Share

Bagian 95

"Apa yang kau lihat, Neenash?" cecar Pangeran Sallac.

"Benang cahaya. Persis seperti yang dikatakan Lady Cherrie dari kalung ini. Saat aku memusatkan pikiran, benang cahaya terlihat," sahut Lady Neenash sembari menunjuk ke depan.

Pangeran Sallac mengerutkan kening. Beberapa kali dia memicingkan mata, juga berkedip. Namun, benang cahaya yang dimaksud sang kekasih tak tertangkap pandangan.

Louvi yang mengerti kebingungan Pangeran Sallac terkekeh. Tak ayal, Pangeran Sallac mendelik tajam karena merasa diremehkan. Dia hampir saja mencengkeram kerah jubah si pendeta. Beruntung, Lady Neenash sudah memperingatkan dengan lirikan mata.

"Jangan berbuat kasar kepada Tuan Louvi, Sallac," desis gadis itu tajam.

"Aku hanya kesal karena dia mencoba meremehkanku," gerutu Pangeran Sallac.

"Saya tidak meremehkan Anda, Yang Mulia. Sebenarnya, saya juga tidak bisa melihat benang cahaya yang dimaksud Lady Neenash. Sepertinya, hanya bisa dilihat saintess," kilah Louvi.

"Kau tertawa, Pendeta! Aku jelas-jel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status