Share

Bab 26

Esok pagi.

Aku bangun lebih awal, lalu menyiapkan sarapan kami. Niatnya, hari ini aku akan mengecek toko cabangku yang lain.

Setelah beberapa hari sibuk dengan urusan sendiri dan mempercayakannya pada Indah, akhirnya hari ini mulai berkeliling.

"Masak apa, Kak?" tanya Nur.

"Nasi goreng spesial, dong. Kesukaan Mama."

Mama tersenyum seraya menggulung rambutnya. Semalam kami begadang, membahas tentang pesan yang masuk ke ponselku.

"Mama baru bangun?" tanya Nur.

Mama tersipu malu, karena tak biasanya beliau bangun siang seperti ini.

"Iya. Semalam kakakmu ngajak Mama begadang. Jadi deh bangun sesiang ini," ucap Mama sambil terkekeh.

"Wah, sudah pada bangun." Megan datang sambil memegangi perutnya.

Aku hanya diam. Biarkan saja jika ia berpikir aku tak dewasa, hanya saja, amarah dalam dada soal dia yang mau menggugurkan kandungannya masih ada.

"Papa jadi pergi?" tanyaku pada apa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Papa mengangguk sambil meminum teh manis.

"Mungkin selama tig
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status