Share

Bab 39

Ekspresi Afkar tampak dingin. Matanya berkilat.

Saat ini, seorang pembunuh sontak menyerbu dan hendak menikam perut Afkar. Gerakannya sangat gesit. Jelas, mereka adalah pembunuh yang terlatih.

Sayangnya, manusia biasa seperti mereka pasti punya batas tertentu. Mereka berbeda dengan Afkar yang memiliki energi naga.

Selain itu, Afkar tidak pernah berhenti berlatih Mantra Roh Naga selama beberapa hari ini. Selain fisiknya yang makin kuat, dia telah menguasai beberapa keterampilan membunuh sekarang.

Dalam sekejap, Afkar berhasil meraih pergelangan tangan pembunuh itu. Dia mengerahkan tenaga hingga meremukkan tulang tangan lawan. Seketika, belati terjatuh dan direbut oleh Afkar.

Jleb! Belati itu menembus tenggorokan si pembunuh. Rasa sakit pada tangan membuatnya ingin berteriak, tetapi tidak bisa.

Pembunuh itu pun membelalakkan matanya menyaksikan darah bercucuran dari lehernya. Seluruh wajahnya dipenuhi keengganan dan ketakutan akan kematian!

"Sstt! Jangan teriak! Nanti putriku bangun!" uc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status