Share

Kedatangan Wahyu

Mataku membola saat melihat seseorang yang berdiri di hadapanku. Rasa khawatir kembali merasuki hati.

Mau apa lagi dia kamari? Tak cukupkah rasa sakit yang telah dia beri padaku?

"Mau apa kamu datang lagi kemari?" Ketusku.

Mas Wahyu tersenyum menyeringai lalu masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak ada sopan-sopannya.

"Mau marah karena aku masuk rumahmu begitu saja?"ucap Mas Wahyu lalu menjatuhkan bobot di kursi tanpa rasa bersalah.

Kemana urat malunya? Dasar lelaki tak punya pikiran.

Aku menyilangkan kedua tangan di dada sambil menatap tajam ke arahnya. Tak ada lagi rasa hormat. Seperti saat masih tinggal bersama. Rasa itu telah mati dengan sendirinya.

"Buatkan aku minum,Lan. Suami datang bukan di siapkan minuman tapi justru menyambutnya dengan wajah masam." Tangannya menyalakan rokok lalu mulai menghisapnya.

"Suami macam apa yang memberi nafkah tak layak pada istrinya?"ketusku.

Mas Wahyu menatapku tajam. Kaget mungkin dengan ucapanku. Belum pernah aku menjawab dengan nada tinggi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status