Share

Bab 27

"Kamu siapa?"

"Saya adalah adik Kak Shelina, Bu."

Aku terperanjat. Dia, adiknya Shelina?

"Kamu serius?"

Arum mengangguk.

"Kenapa kamu baru bilang sekarang?"

"Saya baru tahu minggu kemarin, Bu. Itupun karena saya selama ini kabur dari rumah."

"Kabur?"

Arum mengangguk.

"Mama terlalu pilih kasih pada Kak Lina. Aku selalu merasa diasingkan. Lelah, pasti. Apalagi, Kak Shelina selalu dapat yang terbaik, sedangkan saya mendapat yang buruk."

"Kamu tahu dari siapa, kalau saya ada masalah degan Shelina?"

"Kemarin saya pulang dan mendengar semuanya. Kak Shelina menangis di rumah Mama dan menyebut nama Ibu. Saya juga melihat foto yang ditunjukkan oleh Kak Lina. Mereka berencana untuk mengirim santet ke Ibu."

"Apa?!"

Sungguh aku tak habis pikir dengan Shelina. Kenapa ia bisa berbuat demikian? Apakah karena ketahuan tentang kehamilannya itu?

"Lalu, kenapa kamu ingin keluar?" tanyaku.

"Saya nggak enak, Bu. Kakak saya menjadi benalu di rumah tangga Ibu. Saya malu."

Aku berdiri, lalu meme
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status