Share

Bab 38

"Halo."

"Halo, Kak. Ini aku, Alfi."

Mataku melebar saat menerima panggilan darinya.

"Oh, iya! Ada apa?"

Megan berbisik, bertanya siapa yang menelponku. Kusuruh bocah itu keluar sebentar, karena jangan sampai ia mendengar penolakan dari Alfi.

"Halo, iya, Fi. Kenapa?" tanyaku.

"Bapak setuju, Kak. Aku akan menikahi Megan."

"Serius?"

"Iya, tapi ada syaratnya."

Aku mengerutkan kening. Syarat apalagi?

"Kenapa harus ada syarat? Ini sudah menjadi kewajiban kamu. Berani berbuat, berani bertanggung jawab!"

Tak ada jawaban dari seberang sana.

"Kakak beneran mau ngasih jabatan mandor ke aku, kan?"

"Tentu. Asal kamu tidak menyakiti Megan."

"Baik, Kak. Aku akan melamar Megan."

"Tentang syarat tadi?"

"Nggak papa, Kak. Hehe."

Aneh! Sepertinya ia memang masih ragu akan menikahi Megan. Kuhubungi Nur untuk memberitahunya.

"Assalamu'alaikum, Kak."

"Wa'alaikum salam, Nur. Kakak punya kabar bagus."

"Apa itu, Kak?"

"Alfi bersedia menikahi Megan."

"Serius, Kak?"

"Huum."

"Ya sudah, minggu nanti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status