Share

Bab 44

"Pa, jangan gitu, dong! Kasian Mas Uji, nanti tertekan," ucapku sambil menarik ujung baju Papa. 

"Papa percaya, kalau Uji bisa membahagiakan Raina sepenuhnya. Kita kan udah kenal dekat. Agamanya pun alhamdulillah, gak kaya..." 

Ampun Papa! Kini beliau tengah melirik Mas Arga, benar-benar mirip emak tiri yang lagi nyinyirin anaknya! 

Papa emang termasuk dekat denganku, dulu kami sampai harus berantem dulu hanya karena aku akan menikah dengan Mas Arga. Meskipun lambat laun sikapnya berubah menjadi lembut, namun kini harus menelan pil kecewa lagi. Papa, maafkan aku! 

Mama yang berada di luar pun masuk, terheran dengan kami yang tengah berdiri mematung. 

"Kalian kenapa?" 

"Lho, kok Mama masuk? Megan mana?" tanya Papa.

"Ya lagi sama orang tuanya lah, Pa!" 

Mas Arga terlihat canggung sekali berada di antara kami. Apalagi selanjutnya Mama dan Papa mengajak ngobrol Mas Uji. Makin-makin lah ia! 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status