Home / Thriller / Bayang Di Balik Cermin / 33. Pertempuran Terakhir (End)

Share

33. Pertempuran Terakhir (End)

Author: TyaAether
last update Huling Na-update: 2025-03-19 13:27:56

Lana menatap inti kekuatan itu, lalu menatap Raka. Keputusan ini akan mengubah segalanya.

Dia harus memilih.

Menghancurkan inti dan mengorbankan Raka?

Atau membiarkan portal tetap terbuka dan mempertaruhkan dunia manusia?

Tangannya gemetar. Waktu hampir habis.

Lana menarik napas dalam-dalam.

Dan kemudian, dia mengambil keputusan.

Lana menutup matanya sejenak, lalu dengan penuh tekad, menghancurkan inti kekuatan cermin. Cahaya biru itu berkedip sesaat sebelum meledak, menciptakan gelombang energi yang menyapu seluruh dimensi roh dan dunia nyata.

Teriakan Ratu Sekar Sari menggema di udara, tubuhnya memudar menjadi abu sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya. Dunia roh mulai runtuh, menghisap semua jiwa yang tersesat, termasuk bayangan-bayangan yang sebelumnya ingin melarikan diri ke dunia manusia.

Di dunia nyata, cermin yang tersisa hancur menjadi serpihan kecil. Port

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Bayang Di Balik Cermin    1. Bayangan di Balik Cermin

    Lana Priadi menatap layar ponselnya, matanya menyipit membaca pesan yang baru saja masuk. Di layar tertulis nama atasan yang sudah dikenalnya dengan baik, Inspektur Arief. “Lana, segera ke universitas. Ada kasus aneh. Mahasiswa ditemukan tewas di dekat sebuah cermin antik. Tolong kau yang menangani kasus ini.” Dengan cepat, Lana menyimpan ponselnya ke dalam tas, mengenakan jaket kulitnya, dan melangkah keluar dari kantor kecilnya yang sesak dengan dokumen – dokumen berkas kasus. Setiap harinya, Lana terbiasa dengan rutinitas sebagai detektif muda di divisi Kriminalitas. Namun, ada sesuatu yang terasa berbeda kali ini, sebuah perasaan aneh yang mulai merayap dalam dirinya begitu dia membaca pesan dari atasanya tersebut. Kematian seorang mahasiswa, tergeletak dekat cermin antik, sesuatu tentang itu terasa sangat ganjal. Di dalam mobil, Lana menyalakan mesin dan mulai mengemudi. Selama perjalanan menuju Universitas Seni dan Sejarah, pikirannya melayang pada berkas yang telah diberikan

    Huling Na-update : 2024-12-14
  • Bayang Di Balik Cermin    2. Jejak Terakhir Dimas

    Di bawah langit mendung, Lana memarkir mobilnya di depan sebuah rumah tua di kawasan Jakarta Selatan. Rumah itu adalah milik Mira Adiningrum, ibu dari Dimas Hartanto. Meski tidak terlalu besar, rumah itu memiliki suasana yang teduh dan nyaman, dengan taman kecil yang dipenuhi tanaman hijau. Di balik jendela, Lana bisa melihat siluet seorang perempuan yang menunggunya.Lana mengatur napas sejenak sebelum mengetuk pintu. Pertemuan ini akan menjadi momen yang sulit—tidak hanya bagi Mira, tetapi juga bagi dirinya. Di balik wajah profesionalnya, ada perasaan empati terhadap orang-orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Dan kali ini, Mira Adiningrum telah kehilangan anak semata wayangnya.Pintu terbuka, dan seorang perempuan paruh baya dengan rambut yang disanggul rapi berdiri di hadapannya. Mata perempuan itu terlihat lelah dan sedih, lingkaran hitam terlihat jelas di bawahnya.“Selamat siang, Bu Mira. Saya Lana Priadi, detektif yang menangani kasus Dimas,” Lana memperkenalka

    Huling Na-update : 2024-12-14
  • Bayang Di Balik Cermin    3. Kehadiran Raka Pradipta

    Lana tengah memeriksa laporan tambahan di mejanya, tiba – tiba terdengar ketukan di pintu ruangannya. Ia mendongak dan melihat seorang pria dengan penampilan yang agak tak biasa masuk tanpa diundang. Dengan setelan serba hitam yang sudah tampak usang, mata tajam yang menyorot keingintahuan, dan senyum tipis yang seolah menyimpan rahasia, pria itu tampak tidak seperti orang kebanyakan. Di lehernya tergantung kalung dengan batu berwarna merah tua yang terlihat sangat antik.Lana menatap pria itu dengan heran, kemudian bangkit dari kursinya. “Maaf, Anda siapa ya? Saya sedang sibuk dan tidak menerima tamu tanpa janji.”Pria itu tersenyum simpul. “Namaku Raka Pradipta. Aku seorang ahli paranormal dan mungkin sedikit eksentrik menurut sebagian orang. Aku di sini untuk membantumu dalam kasus kematian Dimas Hartanto.”Lana mengangkat alis. “Ahli paranormal?” Di satu sisi, ia merasa skeptis. Namun, kehadiran Raka tampak tak biasa. Dia berbicara seolah – olah memiliki informasi yang relevan dan

    Huling Na-update : 2024-12-14
  • Bayang Di Balik Cermin    4. Pertemuan Tak Terduga

    Setelah malam yang panjang dan penuh dengan rasa penasaran di tempat kejadian, Lana kembali ke kantor polisi keesokan paginya dengan kepala yang dipenuhi berbagai pertanyaan. Pikirannya terus berputar, mencoba menghubungkan setiap petunjuk kecil yang telah dia temukan mengenai cermin antik, kematian Dimas, dan kehadiran Raka Pradipta yang penuh misteri. Sebagai seorang detektif yang mengandalkan bukti dan logika, sulit bagi Lana untuk sepenuhnya menerima cerita kutukan yang diungkapkan Raka, tapi nalurinya mengatakan bahwa ada kebenaran yang terselubung dalam legenda itu.Saat Lana berjalan menuju mejanya, seorang rekannya menghampiri. “Lana, ada seorang wartawan yang ingin berbicara denganmu. Namanya Farah Anjani.”Lana menghela napas. Ia tahu bahwa dalam kasus aneh seperti ini, perhatian media pasti akan semakin intens. Namun, ia tidak menduga bahwa jurnalis investigatif yang terkenal gigih seperti Farah Anjani akan langsung datang mencarinya.Farah Anjani adalah nama yang sudah cuk

    Huling Na-update : 2024-12-14
  • Bayang Di Balik Cermin    5. Latar Belakang Cermin Terlarang

    Keesokan harinya, Lana memutuskan untuk menemui Raka Pradipta di sebuah kafe kecil yang terletak di pojok kota. Setelah pertemuan mereka sebelumnya, ia merasa butuh lebih banyak penjelasan mengenai cermin antik tersebut. Raka, dengan segala eksentriknya, adalah satu – satunya orang yang tampaknya memiliki jawaban atas misteri ini.Saat Lana memasuki kafe, ia melihat Raka sudah duduk di sudut ruangan, mengenakan mantel hitam panjang dengan ekspresi yang tampak serius. Di depannya, beberapa buku tebal tergeletak di atas meja, dan dia sesekali menulis catatan sambil memandangi halaman – halaman buku yang tampak sudah tua dan lusuh.“Selamat pagi, Lana,” sapa Raka ketika Lana mendekat. Suaranya tenang, namun ada sorot mata yang tajam seolah dia sudah tahu pertanyaan – pertanyaan yang akan Lana ajukan.“Selamat pagi, Raka,” balas Lana sambil duduk di hadapannya. “Aku ingin tahu lebih banyak tentang cermin yang kita bicarakan kemarin. Kau menyebutnya sebagai cermin terkutuk, tapi apa sebena

    Huling Na-update : 2024-12-14
  • Bayang Di Balik Cermin    6. Kutukan Ratu Sekar Sari

    Beberapa hari setelah menemukan petunjuk mengenai cermin dan pengaruhnya terhadap Dimas, Lana memutuskan untuk bekerja sama dengan Farah Anjani yang tak hanya memiliki kemampuan mencari informasi tetapi juga semangat luar biasa untuk mengungkap kebenaran.Lana meraih ponselnya. Ia mencari nama Farah Anjani di daftar kontak. Beberapa saat ia hanya menatap layar, mempertimbangkan kata-kata yang akan ia ucapkan. Meskipun Farah memiliki reputasi sebagai jurnalis investigatif yang berbakat, Lana selalu merasa sedikit enggan bekerja sama dengan orang luar. Namun, situasi ini berbeda. Kasus ini berada di luar batas pemahamannya sebagai detektif biasa. Ia membutuhkan bantuan Farah.Dengan napas panjang, Lana akhirnya menekan tombol panggil.Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum suara ceria dan penuh semangat Farah menyambut di ujung sana. “Halo, Lana! Akhirnya menghubungi juga. Apa kabar?”Lana tersenyum tipis meskipun Farah tidak bisa melihatnya. “Farah, aku sudah memikirkan tawaranmu

    Huling Na-update : 2025-01-03
  • Bayang Di Balik Cermin    7. Larut Malam

    Farah melanjutkan, “Dan tak hanya itu. Legenda ini menyebar hingga ke berbagai daerah, Lana. Banyak yang mengaku pernah melihat penampakan Ratu Sekar Sari di dalam cermin, meskipun cermin itu telah hilang selama bertahun – tahun. Setiap kali penampakan itu terjadi, orang – orang di sekitarnya mengalami kejadian – kejadian aneh, bahkan kematian.”Lana menghela napas dalam – dalam. Semua cerita ini mengerikan, tetapi ada bagian dari dirinya yang tetap skeptis, masih mempertahankan pikiran rasionalnya sebagai seorang detektif. Namun, fakta bahwa Dimas begitu terobsesi dengan cermin ini membuatnya tak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa ada sesuatu yang benar – benar berbahaya di dalam cermin tersebut.“Kalau begitu, pertanyaannya adalah, di mana cermin ini sekarang?” Lana menatap Farah dengan intens. Jika cermin itu benar – benar terkutuk, dia harus menemukan cara untuk menghentikannya agar tidak merenggut nyawa lebih banyak lagi.Farah menggeleng. “Tak ada yang tahu pasti. Cermin itu tel

    Huling Na-update : 2025-01-03
  • Bayang Di Balik Cermin    8. Petunjuk dari Pak Haryo

    Beberapa hari setelah menemukan legenda mengenai kutukan Ratu Sekar Sari, Lana merasa bahwa titik berikutnya dalam penyelidikannya adalah menemui seseorang yang telah bersentuhan langsung dengan cermin tersebut. Berdasarkan informasi yang dia peroleh dari arsip dan dokumen museum, cermin antik itu pernah disimpan di museum kota sebelum akhirnya berakhir di tangan kolektor pribadi. Di museum itulah Pak Haryo, penjaga lama yang sekarang telah pensiun, menghabiskan sebagian besar hidupnya mengawasi koleksi benda-benda antik, termasuk cermin yang menjadi pusat perhatian dalam kasus ini.Lana pun meluangkan waktu untuk mengunjungi rumah Pak Haryo. Rumahnya terletak di pinggiran kota, jauh dari kebisingan. Dengan langkah mantap, Lana mengetuk pintu dan menunggu. Tak lama, pintu terbuka dan seorang pria berusia sekitar tujuh puluhan dengan rambut beruban dan sorot mata yang tajam menatapnya. Ada kerutan dalam di wajahnya yang tampak penuh pengalaman.“Pak Haryo?” tanya Lana sambil menyodorka

    Huling Na-update : 2025-01-05

Pinakabagong kabanata

  • Bayang Di Balik Cermin    33. Pertempuran Terakhir (End)

    Lana menatap inti kekuatan itu, lalu menatap Raka. Keputusan ini akan mengubah segalanya.Dia harus memilih.Menghancurkan inti dan mengorbankan Raka?Atau membiarkan portal tetap terbuka dan mempertaruhkan dunia manusia?Tangannya gemetar. Waktu hampir habis.Lana menarik napas dalam-dalam.Dan kemudian, dia mengambil keputusan.Lana menutup matanya sejenak, lalu dengan penuh tekad, menghancurkan inti kekuatan cermin. Cahaya biru itu berkedip sesaat sebelum meledak, menciptakan gelombang energi yang menyapu seluruh dimensi roh dan dunia nyata.Teriakan Ratu Sekar Sari menggema di udara, tubuhnya memudar menjadi abu sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya. Dunia roh mulai runtuh, menghisap semua jiwa yang tersesat, termasuk bayangan-bayangan yang sebelumnya ingin melarikan diri ke dunia manusia.Di dunia nyata, cermin yang tersisa hancur menjadi serpihan kecil. Port

  • Bayang Di Balik Cermin    32. Ancaman Dari Bayangan

    Sebelum Lana bisa membuat keputusan, suara keras bergema di sekitar mereka. Pintu ruang bawah tanah tempat mereka berdiri didobrak dengan paksa. Sekelompok orang berpakaian hitam dengan simbol aneh di dada mereka menyerbu masuk."Jauhkan diri dari cermin itu," suara berat seorang pria terdengar. Dia melangkah ke depan, matanya tajam dan penuh ambisi. "Kalian tidak mengerti betapa berharganya benda ini."Lana, Raka, dan Farah langsung bersiap. Mereka mengenali simbol itu—Organisasi Rahasia 'Bayang Jaya', kelompok yang dipercaya mempelajari dan mengeksploitasi benda-benda mistis untuk tujuan mereka sendiri.“Jadi ini benar,” gumam Farah, jantungnya berdebar kencang. “Kalian memang mengincar cermin ini selama ini.”Pria itu tersenyum dingin. “Tentu saja. Cermin ini bukan sekadar penjara bagi roh. Ini adalah pintu menuju kekuatan yang tak terbayangkan. Jika digunakan dengan benar, kita bisa

  • Bayang Di Balik Cermin    31. Dunia Kegelapan

    Raka terbangun dengan kepala berdenyut. Pandangannya masih kabur, tapi ia bisa merasakan sesuatu yang dingin dan lembap di sekelilingnya. Dia mencoba bangkit, lalu melihat Farah terbaring di dekatnya, tidak sadarkan diri."Farah!" Raka mengguncang bahunya.Farah membuka mata dengan lemah, wajahnya pucat pasi. "Di mana kita...?" suaranya lirih, penuh ketakutan.Mereka berada di dalam sebuah gua gelap, dengan dinding batu yang lembap dan penuh ukiran aneh. Cahaya redup berpendar dari celah-celah batu, menciptakan bayangan yang bergerak sendiri di sekeliling mereka.Tiba-tiba, suara berat terdengar dari ujung gua."Kenapa kalian datang ke tempat ini?"Raka dan Farah membeku.Dari kegelapan, muncul sesosok bayangan besar dengan mata merah menyala. Bentuknya humanoid, tapi tidak memiliki wajah. Tangannya panjang dan bersisik, dengan kuku tajam yang menyerupai belati.

  • Bayang Di Balik Cermin    30. Balas Dendam yang Tak Pernah Usai

    Sejak saat itu, roh Sekar Sari terperangkap di dalam cermin, dipenuhi dendam yang tak kunjung padam. Setiap orang yang melihat bayangannya dalam cermin itu menjadi sasaran kutukannya.Lana merasakan bulu kuduknya meremang. Apa yang mereka hadapi bukan sekadar fenomena supranatural biasa. Sekar Sari tidak hanya meminta bantuan. Dia menginginkan sesuatu."Dia ingin membalas dendam," bisik Lana pada dirinya sendiri.Tapi ada sesuatu yang janggal. Jika Sekar Sari adalah korban, mengapa dia justru membunuh orang-orang yang tidak bersalah? Apakah cermin itu mempermainkan jiwanya? Ataukah ada sesuatu yang lebih gelap yang masih tersembunyi?Di sisi lain, Raka dan Farah juga mulai menyusun teori mereka."Kalau cermin itu adalah alatnya, maka satu-satunya cara menghentikan kutukan ini adalah menghancurkannya," kata Raka saat mereka akhirnya bertemu kembali."Tapi kalau kita salah langkah, kita bisa membebaskan sesuatu yang lebih berb

  • Bayang Di Balik Cermin    29. Gerbang ke Dunia Roh

    Raka akhirnya bersuara, "Apa yang terjadi jika kita gagal?"Pak Wirya menatap mereka dalam-dalam sebelum menjawab, suaranya pelan namun penuh ketegangan."Maka dia akan menggantikan salah satu dari kalian."Keheningan mencekam menyelimuti ruangan setelah pernyataan terakhir Pak Wirya. Lana menatap cincin di tangannya dengan perasaan tak menentu. Ia sudah banyak menghadapi kasus misterius dalam kariernya, tetapi ini… ini di luar nalar manusia."Kalau begitu, kapan kita harus melakukan ritual itu?" Lana bertanya, mencoba tetap tenang.Pak Wirya menghela napas. "Sebelum bulan purnama berikutnya. Itu adalah waktu di mana batas antara dunia manusia dan dunia roh melemah. Jika kalian menunggu terlalu lama, cermin itu akan terbuka dengan sendirinya."Farah menggigit bibirnya. "Berarti kita harus bergerak cepat. Dimana kita harus melakukan ritual itu?"Pak Wirya menatap mereka dengan sorot mata penuh peringatan. "Di depan cermin itu. H

  • Bayang Di Balik Cermin    28. Malam yang Mencekam

    Malam terasa berjalan lebih lambat dari biasanya.Lana mencoba tidur lagi, tetapi setiap kali ia menutup mata, bayangan cermin itu muncul di pikirannya. Suara bisikan Ratu Sekar Sari terngiang di telinganya."Kembalikan…"Ia menggigil. Sesuatu di dalam dirinya berkata bahwa cincin yang ia bawa adalah kunci dari semuanya—tapi juga ancaman terbesar yang membuat nyawanya kini berada dalam bahaya.Di tempat lain, Farah menatap bekas cengkeraman di pergelangan tangannya. Ia mengusapnya dengan keras, berharap tanda itu hilang, tetapi tidak ada perubahan."Apa ini akan tetap ada? Apa aku sudah ditandai?" pikirnya.Sementara itu, Raka duduk di meja kerjanya, menyalakan dupa untuk menenangkan pikirannya. Namun, asap dupa yang berputar di udara justru membentuk sesuatu…Wajah seorang wanita.Wajah Ratu Sekar Sari.Raka tersentak mundur, jantungnya hampir melomp

  • Bayang Di Balik Cermin    26. Teror yang Menghantui

    Bukan senyuman biasa—melainkan senyuman penuh kebencian dan dendam.CRAAACK!Cermin itu tiba-tiba pecah!Namun, alih-alih pecahan kaca yang berhamburan ke lantai, yang terjadi justru lebih mengerikan—kegelapan mulai keluar dari dalam cermin, seperti kabut hitam pekat yang merayap di udara.Lana mundur beberapa langkah, napasnya memburu. "Apa yang terjadi?!"Raka menggumamkan sesuatu dalam bahasa yang tidak mereka mengerti. Tangan kanannya terangkat, seolah mencoba menahan kekuatan itu."Kita harus pergi!" Raka berteriak.Farah tersadar dari keterkejutannya dan segera menarik tangan Lana. "Ayo!"Mereka semua berlari keluar ruangan, meninggalkan Pak Haryo yang masih terduduk dengan tatapan kosong. Namun, sebelum Lana bisa keluar sepenuhnya, sesuatu mencengkeram pergelangan tangannya.Tangan dingin… tangan yang tidak terlihat.Lana berter

  • Bayang Di Balik Cermin    25. Terbangun Dalam Ketakutan

    Tiba-tiba, dari dalam kabut, sebuah bayangan muncul—sosok wanita bergaun putih panjang dengan rambut hitam tergerai. Wajahnya samar, tertutup oleh kegelapan, namun kehadirannya membuat udara semakin dingin."Kalian tidak seharusnya ada di sini…"Suara itu bergema di sekitar mereka, dalam nada yang terdengar seperti bisikan namun menusuk langsung ke dalam kepala mereka. Lana menelan ludah, mencoba untuk tetap tenang."Siapa kau?" tanya Lana tegas.Wanita itu tidak menjawab. Sebagai gantinya, dia mengangkat tangannya—dan tiba-tiba, di hadapan mereka, cermin besar muncul. Cermin itu terlihat retak di beberapa bagian, dan di dalam pantulannya, bukan mereka yang terlihat, melainkan bayangan mengerikan dari tubuh-tubuh yang tergeletak tanpa nyawa.Farah menahan napas. Itu adalah mayat-mayat korban yang telah mereka selidiki… Dimas Hartanto… Indra Kusuma… bahkan sosok yang tidak mereka kena

  • Bayang Di Balik Cermin    24. Farah dan Raka

    POV FarahDi tempat lain, Farah juga mengalami sesuatu yang aneh. Setelah mandi dan berganti pakaian, ia duduk di depan laptopnya, mencoba menuliskan ulang informasi yang mereka dapatkan. Tetapi pikirannya terus melayang pada kejadian di rumah Arya.Ia masih bisa merasakan ketegangan saat suara perempuan itu bergema di udara. "Jangan buka pintu itu..."Farah mengusap wajahnya, mencoba mengusir perasaan tidak nyaman yang terus menghantuinya.Tok. Tok. Tok.Suara ketukan di pintu membuatnya menoleh.Siapa yang datang larut malam begini?Dengan hati-hati, ia berjalan mendekat dan mengintip melalui lubang pintu. Tidak ada siapa pun.Jantungnya berdetak lebih cepat.Ia menghela napas, mencoba menenangkan diri. "Mungkin cuma perasaanku saja," gumamnya.Tetapi begitu ia berbalik, ponselnya bergetar di atas meja.Sebuah pesan masuk."Jangan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status