihat calon hunian baru kita dan kau mengkhayal?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Pramudita Agustin
akhirnyaaa...kiran nikah sma evan dan bahagia😍😍😍...... kak di tunggu chapter honeymoonnya kiran dan evan 🤣🤣🤣🤣🤣
goodnovel comment avatar
iiccaaa
mau ..🤭🤭
goodnovel comment avatar
ww afts
selamat atas pernikahannya evan kiran. ditunggu bebi emesh nya buat nemenin karin. kak request adegan sweet² uwu dong buat akhir² chap *ngg bercanda, maap banyak maunya. semangat kak, sehat selaluu😊💓
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Be My Husband (INDONESIA)   51. Kebahagiaan Sempurna Kiran

    "Kalian berangkat saja. Evan sudah mempersiapkan segalanya seperti ini," ujar ibuku setelah aku memberitahu tentang rencana bulan madu yang telah dipersiapkan oleh Evan.Namun aku masih khawatir akan satu hal, yaitu Karin. "Tapi ini bukan libur sekolah.""Karin biar aku dan ayahmu yang jaga. Antar dia ke sekolah dan juga menjemputnya. Lagipula Kanaya dan Kenzo akan datang akhir pekan ini, jadi Karin tidak akan begitu kesepian," balas ibu telah menebak bahwa aku berniat mengikutsertakan Karin ke rencana bulan madu yang Evan susun sebelumnya."Benarkah?" Aku sebenarnya tidak ragu bahwa Karin akan melarang kami, karena anak perempuan itu sudah terbiasa

  • Be My Husband (INDONESIA)   Prolog

    Summer magicBanjjagin geu Ocean wiroNan beolsseo naraGo go airplane beongaecheoreom nararaKauai pado sok nareul deonjeo beorigeYeah yeah, yeah yeah yeah yeahLet's power up kkamage da tabeoril kkeoyeyoBa-banana ba-ba-banana-nanaBa-banana ba-ba-banana-nanaBa-banana ba-ba-banana-nana baLet's power up nol ttae jeil shinnanikkayoAku mendengar suara Red Velvet sedang bernyanyi pada hari pernikahanku dengan Evan. Bagaimana itu bisa terjadi? Tunggu … kenapa pandanganku menjadi kabur, berputar dan gelap.Aku membuka mataku sambil menghela napas. "Sial hanya mimpi," gumamku mengumpat mimpi yang menerbangkanku ke atas langit, lalu menghempaskanku pada pagi ini.Brak!Belum sempat aku berdamai dengan alam bawah sadarku, tiba-tiba pintu kamark

  • Be My Husband (INDONESIA)   1. Terlibat dengan Si Jenius, Berkenalan dengan Si Tampan

    "Kiran!"Seruan melengking seseorang ketika aku baru saja berjalan melewati gedung perpustakaan membuat langkahku terhenti. Aku menarik napas sejenak mengetahui siapa itu tanpa harus berbalik badan."Aduh Kiran, aku panggil kenapa gak nyahut sih," ujar Ruri kini berdiri di hadapanku.Aku berkacak pinggang menatapnya. "Apa Ruri sayang?"Ruri mendengus pelan. "Pasti kau belum cek instagram kan hari ini?" tanyanya dengan mata menyipit.Aku menggelengkan kepala. "Kuotaku habis pagi ini. Ada apa?" Mataku sedikit melebar membayangkan sesuatu hal. "Ada berita dating dari anggota BTS?"Sekali lagi Ruri mendengus. "Aduh bukan itu, tapi Soraya dan Fahmi baru saja posting foto yang sama."Aku mengangkat sebelah alis. "Terus?"Entah melihatku kesal atau apa, tiba-tiba Ruri maju selangkah dan memukul kecil lenganku. "Artinya

  • Be My Husband (INDONESIA)   2. Salah Paham

    Aku membuka mataku dengan sebuah senyuman. Bagaimana tidak, bertemu dengan Evan dan mengetahui kepindahan lelaki itu ke depan rumahku adalah salah satu kejutan terbesar tahun ini. Aku menaruh tangan di atas dada sebelah kiriku dan merasakan degupan jantungku kala membayangkan kembali suara, tatapan dan senyuman Evan kemarin."Sungguh indah ciptaanmu Tuhan," gumamku menggambarkan sosok Evan.Aku segera bangkit dari tempat tidur. Biasanya untuk hari senin, selasa dan rabu, diriku merasa tidak terlalu bersemangat. Selain akhir pekan yang masih lama, pelajaran pada hari-hari itu juga berat. Namun melihat tanggal di kalender yang menunjukkan hari rabu, rasanya tidak semengerikan minggu-minggu kemarin.Setelah mandi dan berpakaian lengkap, aku mengambil tas ransel berwarna merah polos yang semalam kuganti dengan tas ransel dengan motif bunga."Selamat pagi," sapaku kepada ayah dan Kanaya

  • Be My Husband (INDONESIA)   3. Obrolan Berat

    Tips yang kedua, cobalah mencari tahu kesukaan atau hobinya agar komunikasi kalian berjalan lancar.Aku menatap layar ponselku, melanjutkan membaca artikel kemarin. Tips yang pertama bisa dibilang cukup berhasil. Buktinya, Evan secara sukarela duduk di sebelahku ketika makan malam. Artinya, dari segi penampilanku tidak masalah bukan?Yang menjadi masalah tadi malam adalah ayah yang lebih banyak bertanya kepada Evan soal kehidupan lelaki itu. Namun karena hal itu, aku mengetahui bahwa Evan hanya memiliki kakak laki-laki bernama Damian yang sekarang bekerja di luar negeri."Kiran, sarapannya dimakan dulu," ujar ibuku membuatku sadar bahwa sekarang aku sedang berada di meja makan."Kan selalu juga gitu si Kiran." Suara Kanaya membuatku menatap tajam kakak perempuanku yang sedang asyik mengunyah sosis dalam mulutnya."Oh ya, Kak Evan yang tinggal di rumah depan kenapa bisa pindah ke sana?" tanya Kanaya membuatku ikut penasaran. Maklum saja, di

  • Be My Husband (INDONESIA)   4. Merpati Berubah Menjadi Gagak

    "Eh tumben jam segini udah bangun," komentar Kanaya sedang duduk melantai di atas karpet pada ruang tengah.Aku memutar bola mataku malas, berjalan terus menuju dapur untuk mengambil secangkir teh yang ada dalam poci yang sudah mulai dingin. Memang benar bahwa bangun pagi pada akhir pekan adalah sesuatu yang langkah bagiku."Kau juga tumben," balasku duduk di sofa yang terdapat di belakang Kanaya. Bahkan kakak perempuanku itu memakai sofa untuk bersandar.Kanaya menghela napas sejenak. "Kau akan mengerti jika sudah tamat SMA nanti," ujarnya kemudian menggerakkan tangan di atas keyboard laptop miliknya.Aku bisa melihat Kanaya sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya dalam bentuk powerpoint. Wajahnya yang serius dengan cokelat di atas meja untuk memperbaiki suasana hati perempuan itu."Selamat pagi Ayah," sapaku melihat ayah keluar dari kamar dengan memakai baju kaus dan celana olahraga pendek."Oh pagi Kiran. Kenapa sudah bangun?" t

  • Be My Husband (INDONESIA)   5. Romantis Tak Melulu Soal Cinta

    Sudah hampir dua minggu sejak Evan pindah rumah. Namun kedekatanku dengannya masih sebatas melempar senyum dan salam jika tidak sengaja berpapasan di luar pagar.Aku mengakui bagaimana sibuknya lelaki itu bekerja. Setidaknya itulah yang kutangkap setelah memperhatikan Evan selama beberapa hari belakangan ini. Dia akan berangkat bekerja kurang lebih sama seperti diriku yang berangkat ke sekolah, hanya saja lelaki itu pulang sebelum petang.Melihat rutinitasnya berangkat dan pulang kerja secara teratur mengingatkanku akan ucapan Evan tempo hari yang berkata bahwa lelaki itu perfeksionis."Haafhh.""Kenapa Ki?" tanya Ruri memandangku bingung.Kami sedang berada di kafe pada salah satu pusat perbelanjaan. Rasa haus yang mendera setelah mengunjungi beberapa tempat les untuk masuk ke perguruan tinggi membuatku berakhir dengan segelas milk brown sugar."Enggak, bingung aja nanti mau ambil jurusan apa," ujarku mengatakan hal yan

  • Be My Husband (INDONESIA)   6. Strategi Menghadirkan Matchmaker

    Perkataanku yang ceroboh membuat situasiku untuk dekat dengan Evan malah menjadi penuh kecanggungan. Aku merutuki diriku yang terlalu terbawa suasana ketika lelaki itu menepuk kepalaku."Argghhh!""Apa otakmu sedang error sehingga mengeluarkan suara sumbang seperti itu?"Ucapan sarkastik Kanaya memaksa kepalaku menoleh menatapnya yang sedang asyik menikmati siaran Netflix dengan camilan tortilla chips andalannya.Jika Kanaya sedang duduk di sofa depan televisi di ruang tengah, maka aku berada di sofa dekat dinding dengan posisi berbaring.Aku tentu saja berusaha mengabaikan ucapan Kanaya dan memilih fokus menatap ponselku. Mendekati Evan dalam dunia nyata, tampaknya akan sedikit sulit. Mengingat kesan terakhirku yang kurang menampakkan sisi anggun dan polosnya diriku. Oleh karena itu, aku berencana untuk mengulik sisi Evan melalui dunia maya.Pertama aku mencari media sosialnya dan seperti generasi modern saat ini,

Bab terbaru

  • Be My Husband (INDONESIA)   51. Kebahagiaan Sempurna Kiran

    "Kalian berangkat saja. Evan sudah mempersiapkan segalanya seperti ini," ujar ibuku setelah aku memberitahu tentang rencana bulan madu yang telah dipersiapkan oleh Evan.Namun aku masih khawatir akan satu hal, yaitu Karin. "Tapi ini bukan libur sekolah.""Karin biar aku dan ayahmu yang jaga. Antar dia ke sekolah dan juga menjemputnya. Lagipula Kanaya dan Kenzo akan datang akhir pekan ini, jadi Karin tidak akan begitu kesepian," balas ibu telah menebak bahwa aku berniat mengikutsertakan Karin ke rencana bulan madu yang Evan susun sebelumnya."Benarkah?" Aku sebenarnya tidak ragu bahwa Karin akan melarang kami, karena anak perempuan itu sudah terbiasa

  • Be My Husband (INDONESIA)   50. Saling Memiliki

    Setiap orang memiliki harapan.Awalnya aku meragukan kalimat tersebut, hingga sampai aku bisa kembali duduk, berjalan dan bahkan berlari. Bentuk fisikku juga mulai kembali seperti layaknya wanita berusia dua puluhan tanpa kekurangan apapun. Bukan usaha yang mudah dan waktu yang singkat. Setidaknya satu tahun membuatku mencoba menggenggam harapan itu agar semakin nyata."Kau menyukai tempat ini?" Suara Evan membuat lamunanku buyar."Ya?"Evan terkekeh kecil. "Aku mengajakmu melihat calon hunian baru kita dan kau mengkhayal?"

  • Be My Husband (INDONESIA)   49. Impian, Harapan dan Cinta

    Author POV-------------------------------------------------------------------Pada sebuah toko buku di pusat perbelanjaan, tampak adanya antrean panjang di dalamnya. Pengunjung yang baru datang lalu membaca spanduk yang terdapat pada pintu depanFan Meeting With RiruNovel terbaru : Linggar (Impian, Harapan dan Cinta)Ruri telah sukses menjadi seorang penulis novel, setelah mengundurkan diri sebagai editor. Ia juga memakai nama Riru sebagai nama penanya. Hanya membalik huruf pada

  • Be My Husband (INDONESIA)   48. Kamu Yang Kutunggu

    Sudah tiga hari sejak Ruri membawa surat yang kutulis untuk Evan tersebut. Namun belum ada tanda-tanda kedatangannya. Aku tidak pernah meragukan bahwa Ruri akan terlambat menyerahkan surat itu. Mungkin … Evan sedang sibuk.Aku tidak membohongi diriku sendiri bahwa rasa sakit ini mulai menyiksaku. Berharap bahwa ini akan segera berakhir. Bukan hanya soal rasa sakit secara fisik, tetapi batinku tersayat melihat ayah, ibu dan Kanaya yang menangis di sampingku kala aku memejamkan mata seolah tengah tertidur, padahal mendengar bagaimana rintihan mereka.Hari ini gerimis hujan turun membasahi tanah. Aroma petrichor menyusup ke dalam kamar rawatku, sengaja aku meminta Kanaya tidak menutup jendela. Suara rinai hujan membuat ingatanku tertaut pada

  • Be My Husband (INDONESIA)   47. Sendu Kerinduan

    Aku berpikir bahwa menyingkir dari hiruk pikuk Jakarta akan membuat kesehatanku mulai membaik. Namun ternyata aku salah, baru sehari tiba di Bandung, aku langsung tumbang.Ayah dan ibu pun langsung mengetahui penyakitku setelah aku dirawat di rumah sakit. Mendapat perawatan bukan berarti membuat kerisauanku menghilang. Nyatanya aku malah bertambah akan satu hal. Evan, lelaki itu telah mengetahui surat pengunduran diriku.Evan♡ : Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku? Apakah aku membuat kesalahan? Maafkan aku tidak terlalu memperhatikanmu disaat sedang bersama Karin.Evan♡ : Berikan aku alasan pengunduran dirimu, di mana kau sekarang?

  • Be My Husband (INDONESIA)   46. Menepi Untuk Berjuang Kembali Kepelukanmu

    Masalah kebohonganku kepada layanan darurat telah di atasi oleh Evan. Pria itu bahkan menemaniku ke kantor polisi terlebih dahulu, kemudian akan menyusul Karin yang telah dibawa ke rumah sakit.Menurut keterangan polisi, pria yang menculik Karin dari tempat les adalah pemain lama yang memiliki komplotan tersendiri. Salah satu dari penculik yang telah ditangkap tersebut bahkan merupakan residivis untuk kasus yang sama."Kiran," panggil Evan melangkah mendekat, lalu memelukku erat. "Terima kasih, terima kasih."Aku tersenyum lalu membalas pelukan lelaki itu. Kemudian terdengar isak tangis, perasaanku tersayup, apakah Evan sedang menangis dalam p

  • Be My Husband (INDONESIA)   45. Kondisi Darurat

    Sesuai dengan instruksi dokter, aku menuju salah satu rumah sakit besar yang ada di Indonesia untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dan pemeriksaan kali ini jauh lebih banyak serta kompleks, sehingga aku harus meminta izin agar tidak masuk kantor selama satu hari.Aku tidak mungkin memberitahu Evan tentang penyakitku ini, karena lelaki itu pasti akan khawatir dan mulai tidak fokus dalam bekerja. Tanggung jawab Evan begitu besar dan melibatkan banyak orang. Namun Evan mencoba mencari tahu alasanku untuk cuti satu hari tersebut.Maka dari itu kami kini tersambung melalui panggilan suara. Aku berada di depan ruang pemeriksaan setelah mengganti baju. Sebelah tanganku memegang nomor antrean dan satunya lagi memegang ponsel."Kau sungguh mengajukan cuti, karena Kanaya meminta

  • Be My Husband (INDONESIA)   44. Hati Manusia Ternyata Serapuh Itu

    Sesuai dengan janji kami, aku mendatangi salah satu restoran untuk bertemu dengan Kanaya pada jam istirahat kerja. Ketika aku sampai, ternyata Kanaya telah duduk pada sudut restoran terlebih dahulu."Kak Kanaya," sapaku membuat Kanaya mendongak menatapku. Dia tersenyum tipis sekilas lalu mempersilakanku."Kau benar-benar sibuk sampai terlambat hampir setengah jam?"Aku tertawa sumbang. "Jam makan siang selalu membuat jalan di depan kantor menjadi padat.""Bukan karena menemani Kak Evan makan siang dulu?" Balasan Kanaya menjadikanku terdiam. Dia langsung membahas tentang hubunganku dengan lelaki itu."Apakah … Ibu dan Ayah telah tahu tentang hal

  • Be My Husband (INDONESIA)   43. Cup Cup

    Aku memandangi penampilanku di depan cermin saat ini. Memakai gaun mungkin adalah pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir. Jika bukan karena ajakan kencan dari Evan, mana mungkin aku mau repot-repot memakainya."Aku ingin mengajakmu menonton bersama, namun malah ada agenda kencan," keluh Ruri yang telah sengaja mengosongkan jadwalnya dan berangkat menuju indekos tempatku tinggal.Aku melirik Ruri sekilas. "Salah sendiri tidak kabarin dulu. Waktu akhir pekan untuk perempuan yang telah memiliki kekasih bukanlah di rumah," ujarku terdengar sombong sampai Ruri berdecak lidah."Ketemu tiap hari juga."Aku mengeluarkan liptint dari tasku. Mengoleskannya sebagai sentuhan terakhir untuk acara kencanku hari ini. Semoga

DMCA.com Protection Status