Share

Bab 5

Author: Jaeho Love
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

PERTEMUAN

Banyak yang berkata bahwa setelah pertemuan pertama, akan ada pertemuan yang lainnya. Kalau memang begitu adanya, maka kau akan selalu bertemu dengan orang itu dalam suatu hubungan. 

“Kami adalah vampir. Lebih baik kau pergi.” Ketus Rowman.

Mata hazel Mayya membesar. Lagi, ia harus berurusan dengan orang aneh yang lainnya. Setelah sebelumnya ia harus berlari mencari tempat perlindungan, kini ia harus kembali dihadapkan pada sosok bermata merah. 

“Daddy..” Tatiana berjalan maju selangkah lagi. Ia memberikan senyuman hangat untuk tamu barunya itu. Wanita itu memiliki mata merah juga sama seperti lelaki muda disampingnya, namun melihat kedalamnya Mayya mampu merasakan sengatan hangat yang menyenangkan. Hatinya tenang setelah wanita paruh itu mulai berbicara “Kami tidak jahat, Mayya.”

“Benarkah..” cicit Mayya. Ia memeluk erat Jackson yang kini tertidur. Entah sejak kapan anak itu sudah memasuki alam mimpinya. Padahal baru beberapa menit yang lalu bayi itu memekik senang karena ia melihat pemandangan di sekitar sini. 

“Perkenalkan, namaku Tatiana.” Ucap wanita itu memperkenalkan diri dihadapan Mayya. Ia rasa wanita itu memilki kasih sayang dalam dirinya. Dengan ragu, Mayya menganggukan kepalanya.

“Apa itu?”

Mata Mayya membesar. Semula ia kira sosok didepannya takkan bertanya hal demikian. Ia juga tak tahu mengapa ia berada dirumah ini. Kakinya berjalan begitu saja. suara yang begitu menggetarkan dirinya terdengar sangat waspada. Mata merahnya nampak penasaran melihat apa yang berada dalam pelukannya. 

“Bayiku..” Mayya membuka bungkusan yang melilit tubuh Jackson. Tak lama ia mendengar suara pekikan yang dikeluarkan oleh sosok wanita didepannya. Tatiana memegangi dadanya terkejut. 

“Tidak. Tidak bisa. Kau tidak bisa tinggal disini.” Sergah pria muda itu dengan cepat. Ia hampir saja kembali menutup pintunya. Bahkan wanita yang tadi terlihat ramah hanya bisa terdiam melihat lelaki disampingnya sudah hendak menutup pintu. 

“Tidak, Tunggu. Tolong aku. Kau harus menolongku.” Ucap Mayya cepat. Ia tak bisa pergi begitu saja dari tempat ini. Banyak orang yang akan mengincarnya, termasuk orang seram itu. Ia tak mau kembali merasakan cekikan kuat dilehernya seperti tempo hari. 

Alis Rowman naik setengah. Untuk apa dirinya harus menolong gadis ini. Ia tak mengenalnya. Lagi pula Rowman sangat anti dengan manusia. Ia benci berdekatan dengan manusia. Karena baginya, manusia adalah makhluk paling jahat yang pernah ditemuinya. Dan paling lemah.

“Tolonglah.. kau harus menolongku. Siapapun kau... aku mohon.” Pintanya Iba. Mayya tak tahu lagi harus meminta kepada siapa lagi. Rumahnya yang terletak ribuan kilometer dari tempat ini sudah hancur karena serbuan makhluk itu. 

“Aku tak melayani manusia sepertimu.” Rowman berucap ketus. Wajah pria itu mengeras dan menatap tajam ke arah Mayya. 

“Aku tahu kau vampir. Tapi setidaknya ijinkan aku untuk tinggal disini. Apa kau tidak memiliki rasa kepri-vampiran?” ibanya. 

Dahi Rowman mengerut. Gadis ini lucu, tapi tak cukup menghiburnya. Sekali lagi Rowman menarik daun pintu itu masuk. Ia sudah tak peduli jika kaki gadis itu patah sekalipun. Ia sudah bertekad takkan berurusan dengan manusia. Ia terlalu jijik melihat mereka. 

“Tolonglah..! kami sedang dikejar oleh pria aneh bermata sama denganmu.” Teriaknya. 

DEG

“Mereka hampir mencekikku dan membunuh bayiku. Aku mohon ijinkan aku tinggal disini.” Jelasnya dengan semua kepasrahan yang ada pada dirinya. Mayya tak tahu lagi harus bagaimana menjelaskannya. Ia butuh berada didalam rumah ini. Ia tak peduli dengan fakta bahwa saat ini ia sedang berhadapan dengan dua vampir yang mungkin saja bisa membunuhnya. 

Rowman terdiam membisu ditempatnya. Gadis itu dikejar oleh makhluk sepertinya? Bukankah ini suatu kejutan dimana Vampir mengejar manusia untuk membunuhnya bukan untuk memangsanya. Clannya tak pernah mengejar mangsa, mereka semua mengonsumsi darah yang secara suka rela diberikan para manusia atau mereka akan meminum darah binatan di hutan sebagai gantinya. Terdengar sangat janggal jika bangsanya mengejar manusia hanya untuk sekedar dibunuh.

“Tolonglah..” Mayya nyaris saja menitihkan air matanya. Ia jadi takut ketika memori dalam otaknya kembali memutar kejadian beberapa hari lalu, dimana sekumpulan orang menyerbu masuk kerumahnya. Mereka pasti sudah menghancurkan semua yang ada didalam rumahnya dan membakarnya. Bahkan Ia pun sampai nekad untuk terjun dari lantai rumahnya sendiri. Beruntung tak ada luka ditubuhnya. Kalau saja ia tertangkap, mungkin saat ini ia sudah tak lagi bernapas, dan Jacky. Oh Tuhan, memikirkan nasib bayinya saja ia tak mampu. 

“Baiklah... akan aku ijinkan kalian untuk tinggal disini.” Rowman menggeser sedikit tubuhnya dan membiarkan gadis muda itu masuk. Setelah pintu tertutup, suasana hening menyelimuti keduanya. 

Wanita bernama Tatiana menggeser tubuhnya dan mempersilahkan Mayya masuk. Mata merahnya meneliti setiap jengkal yang ada ditubuh Mayya dengan pikiran yang bermacam-macam. Mayya bukanlah gadis biasa. Dia bukanlah gadis muda yang sembarangan. Tatiana bisa mencium adanya sesuatu yang memikat dari tubuh gadis itu. bukan darah, namun sesuatu yang lain, yang mampu memikat siapa saja, termasuk kaum vampir sepertinya. 

Sama seperti halnya Tatiana, Rowman pun terdiam. Mata merahnya menelusuri wajah gadis bernama Mayya. Ada rasa terpikat dalam dirinya ketika melihat gadis itu, terutama ketika pandangannya jatuh pada bibir merah miliknya. Mayya memiliki sesuatu yang tak ia sadari telah membawanya menuju tempat berbahaya seperti ini. 

Kalau saja gadis itu memilih mengetuk rumah yang lain, mungkin saja ia sudah mati. Namun ada satu yang mengganjal dalam pikiran Rowman. Bagaimana bisa gadis itu bisa sampai di tempat ini tanpa terlacak oleh bawahannya. Pasti bau khas itu sudah tercium dari jarak jauh sekalipun. Tapi mengapa...

Mayya menunggu. Ia yakin pria didepannya masih ingin mengeluarkan kata. Ketika ia menatap kembali ke arah mata merah menyala itu, sekujur tubuhnya merinding. Tak ada yang lebih mengancam sekaligus menggoda selain kedua pasang mata merah menyala dibalik mata kecil itu. Ia berani bersumpah bahwa pria didepannya adalah pria paling tampan dan terseksi yang pernah dilihatnya. Meski ia tak memiliki jiwa kewanitaan yang selalu terpancar seperti Mikhaela, namun Mayya bisa merasakan aura mendebarkan itu juga. 

Lalu Rowman menundukkan tubuhnya dan berbisik ditelinga Mayya. Bibir merahnya terucap sesuatu, dengan sebuah taring yang muncul dari kedua sudut bibirnya. 

 “Kau.. aku ingin kau menjadi makananku. Biarkan aku meminum darahmu, maka aku akan melindungimu dan juga bayimu.” 

..

“Silahkan masuk. Ini adalah kamarmu.”

Tatiana mengantar Mayya dan juga bayinya masuk ke dalam salah satu kamar yang ada di rumah mereka. Setelah perjanjian gila yang dilakukan ayahnya dengan gadis itu, Tatiana menjadi kasihan. Kondisi Mayya tak ubahnya seperti gelandangan tanpa rumah. 

“Wah.. kamar yang indah.” Puji Mayya. Mata hazelnya nampak berbinar-binar melihat kamar yang luas itu. Sebuah kasur berukurang single dengan sisi kanannya yang berdinding kaca. Mayya bisa melihat pemandangan diluar rumah ini. 

“Ini adalah satu-satunya kamar yang memiliki kasur Mayya.” Ucap Tatiana sedikit geli. Rumah mereka memang memiliki lima kamar, tapi hanya ada satu kamar yang memiliki tempat tidur. Vampir tidak butuh tidur untuk memulihkan tenaga mereka. Untuk apa memiliki tempat tidur disetiap kamar.

“Hanya ini?” Tanya Mayya dengan alis terangkat. 

Tatiana mengangguk. Namun bersama Mayya sekarang, Tatiana tak lagi merasakan haus yang kuat, berbeda ketika ia berhadapan dengan manusia lainnya saat berkunjung ke kota. Dalam tubuh wanita itu ia merasakan sesuatu yang terlarang, yang tak boleh untuk disentuhnya sembarangan. 

“Terima kasih karena sudah bersedian menerimaku dan juga bayiku.” Ucap Mayya dengan tulus. Ia tahu tak seharusnya ia bersikap tenang seperti ini. Dirinya dan bayinya saat ini berada di rumah yang dihuni oleh dua vampir. Ia tahu sedikit bahwa makhluk astral itu menyukai darah, dan bisa kapan saja menyerangnya. Namun kehangatan yang dipancarkan kedua mata wanita bernama Tatiana membuatnya tenang. Wanita itu memerikan sejuta kasih yang tak pernah ia dapatkan selama hidupnya. 

Tatiana memegang pundak Mayya. Sejenak ia tertegun merasakan hangat yang menjalar ke tubuhnya. Mayya, wanita muda itu memiliki sesuatu yang hangat, yang ia rindukan selama ratusan tahun belakangan ini. Sejak menjadi seorang vampir, tubuhnya dingin. Ia bahkan hampir lupa bagaimana rasanya sebuah kehangatan. 

“Kau tak perlu sungkan, Mayya.” Ucapnya. 

Mayya menggelengkan kepalanya. Ini terlalu banyak, setidaknya ia harus menuruti syarat yang diberikan oleh pria bernama Rowman itu. “Akan aku lakukan apa saja yang aku bisa untuk membaya semua jasa kalian.”

Tatiana tersenyum sendu. Ternyata manusia yang ada didepannya berbeda dengan manusia lainnya. Hati Mayya begitu tulus dan mudah terlihat hanya dari tutur katanya. Berbeda dengan manusia lainnya yang lebih mementingkan egonya masing-masing. 

“Aku hanya tak mau tak berakhir seperti kami.” Ucap Tatiana. Wanita itu tak mengijinkan Mayya untuk membalas kalimatnya. Tatiana memilih untuk keluar dari kamar yang kini ditempati oleh Mayya. 

Sedangkan Mayya, ia hanya bisa terdiam. Kebaikan hati yang terlihat dari Tatiana membuat dirinya sedikit tergelitik. Ia harusnya sadar mereka bukanlah tempat yang aman baginya untuk bersembunyi. Biar bagaimana pun kedua orang itu tetaplah vampir, yang suatu saat bisa menyerangnya. Akan tetapi lain halnya dengan mereka. Bersama Tatiana, Mayya merasakan seperti menemukan sosok keluarga yang telah lama hilang. Kehangatan wanita itu membuat dirinya tersentuh. 

Dan bersama pria itu, Mayya merasakan hal berbeda. Mata merah yang serupa dengan Tatiana memiliki aura tersendiri yang kadang membuatnya takut yang terkadang.. membuatnya rindu.  

...

Seorang pria bertubuh besar dengan pakaian putih panjangnya namapk menatap miris rumah yang sudah hangus terbakar didepannya. Bangunan yang sudah hancur itu merupakan tempat tinggal keponakannya yang sekarang entah berada dimana. Setelah dua puluh tahun kedatangannya terakhir ke bumi, Arion memutuskan untuk menggunakannya lagi. Ia ingin melihat wajah kedua keponakan kembarnya yang sudah lama tak ditemuinya. Namun hatinya seakan remuk melihat betapa mengenaskannya bangunan didepannya. 

Hancur tak bersisa. 

Tak ada bekasi kehidupan disana. Bahkan kalau pun keponakannya tak selamat, ia tak melihat sisa tulang belulang kerangka manusia disana. 

Siapa yang tega berbuat seperti ini kepadanya. 

Mayya, Mikhaela. 

Ia tak tahu dimana keberadaan keponakannya itu. 

“Tuan, kita harus bagaimana. Saya tidak menemukan satu pun tanda bahwa nona Mayya dan Mikhaela disini. Mungkin mereka sudah pindah.”

Mata Arion menatap nanar ke arah pendamping yang berdiri disampingnya. “Kalau demikian, kutugaskan kau untuk mencarinya, Max. Cari mereka sampai ketemu.”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
telat banget Arion! kamu udah punya cucu juga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bad Blood   Bab 6

    STORYTempat ini, aku hanya merasa sangat dingin berada didalam sini. Namun ada satu titik dimana aku menemukan penyebabnya dan masih merasakan ada hangat cinta yang terselubung dibalik es yang tersimpan jauh didalam sana....Seorang gadis dengan penampilannya yang sedikit maskulin, nampak berdiri didepan jendela besar yang ada di kamar yang ia tempati dengan pandangan kosong. Jauh didalam pikirannya, ia tak pernah menyangka bahwa ia akan sampai pada tempat ini. Dirinya tahu kalau ia sudah menjajakkan dirinya untuk berada dalam pusaran maut. Bersama dengan makhluk yang ia pikir nyaris tak pernah ada dimuka bumi ini dan hanya terdengar dari cerita tua, Kini Mahkluk itu berada didepan matanya.Mayya, ia sudah hidup sejak kelahirannya di kota ini. Sejak saat dimana pertama kali ia membuka matanya, Mayya sudah mengenal seluk beluk kota ini dari warga desa yang sering berpergian ke hutan mencari kayu. Namun tak banyak, karena setelah ia beranjak usia 10 tah

    Last Updated : 2024-10-29
  • Bad Blood   Bab 7

    AFRAID OFTidak akan ada yang tahu kapan hidupmu akan berhenti pada satu titik. Mungkin di titik yang lain, atau kembali lagi ke titik yang sama....Seorang pria nampak duduk bersadar pada kursi berlapis kulit miliknya. Rintik sisa gerimis hujan yang membasahi lahan rumahnya menjadi pusat mata merahnya memandang. Hembusan udara dingin tak terasa lagi baginya yang kini tak sudah tak bisa merasakannya. Ia sama dinginnya dengan itu. Bahkan ia sudah lupa bagaimana rasanya sebuah kehangatan.Mungkin inilah yang disebut sebagai sebuah babak baru, atau entah apa namanya. Hari ini, tepat dua jam yang lalu ia telah membuat sebuah perubahan besar dalam hidupnya. Ia telah membawa masuk sosok yang paling ia larang masuk ke dalam lingkaran yang sudah ia buat. Ia sendiri yang telah mengijinkan sosok itu untuk hidup bersama dengannya.Manusia.Ia benci mendengar makhluk itu masih tetap hidup hingga saat ini. Mereka yang

    Last Updated : 2024-10-29
  • Bad Blood   Bab 8

    MAJESTYHanya dia yang memiliki keyakinan kuat yang dapat bertahan....Didalam sebuah ruangan yang gelap, nampak sebuah kotak besar yang terletak ditengah-tengahnya. Sesosok tubuh tengah terlelap didalam kota terbuka itu. Tubuh yang terbalut kulit pucat itu tampak seperti seseorang yang tengah tertidur diatas kasur nyamannya. Namun yang tak menyamakannya dengan seseorang yang tengah tertidur lainnya adalah pakaiannya yang terkesan aneh. Sosok itu memejamkan matanya dengan pakaian setelan jas lengkap dengan jubah yang memiliki kerah meninggi, persis seperti pakaian model pada jaman era reinasance.Tak lama ada seseorang yang nampak membuat daun pintu ruangan tersebut. Meski hanya teraram sinar api obor yang tergantung di empat sudut ruangan, namun suara renyitan pintu begitu nyaring terdengar hingga membuat sosok itu terbangun. Tak bernapas, namun kesadaran itu mulai terasa.“Ada apa Sheed?” ucap sosok itu, masih tetap memejamkan kedua matan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Bad Blood   Bab 9

    PANDANGANKUBolehkan aku hanya melihatmu dari kejauhan?...Seorang anak kecil nampak berjalan sendirian ditengah hutan. Iris coklatnya yang mungil nampak mencari jalan didepannya yang terasa asing. Susunan pohon pinus yang menjulang tinggi membuatnya nampak begitu kecil dan mungil didalam sana. Dengan rasa takut dalam hatinya, gadis kecil itu pun mencoba melangkahkan kakinya mencari jalan, meski rasanya sangat berat.“Halo, kau sendirian?”Gadis kecil itu pun tersentak mendengar suara yang entah berasal dari mana. Ia menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan mencarinya namun yang ia dapatkan hanya udara hampa yang kosong.“Aku dibelakangmu.”Gadis kecil itu pun berbalik dan melihat sepasang kaki yang berdiri menjulang tinggi didepannya. Kepala mungilnya didongakkan ke atas guna melihat siapa sosok yang bertanya tadi padanya. Namun sinar yang menerpa dibelakang sosok itu begitu terang dan menyilaukan, sehingga ia tak mam

    Last Updated : 2024-10-29
  • Bad Blood   Bab 10

    HILANG KENDALIBanyak hal yang ingin terucapkan, namun hanya yang berarti yang akan tersampaikan....Mayya memasukkan sebuah teflon ke dalam oven. Ketika ia memasuki dapur minimalis dirumah ini, ia terkejut. banyak sekali perabutan mewah didapur ini. Sejenak saat terpaku melihatnya, Mayya mulai meragukan ucapan dua orang yang mengaku vampir itu. Bagaimana bisa mereka memiliki perabotan masak yang mewah sedangkan mereka tak pernah menggunakannya untuk memasak.Mereka vampir, tentu tak butuh waktu banyak untuk mengolah makanan mereka sendiri. Vampir hanya butuh darah, begitu simpulan yang dapat Mayya tangkap.Jari mungilnya, yang senada dengan bentuk tubuhnya memutar aturan waktu pada oven didepannya. Pagi ini ia memilih untuk membuat sebuah sarapan sederhana. Mungkin kue kecil untuk mengisi perutnya yang sejak kemarin pagi tak terisi. Kejadian tempo hari membuatnya hilang selera. Ia bahkan baru menyadari kalau dirinya sangat kelaparan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Bad Blood   Bab 11

    “Kau..” Mayya dengan reflek langsung memutar tubuhnya. Namun mata hazelnya langsung di perlihatkan dengan dada bidang milik pria itu. perlahan Mayya menaikkan pandangannya ke atas. Dilihatnya mata merah itu menatapnya dengan tatapan datar. Seketika Mayya merasakan bahwa mata itu begitu mengintimidasinya. Mata merah itu nampak memiliki arti sendiri saat bersitatap dengannya. Mungkin setelah berjam-jam ia berada disini, satu hal yang belum disadarinya. Rowman memiliki mata sipit yang berbentuk seperti musang. Mata pria itu memang memiliki ciri khas bentuk seperti orang asia. “Kau..” Rowman kembali bersuara. Suara berat miliknya menggema diruangan dapur dengan tajam dan menusuk. Mayya berulang kali mencoba meneguk air liurnya sendiri. namun mata itu kembali seperti sedang memenjarakannya. Ia hanya bergeming, mematung ditempatnya. Selalu seperti ini. Saat pertama pertemuan mereka, Rowman pun

    Last Updated : 2024-10-29
  • Bad Blood   Bab 12

    Hate Her?Jika membencimu adalah satu-satunya jalan untuk menutup lubang dilukaku, maka aku akan melakukannya seibu kali lebih banyak dari yang bisa kau bayangkan....Mayya berjalan lesu ke arah kamarnya. Setelah kejadian tadi ia lebih banyak memilih untuk mengunci mulutnya rapat-rapat. Ia takut ucapannya akan kembali membawa boomerang baginya. Itu tidak bisa dibiarkan. Selain dirinya, ada Jackson yang mungkin akan terluka karena ulahnya. Bayi itu sudah cukup bernasib buruk kehilangan Mikhaela. Ia tak mau menambah daftar buruk kesialan hidupnya lagi.Andai saja ia tidak diserang pada hari itu, mungkin saat ini ia dan juga Jackson masih bisa menjalani hidup tenang mereka seperti biasa. Mungkin memang sudah salahnya yang memilih masuk ke dalam rumah ini.Dibukanya kenop pintu dan terlihat Tia yang sedang menimang sang anak. Tatapan wanita vampir itu terlihat sangat lembut dari pada dirinya. Caranya menggendong Jackson pun tak canggung,

    Last Updated : 2024-10-29
  • Bad Blood   Bab 13

    Forgive MeSuasana pagi itu dikediaman Rowman nampaknya tenang, seakan kembali seperti semula. Tak ada kebisingan suara alumunium yang berdentingan, yang biasanya berasal dari dapur. Pagi ini Rowman membaca koran hariannya dengan tenang. Duduk dikursi anyaman dekat jendela, membuatnya begitu nyaman. Dari balik kacamata transparannya, bait demi bait kata ia baca dengan seksama. Entah mengapa berita pagi ini begitu menrik perhatiannya.Jasad seorang lelaki ditemukan tak bernyawa dekat dermaga. Diduga lelaki itu tewas karena serangan hewan buas.Membaca kalimat itu membuat Rowman terkikik geli. Disana diperlihatnya dengan jelas bekas gigitan yang bersarang dileher lelaki malang itu. Tentu baginya bekas itu tak asing lagi. Bukanlah hewan buas yang sanggup membunuh seorang manusia hanya sebuah gigitan. Seperti biasanya, Hewan hanya akan mengikuti nalurinya untuk berburu. Kalau pun ia lapar, bukankan akan lebih baik jika melahap seluruh tubuh mangsanya. Mengapa ha

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Bad Blood   Bab 110

    "Jadi kau sudah melihat semuanya ?"Maria hanya bisa menganggukan kepalanya pelan. Ia sudah melihat dengan jelas bagaimana kehidupannya sebagai Mayya dulu. Sosok dirinya yang dulu pernah hidup sebagai seroang smei vampir dan meninggal setelah melahirkan kedua anak kembarnya. Ia juga tahu siapa sosok Rowman yang merupakan belahan jiwanya. Namun, ada hal yang masih mengganjal di dalam benaknya."Apakah setelah semua ini, aku tidak akan bisa mengingat kembali kehidupanku sebgaai Maria ?" Tanyanya Lirih. Entah mengapa ia merasa begitu sedih mengingat bahwa setelah semua ini mungkin saja ia tidak akan bisa lagi mengingat siapa sosok MAria dalam hidupnya. Setelah ini ia akan hidup sebagai Mayya.Celeste hanya bisa menundukkan kepalanya. Ia tahu bahwa semua ini tentu akan berat bagi Maria. Namun, sejak awal kedua orang tua wanita itu sudah memohon agar sang anak bisa hidup kembali meskipun hanya sebagai sebuah cangkang. Sejak awal dalam hembusan napas terak

  • Bad Blood   Bab 109

    Rowman masih setia menunggui wanita yang enggan menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan terbangun. Beberapa jam sudah terlewati namun pria itu msih saja enggan meninggalka wanita yang bernama Maria itu seorang diri. Ada sebuah rasa ketakutan ketika membayangkan bahwa sekali lagi ia akan kehilangan wanita ini, seandainya ia lengah sediit saja.Dulu saat Mayya masih hidup, ia bisa mempertimbangkan segala kondisi dan mudahnya mengatakan untuk mengakhiri hubungan mereka. Sewaktu itu ia masih memikirkan situasi yang bisa saja gaduh sejak berita hubungannya dengan Mayya terhendus oleh Shed dan kawanannya. Rowman masih mempertimbangkan keselamatan klannya. Namun, sekarang ia sudah tidak peduli lagi. Baginya kehilangan wanita itu juga merupakan kematian baginya. Harinya yang dulu penuh penantian yang tak pasti nyaris membuatnya gila Hanya demi anak-anaknya saja Rowman masih bisa menjaga kewarasannya. Kalau tidak ada Tia, Jackson, Iris dan Ares, Mungkin saja Rowman sudah menggila

  • Bad Blood   Bab 108

    Maria berhenti menatap kilasan masa lalu Mayya, yang merupakan kehidupannya terdahulu. Hidupnya yang merupakan Myya di masa lalu telah membuatnya tahu mengapa ia dipilih sebagai bentuk reinkarnasi dari Mayya. Ia telah terlahir kembali setelah kecelakaan yang seharusnya membuatnya sudah tidak ada lagi di dunia ini.Doa ayah dan ibunya, kedua orang yang telah berjasa melahirkannya ke dunia ini telah meminta para dewa untuk memberikannya sekali lagi kesempatan untuk hidup. Sebagai Maria, yang tentunya ia tetap akan kembali pada keluarga kecilnya di kehidupannya sebelumnya.Dirinya adalah Mayya, seorang semi vampir yang mengasuh Jackson, anak kakak kembarnya dan juga sebelum kematiannya dirinya yang dulu juga telah melahirkan sepasang aak kembar dari rahimnya sendiri. Bersama Rowman, ia telah menjadi belahan jiwa lelaki itu.Mungkinkah ia menerima semua mimpi-mimpinya dulu karena ia harus mengingat dulu semua kisah hidupnya di masa lalu sebelum ber

  • Bad Blood   Bab 107

    Seorang lelaki nampak berdiri didepan sosok wanita yang masih setia memejamkan kedua matanya. Ini sudah hari keempat dimana wanita itu tak urung sadarkan diri dari tidurnya. Banyak yang mengatakan bahwa wanita itu hanya sekedar tertidur. Namun dilihat dari jangka waktu kedua mata itu tertutup, ia sangsi jika ini hanyalah sebuah tidur semata. “Mayya, kapan aku akan membuka matamu? Ada sesuatu hal yang harus aku sampaikan padamu.” Ucap lelaki itu. Ia sengaja tak menempatkan dirinya untuk menduduki pinggir tempat tidur. Ia cukup sadar posisinya yang tak pantas untuk berdekatan secara lancang dengan wanita itu. sesuai janjinya dulu, ia akan menjaga wanita itu beserta keturunannya. Dan Mayya, akan menjadi pembayaran sumpahnya dulu. “Maaf karena aku datang terlambat Mayya. Maafkan aku juga

  • Bad Blood   Bab 106

    Maria menggelengkan kepalanya. Penyesalah yang diperlihatkan wanita berambut pirang itu sangat kentara dan ia harus mengataka bahwa wanita itu telah membayar semuanya. Celeste, sudah membayar semua kesalahannya dengan mengabulkan doa kedua orang tuanya dan memberikan kesempatan kepadanya dan Mayya untuk hidup sekali lagi."Lantas, bagaimana Mayya bisa meninggal dunia padahal dia adalah vampir ? apakah dia juga telah melakukan pengorbanan ?"Celeste menganggukkan kepalanya. Mayya memang melakukannya. Demi melindungi anak-anaknya, Mayya rela menjadi tameng agar bisa mengalahkan perang yang diciptakan ayahnya dan juga pria yang menjadi ayah dari keponakannya. Semua itu agar ia bisa pergi dengan tenang dan tanpa ada gangguan yang menghampiri keluarga kecilnya."Ya, dia melakukannya agar bisa melindungi orang-orang yang ia cintai."**“Kenapa? Kau terkejut melihat kedatanganku, Ayah?” tan

  • Bad Blood   Bab 105

    "Mayya, semi vampir ?"Maria berbisik pada dirinya sendiri begitu kegelapan kembali menemani kesendiriannya. Ia seperti mendapatkan penjelasan mengapa dirinya bisa sampai ke tempat ini. Jika dirinya merupakan reinkarnasi dari wanita itu, maka sudah sewajarnya takdir membawanya ke dalam wilayah ini. Tempat di mana seharusnya ia berada sebelumnya, tapi sampai detik ini ia masih tidak bisa mengingat satu pun kenangan di masa lalunya."Kau pasti bingung ?"Maria pun mendongakkan kepalanya dan melihat sosok wanita berambut emas yang sebelumnya ia temui, dan wanita itu mengaku sebagai ibu dari sosok Mayya, yang bereinkarnasi menjadi dirinya."Ada banyak kata yang harus kau dengarkan jika kau mau terdiam sebentar dan tidak menolak satu pun fakta yang keluar dari mulutku."Wanita itu menunduk dan menimbang. Ia sendiri selama ini hidup dalam ketidak ingatan akan hidupnya sebagai Maria sebelum ia mengalami amnesia, tapi sejak ia terbagun dari kom

  • Bad Blood   Bab 104

    “Kau..”Mayya dengan reflek langsung memutar tubuhnya. Namun mata hazelnya langsung di perlihatkan dengan dada bidang milik pria itu. perlahan Mayya menaikkan pandangannya ke atas. Dilihatnya mata merah itu menatapnya dengan tatapan datar.Seketika Mayya merasakan bahwa mata itu begitu mengintimidasinya. Mata merah itu nampak memiliki arti sendiri saat bersitatap dengannya. Mungkin setelah berjam-jam ia berada disini, satu hal yang belum disadarinya. Rowman memiliki mata sipit yang berbentuk seperti musang. Mata pria itu memang memiliki ciri khas bentuk seperti orang asia.“Kau..” Rowman kembali bersuara. Suara berat miliknya menggema diruangan dapur dengan tajam dan menusuk.Mayya berulang kali mencoba meneguk air liurnya sendiri. namun mata itu kembali seperti sedang memenjarakannya. Ia hanya bergeming, mematung ditempatnya. Selalu seperti ini. Saat pertama pertemuan

  • Bad Blood   Bab 103

    Seorang gadis dengan penampilannya yang sedikit maskulin, nampak berdiri didepan jendela besar yang ada di kamar yang ia tempati dengan pandangan kosong. Jauh didalam pikirannya, ia tak pernah menyangka bahwa ia akan sampai pada tempat ini. Dirinya tahu kalau ia sudah menjajakkan dirinya untuk berada dalam pusaran maut. Bersama dengan makhluk yang ia pikir nyaris tak pernah ada dimuka bumi ini dan hanya terdengar dari cerita tua, Kini Mahkluk itu berada didepan matanya.Mayya, ia sudah hidup sejak kelahirannya di kota ini. Sejak saat dimana pertama kali ia membuka matanya, Mayya sudah mengenal seluk beluk kota ini dari warga desa yang sering berpergian ke hutan mencari kayu. Namun tak banyak, karena setelah ia beranjak usia 10 tahun, seluruh warga memilih untuk bertransmigrasi ke kota yang lebih makmur, seperti Seattle atau New York. Mungkin Mikhaela adalah salah satu contoh dari mereka. Kakak kembarnya lebih memilih mengadu nasib di kota besar dan mencari

  • Bad Blood   Bab 102

    “Halo! Bisakah kami menumpang dirumahmu?” ditangannya terdapat bungkusan berwarna merah muda yang terlihat aneh di mata Tatiana. Ia bisa mengendus bau wanita ini, namun tidak dengan bayinya. Tatiana berjalan maju membelakangi ayahnya. Tubuhnya yang tinggi membuatnya bisa dengan mudah melihat apa yang berada dibalik kain merah muda itu.“Bayi?” tanyanya dengan alis terangkat.Wanita itu kembali tersenyum dan mata hazelnya memancarkan sesuatu yang tak Rowman mengerti. Beruntung tubuh putrinya sedang menutup wajahnya. Kalau tidak mungkin ia akan melihat lebih lagi dari wanita itu.“Halo. Aku Mayya. Bisakah kau memberikan tumpangan untukku dan anakku?”Rowman tertegun. Bau ini begitu memikatnya. Gadis muda mungil itu nampak sangat kecil dimatanya. Ia yang bertubuh besar terlihat seperti seorang raksasa ketika berhadapan dengan gadis muda yang bernama Mayya itu.

DMCA.com Protection Status