Share

Bab 5

Author: Iffah Farah
last update Last Updated: 2024-10-22 10:33:35
Mendengar ibu mertuaku menghina ayahku, kemarahan membuncah di dadaku. Ronald masih tetap diam, tetap dia membiarkan ibunya menekan tombol telepon.

Nada dering yang tidak asing pun terdengar. Itu adalah rekaman dari ulang tahunku yang ke-18. Tak kusangka ayahku menggunakan rekaman itu sebagai nada deringnya. Ironisnya, aku telah memutuskan hubungan dengan ayahku demi Ronald. Selama bertahun-tahun, aku tidak pernah meneleponnya sekali pun.

"Kalau kamu mau putrimu hidup dengan baik, segera kirim uangnya," kata ibu mertuaku.

....

Kasih sayang orang tua memang paling mulia di dunia ini. Ayahku segera mentransfer uangnya dalam sekejap. Hanya ada satu pesan yang menyertai bukti transfer itu.

[ Cintailah dia lebih banyak lagi. ]

Aku tidak bisa lagi menahan tangisku dan meraung sejadi-jadinya. Selama sepuluh tahun ini, aku telah mengecewakan orang tuaku.

Mungkin Ronald tersadar oleh hati nuraninya. Setelah berpikir lama, dia mengirimkan pesan suara padaku. Dengan suara rendah dan nada memerintah, dia berkata, "Sheny, aku sudah memaafkanmu. Aku putuskan untuk hidup bersamamu dengan baik."

Hatiku yang sudah dipenuhi luka, kini seolah-olah tertusuk kembali oleh ucapannya. Dengan nada angkuh itu, Ronald mungkin merasa telah bermurah hati. Pada hari ketujuh setelah kematianku, penyakit lambung Ronald kembali kambuh.

"Sheny, hentikan kegilaanmu!" Dia berteriak keras sambil memegangi perutnya dan marah-marah pada ponselnya.

Selama beberapa hari terakhir, Ronald membawa semua pekerjaannya ke rumah dan tidak pernah keluar sama sekali. Saat itu, bel pintu tiba-tiba berbunyi. Willianti datang untuk memanfaatkan kesempatan ini mendekati Ronald.

"Kak Ronald, kamu baik-baik saja? Kak Sheny nggak merawatmu?" Willianti mengeluh sambil melirik ke dalam rumah, lalu tanpa sengaja mendekat ke pelukan Ronald.

"Jangan sebut nama wanita penghibur itu lagi, dia nggak pantas!" bentak Ronald dengan kesal. Entah kepada siapa dia sebenarnya marah.

"Benar, dia cuma wanita penghibur. Dia nggak layak. Dia nggak layak ...." Ronald menekan Willianti ke ranjang pernikahan kami, lalu mulai membuka pakaiannya dengan napas terengah-engah.

"Kamulah yang seharusnya jadi nyonya di rumah ini," katanya dengan penuh perasaan dan kasih sayang yang tak pernah kudapatkan.

Di bawah foto pernikahan kami, Ronald bercinta dengan wanita lain.

Ronald tampak seolah-olah sedang berbicara pada Willianti, tetapi juga seperti sedang bergumam pada dirinya sendiri, "Akhirnya aku nggak usah lihat wanita penghibur itu lagi."

Willianti berbaring di pelukannya dengan pipi yang menggembung sambil mengeluh, "Kak Ronald lagi lihat apaan? Kenapa mengabaikanku?"

Gerakan Ronald terhenti sejenak, lalu dia membalikkan ponsel untuk menyembunyikan layarnya. Willianti mungkin tidak tahu, tapi aku bisa melihat semuanya dengan jelas.

Itu adalah layar percakapanku dengannya. Isinya adalah pesan-pesan yang kukirimkan dulu dengan tanpa malu-malu.

[ Ronald, hari ini juga aku suka sekali sama kamu. ]

[ Ronald, sudah hujan nih. Ingat bawa payung. ]

[ Ronald, bisa nggak kamu lebih mencintaiku sedikit? ]

Dulu aku selalu mengirim pesan-pesan ini tanpa merasa bosan. Kadang berupa kata-kata cinta yang sederhana, kadang cerita tentang anjing liar yang kutemui di jalan, atau sesekali tentang harapan masa depan untuk anak kami.

Namun, tak satu pun dari pesan-pesan itu pernah mendapatkan balasan.

Setiap pesan itu adalah bukti betapa besarnya cinta yang pernah kuberikan padanya. Namun belakangan ini, ponselnya hanya berisi pesan-pesan terkait pekerjaan. Tak ada satu pun lagi pesan dari diriku.

Ronald menggaruk kepalanya dengan gelisah. Ronald, apakah tanpa gangguan dari wanita penghibur sepertiku, kamu malah merasa tidak nyaman?

Willianti yang tidak mendapatkan balasan, mulai merajuk dan memaksa Ronald untuk menghiburnya. Ronald hanya menanggapinya dengan setengah hati. Hanya dalam beberapa patah kata yang singkat, kesabarannya pun mulai habis.

Tampaknya, kekasih idamannya saat masih muda dulu, kini mulai berubah menjadi sesuatu yang tak lebih dari rutinitas harian.

....

Tiba-tiba, bel pintu kembali berbunyi. Ronald dan Willianti terkejut sejenak.

"Kak Ronald, jangan-jangan Kak Sheny sudah pulang?"

Tebersit sedikit kegembiraan di wajah Ronald. Namun dalam sekejap, dia menahan ekspresi itu dan memasang wajah tak acuh.

Related chapters

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 6

    Mungkin aku salah melihat. Mana mungkin Ronald merasa bahagia karena aku?"Kak Ronald, sebaiknya aku pergi saja. Jangan sampai Kak Sheny salah paham melihat kita," kata Willianti. Melihat Ronald tidak merespons, dia kembali memberikan tekanan pada Ronald.Mata Ronald bergerak sedikit, lalu dia merangkul Willianti dengan lebih erat dan mencium keningnya dengan lembut."Tenang saja, dia nggak akan berani ngelakuin apa pun."Melihat ekspresi percaya diri Ronald membuatku geram. Tiba-tiba, terdengar suara pintu terbuka dan aku pun terpaku.Rumah ini dibeli oleh ayahku pada tahun pertama pernikahan kami. Dia takut aku dipandang rendah oleh keluarga mertuaku, jadi dia menghabiskan sebagian besar tabungannya untuk membelikan kami rumah ini. Selain aku dan Ronald, hanya ayahku yang punya kunci rumah.Sekarang aku sudah tiada, jadi satu-satunya yang mungkin datang adalah ayahku!Aku mencoba untuk mendorong Ronald, tapi tentu saja usahaku itu sia-sia. Aku tidak peduli bagaimana dia memperlakukan

    Last Updated : 2024-10-22
  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 7

    "Sudah kubilang, ganti dengan makanan dari restoran yang dulu!" Ronald meluapkan kemarahannya yang tak berdasar kepada asistennya. Lantaran tidak bisa menahan diri lagi, asisten itu akhirnya berkata jujur."Pak Ronald, makanan yang dulu itu dimasak Bu Sheny. Dia sudah lama nggak mengirimkan makanan lagi."Ronald tiba-tiba terdiam. Kemudian, dia mengisyaratkan pada asistennya untuk keluar dari ruangan."Sheny, sampai kapan kamu mau buat onar begini?" gumamnya. Dia masih tidak mau percaya bahwa aku sudah meninggal. Dengan keras kepalanya, dia masih menganggap aku hanya berbuat onar.Dia menyuruh seseorang menghubungi ayahku untuk bertemu dengannya. Namun, ayahku menolak tanpa ragu sedikit pun."Kak Ronald, Kak Sheny nggak mungkin benar-benar meninggal, 'kan?" tanya Willianti dengan nada polos sambil menyandarkan tubuhnya ke pelukan Ronald dan berkedip manja. Tangan Ronald yang berada di bahunya tiba-tiba mengepal erat, membuat Willianti meringis kesakitan.Sambil berusaha terlihat tenang

    Last Updated : 2024-10-22
  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 8

    Perubahan ini terlalu mendadak, sehingga tidak ada yang sempat menghentikan Ronald. Ronald melihat cincin yang tergeletak di samping kotak abuku. Dulu, dia mengatakan bahwa cincin itu adalah cincin murahan.Cincin yang lain ada di tangannya, tapi dia tak pernah memakainya karena merasa malu. Dia tertawa dan menangis secara bersamaan, lalu jatuh terduduk di lantai sambil terus bergumam, "Sheny, kamu benar-benar kejam. Kamu malah menggunakan kematian untuk menghukumku."....Penampilan Ronald di pemakamanku menjadi berita viral di internet. Dia menutup diri dari dunia dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun.Aku melihatnya memunguti makanan dari tempat sampah, lalu memasukkannya ke mulut dengan tanpa sadar. Beberapa makanan itu masih ternodai oleh tanah dari pot bunga yang dipecahkannya, tetapi dia tidak peduli.Sambil makan, dia bergumam pelan, "Sheny, kenapa kamu belum pulang dan masak untukku?"Aku melayang di udara dan tidak tahu harus bagaimana bereaksi menanggapi pemandangan sep

    Last Updated : 2024-10-22
  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 9

    "Ibu, memang aku yang bersalah sama Sheny. Jangan diteruskan lagi!" Ronald akhirnya tersadarkan oleh hati nuraninya dan berusaha menarik ibunya untuk pergi. Saat mereka tiba di rumah, Willianti telah memasang gaya seolah-olah dia adalah Nyonya di rumah itu.Semua barang-barang yang kutinggalkan telah dibuang olehnya sampai habis. Pakaian milik Willianti memenuhi lemari yang dulu menjadi milikku dan Ronald."Kak Ronald, aku sudah buang semua barang-barang milik wanita penghibur itu. Mulai sekarang, aku dan anak kita yang akan menemanimu," kata Willianti dengan nada puas.Namun, tiba-tiba Ronald menjadi sangat marah. Dia melangkah ke depan dan menamparnya dengan keras. "Apa hakmu menyentuh barang-barangnya?"Willanti dan ibu mertuaku terpaku di tempat. Tidak ada yang berani maju untuk menenangkan Ronald. Ronald lalu melempar semua barang milik Willianti di hadapannya, lalu menanyakan di mana dia telah membuang barang-barangku."Ronald, ingat, anak dalam kandungan Willianti adalah anakmu!

    Last Updated : 2024-10-22
  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 10

    Ronald kembali kehilangan kendali. Dia menekan pedal gas hingga kandas untuk mencari ayahku. Ayahku yang tak bisa lagi menolaknya, akhirnya membawanya ke makamku. Kali ini, Ronald berlutut lebih cepat daripada ketika dia melamarku dengan air mata yang menggenang."Sheny, tunggulah aku. Setelah semua ini selesai, aku akan datang menemuimu!" katanya dengan penuh penyesalan.Ayahku hanya berdiri di samping sambil mengipasi dirinya dengan kipas tangan. Dia memandang Ronald yang mempermalukan dirinya sendiri dengan tatapan dingin.Tak lama kemudian, Ronald akhirnya mengetahui kebenarannya. Aku melihatnya tertawa dan menangis, hingga akhirnya dia membenturkan kepalanya ke tanah untuk meminta maaf padaku.Cinta yang datang terlambat, bahkan lebih tidak berharga daripada rumput liar."Bu, siapkan lamaran. Aku setuju untuk menikah," katanya dengan nada tegas sambil memegang erat ponselnya. Tak lama kemudian, Willianti menelepon dengan suara yang tersipu."Kak Ronald, ternyata kamu memang masih

    Last Updated : 2024-10-22
  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 1

    Ketika Ronald kembali, aku sedang membelai perutku yang mulai membesar. Di dalam sana ada anak kami. Sebenarnya, aku sedang bersiap-siap untuk memberitahunya kabar bahagia ini. Tak disangka, kebetulan sekali dia tiba-tiba pulang. Ini adalah pertama kalinya kami begitu kompak setelah 10 tahun pernikahan kami."Sayang, aku hamil!" Aku tersenyum bahagia, membayangkan dia akan menggendong dan memutar-mutarku seperti di drama-drama. Namun, bayangan itu tak terjadi. Dia memijat pelipisnya dengan ekspresi lelah."Sheny, Willianti butuh sumsum tulangmu." Dari nada bicaranya yang letih, aku bisa menebak siapa itu Willianti. Dia adalah wanita yang selalu dicintai Ronald, tetapi tidak pernah bisa dimilikinya. Willianti, wanita yang meninggalkannya untuk pria kaya ketika Ronald masih miskin, kini telah kembali.Dulu, ketika Ronald masih memulai usahanya dan sangat membutuhkan modal, aku bekerja sebagai wanita penghibur. Aku menemani para tamu hingga larut malam, bahkan sampai mengalami pendarahan

    Last Updated : 2024-10-22
  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 2

    Aku tiba-tiba merasa takut. Mungkin Ronald memang tidak pernah mencintaiku. Suaranya yang serak menyiratkan kelembutan yang tidak pernah kudengar sebelumnya. "Jangan bicara aneh-aneh. Aku suamimu, mana mungkin aku nggak mencintaimu?"Indah sekali. Aku membawa harapan kecil ini dan tenggelam dalam mimpi yang dalam ........Operasinya berjalan lancar dan Willianti akhirnya selamat. Namun, aku telah berubah menjadi roh yang kesepian dan bahkan tidak sanggup menyelamatkan anakku. Bayiku bahkan belum terbentuk sepenuhnya. Dia hanya sebuah embrio kecil tak bernyawa yang meninggalkanku sendirian sebagai hantu di dunia ini.Mungkin keberuntunganku telah habis sejak aku bertemu dengan Ronald. Karena itulah, aku mati di atas meja operasi dengan membawa serta bayi yang tak sempat melihat dunia ini!Benar, di dalam perutku memang ada seorang bayi! Aku benci sekali dengan mereka ... orang-orang kejam yang membunuh anakku dan para dokter tak berperasaan yang menyembunyikan kebenaran!Ronald mencium

    Last Updated : 2024-10-22
  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 3

    Ronald, kamu menganggap semua ini bawa sial ya? Itu istri dan anakmu sendiri!Aku hanya bisa menyaksikan dengan penuh penyesalan. Ingin sekali rasanya aku meraih kerah bajunya untuk bertanya, tetapi aku hanya bisa menjadi penonton yang malang.Dokter mencegatnya dan memintanya untuk membayar biaya kremasi, tapi ibu mertuaku langsung marah. "Lihatlah rumah sakit nggak bermoral ini! Kalian malah mungut biaya sembarangan sama kami. Ini jelas-jelas pemerasan!"Ronald mengerutkan keningnya dengan samar-samar, tapi aku sangat mengenal setiap ekspresinya. Ini adalah tanda bahwa dia merasa jijik. Tak kusangka, ternyata dia juga bisa merasa jijik pada ibunya sendiri.Sekarang ini, uang bukan lagi masalah bagi Ronald. Dia hanya ingin menyelesaikan semuanya secepatnya. Oleh karena itu, dia hanya mengeluarkan beberapa lembar uang kertas tanpa memedulikan siapa yang dibayarnya."Pak Ronald, mengenai Bu Sheny ...."Sesuai dugaan, Ronald lagi-lagi memotong perkataan dokter, "Aku nggak punya kesabaran

    Last Updated : 2024-10-22

Latest chapter

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 10

    Ronald kembali kehilangan kendali. Dia menekan pedal gas hingga kandas untuk mencari ayahku. Ayahku yang tak bisa lagi menolaknya, akhirnya membawanya ke makamku. Kali ini, Ronald berlutut lebih cepat daripada ketika dia melamarku dengan air mata yang menggenang."Sheny, tunggulah aku. Setelah semua ini selesai, aku akan datang menemuimu!" katanya dengan penuh penyesalan.Ayahku hanya berdiri di samping sambil mengipasi dirinya dengan kipas tangan. Dia memandang Ronald yang mempermalukan dirinya sendiri dengan tatapan dingin.Tak lama kemudian, Ronald akhirnya mengetahui kebenarannya. Aku melihatnya tertawa dan menangis, hingga akhirnya dia membenturkan kepalanya ke tanah untuk meminta maaf padaku.Cinta yang datang terlambat, bahkan lebih tidak berharga daripada rumput liar."Bu, siapkan lamaran. Aku setuju untuk menikah," katanya dengan nada tegas sambil memegang erat ponselnya. Tak lama kemudian, Willianti menelepon dengan suara yang tersipu."Kak Ronald, ternyata kamu memang masih

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 9

    "Ibu, memang aku yang bersalah sama Sheny. Jangan diteruskan lagi!" Ronald akhirnya tersadarkan oleh hati nuraninya dan berusaha menarik ibunya untuk pergi. Saat mereka tiba di rumah, Willianti telah memasang gaya seolah-olah dia adalah Nyonya di rumah itu.Semua barang-barang yang kutinggalkan telah dibuang olehnya sampai habis. Pakaian milik Willianti memenuhi lemari yang dulu menjadi milikku dan Ronald."Kak Ronald, aku sudah buang semua barang-barang milik wanita penghibur itu. Mulai sekarang, aku dan anak kita yang akan menemanimu," kata Willianti dengan nada puas.Namun, tiba-tiba Ronald menjadi sangat marah. Dia melangkah ke depan dan menamparnya dengan keras. "Apa hakmu menyentuh barang-barangnya?"Willanti dan ibu mertuaku terpaku di tempat. Tidak ada yang berani maju untuk menenangkan Ronald. Ronald lalu melempar semua barang milik Willianti di hadapannya, lalu menanyakan di mana dia telah membuang barang-barangku."Ronald, ingat, anak dalam kandungan Willianti adalah anakmu!

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 8

    Perubahan ini terlalu mendadak, sehingga tidak ada yang sempat menghentikan Ronald. Ronald melihat cincin yang tergeletak di samping kotak abuku. Dulu, dia mengatakan bahwa cincin itu adalah cincin murahan.Cincin yang lain ada di tangannya, tapi dia tak pernah memakainya karena merasa malu. Dia tertawa dan menangis secara bersamaan, lalu jatuh terduduk di lantai sambil terus bergumam, "Sheny, kamu benar-benar kejam. Kamu malah menggunakan kematian untuk menghukumku."....Penampilan Ronald di pemakamanku menjadi berita viral di internet. Dia menutup diri dari dunia dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun.Aku melihatnya memunguti makanan dari tempat sampah, lalu memasukkannya ke mulut dengan tanpa sadar. Beberapa makanan itu masih ternodai oleh tanah dari pot bunga yang dipecahkannya, tetapi dia tidak peduli.Sambil makan, dia bergumam pelan, "Sheny, kenapa kamu belum pulang dan masak untukku?"Aku melayang di udara dan tidak tahu harus bagaimana bereaksi menanggapi pemandangan sep

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 7

    "Sudah kubilang, ganti dengan makanan dari restoran yang dulu!" Ronald meluapkan kemarahannya yang tak berdasar kepada asistennya. Lantaran tidak bisa menahan diri lagi, asisten itu akhirnya berkata jujur."Pak Ronald, makanan yang dulu itu dimasak Bu Sheny. Dia sudah lama nggak mengirimkan makanan lagi."Ronald tiba-tiba terdiam. Kemudian, dia mengisyaratkan pada asistennya untuk keluar dari ruangan."Sheny, sampai kapan kamu mau buat onar begini?" gumamnya. Dia masih tidak mau percaya bahwa aku sudah meninggal. Dengan keras kepalanya, dia masih menganggap aku hanya berbuat onar.Dia menyuruh seseorang menghubungi ayahku untuk bertemu dengannya. Namun, ayahku menolak tanpa ragu sedikit pun."Kak Ronald, Kak Sheny nggak mungkin benar-benar meninggal, 'kan?" tanya Willianti dengan nada polos sambil menyandarkan tubuhnya ke pelukan Ronald dan berkedip manja. Tangan Ronald yang berada di bahunya tiba-tiba mengepal erat, membuat Willianti meringis kesakitan.Sambil berusaha terlihat tenang

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 6

    Mungkin aku salah melihat. Mana mungkin Ronald merasa bahagia karena aku?"Kak Ronald, sebaiknya aku pergi saja. Jangan sampai Kak Sheny salah paham melihat kita," kata Willianti. Melihat Ronald tidak merespons, dia kembali memberikan tekanan pada Ronald.Mata Ronald bergerak sedikit, lalu dia merangkul Willianti dengan lebih erat dan mencium keningnya dengan lembut."Tenang saja, dia nggak akan berani ngelakuin apa pun."Melihat ekspresi percaya diri Ronald membuatku geram. Tiba-tiba, terdengar suara pintu terbuka dan aku pun terpaku.Rumah ini dibeli oleh ayahku pada tahun pertama pernikahan kami. Dia takut aku dipandang rendah oleh keluarga mertuaku, jadi dia menghabiskan sebagian besar tabungannya untuk membelikan kami rumah ini. Selain aku dan Ronald, hanya ayahku yang punya kunci rumah.Sekarang aku sudah tiada, jadi satu-satunya yang mungkin datang adalah ayahku!Aku mencoba untuk mendorong Ronald, tapi tentu saja usahaku itu sia-sia. Aku tidak peduli bagaimana dia memperlakukan

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 5

    Mendengar ibu mertuaku menghina ayahku, kemarahan membuncah di dadaku. Ronald masih tetap diam, tetap dia membiarkan ibunya menekan tombol telepon.Nada dering yang tidak asing pun terdengar. Itu adalah rekaman dari ulang tahunku yang ke-18. Tak kusangka ayahku menggunakan rekaman itu sebagai nada deringnya. Ironisnya, aku telah memutuskan hubungan dengan ayahku demi Ronald. Selama bertahun-tahun, aku tidak pernah meneleponnya sekali pun."Kalau kamu mau putrimu hidup dengan baik, segera kirim uangnya," kata ibu mertuaku.....Kasih sayang orang tua memang paling mulia di dunia ini. Ayahku segera mentransfer uangnya dalam sekejap. Hanya ada satu pesan yang menyertai bukti transfer itu.[ Cintailah dia lebih banyak lagi. ]Aku tidak bisa lagi menahan tangisku dan meraung sejadi-jadinya. Selama sepuluh tahun ini, aku telah mengecewakan orang tuaku.Mungkin Ronald tersadar oleh hati nuraninya. Setelah berpikir lama, dia mengirimkan pesan suara padaku. Dengan suara rendah dan nada memerint

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 4

    Aku melayang di udara, melihat jelas semua keburukan Ronald dengan perasaan pahit yang menggenang di dadaku. Ronald, ponsel yang dulu selalu siaga untukmu kini tak akan pernah lagi ada yang menjawabnya.....Ronald sibuk dengan acara bisnisnya dan sudah beberapa hari berturut-turut menolak ajakan makan malam dari Willianti. Dalam acara bisnis itu, semua yang hadir adalah orang yang pintar mengorek informasi tanpa menanyakan secara terus terang."Sudah hampir jam 10 malam, kenapa belum ada telepon dari istrimu?" tanya seseorang sambil bercanda dengan Ronald. Teman-teman bisnisnya tahu bahwa Ronald memiliki istri galak yang selalu menelepon untuk mengecek keberadaannya setiap jam 9 malam.Mendengar hal itu, aku hanya bisa tertawa getir. Dengan sifatku yang seperti itu, tidak heran jika Ronald tidak menyukaiku. Namun, kenapa harus anakku yang menjadi korban?Gerakan tangan Ronald yang memegang gelas wine terhenti. Mungkin dia juga teringat masa-masa ketika aku selalu mengeceknya. Namun un

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 3

    Ronald, kamu menganggap semua ini bawa sial ya? Itu istri dan anakmu sendiri!Aku hanya bisa menyaksikan dengan penuh penyesalan. Ingin sekali rasanya aku meraih kerah bajunya untuk bertanya, tetapi aku hanya bisa menjadi penonton yang malang.Dokter mencegatnya dan memintanya untuk membayar biaya kremasi, tapi ibu mertuaku langsung marah. "Lihatlah rumah sakit nggak bermoral ini! Kalian malah mungut biaya sembarangan sama kami. Ini jelas-jelas pemerasan!"Ronald mengerutkan keningnya dengan samar-samar, tapi aku sangat mengenal setiap ekspresinya. Ini adalah tanda bahwa dia merasa jijik. Tak kusangka, ternyata dia juga bisa merasa jijik pada ibunya sendiri.Sekarang ini, uang bukan lagi masalah bagi Ronald. Dia hanya ingin menyelesaikan semuanya secepatnya. Oleh karena itu, dia hanya mengeluarkan beberapa lembar uang kertas tanpa memedulikan siapa yang dibayarnya."Pak Ronald, mengenai Bu Sheny ...."Sesuai dugaan, Ronald lagi-lagi memotong perkataan dokter, "Aku nggak punya kesabaran

  • Baru Dicintai Suami Setelah Meninggal   Bab 2

    Aku tiba-tiba merasa takut. Mungkin Ronald memang tidak pernah mencintaiku. Suaranya yang serak menyiratkan kelembutan yang tidak pernah kudengar sebelumnya. "Jangan bicara aneh-aneh. Aku suamimu, mana mungkin aku nggak mencintaimu?"Indah sekali. Aku membawa harapan kecil ini dan tenggelam dalam mimpi yang dalam ........Operasinya berjalan lancar dan Willianti akhirnya selamat. Namun, aku telah berubah menjadi roh yang kesepian dan bahkan tidak sanggup menyelamatkan anakku. Bayiku bahkan belum terbentuk sepenuhnya. Dia hanya sebuah embrio kecil tak bernyawa yang meninggalkanku sendirian sebagai hantu di dunia ini.Mungkin keberuntunganku telah habis sejak aku bertemu dengan Ronald. Karena itulah, aku mati di atas meja operasi dengan membawa serta bayi yang tak sempat melihat dunia ini!Benar, di dalam perutku memang ada seorang bayi! Aku benci sekali dengan mereka ... orang-orang kejam yang membunuh anakku dan para dokter tak berperasaan yang menyembunyikan kebenaran!Ronald mencium

DMCA.com Protection Status