Share

Bab 68

MATAHARI belum lagi tenggelam sempurna di ufuk barat. Namun hawa dingin mencucuk tulang sudah menyungkupi seantero kaki Gunung Kampud.

Di beberapa tempat bahkan tampak kabut mengambang di udara senja. Hewan-hewan malam pun mulai unjuk suara. Walau masih terdengar perlahan, seolah malu-malu.

Sesore itu Sitadewi sudah unjuk diri di kajaliran yang ada di Penginapan Sekarwangi. Tak biasanya ia datang ke sana sebelum gelap datang.

Denyut kajaliran baru mulai terasa saat malam telah benar-benar kelam. Sebelum itu, para jalir lebih suka menghabiskan waktu mereka di dalam kamar masing-masing.

“Tumben, Sita?” tegur salah seorang wanita pekerja penginapan begitu melihat kemunculan gadis itu.

Yang ditegur hanya tersenyum manis. Tak menanggapi sepatah kata pun. Langkahnya diteruskan menuju ke satu ruangan kecil di sudut penginapan. Tempat di mana Ki Palakrama biasa berada.

Perempuan itu ingin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status