Share

Bagian 92

Lady Neenash tersadar saat berada di depan altar kuil tua. Dia refleks bersiaga saat melihat pria tak dikenal berdiri di sebelahnya. Telapak tangannya sudah siap melepaskan belasan belati es sebagai bentuk pertahanan diri.

Sebagai putri dari pahlawan perang, Lady Neenash memang memiliki kesiagaan melebihi gadis bangsawan rata-rata. Sebelumnya, dia tengah tidur nyenyak dalam tenda. Namun, tiba-tiba sudah berada di ruangan yang terlihat seperti kuil bersama orang asing. Satu-satunya dugaan yang muncul dalam benaknya tentu sebuah penculikan.

"Tenanglah, Nak. Aku tidak akan menyakitimu," tutur pria asing itu.

"Bagaimana saya bisa percaya itu? Seorang penjahat tidak mungkin mengaku begitu saja. Lalu, di mana teman-teman saya? Atau jangan-jangan Anda melukai mereka?" cecar Lady Neenash.

Dia urung menggunakan belati es. Kini, Lady Neenash menggenggam pedang dari es yang begitu indah. Matanya menatap nyalang, siap menerkam musuh di hadapan.

"Teman-temanmu ada di luar. Mereka tak boleh masuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status