Share

Pov Bagus

Aku duduk di teras ditemani kopi dan bolu rasa keju. Bik Darmi yang menyiapkan. Siapa lagi kalau bukan beliau. Beginilah nasib seorang duda.

Hidup sendiri membuat semua keperluanku selalu di siapkan asisten rumah tangga. Keperluan makan atau sekedar membuat kopi. Tidak sampai menyiapkan baju ganti. Ya, karena itu tugas istri bukan asisten rumah tangga.

"Papa, kapan Kak Ana main cini lagi?" tanya putriku yang tiba-tiba sudah ada di sebelahku.

Kak Ana adalah nama anak Wulan. Diana tapi Naura lebih suka memanggilnya dengan sebutan Ana. Mungkin lebih mudah untuk diucapkan.

Kami pernah bertemu dialun-alun. Waktu itu Diana dan Naura meminta balon yang sama. Namun hanya tinggal satu. Diana dengan senang hati memberikan balon itu pada Naura. Lalu keduanya, bermain bersama. Sungguh pemandangan itu sangat ku rindukan.

Putriku sangat cocok dengan Diana. Senyum yang dulu hilang kini hadir lagi. Dan itu semua berkat Diana.

Setelah kejadian Diana hampir kutabrak kala itu. Rasa penasaran membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status