Share

Bad Blood
Bad Blood
Penulis: Jaeho Love

Prolog

Penulis: Jaeho Love
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-04 20:42:58

“Kau akan bertemu dengannya sesegera mungkin. Dialah belahan jiwamu yang sesungguhnya.”

Mata itu menatap bayi yang terpejam didepannya. Mata hitamnya menerawang jauh melihat wajah lelap milik bayi itu. 

“Apakah dia akan menjadi istriku?” tanya sosok pemuda yang masih terus menatap bayi yang terlelap dalam boxnya itu. 

“Tentu saja. Kau takkan pernah bisa menghabiskan sisa hidupmu kecuali dengannya.” Ucap sang wanita tua yang berdiri dibelakang pemuda itu. 

“Jadi aku harus menjadikannya istri?” tanyanya datar. 

Sang wanita tua mendekatkan bibirnya tepat disamping telinga pemuda yang berdiri didepannya. “Suatu hari ia akan datang padamu dan menjadi istrimu. Kau tenang saja.”

...

Vampir adalah sejenis makhluk yang hidup dengan cara menghisap darah manusia dan atau bahkan hewan sekalipun. Vampir telah ada selama beberapa abad silam, namun, keberadaan Vampir ini baru mulai dipercaya dan ditakuti sejak abad ke-11 silam. Makhluk ini menjadi begitu ditakuti karena makhluk ini merupakan bangsa makhluk yang selalu berevolusi dan hidup abadi. Namun, tentunya makhluk ini tidak begitu saja muncul dan ditangkap dengan mudah di hadapan manusia.

Terlahir dari legenda kegelapan, makhluk penghisap ini menjadi mitos yang paling ditakuti pada abadnya. Berbagai mitos datang silih berganti seiring dengan rumor beredarnya vampir dalam dunia nyata. 

Cermin, Bawang putih, Kelelawar, Malam hari, keabadian...

Dan darah. 

Semuanya begitu lekat merekat pada sosok bertubuh dingin itu. 

Dari mana asalnya dan bagaimana terciptanya makhluk itu, tak ada yang tahu. Fakta lain menyebutkan bahwa vampir sesungguhnya tak memiliki kemampuan untuk berenang, namun mereka dapat terbang layaknya burung dilangit.

Percayakah?

Mungkin sebagian akan berkata iya, mungkin saja tidak. 

Mereka adalah sosok dingin yang memiliki sejuta kenangan pahit dalam hidupnya. Tak ada yang bisa menerima kehadiran mereka, karena mereka hanya bergerak sesuai insting. Tak ada yang berani mendekatinya karena takut darah mereka akan dihisap habis. 

Tapi apakah benar?

Vampir dapat membuat mangsanya terhipnotis oleh mata merahnya yang tajam. Ia bisa berubah menjadi hewan apa saja untuk mengelabuhi mangsanya. 

Namun satu hal yang harus benar-benar diketahui, Vampir tetaplah mahkluk yang telah tercipta. Kehadirannya sudah tergaris dalam buku takdir, dan pada kenyataannya mereka hanya makhluk dingin yang kesepian. Kegundahannya mereka salurkan dalam tidur dibawah sinar matahari. Setiap kali mata itu terpejam, maka disanalah ketenangan bagi mereka. Malam tak mengijinkan mereka untuk beristirahat karena itu bukan saatnya. 

...

“Kakak, apakah masih lama perjalanannya?"

Seorang wanita bermata abu-abu nampak tersenyum ke arah sang adik kembar yang tertidur dalam pangkuannya. Meski mereka adalah saudara yang lahir disaat bersamaan, namun disinilah perannya sebagai si sulung bermain. Dengan lembut tangannya membelai surai hitam rambut sang adik. Mata hazel miliknya begitu sayu ditatapnya. 

“Belum. Mungkin sebentar lagi.”

Sang adik menaikkan selimut bermotif bunga-bunga miliknya. Dalam pelukannya, sebuah boneka berbentuk musang putih dengan setia digenggamnya. Guncangan kereta kuda yang menghantar kedua bersaudara ini ke pinggir kota Last Town menjadi sebuah bukti bahwa saat ini mereka tak dalam keadaan tenang. 

“Siapa yang menyangka bangsawan muda tampan itu yang mendapatkan semuanya.”

“Aku tak menyangka bahwa hunian kita bisa tergusur oleh mereka. Sungguh orang-orang keji mereka!” teriakan bersahutan didalam kereta kuda panjang itu. Orang –orang terduduk bersama bawaan dan juga anak-anak mereka. Wajah lelah dan emosi ditengah malam menjadi gambaran tersendiri bagi mereka. Bagaimana tidak, dalam satu malam, rumah yang sudah mereka huni selama puluhan tahun harus tergusur karena sebuah perjanjian konyol antara pemimpin kota Last Town yang telah wafat dengan salah satu kelompok bangsawan.

Jejeran pohon pinus yang menjadi perbatasan antara pinggir dengan jantung kota Last Town menjadi pemadangan terakhir dimana para penduduk lama bisa melihat sisa bangunan rumah mereka. 

Saat kereta kuda membawa mereka semua melewati hutan, tak ada lagi yang tersisa. Semuanya telah tertutup oleh rindangnya pepohonan yang nampak berkabut malam itu. 

“Aku harap mereka menjaga rumahku dengan baik.” Ucap salah seorang ibu muda yang terduduk sambil menggendong bayi ditangannya. 

“Ya, aku harap juga begitu.” 

Gadis kecil yang memiliki mata hazel itu pun dengan setia menjadi pendengar para tetangga yang merupakan penduduk lama disana, termasuk dirinya. Hatinya seketika gundah saat beberapa jam yang lalu orang tua asuh mereka mengatakan bahwa seluruh penghuni jantung kota Last Town harus sesegera mungkin pergi meninggalkan rumah mereka. 

Memang ada sebuah kompensasi, namun apalah arti sebuah uang kalau tak bisa mengembalikkan kenangan mereka. Seperti itulah perasaannya. 

“Apa yang kau pikirkan..?”

Gadis mungil itu mendongakkan kepalanya. Mata sang kakak yang langsung bertemu pandangan dengannya selalu membuat hatinya tenang. Namun tetap saja ia bergeming. Mayya kecil lebih memilih untuk terdiam membisu. 

Tak ada kata sampai mereka benar-benar sampai disebuah pemukiman kecil dipinggiran kota. Itulah salah satu kompensasi mereka selain uang yang diberikan. Kelompok bangsawan itu begitu mulia hingga mampu menghambukan uang mereka hanya untuk memikirkan nasib penduduk lama. 

Mereka yang sampai disana terlihat takjub. Pemukiman itu memang kecil, namun sangat asri dan nyaman. Beberapa bahkan ada yang sengaja mengabadikannya dengan menuliskannya pada sebuah jurnal. 

“Ini pakaian selimutmu.” Tubuh sang kakak yang jauh lebih tinggi darinya membungkus tubuh kecil Mayya dengan selimut tipisnya. Sama halnya seperti penduduk yang lain, sang kakak juga terlihat terpesona dengan rumah baru mereka. 

Namun tidak dengan Mayya. Mata kecil milik gadis itu nampak jauh menerawang kemana setelah ini hidup mereka akan berjalan. Dirinya sudah terbiasa hidup didalam lingkungan jantung kota Last Town, sulit baginya untuk beradaptasi. Apalagi sebagian teman bermainnya memilih untuk menerima uang saja dan pindah ke kota lain.

“Mayya, tenang saja semua akan baik-baik saja.” sang kakak menggenggam tangan adiknya dan membimbingnya masuk ke dalam rumah baru mereka. 

Inilah kehidupannya, disana ia akan memulai semuanya. 

Bab terkait

  • Bad Blood   Bab 1

    PERMULAANKata orang, tetesan air hujan yang turun pertama kali membasahi tanah di bumi merupakan air mata yang diteteskan oleh Dewi di langit. Hujan yang identik dengan awan yang menggelap menjadi penggambaran rasa hati yang dipendam oleh sang Dewi. Ketika sang Dewi bersedih, maka para peri akan setia mengelilingi hingga sang Dewi kembali ceria. Namun apakah sama jika sang Dewi memilih untuk turun ke bumi dan menjalani kehidupannya sebagai kaum hawa. Tentu para peri takkan bisa mendampingi sang Dewi saat berada di tanah bumi. Keberadaan mereka rentan akan hawa nafsu manusia yang bisa membinasakan kaumnya.Sang Dewi yang memilih untuk turun ke bumi dan mengejar cintanya harus rela hidup seperti layaknya orang biasa. Tanpa keistimewaan, tanpa sanjungan, tanpa hiburan. Hanya kecantikan paras wajahnya-lah yang ia bawa hingga menjadi manusia. Akan tetapi hal itulah yang membuatnya terperangkap. Nafsu manusia yang terkadang tak terkendali menjebaknya hingga

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Bad Blood   Bab 2

    Setelahnya, lelaki itu berbalik. Mata merahnya menatap para pengikutnya dengan tatapan menusuk. Mata sipitnya layaknya seorang yang berasal dari tanah Asia menjadi daya tarik tersendiri dari wajahnya. Lelaki itu menyeramkan sekaligus tampan, begitulah tatapan para pengikut wanitanya yang masih setia memandangi Tuan mereka. “Tetaplah setia, maka kalian akan kupastikan selalu aman.” Janjinya.Kedua dunia yang berbeda, namun tak ada yang tahu bahwa mereka memliki jalan takdir yang sama. Lelaki itu boleh saja memiliki rencana. Tetapi, diatasnya ada yang lebih bisa mengatur itu semua. Dan tanpa ia sadari janjinya itu akan terulang dimasa yang akan datang. Janji itu akan menjadi sumpah yang tak terbantahkan oleh siapapun. Janji itu pula yang akan membawanya pada belahan jiwanya yang entah berada dimana. “Kalian makhluk tak berjiwa, kita akan menyatukan kekuatan untuk melawan para manusia. Mereka makhluk l

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Bad Blood   Bab 3

    MATAHARIDi sebuah ruang yang gelap, sosok-sosok itu berjalan bak bala tentara yang siap berperang. Hanya sebuah obor yang dipasang di setiap dinding bata hitam yang menjadi penerangan satu-satunya lorong-lorong itu. Sepasang kaki-kaki itu berjalan senada satu sama lainnya. Tepat berada di depan mereka, sosok pria besar menjadi pemimpin jalannya mereka “Wanita itu harus kutemukan, harus!” Entah terdengar seperti apa kalimat yang baru saja tercetus dari bibir sang pemimpin itu. mata merahnya menyala penuh tekad yang kuat. Pundaknya yang tegak menyiratkan betapa kerasnya kepala pria itu. Ia harus segera menemukan apa yang ia inginkan, kalau tidak ia akan berbuat lebih jauh dari ini. “Tapi, Tuan.. selama wanita itu masih bersama bayinya, kita tidak akan pernah menemukannya.” Sela salah seorang pengikutnya yang merupakan kaki tangannya. Sejujurnya ia takut melakukan hal itu. Namun itu harus dil

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Bad Blood   Bab 4

    VAMPIREVampir adalah makhluk yang paling dingin. Mereka tak pernah merasakan kehangatan karena mereka makhluk berdarah dingin. Selama hidupnya, mereka hanya bertahan untuk berburu makanan. Darah segar menjadi penghidupan bagi mereka. Dengan taring tajamnya, mereka menusukkan tajam ke salah satu mangsa mereka. Tidak sampai tewas, hanya sampai dahaga mereka terpenuhi. Namun dibalik ke seraman mereka, ada satu yang tak pernah disadari. Mereka membutuhkan sesuatu yang lain untuk bertahan, mereka membutuhkan sesuatu untuk tujuan mereka hidup. Berburu dan meminum darah, tak bisa begitu saja memenuhi lembaran hidup mereka yang panjang.Cinta.Penggambaran yang luas untuk kehidupan mereka yang bahkan bisa hidup sampai ratusan tahun. Mereka tidak bisa mengandalkan hukum rimba untuk menjadikannya seorang pemimpin. Vampir butuh manusia. Meski dimata Vampir manusia adalah makhluk yang rapuh, makhluk yang hanya bertahan hidup tak sampai dari usia para Vampir, namun

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Bad Blood   Bab 5

    PERTEMUANBanyak yang berkata bahwa setelah pertemuan pertama, akan ada pertemuan yang lainnya. Kalau memang begitu adanya, maka kau akan selalu bertemu dengan orang itu dalam suatu hubungan.“Kami adalah vampir. Lebih baik kau pergi.” Ketus Rowman.Mata hazel Mayya membesar. Lagi, ia harus berurusan dengan orang aneh yang lainnya. Setelah sebelumnya ia harus berlari mencari tempat perlindungan, kini ia harus kembali dihadapkan pada sosok bermata merah.“Daddy..” Tatiana berjalan maju selangkah lagi. Ia memberikan senyuman hangat untuk tamu barunya itu. Wanita itu memiliki mata merah juga sama seperti lelaki muda disampingnya, namun melihat kedalamnya Mayya mampu merasakan sengatan hangat yang menyenangkan. Hatinya tenang setelah wanita paruh itu mulai berbicara “Kami tidak jahat, Mayya.”“Benarkah..” cicit Mayya. Ia memeluk erat Jackson yang kini tertidur. Entah sejak kapan anak itu sudah memasuki alam mimpinya. Padahal baru bebe

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Bad Blood   Bab 6

    STORYTempat ini, aku hanya merasa sangat dingin berada didalam sini. Namun ada satu titik dimana aku menemukan penyebabnya dan masih merasakan ada hangat cinta yang terselubung dibalik es yang tersimpan jauh didalam sana....Seorang gadis dengan penampilannya yang sedikit maskulin, nampak berdiri didepan jendela besar yang ada di kamar yang ia tempati dengan pandangan kosong. Jauh didalam pikirannya, ia tak pernah menyangka bahwa ia akan sampai pada tempat ini. Dirinya tahu kalau ia sudah menjajakkan dirinya untuk berada dalam pusaran maut. Bersama dengan makhluk yang ia pikir nyaris tak pernah ada dimuka bumi ini dan hanya terdengar dari cerita tua, Kini Mahkluk itu berada didepan matanya.Mayya, ia sudah hidup sejak kelahirannya di kota ini. Sejak saat dimana pertama kali ia membuka matanya, Mayya sudah mengenal seluk beluk kota ini dari warga desa yang sering berpergian ke hutan mencari kayu. Namun tak banyak, karena setelah ia beranjak usia 10 tah

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Bad Blood   Bab 7

    AFRAID OFTidak akan ada yang tahu kapan hidupmu akan berhenti pada satu titik. Mungkin di titik yang lain, atau kembali lagi ke titik yang sama....Seorang pria nampak duduk bersadar pada kursi berlapis kulit miliknya. Rintik sisa gerimis hujan yang membasahi lahan rumahnya menjadi pusat mata merahnya memandang. Hembusan udara dingin tak terasa lagi baginya yang kini tak sudah tak bisa merasakannya. Ia sama dinginnya dengan itu. Bahkan ia sudah lupa bagaimana rasanya sebuah kehangatan.Mungkin inilah yang disebut sebagai sebuah babak baru, atau entah apa namanya. Hari ini, tepat dua jam yang lalu ia telah membuat sebuah perubahan besar dalam hidupnya. Ia telah membawa masuk sosok yang paling ia larang masuk ke dalam lingkaran yang sudah ia buat. Ia sendiri yang telah mengijinkan sosok itu untuk hidup bersama dengannya.Manusia.Ia benci mendengar makhluk itu masih tetap hidup hingga saat ini. Mereka yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • Bad Blood   Bab 8

    MAJESTYHanya dia yang memiliki keyakinan kuat yang dapat bertahan....Didalam sebuah ruangan yang gelap, nampak sebuah kotak besar yang terletak ditengah-tengahnya. Sesosok tubuh tengah terlelap didalam kota terbuka itu. Tubuh yang terbalut kulit pucat itu tampak seperti seseorang yang tengah tertidur diatas kasur nyamannya. Namun yang tak menyamakannya dengan seseorang yang tengah tertidur lainnya adalah pakaiannya yang terkesan aneh. Sosok itu memejamkan matanya dengan pakaian setelan jas lengkap dengan jubah yang memiliki kerah meninggi, persis seperti pakaian model pada jaman era reinasance.Tak lama ada seseorang yang nampak membuat daun pintu ruangan tersebut. Meski hanya teraram sinar api obor yang tergantung di empat sudut ruangan, namun suara renyitan pintu begitu nyaring terdengar hingga membuat sosok itu terbangun. Tak bernapas, namun kesadaran itu mulai terasa.“Ada apa Sheed?” ucap sosok itu, masih tetap memejamkan kedua matan

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04

Bab terbaru

  • Bad Blood   Bab 110

    "Jadi kau sudah melihat semuanya ?"Maria hanya bisa menganggukan kepalanya pelan. Ia sudah melihat dengan jelas bagaimana kehidupannya sebagai Mayya dulu. Sosok dirinya yang dulu pernah hidup sebagai seroang smei vampir dan meninggal setelah melahirkan kedua anak kembarnya. Ia juga tahu siapa sosok Rowman yang merupakan belahan jiwanya. Namun, ada hal yang masih mengganjal di dalam benaknya."Apakah setelah semua ini, aku tidak akan bisa mengingat kembali kehidupanku sebgaai Maria ?" Tanyanya Lirih. Entah mengapa ia merasa begitu sedih mengingat bahwa setelah semua ini mungkin saja ia tidak akan bisa lagi mengingat siapa sosok MAria dalam hidupnya. Setelah ini ia akan hidup sebagai Mayya.Celeste hanya bisa menundukkan kepalanya. Ia tahu bahwa semua ini tentu akan berat bagi Maria. Namun, sejak awal kedua orang tua wanita itu sudah memohon agar sang anak bisa hidup kembali meskipun hanya sebagai sebuah cangkang. Sejak awal dalam hembusan napas terak

  • Bad Blood   Bab 109

    Rowman masih setia menunggui wanita yang enggan menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan terbangun. Beberapa jam sudah terlewati namun pria itu msih saja enggan meninggalka wanita yang bernama Maria itu seorang diri. Ada sebuah rasa ketakutan ketika membayangkan bahwa sekali lagi ia akan kehilangan wanita ini, seandainya ia lengah sediit saja.Dulu saat Mayya masih hidup, ia bisa mempertimbangkan segala kondisi dan mudahnya mengatakan untuk mengakhiri hubungan mereka. Sewaktu itu ia masih memikirkan situasi yang bisa saja gaduh sejak berita hubungannya dengan Mayya terhendus oleh Shed dan kawanannya. Rowman masih mempertimbangkan keselamatan klannya. Namun, sekarang ia sudah tidak peduli lagi. Baginya kehilangan wanita itu juga merupakan kematian baginya. Harinya yang dulu penuh penantian yang tak pasti nyaris membuatnya gila Hanya demi anak-anaknya saja Rowman masih bisa menjaga kewarasannya. Kalau tidak ada Tia, Jackson, Iris dan Ares, Mungkin saja Rowman sudah menggila

  • Bad Blood   Bab 108

    Maria berhenti menatap kilasan masa lalu Mayya, yang merupakan kehidupannya terdahulu. Hidupnya yang merupakan Myya di masa lalu telah membuatnya tahu mengapa ia dipilih sebagai bentuk reinkarnasi dari Mayya. Ia telah terlahir kembali setelah kecelakaan yang seharusnya membuatnya sudah tidak ada lagi di dunia ini.Doa ayah dan ibunya, kedua orang yang telah berjasa melahirkannya ke dunia ini telah meminta para dewa untuk memberikannya sekali lagi kesempatan untuk hidup. Sebagai Maria, yang tentunya ia tetap akan kembali pada keluarga kecilnya di kehidupannya sebelumnya.Dirinya adalah Mayya, seorang semi vampir yang mengasuh Jackson, anak kakak kembarnya dan juga sebelum kematiannya dirinya yang dulu juga telah melahirkan sepasang aak kembar dari rahimnya sendiri. Bersama Rowman, ia telah menjadi belahan jiwa lelaki itu.Mungkinkah ia menerima semua mimpi-mimpinya dulu karena ia harus mengingat dulu semua kisah hidupnya di masa lalu sebelum ber

  • Bad Blood   Bab 107

    Seorang lelaki nampak berdiri didepan sosok wanita yang masih setia memejamkan kedua matanya. Ini sudah hari keempat dimana wanita itu tak urung sadarkan diri dari tidurnya. Banyak yang mengatakan bahwa wanita itu hanya sekedar tertidur. Namun dilihat dari jangka waktu kedua mata itu tertutup, ia sangsi jika ini hanyalah sebuah tidur semata. “Mayya, kapan aku akan membuka matamu? Ada sesuatu hal yang harus aku sampaikan padamu.” Ucap lelaki itu. Ia sengaja tak menempatkan dirinya untuk menduduki pinggir tempat tidur. Ia cukup sadar posisinya yang tak pantas untuk berdekatan secara lancang dengan wanita itu. sesuai janjinya dulu, ia akan menjaga wanita itu beserta keturunannya. Dan Mayya, akan menjadi pembayaran sumpahnya dulu. “Maaf karena aku datang terlambat Mayya. Maafkan aku juga

  • Bad Blood   Bab 106

    Maria menggelengkan kepalanya. Penyesalah yang diperlihatkan wanita berambut pirang itu sangat kentara dan ia harus mengataka bahwa wanita itu telah membayar semuanya. Celeste, sudah membayar semua kesalahannya dengan mengabulkan doa kedua orang tuanya dan memberikan kesempatan kepadanya dan Mayya untuk hidup sekali lagi."Lantas, bagaimana Mayya bisa meninggal dunia padahal dia adalah vampir ? apakah dia juga telah melakukan pengorbanan ?"Celeste menganggukkan kepalanya. Mayya memang melakukannya. Demi melindungi anak-anaknya, Mayya rela menjadi tameng agar bisa mengalahkan perang yang diciptakan ayahnya dan juga pria yang menjadi ayah dari keponakannya. Semua itu agar ia bisa pergi dengan tenang dan tanpa ada gangguan yang menghampiri keluarga kecilnya."Ya, dia melakukannya agar bisa melindungi orang-orang yang ia cintai."**“Kenapa? Kau terkejut melihat kedatanganku, Ayah?” tan

  • Bad Blood   Bab 105

    "Mayya, semi vampir ?"Maria berbisik pada dirinya sendiri begitu kegelapan kembali menemani kesendiriannya. Ia seperti mendapatkan penjelasan mengapa dirinya bisa sampai ke tempat ini. Jika dirinya merupakan reinkarnasi dari wanita itu, maka sudah sewajarnya takdir membawanya ke dalam wilayah ini. Tempat di mana seharusnya ia berada sebelumnya, tapi sampai detik ini ia masih tidak bisa mengingat satu pun kenangan di masa lalunya."Kau pasti bingung ?"Maria pun mendongakkan kepalanya dan melihat sosok wanita berambut emas yang sebelumnya ia temui, dan wanita itu mengaku sebagai ibu dari sosok Mayya, yang bereinkarnasi menjadi dirinya."Ada banyak kata yang harus kau dengarkan jika kau mau terdiam sebentar dan tidak menolak satu pun fakta yang keluar dari mulutku."Wanita itu menunduk dan menimbang. Ia sendiri selama ini hidup dalam ketidak ingatan akan hidupnya sebagai Maria sebelum ia mengalami amnesia, tapi sejak ia terbagun dari kom

  • Bad Blood   Bab 104

    “Kau..”Mayya dengan reflek langsung memutar tubuhnya. Namun mata hazelnya langsung di perlihatkan dengan dada bidang milik pria itu. perlahan Mayya menaikkan pandangannya ke atas. Dilihatnya mata merah itu menatapnya dengan tatapan datar.Seketika Mayya merasakan bahwa mata itu begitu mengintimidasinya. Mata merah itu nampak memiliki arti sendiri saat bersitatap dengannya. Mungkin setelah berjam-jam ia berada disini, satu hal yang belum disadarinya. Rowman memiliki mata sipit yang berbentuk seperti musang. Mata pria itu memang memiliki ciri khas bentuk seperti orang asia.“Kau..” Rowman kembali bersuara. Suara berat miliknya menggema diruangan dapur dengan tajam dan menusuk.Mayya berulang kali mencoba meneguk air liurnya sendiri. namun mata itu kembali seperti sedang memenjarakannya. Ia hanya bergeming, mematung ditempatnya. Selalu seperti ini. Saat pertama pertemuan

  • Bad Blood   Bab 103

    Seorang gadis dengan penampilannya yang sedikit maskulin, nampak berdiri didepan jendela besar yang ada di kamar yang ia tempati dengan pandangan kosong. Jauh didalam pikirannya, ia tak pernah menyangka bahwa ia akan sampai pada tempat ini. Dirinya tahu kalau ia sudah menjajakkan dirinya untuk berada dalam pusaran maut. Bersama dengan makhluk yang ia pikir nyaris tak pernah ada dimuka bumi ini dan hanya terdengar dari cerita tua, Kini Mahkluk itu berada didepan matanya.Mayya, ia sudah hidup sejak kelahirannya di kota ini. Sejak saat dimana pertama kali ia membuka matanya, Mayya sudah mengenal seluk beluk kota ini dari warga desa yang sering berpergian ke hutan mencari kayu. Namun tak banyak, karena setelah ia beranjak usia 10 tahun, seluruh warga memilih untuk bertransmigrasi ke kota yang lebih makmur, seperti Seattle atau New York. Mungkin Mikhaela adalah salah satu contoh dari mereka. Kakak kembarnya lebih memilih mengadu nasib di kota besar dan mencari

  • Bad Blood   Bab 102

    “Halo! Bisakah kami menumpang dirumahmu?” ditangannya terdapat bungkusan berwarna merah muda yang terlihat aneh di mata Tatiana. Ia bisa mengendus bau wanita ini, namun tidak dengan bayinya. Tatiana berjalan maju membelakangi ayahnya. Tubuhnya yang tinggi membuatnya bisa dengan mudah melihat apa yang berada dibalik kain merah muda itu.“Bayi?” tanyanya dengan alis terangkat.Wanita itu kembali tersenyum dan mata hazelnya memancarkan sesuatu yang tak Rowman mengerti. Beruntung tubuh putrinya sedang menutup wajahnya. Kalau tidak mungkin ia akan melihat lebih lagi dari wanita itu.“Halo. Aku Mayya. Bisakah kau memberikan tumpangan untukku dan anakku?”Rowman tertegun. Bau ini begitu memikatnya. Gadis muda mungil itu nampak sangat kecil dimatanya. Ia yang bertubuh besar terlihat seperti seorang raksasa ketika berhadapan dengan gadis muda yang bernama Mayya itu.

DMCA.com Protection Status